Anda di halaman 1dari 24

Literature Review

“Terapi Komplementer Untuk Pasien Hiv Aids”

Disusun Oleh:

Kelompok 4

Prisa Tifa Azizah 04021281823014

Mellysa Dwi Putri 04021281823015

Welin Dwi Sagitari 04021281823020

Puri Puspita Sari 04021281823021

Suci Andaresta 04021281823022

Dwi Meidinasari Kusumajaya 04021281823023

Anjar Dwi Fahni 04021281823024

Dosen Pengampuh :

Ns. Jum Natosba, M.Kep., Sp.Kep.Mat

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN

2019-2020
Abstrak

Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan


gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul akibat rusaknya sistem kekebalan di
dalam tubuh manusia akibat infeksi virus HIV. Virus penyebab penyakit
dinamakan Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV). Virus ini
bekerja dengan memperlemah sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga orang
yang terkena virus ini akan rentan terhadap infeksi opportunity. Infeksi
opportunity adalah infeksi yang disebabkan oleh organisme yang biasanya tidak
menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal,
tetapi dapat menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk.
Seringkali kematian ODHA disebabkan oleh komplikasi yang dideritanya, oleh
karena itu diperlukan suatu imunostimulan yang dapat meningkatkan daya tahan
tubuh ODHA guna mengurangi terjadinya infeksi Peningkatan daya tahan tubuh
diperlukan untuk perubahan kualitas hidup ODHA sehingga ODHA dapat
menjalankan tugasnya dengan baik. Tujuan utama dari review jurnal ini adalah
untuk memperoleh pemahaman dan mempermudah dalam membahas inti hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai terapi komplementer
untuk pasien HIV AIDS. Tinjauan yang dilakukan pada 10 jurnal sehingga akan
mendapatkan hasil review yang akurat serta pemahaan yang didapatkan akan
lebih luas dan terpercaya. Metode yang digunakan dalam review jurnal ini adalah
dengan pengumpulan 10 jurnal penelitian tentang terapi komplementer untuk
pasien HIV AIDS secara sistematis dengan mengidentifikasi, menilai, dan
menginterprestasi pada topik yang akan dibahas dalam penulisan review dari 10
jurnal tersebut. Jurnal yang digunakan dibatasi dari tahun 2014 - 2020. Review
jurnal dilakukan dengan cara mencari problem /populasi, intervensi, compartion,
dan outcome

Kata Kunci: Pengobatan Alternatif, Terapi Komplementer, HIV AIDS


Abstract

Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) is a collection of


symptoms and infections or syndromes arising from damage to the immune
system in the human body due to infection with the HIV virus. The disease-
causing virus is called the Human Immunodeficiency Virus (or abbreviated as
HIV). This virus works by weakening the human immune system, so that people
affected by this virus will be vulnerable to opportunity infections. An opportunity
infection is an infection caused by an organism that usually does not cause
disease in people with a normal immune system, but can attack people with a
poor immune system. Often PLHIV deaths are caused by complications they
suffer, therefore we need an immunostimulant that can increase the immune
system of PLWHA in order to reduce the occurrence of infection. Increased
endurance is needed to change the quality of life of PLWHA so PLHIV can carry
out their duties properly. The main purpose of this journal review is to gain an
understanding and make it easier to discuss the core results of the research
conducted by the author regarding complementary therapy for HIV AIDS
patients. Reviews carried out in 10 journals so that they will get accurate review
results and understanding obtained will be more extensive and reliable. The
method used in this journal review is the systematic collection of 10 research
journals on complementary therapy for HIV AIDS patients by identifying,
assessing and interpreting the topics that will be discussed in writing a review of
the 10 journals. The journals used are limited from 2014 to 2020. Journal
reviews are carried out by looking for problems / populations, interventions,
compartion, and outcomes

