Anda di halaman 1dari 11

ASPEK PSIKO, SOSIO, KULTURAL DAN SPIRITUAL KLIEN

DENGAN HIV/AIDS
“Intan Permata Sari”
ASPEK PSIKO, SOSIO, KULTURAL DAN SPIRITUAL KLIEN
DENGAN HIV/AIDS

01 Aspek Psikologis

02 Aspek Sosio

03 Aspek Kultural

04 Aspek Spiritual
Aspek Psikologis
Ketika dokter mendiagnosis bahwa seseorang menderita
penyakit kronis seperti HIV/AIDS, ada tiga bentuk respon
emosional yang secara umum mungkin muncul, yaitu
penolakan, kecemasan, dan depresi (Taylor, 1995).
Kubler-Ross’s (Sarafino, 2006), melakukan wawancara
terhadap 200 individu yang mengalami terminal illnes dan
mengatakan bahwa penyesuaian individu biasanya
mengikuti pola-pola yang dapat diprediksi dalam 5 tahapan
yang dapat dialami secara berbeda oleh setiap penderita.
Artinya setiap penderita mempunyai tahapan tersendiri,
dapat urut atau melompat, dapat juga maju
kemudian mundur kembali.
Reaksi Psikologis
1 5

DENIAL 3 ACCEPTANCE

BARGAINING

2 4

ANGER DEPRESSION
Aspek Sosio
Respons adaptif social individu yang menghadapi
stressor tertentu menurut Stewart (1997) dalam
Nursalam dkk (2014) dibedakan dalam 3 aspek
yang antara lain:
1. Stigma sosial memperparah depresi dan
pandangan yang negatif tentang harga diri
individu
2. Diskriminasi terhadap orang yang terinfeksi HIV,
misalnya penolakan bekerja dan hidup serumah
juga akan berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan.
3. Terjadinya waktu yang lama terhadap respons
psikologis mulai penolakan, marah-marah, tawar
menawar, dan depresi berakibat terhadap
keterlambatan upaya pencegahan dan
pengobatan.
a. Jenis dukungan sosial

Dukungan emosional, mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian


terhadap orang yang bersangkutan
01

Dukungan penghargaan, terjadi lewat ungkapan hormat/penghargaan positif


untuk orang tersebut.
02

Dukungan Instrumental, mencakup bantuan langsung, misalnya memberi


pinjaman uang kepada orang yang membutuhkan, dll.
03

Dukungan informatif, mencakup pemberian nasihat, saran, pengerahuan,


dan informasi serta petunjuk.
04
b. Dampak bagi lingkungan
06
05
Munculnya reaksi negatif dalam bentuk; deportasi, stigmatisasi,
04 diskriminasi dan isolasi, tindakan kekerasan terhadap para
pengidap HIV dan penderita AIDS.
03 Mempengaruhi pola hubungan sosial di masyarakat
02 Mempengaruhi pola hubungan sosial di masyarakat
01
Meningkatnya angka pengangguran

Mengganggu terhadap program pengentasan kemiskinan

Menurunnya produktivitas masyarakat


c. Intervensi yang diberikan pada sistem pendukung

Beri kesempatan untuk


mengungkapkan perasaan.

Menegaskan tentang pentingnya


pasien bagi orang lain.

Mendorong agar pasien Meberi rasa percaya dan


mengungkapkan perasaan negatif keyakinan

Memberikan umpan balik Memberikan informasi yang


terhadap perilakunya. diperlukan

Berperan sebagai advokat

Memberi dukungan moral,


material (khususnya keluarga) dan
spiritual.
Aspek Kultural
Berlangsungnya perubahan nilai budaya tersebut disebabkan oleh tindakan diskriminasi dari
masyarakat umum terhadap penderita HIV/AIDS, serta pengabaian nilai-nilai dari kebudayaan itu
sendiri. Perilaku seksual yang salah satunya dapat menjadi faktor utama tingginya penyebaran
HIV/AIDS dari bidang budaya. Ditemukan beberapa budaya tradisional yang ternyata meluruskan jalan
bagi perilaku seksual yang salah ini. Meskipun kini tidak lagi nampak, budaya tersebut pernah
berpengaruh kuat dalam kehidupan masyarakat.
Salah satu budaya yang dapat menjadi contoh yaitu budaya Suku Marind-Anim yang memiliki
kebudayaan yang mengatur bagaimana perilaku seksual mereka. Dasar utama dari berbagai aktivitas
seksual baik secara homoseksual maupun heteroseksual di kalangan suku bangsa Marind-Anim it
berlandaskan pada konsep “Kebudayaan Semen” atau “Kebudayaan Sperma”. Sperma bagi suku bangsa
Marind-Anim merupakan suatu kekuatan yang diperoleh dari seorang pria yang kuat dan perkasa.
Konsekuensi dari kebudayaan dan perilaku seksual suku bangsa Marind-Anim akan menimbulkan
berbagai penyakit menular, seperti HIV/AIDS.
Aspek Spiritual
Menurut Ronaldson (2000), aspek spiritual ditekankan pada penerimaan
pasien terhadap sakit yang dideritanya, sehingga pasien HIV akan dapat
menerima dengan ikhlas terhadap sakit yang dialami dan mampu
mengambil hikmah
Aspek spiritual

Pandai Ketabahan
mengambil Menguatkan
hati.
hikmah harapan
yang
realistis
kepada
pasien
terhadap
kesembuhan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai