Anda di halaman 1dari 8

Harga Diri Rendah Kronis Setelah diakukan intervensi 1.

Manajemen perilaku
b.d ketidakefektifan keperawatan selama 2x24 A. Observasi
mengatasi masalah jam, harga diri meningkat  Identifikasi harapan
kehilangan d.d Malu untuk dengan kriteria hasil : untuk mengendalikan
berinteraksi, Berjalan  Penilaian diri positif perilau
dengan tidak percaya diri, meningkat
Menilai dirinya negatif,  Perasaan memiliki B. Terapeutik
Merasa malu terhadap kelebihan atau  Diskusikan tanggung
penampilannya, Merasa kemampuan positif jawab terhadap
tidak mampu melakukan meningkat perilaku
apapun, Merasa tidak  Penerimaan penilaian  Jadwalkan kegiatan
memiliki kemampuan, dan positif terhadap diri terstruktur
Menolak pujian dari orang sendiri meningkat  Ciptakan dan
lain.  Minat mencoba hal pertahankan
baru meningkat lingkungan dan
 Berjalan kegiatan perawatan
menampakkan wajah konsisten setiap dinas
meningkat tingkatkan aktivitas
 Postur tubuh sesuai kemampuan
menampakkan wajah  Batasi jumlah
meningkat pengunjung
 Perasaan malu  Bicara dengan nada
menurun rendah dan tenang
 Perasaan bersalah  Lakukan kegiatan
menurun pengkajian terhadap
 Perasaan tidak sumber agitasi
mampu melakukan  Cegah perilaku pasif
apapun menurun dan agresif
 Meremehkan  Beri penguatan positif
kemampuan terhadap keberhasilan
mengatasi masalah mengendalikan
menurun perilaku
 Lakukan pengekangan
fisik sesuai indikasi
 Hindari bersikap
menyudutkan dan
menghentikan
pembicaraan
 Hindari sikap
mengancam dan
berdebat
 Hindari berdebat atau
menawar batas
perilaku yang telah
ditetapkan

C. Edukasi
 Informasikan keluarga
bahwa keluarga
sebagai dasar
pembentukan kognitif

2. Promosi kesehatan
A. Observasi
 Identifikasi budaya,
agama, ras, jenis
kelamin, dan usia
terhadap harga diri
 Monitor verbalisasi
yang merendahkan
diri sendiri
 Monitor tingkat harga
diri setiap waktu,
sesuai kebutuhan

B. Terapeutik
 Motivasi terlibat
dalam verbalisasi
positif untuk diri
sendiri
 Motivasi menerima
tantangan atau hal
baru
 Diskusikan
pernyataan tentang
harga diri
 Diskusikan
kepercayaan terhadap
penilaian diri
 Diskusikan
pengalaman yang
meningkatkan harga
diri
 Diskusikan persepsi
negatif diri
 Diskusikan alasan
mengkritik diri atau
rasa bersalah
 Diskusikan penetapan
tujuan relistis untuk
mencapai harga diri
yang lebih tinggi
diskusikan bersama
keluarga untuk
menetapkan harapan
dari batasan yang jelas
 Berikan umpan balik
positif atas
peningkatan mencapai
tujuan
 Fasilitasi lingkungan
dan aktivitas
lingkungan dan
aktivitas yang
meingkatkan harga
diri

C. Edukasi
 Jelaskan kepada
keluarga pentingnya
dukungan dalam
perkembangan konsep
positif dari pasien
 Anjurkan
mengindentifikasi
kekuatan yang
dimiliki
 Anjurkan
mempertahankan
kontak mata saat
berkomunikasi dengan
orang lain
 Anjurkan membuka
diri terhadap kritik
negatif
 Anjurkan
mengevaluasi perilaku
 Anjurkan cara
mengatasi bullying
 Latih peningkatan
tanggung jawab untuk
diri sendiri
 Latih
pernyataan/kemampua
n positif diri
 Latih cara berfikir dan
berperilaku positif
 Latih meningkatkan
kepercayaan pada
kemampuandalam
menangani situasi

3. Promosi koping
A. Observasi
 Identifikasi kegiatan
jangka pendek dan
panjang sesuai tujuan
 Identifikasi
kemampuan yang
dimiliki
 Identifikasi sumber
daya yang tersedia
untuk memenuhi
tujuan
 Identifikasi
pemahaman proses
penyakit
 Identifikasi dampak
situasi terhadap peran
dan hubungan
 Identifikasi metode
penyelesaian masalah
 Identifikasi kebutuhan
dan keinginan
terhadap dukungan
sosial

B. Terapeutik
 Diskusikan peran
perubahan peran yang
dialami
 Gunakan pendekatan
yang tenang dan
menyakinkan
 Diskusikan alasan
mengkritik diri sendiri
 Diskusikan untuk
mengkalrifikasi
kesalahpahaman dan
mengevaluasi perilaku
sendiri
 Diskusikan
konsekuensi tidak
menggunakan rasa
bersalah dan rasa
malu
 Diskusikan risiko
yang menimbulkan
bahaya pada diri
sendiri
 Fasilitasi dalam
memperoleh informasi
yang dibutuhkan
 Berikan pilihan
realistis mengenai
aspek-aspek tertentu
dalam perawatan
 Motivasi utnuk
menentukan harapan
yang realistis
 Tinjau kembali
kemampuan dalam
pengambilan
keputusan
 Hindari mengambil
keputusan saat pasien
berada di bawah
tekanan
 Motivasi terlibat
dalam kegiatan sosial
 Motivasi
mengindentifikasi
sistem pendukung
yang tersedia
 Dampingi saat
berduka (mis.
Penyakit kronis,
kecacatan)
 Perkenalkan dengan
orang atau kelompok
yang berhasil
mengalami
pengalaman sama
 Dukung penggunaan
mekanisme
pertahanan yang tepat
 Kurangi ransangan
lingkungan yang
mengancam

C. Edukasi
 Anjurkan menjalin
hubungan yang
memiliki kepentingan
dan tujuan sama
 Anjurkan penggunaan
sumber spiritual, jika
perlu
 Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi
 Anjurkan keluarga
terlibat
 Anjurkan membuat
tujuan yang lebih
spesifik
 Ajarkan cara
memecahkan maslaah
secara konstruktif
 Latih penggunaan
teknik relaksasi
 Latih keterampilan
sosial, sesuai
keutuhan
 Latih
mengembangkan
penilaian obyektif

Anda mungkin juga menyukai