Keywords: Alternative Medicine, Complementary Therapy, HIV AIDS


LATAR BELAKANG penderita meninggal karena AIDS (
Acquired Immunodeficiency Syndrome)
Acquired Immunodeficiency Syndrome
dan 210.000 penderita berusia di bawah
(AIDS) merupakan kumpulan gejala dan
15 tahun (WHO, 2012).
infeksi atau sindrom yang timbul akibat
rusaknya sistem kekebalan di dalam Pada umumnya penanganan
tubuh manusia akibat infeksi virus HIV. pasien HIV memerlukan tindakan yang
Virus penyebab penyakit dinamakan hampir sama, namun dari fakta klinis
Human Immunodeficiency Virus (atau sewaktu pasien kontrol ke rumah sakit
disingkat HIV). Virus ini bekerja dengan menunjukkan ada perbedaan respons
memperlemah sistem kekebalan tubuh imunitas (CD4). Hal tersebut terbukti
manusia, sehingga orang yang terkena ada faktor lain yang memengaruhi.
virus ini akan rentan terhadap infeksi Menurut peneliti faktor tersebut sangat
opportunity. Infeksi opportunity adalah berkaitan dengan tingkat stress pasien
infeksi yang disebabkan oleh organisme akibat stigma negatif pada kasus HIV
yang biasanya tidak menyebabkan dimasyarakat maupun terkait dengan
penyakit pada orang dengan sistem kondisi bilologis yang mengalami
kekebalan tubuh yang normal, tetapi gangguan akibat terinfeksi HIV.
dapat menyerang orang dengan sistem Penurunan daya tahan tubuh penderita
kekebalan tubuh yang buruk. Mereka HIV/AIDS berakibat pada munculnya
membutuhkan “kesempatan” untuk infeksi oportunistik dan juga berbagai
menginfeksi seseorang. HIV tidak dapat komplikasi. Seringkali kematian ODHA
disembuhkan, obat-obatan hanya dapat disebabkan oleh komplikasi yang
memperlambat laju perkembangan virus dideritanya, oleh karena itu diperlukan
(Ditjen PP&PL 2012; Kemenkes 2012). suatu imunostimulan yang dapat
meningkatkan daya tahan tubuh ODHA
Penyakit HIV/AIDS merupakan
guna mengurangi terjadinya infeksi.
salah satu penyakit yang terus menerus
Peningkatan daya tahan tubuh
berkembang dan menjadi masalah
diperlukan untuk perubahan kualitas
global yang melanda dunia. Menurut
hidup ODHA sehingga ODHA dapat
data WHO (WorldHealth Organization)
menjalankan tugasnya dengan baik.
tahun 2012, penemuan kasus HIV
(Human Immunodeficiency Virus)di Terapi antiretroviral (ARV)
dunia pada tahun 2012 mencapai 2,3 merupakan satu-satunya pengobatan
juta kasus, dimana sebanyak 1,6 juta HIV/AIDS. Salah satu masalah dalam
pemberian ARV yang menjadi perhatian
adalah efek samping yang merugikan, review jurnal ini adalah dengan
seperti mual, anxietas, anoreksia, pengumpulan 10 jurnal penelitian tentang
insomnia, serta adanya gangguan terapi komplementer untuk pasien HIV
penglihatan dan pengecapan. Efek AIDS secara sistematis dengan
samping tersebut dapat memengaruhi mengidentifikasi, menilai, dan
kualitas hidup penderita HIV/ AIDS3 menginterprestasi pada topik yang akan
dan dapat berakibat pada berkurangnya dibahas dalam penulisan review dari 10
kepatuhan pasien sehingga jurnal tersebut. Jurnal yang digunakan
efektivitasnya menjadi belum optimal. dibatasi dari tahun 2014 - 2020. Review
Adanya peningkatan kualitas hidup pada jurnal dilakukan dengan cara mencari
ODHA juga merupakan faktor yang problem /populasi, intervensi, compartion,
perlu diperhatikan. Semakin tinggi dan outcome
kualitas hidup ODHA, semakin tinggi
pula kemampuannya dalam mengatasi
penyakit tersebut. Oleh karena itu,
diperlukan suatu terobosan untuk
mengurangi efek samping pengobatan
dan meningkatkan kualitas hidup
penderita. Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan adanya terapi-terapi
komplementer untuk pasien HIV AIDS.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari review jurnal
ini adalah untuk memperoleh pemahaman
dan mempermudah dalam membahas inti
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
penulis mengenai terapi komplementer
untuk pasien HIV AIDS. Tinjauan yang
dilakukan pada 10 jurnal sehingga akan
mendapatkan hasil review yang akurat
serta pemahaan yang didapatkan akan
lebih luas dan terpercaya.
Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam


HASIL PENELITIAN
No Keterangan Jurnal Problem/populasi Intervensi Compartion Outcome

1 Peristiwan R. W. Astana, Pasien HIV/AIDS di Sampel diberikan ramuan Pembanding yang digunakan Hasil penelitian menunjukkan
Danang Ardiyanto, Tofan A. Kabupaten Sragen. jamu imunostimulan satu pada penelitian ini adalah bahwa ramuan jamu
Mana (2018). Perubahan kemasan ini mengandung plasebo berisi pati yang imunostimulan memberikan
Kualitas Hidup dan Nilai sebanyak 14 gram diminum 1 kali sehari. perubahan terhadap kualitas hidup
CD4+ Pasien HIV/AIDS rimpang temulawak, 14 terutama pada domain psikologi,
dengan Pemberian Ramuan gram temu mangga, dan kemandirian, dan kesehatan umum
Jamu Imunostimulan di 14 gram herba meniran, pada penderita HIV/AIDS di
Sragen Jurnal Farmasi Klinik yang direbus dengan 600 Kabupaten Sragen dan
Indonesia : Vol. 7 No. 4, hlm ml air dan diminum 2 mempertahankan nilai CD4+.
227–23 kali sehari. dibuktikan dengan berikut :

1. Adanya peningkatan pada


skor kuesioner WHOQOL-
HIV BREF

2. Kenaikan jumlah sel CD4+


2 Razak Mohammed Gyasi Pasien HIV/AIDS di Penelitian ini merupakan Tidak dibandingkandengan Studi ini menyimpulkan bahwa TM
MPhil Candidate. Use of Kumasi Metropolis, A Cross-sectional Survey kelompok lain umumnya digunakan oleh pasien
Traditional Medicine by Ghana mewawancarai pasien rawat jalan HIV / AIDS pada seni
HIV/AIDS Patients in HIV/AIDS yang di Kumasi Metropolis. Selama
Kumasi Metropolis, Ghana. menggunakan obat mereka aman dan efektif, TM
A Cross-sectional Survey tradisional (TM) dapat dianggap lebih
(2013). Department of menguntungkan bagi negara-
Geography and Rural negara berkembang karena mereka
Development, Faculty of relatif hemat biaya, lebih mudah
Social Sciences Kwame diakses dan diterima secara luas
Nkrumah University of oleh penduduk lokal.
Science & Technology Evaluasi peran perawat dalam
Kumasi, Ghana.. Vol. 3 No. pengelolaan HIV adalah kebutuhan
4; dan harus dipertimbangkan dengan
urgensi.
Mekanisme yang akan
memungkinkan THS untuk
menjadi bagian dari program seni
dan administrasi harus
dieksplorasi. Namun, penggunaan
TM bersamaan dengan seni
mungkin memiliki potensi interaksi
obat dan harus didiskusikan secara
rutin dalam seni sesi konseling.
Evaluasi potensi obat tradisional
untuk berinteraksi dengan seni
dapat membantu dalam
meningkatkan hasil klinis pasien
HIV.

3 Pettalolo,SriRezeki.2015.Efe Pasien HIV/AIDS yang Sampel diberikan yakni Pembanding yang digunakan Hasil Penelitian menunjukkan
k suplementasi ekstrak ikan menjalani perawatan/ suplemen ekstrak ikan pada penelitian ini adalah bahwa Setelah dilakukan
gabus dan vitamin C terapi ARV Di RSUD gabus 1500 mg produk dengan menggunakan uji pengamatan selama 4 minggu pada
Terhadap Kadar Undata Palu,Sulawesi Pujimin dan vitamin paired t-test dan independent kedua kelompok ditemukan
Hemoglobin,Lekosit,Limfosit Tengah. C 300 mg produk KF. t-test. Uji kovarian dilakukan perubahan yang signifikan pada
,Albumin Dan IMT Pada Bentuk dan ukuran kedua untuk mengetahui efektifitas variabel limfosit
Pasien HIV/AIDS. RSUD suplemen dibuat dalam perlakuan yang diberikan. dan albumin. Perubahan ini dapat
Undata Palu, Sulawesi kemasan yang sama. dilihat pada kenaikan rerata
Tengah. Gizi Indon 2015, perubahan limfosit ini lebih tinggi
38(1):41-48 pada kelompok vitamin C
dibandingkan pada kelompok
ekstrak ikan
gabus.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai
delta (perubahan) pada kelompok
vitamin C yang
lebih tinggi dibandingkan pada
kelompok ekstrak ikan gabus
dengan nilai signifikansi pada
kelompok vitamin C p < 0,05
Untuk variabel kadar albumin
terjadi kenaikan yang signifikan
pada kelompok
ekstrak ikan gabus saja sedangkan
di kelompok vitamin C tidak terjadi
kenaikan yang signifikan.
Sementara itu, untuk variabel
jumlah lekosit
justru memiliki nilai negatif untuk
rerata perubahan jumlah lekosit
pada kelompok vitamin C, hal ini
menunjukkan bahwa terdapat
penurunan terhadap jumlah lekosit
pada kelompok vitamin C setelah
dilakukan intervensi
selama 4 minggu.

4. Firmansyah, O. B. M., Proses penerimaan diri Pelaksanaan intervensi Pembanding yang digunakan Hasil penelitian menunjukkan
Bashori, K., & Hayati, E. N. pada pasien HIV/AIDS yang dilakukan pada pada penelitian ini sebelum bahwa penerimaan diri subjek
(2019). PENGARUH (ODHA) penelitian dilakukan diberikan terapi pemaafan setelah diberikan terapi pemaafan
TERAPI PEMAAFAN dengan 9 sesi : antara dengan dzikir dengan setelah dengan dzikir lebih tinggi
DENGAN DZIKIR UNTUK lain,Sesi 1 berupa diberikan terapi pemaafan dibandingkan dengan sebelum
MENINGKATKAN psikoedukasi mengenai dengan dzikir diberikan terapi pemaafan dengan
PENERIMAAN DIRI PADA HIV/AIDS dan kaitannya dzikir.
ORANG DENGAN dengan penerimaan diri.
HIV/AIDS (ODHA). Psikis: Sesi 2 berupa pengenalan
Jurnal Psikologi Islami, 5(1), emosi. Sesi 3 berupa
13-23. penugasan mengisi
lembar kerja dengan
mengidentifikasi
pengalaman tidak
menyenangkan. Sesi 4
berupa psikoedukasia
mengenai coping positif.
Sesi 5 bertema
“Memperoleh Perspektif
Baru”. Sesi 6 ditekankan
kepada membangun
emosi dan perspektif
positif. Sesi 7 berupa
evaluasi terhadap
perasaan dan pikiran baru
setelah melakukan
pemaafan dengan dzikir.
Sesi 8 berupa penentuan
tujuan hidup baru dan
terbebas dari kungkungan
emosi negatif,
memikirkan
kemungkinan hambatan
yang akan dihadapi, serta
menentukan strategi
coping yang positif untuk
mengatasi hambatan
tersebut.
5 Nurullah, B. Stres Pada Orang Dengan Program terapi ini Sebelum dan Setelah Hasil uji penelitian menunjukan,
(2013). Pengaruh Terapi Hiv/Aids (Odha) Di Lsm dilakukan selama dua diberikan Terapi Creative bahwa walaupun ada penurunan
Creative Writing Humors Sadar Hati Malang minggu.Pertemuanperta Writing Humors skor stres tetapi pengaruh dari
Terhadap Penurunan Stres ma, akan mengenalkan terapi creative writing humors
Pada Orang Dengan ODHA tentang creative terhadap penurunan skor stres
Hiv/Aids (Odha) Di Lsm writing humors, setelah ODHA kurang signifikan. Kurang
Sadar Hati Malang (Doctoral itu akan meminta ODHA signifikannya penelitian ini
dissertation, Universitas untuk membuat cerita di mungkin dikarenakan dari prosedur
Brawijaya). rumah tentang penelitian, di dalam penelitian ini
masalahnya, pengalaman responden melaksanakan terapi
lucu, atau aneh, creative writing humors selama dua
(semuanya bersifat minggu dan dilakukan di rumah.
humoris) yang sekiranya Cerita yang dibuat beberapa
nanti bisa dibagi ke orang responden ada yang mengambil
lain (teman, adik, kakak, dari internet, jadi tidak ada
atau orang tua). eksplorasi perasaan yang terjadi
Pertemuan kedua, akan ketika saat menulis.
mengevaluasi cerita yang Responden dalam penelitian ini,
dibuat ODHA di rumah tidak semuanya menunjukan
selama dua minggu. penurunan stress
Proses menulis di rumah
harus dilakukan setiap
hari. Jika semua program
terapi selesai, peneliti
mengukur tingkat stres
ODHA.
6. Astuti, Reini dkk.2015. Tingkat Depresi Ibu Pelaksanaan intervensi Pembanding yang digunakan kelompok intervensi dan kelompok
Pengaruh Intervensi SEFT Rumah Tangga dengan yang di lakukan pada pada penelitian ini sebelum kontrol sebelum diberikan
(Spiritual Emotional HIV. penilitian ini yaitu diberikan terapi SEFT dan perlakuan SEFT (Spiritual
Freedom Technique) pengukuran tingkat sesudah diberikan terapi Emotional Freedom Technique)
terhadap Penurunan Tingkat depresi pada ibu rumah SEFT. mengalami depresi dari tingkat
Depresi Ibu Rumah Tangga tangga dengan HIV pada depresi pada batas garis klinis,
dengan HIV. Sumedang : kelompok intervensi depresi sedang sampai depresi
UNPAD. maupun kelompok berat. Pada kelompok intervensi
kontrol, pada kelompok setelah diberikan perlakuan SEFT
intervensi diberikan mengalami penurunan tingkat
intervensi SEFT depresi, sedangkan pada kelompok
(Spiritual Emotional kontrol terdapat perubahan yang
Freedom Technique) tidak begitu signifikan dan
sebanyak empat kali. cenderung mengalami peningkatan.
SEFT merupakan salah Terdapat perbedaan yang
satu terapi komplementer signifikan pada tingkat depresi ibu
yang merupakan rumah tangga dengan HIV setelah
pengabungan antara dilakukan intervensi SEFT
Spiritual Power dengan (Spiritual Emotional Freedom
Energy Psychology. Technique).
Spiritual Power memiliki
lima prinsip utama yaitu
ikhlas, yakin, syukur,
sabar dan khusyu. Energy
Psychology merupakan
seperangkat prinsip dan
teknik memanfaatkan
sistem energi tubuh
untuk memerbaiki
kondisi pikiran, emosi
dan perilaku.
Ketidakseimbangan
kimia dan gangguan
energi dalam tubuh
manusia dapat
menyebabkan gangguan
emosi, termasuk depresi.
Intervensi SEFT pada
sistim energi tubuh inilah
yang dapat mengubah
kondisi kimia di dalam
otak (neurotransmitter)
yang selanjutnya dapat
mengubah kondisi emosi
seseorang termasuk
kondisi depresi. Pada
akhir sesi dilakukan
pengukuran kembali
tingkat depresi pada
kelompok intervensi
maupun kelompok
kontrol.
7. Pujiati, Eni, dkk. 2019. Pasien HIV/AIDS di Sampel diberikan terapi Pasien yang tidak diberikan Hasil penelitian menunjukkan
Pengaruh Spyritual Kabupaten Kudus komplementer sebelum terapi Spyritual Emotional bahwa
Emotional Freedom tidur menggunakan Freedom Technique (SEFT)  kelompok intervensi
Technique (SEFT) terhadap metode Spyritual dengan diberikannya SEFT
Penurunan Tingkat Insomnia Emotional Freedom (Spyritual Emotional
pada Penderita HIV/AIDS Tehnique (SEFT) Freedom Technique)
(ODHA). Jurnal Profesi menunjukkan tingkat
Keperawatan Akademi insomnia pada kategori
Keperawatan Krida Husada sedang sebesar 52,9%,
Kudus Vol.6 No.1 setelah diberikan terapi
spyritual emotional
freedom technique berubah
menjadi 41,2% dan
sebanyak 58,5%
 Setelah diberikan intervensi
SEFT gangguan istirahat
tidur berada pada kategori
ringan.
 Pada kelompok kontrol
sebelum diberikan
perlakuan menunjukkan
tingkat insomnia pada
kategori berat /buruk
sebesar 58,8% meningkat
menjadi 64,7% setelah
perlakuan SEFT.
8. Elianora, Dewi dkk. 2017. Candida albicans pasien Pelaksanaan intervensi Tidak ada pembanding Pada penelitian ini di dapatkan
Activities test of Mahkota HIV / AIDS yang di lakukan pada hasil bahwa daun Phaleria
Dewa (Phaleria macrocarpa) penilitian ini yaitu macrocarpa sangat berguna karena
leaves extract against menggunakan ekstrak itu kemampuan untuk menghambat
Candida albicans of kental Daun-daun pertumbuhan jamur. Semakin
HIV/AIDS patients. Padang : Phaleria macrocarpa. tinggi konsetrasi ekstrak daun
Universitas Baiturahmah. Candida albicans phaleria macrocarpa semakin tinggi
proliferasi dilakukan penghambatan diameter zona
dengan mengumpulkan terhadapt candida albicans dengan
spesimen di lidah pasien konsetrasi tertinggi 80%.
HIV / AIDS dengan
menggunakan steril
Kapas untuk telinga
untuk kemudian di
kembangkan menjadi
jamur. Pengujian
aktivitas antijamur
menggunakan metode
difusi agar yang
membuat Sabouraud
Dextrose Agar (SDA)
Media yang telah dipoles
dengan Candida albicans
dalam cawan petri.
9. Muntamah, Ummu, dkk. Pasien HIV yang Intervensi keperawatan Pasien yang tidak diberikan Berdasarkan hasil penelitian
2020. Pengembangan melakukan pemeriksaan yang dilakukan oleh terapi pemijatan dengan alat terebut dapat disimpulkan beberapa
Intervensi Keperawatan rutin di Puskesmas perawat pada pasien HIV pijat Digital Massager hal antara lain:
Mandiri dengan Alat Digital Bergas untuk memberikan ANOCHOR  Terdapat perbedaan tekanan
Massager Anochor dan kenyamanan pada pasien darah sebelum dan sesudah
Pengaruhnya terhadap yang stress secara umum dilakukan pemijatan dengan
Kenyamanan pada Pasien adalah dengan menggunakan alat Digital
Terinfeksi HIV. Jurnal melakukan pemijatan Massager Anachor
Keperawatan dan Kesehatan menggunakan alat pijat  Terdapat perbedaan skala
Masyarakat STIKES yang diberi nama Digital nyeri sebelum dan sesudah
Cerdikia Utama Kudus Vol.9 Massager ANOCHOR dilakukan pemijatan dengan
No.1 menggunakan alat digital
massager ‘Anachor”
 Terjadi peningkatan
kenyamanan sebelum dan
sesudah dilakukan
pemijatan dengan
menggunakan alat digital
massager Anachor.

10. Aziah,wahyuni.2018.pengaru Semua pasien HIV di Pasien melakukan terapi Dibandingkan dengan Terapi do’a selama 30 menit dua
h terapi doa terhadap kadar RSUD dr.M Haulussy do’a yang diberikan oleh penelitian Hawari yang kali sehari berpengaruh secara
limfosit pasien AIDS di Ambon dari total rohaniawan Islam dan mengungkapkan bahwa signifikan terhadap kadar CD4
rumah sakit umum daerah sampaling sebanyak 20 Kristen selama 20-30 selain terapi medis, sholat, HIV/AIDS di RSUD dr. M.
DR.Haulussy Ambon.JKT orang menit sebanyak 2-3 kali berdo’a dan berzikir dapat Haulussy Ambon. Dalam
9(1)7-13. seminggu. Selama meningkatkan kekebalan penelitian ini terapi doa
berdo’a yang dipimpin tubuh terhadap virus mempengaruhi kadar CD4 sebelum
oleh rohaniawan, pasien HIV/AIDS, menurutnya dan sesudah perlakuan yang
diminta relaks dan tidak orang yang tinggi spritualnya diberikan bersamaan dengan
melakukan aktivitas tinggi pula gelombang Alfa pemberian ARV
lainnya. Do’a dapat di otaknya, ini membuat
dilakukan pada posisi hidupnya lebih tenang. Saat
pasien duduk ataupun berdo’a seseorang menjadi
berbaring. Variabel tenang dan meningkat rasa
dependen adalah kadar percaya dirinya. Dalam
limfosit (CD4) yang kondisi demikian tubuhnya
diukur sebelum mengeluarkan kortisol,
intervensi dan setelah 1 epineprine dan norepineprin
bulan untuk kedua yaitu hormon-hormon yang
kelompok. Doa yang mengalir keluar dari kelenjar
diberikan merupakan adrenal untuk menangkal
implementasi dari asuhan stres13.
keperawatan dalam
memenuhi kebutuhan
spiritual pasien AIDS,
namun pelaksanaannya
berkolaborasi dengan
rohaniawan
PEMBAHASAN terhadap Penurunan Tingkat Depresi dan
Berdasarkan hasil jurnal di penurunan insomnia. Pada jurnal lainnya
dapatkan dalam rangka peningkatan dijelaskan bahwa pemberian Alat Digital
kualitas hidup pada pasien HIV/AIDS Massager Anochor berpengaruh terhadap
selain pemberian terapi secara farmakologi Kenyamanan pasien serta adanya perbedaan
namun juga di berikan pemberian terapi skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan
secara non farmakologi atau terapi pemijatan dengan menggunakan alat digital
komplementer. Dalam hal ini, terapi massager Anachor, selain itu Pengaruh
komplemeter sebagai pengembangan terapi Terapi Creative Writing Humors Terhadap
tradisional terintegrasikan dengan terapi Penurunan Stres Pada Orang Dengan
modern yang mempengaruhi keharmonisan Hiv/Aids (Odha)tenyata memiliki pengaruh
individu dari aspek biologis, psikologis, terhadap penurunan stres. Dibuktikan
dan spiritual. Pengobatan dengan dengan adanya penurunan skor stres setelah
menggunakan terapi komplementer diberikan terapi creative writing humors.
mempunyai manfaat selain dapat
meningkatkan kesehatan secara lebih Pemberian terapi komplementer
menyeluruh juga lebih murah. juga dapat memberikan pengaruh terhadap
Terapi komplementer terutama spiritual pasien, seperti Terapi do’a selama
akan dirasakan lebih murah bila klien 30 menit dua kali sehari berpengaruh secara
dengan penyakit kronis yang harus rutin signifikan terhadap kadar CD4 HIV/AIDS.
mengeluarkan dana, hal tersebut juga di Terapi doa yang dilakukan dapat
rasakan oleh pasien ODHA. Hasil terapi memberikan pengaruh terhadap kadar CD4
yang telah terintegrasi tersebut ada yang sebelum dan sesudah perlakuan yang
telah lulus uji klinis sehingga sudah diberikan bersamaan dengan pemberian
disamakan dengan obat modern. Kondisi ini ARV. Tidak hanya itu dengan pemberian
sesuai dengan prinsip keperawatan yang terapi secara spiritual pada pasien dengan
memandang manusia sebagai makhluk yang HIV/AIDS menunjukkan bahwa
holistik (bio, psiko, sosial, dan spiritual). penerimaan diri pasien setelah diberikan
Dalam beberapa penelitian terapi pemaafan dengan dzikir lebih tinggi
menunjukkan bahwa pemberian terapi dibandingkan dengan sebelum diberikan
komplementer memiliki pengaruh signifikat terapi pemaafan dengan dzikir.
dalam peningkatan kualitas hidup pada
pasien dengan dengan HIV/AIDS pada Terapi komplementer yang ada
permasalahan psikologi, seperti SEFT menjadi salah satu pilihan pengobatan
(Spiritual Emotional Freedom Technique) masyarakat. Di berbagai tempat
pelayanan kesehatan tidak sedikit klien Hasil-hasil tersebut menyatakan
bertanya tentang terapi komplementer terapi komplementer sebagai suatu
atau alternatif pada petugas kesehatan paradigma baru, Bentuk terapi yang
seperti dokter ataupun perawat. Pada digunakan dalam terapi komplementer
perawatan medis pemberian terapi ini beragam sehingga disebut juga
komplementer berpengaruh terhadap dengan terapi holistik. Terminologi
peningkatan jumlah kadar cd4, kesehatan holistik mengacu pada
dibuktikan dengan Pemberian Ramuan integrasi secara menyeluruh dan
Jamu Imunostimulan dan di dapatkan mempengaruhi kesehatan, perilaku
hasil adanya peningkatan pada skor positif, memiliki tujuan hidup, dan
kuesioner WHOQOL-HIV BREF serta pengembangan spiritual. Kebutuhan
Kenaikan jumlah sel CD4+. Tidak perawat dalam meningkatnya
hanya itu pada pemberian terapi dengan kemampuan perawat untuk praktik
daun Phaleria macrocarpa ternyata keperawatan juga semakin meningkat.
sangat berguna pada terapi Hal ini didasari dari berkembangnya
komplementer karena dapat kesempatan praktik mandiri. Apabila
menghambat pertumbuhan jamur. perawat mempunyai kemampuan yang
Semakin tinggi konsetrasi ekstrak daun dapat dipertanggungjawabkan akan
phaleria macrocarpa semakin tinggi meningkatkan hasil yang lebih baik
penghambatan diameter zona terhadap dalam pelayanan keperawatan. Prinsip
candida albicans dengan konsetrasi holistik pada keperawatan ini perlu
tertinggi 80%. Selain itu Pengaruh didukung kemampuan perawat dalam
pemberian suplementasi ekstrak ikan menguasai berbagai bentuk terapi
gabus dan vitamin C terhadap Kadar keperawatan termasuk terapi
Hemoglobin,Lekosit,Limfosit,Albumin komplementer pada pasien pasien
Dan IMT Pada Pasien HIV/AIDS dengan HIV/AIDS.
menunjukkan bahwa terdapat
penurunan terhadap jumlah lekosit pada
kelompok vitamin C setelah dilakukan
intervensi .
Kesimpulan Daftar Pustaka

Perkembangan terapi komplementer Astana Pr, Ardiyanto D, Mana Ta.


atau alternatif sudah luas, termasuk Perubahan Kualitas Hidup Dan Nilai
didalamnya perkembangan terapi pada Cd4+ Pasien Hiv/Aids Dengan
pasien dengan HIV/AIDS. Selain itu Pemberian Ramuan Jamu
dalam pemberian terapi komplementer Imunostimulan Di Sragen. Indonesian
tenaga kesehatan dapat berpartisipasi. Journal Of Clinical Pharmacy. 2018
Hal ini dapat meningkatkan Dec 29;7(4):227-35.
perkembangan ilmu pengetahuan
melalui penelitian-penelitian yang dapat Astuti R, Yosep I, Susanti Rd. Pengaruh
memfasilitasi terapi komplementer agar Intervensi Seft (Spiritual Emotional
menjadi lebih dapat Freedom Technique) Terhadap
dipertanggungjawabkan. Perawat Penurunan Tingkat Depresi Ibu Rumah
sebagai salah satu profesional Tangga Dengan Hiv. Jurnal
kesehatan, dapat turut serta Keperawatan Padjadjaran. 2015;3(1).
berpartisipasi dalam terapi
komplementer. Peran yang dijalankan Aziza W. Pengaruh Terapi Do’a
sesuai dengan peran-peran yang ada. Terhadap Kadar Limfosit Pasien Aids
Arah perkembangan kebutuhan Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M.
masyarakat dan keilmuan mendukung Haulussy Ambon. Jurnal Kesehatan
untuk meningkatkan peran perawat Terpadu (Integrated Health Journal).
dalam terapi komplementer karena pada 2018 Jun 1;9(1):1-7.
kenyataannya, beberapa terapi
keperawatan yang berkembang diawali Elianora D, Busman B, Amrilya Y.
dari alternatif atau tradisional terapi. Activities Test Of Mahkota Dewa
Begitu pula dengan pemberian terapi (Phaleria Macrocarpa) Leaves Extract
komplementer pada pasien ODHA, Against Candida Albicans Of Hiv/Aids
dengan tujuan membantu meningkatkan Patients. Padjadjaran Journal Of
kualitas hidup. Dentistry. 2017 Mar 31;29(1).
Febita I. Pengaruh Spyritual Emotional (Doctoral Dissertation, Universitas
Freedom Technique (Seft) Terhadap Brawijaya).
Penurunan Tingkat Insomnia Pada
Penderita Hiv/Ids (Odha). Jurnal Profesi Pettalolo Sr. Efek Suplementasi Ekstrak
Keperawatan (Jpk). 2019 Mar 19;6(1). Ikan Gabus Dan Vitamin C Terhadap
Kadar Hemoglobin, Lekosit, Limfosit,
Firmansyah Ob, Bashori K, Hayati En. Albumin Dan Imt Pada Pasien
Pengaruh Terapi Pemaafan Dengan Hiv/Aids. Gizi Indonesia. 2015 Mar
Dzikir Untuk Meningkatkan 31;38 (1):41-8
Penerimaan Diri Pada Orang Dengan
Hiv/Aids (Odha). Psikis: Jurnal Widyatuti W. Terapi komplementer
Psikologi Islami. 2019;5(1):13-23. dalam keperawatan. Jurnal Keperawatan
Indonesia. 2008 Mar 24;12(1):53-7.
Gyasi Rm, Tagoe-Darko E, Mensah
Cm. Use Of Traditional Medicine By
Hiv/Aids Patients In Kumasi
Metropolis, Ghana: A Cross-Sectional
Survey.

Muntamah U, Haryani S.
Pengembangan Intervensi Keperawatan
Mandiri Dengan Alat Digital Massager
Anochor Dan Pengaruhnya Terhadap
Kenyamanan Pada Pasien Terinfeksi
Hiv. Jurnal Keperawatan Dan
Kesehatan Masyarakat Cendekia
Utama. 2020 Mar 31;9(1):70-82.

Nurullah B. Pengaruh Terapi Creative


Writing Humors Terhadap Penurunan
Stres Pada Orang Dengan Hiv/Aids
(Odha) Di Lsm Sadar Hati Malang

Anda mungkin juga menyukai