Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Klinik Keperawatan Anak
Disusun Oleh :
Tingkat II-A
2021
A. KONSEP PENYAKIT
1. Pengertian
Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangkan
perkembangan menitik beratkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan
tingkat yang paling rendah dan kompleks melalui proses maurasi dan pembelajaran
(Whalex dan Wone, 2000).
Tumbuh kembang adalah suatu proses, dimana seseorang anak tidak hanya
tumbuh menjadi besar tetapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup dua
peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.
1) Pertumbuhan (growth)
Berkaitan dengan masalah perubahan dalam jumlah besar,
ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur berat,
panjang, umur tulang dan keseimbangan elektrolit.
Pertumbuhan lebih ditekankan pada pertambahan ukuran fisik seseorang,
yaitu menjadi lebih besar atau lebih matang bentuknya, seperti pertambahan
ukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala (Nursalam, 2005).
2) Perkembangan (development)
Bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks, dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil antara lain
proses pematangan termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil dengan lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang yang
optimal tergantung pada potensi biologis, psikosoisal dan perilaku yang
merupakan proses yang unik dan hasil akhir berbeda- beda yang memberi ciri
tersendiri pada setiap anak.
Menurut soetjiningasih (1995), perkembangan (development) adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan. Perkembangan merupakan hasil interaksi penting antara kematangan
susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, sehingga perkembangan
ini berperan penting dalam kehidupan manusia.
Perkembangan anak tergolong normal apabila umur dan kemampuan anak
sesuai dengan patokan yang berlaku. Berdasarkan pedoman Deteksi Tumbuh
Kembang Balita, skor yang diperoleh saat pemeriksaan harus berjumlah 9-10.
Apabila menggunakan kalender balita (KMS), maka kemampuan anak sesuai usia
yang terdapat pada gambar. Ada 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam
menilai perkembangan anak, antara lain (Kyle & Carman, 2015) :
1) Perkembangan kemampuan gerak kasar
Gerakan yang dilakukan melibatkan sebagian besar bagian tubuh dan biasanya
memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar.
Contoh: gerakan membalik dari terlungkup menjadi terlentang atau
sebaliknya, gerakan berjalan, berlari dan sebagainya.
2) Perkembangan kemampuan gerak halus
Gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan
oleh otot-otot kecil, karena itu tidak begitu memerlukan tenaga.
Contoh : gerakan mengambil sesuatu benda dengan hanya menggunakan ibu
jari dan telunjuk tangan, memasukkan benda kedalam lubang, menari,
menggambar, dan gerakan lainnya.
3) Perkembangan kemampuan bicara, bahasa, dan kecerdasan
Kemampuan anak terhadap respon terhadap suara, mengikuti perintah dan
berbicara sopan. Pada balita kemampuan berpikir mula-mula berkembang
melalui kelima inderanya, misalnya melihat warna-warna, mengenal rasa, dan
lain-lain.
4) Perkembangan kemampuan bergaul dan mandiri
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
anak menurut (Hidayat, 2012) diantaranya :
1) Faktor Herediter
Faktor herediter adalah faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar untuk
mencapai tumbuh kembang anak jika dibandingkan dengan faktor lain. Faktor
ini terdiri dari bawaan atau kelainan genetik dan kromosom dari ayah dan ibu,
jenis kelamin, ras, dan suku bangsa. Kelainan genetik dan kromosom pada
ayah dan ibu akan menjadi pengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan
bayi. Faktor herediter ditentukan dengan intensitas dan kecepatan dalam
pembelahan sel telur, tingkat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur
pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang.
2) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga memegang peran penting dalam menentukan
tercapainya potensi yang sudah dimilki anak. Adapun yang termasuk faktor
lingkungan yaitu lingkungan pranatal dan lingkungan postnatal.
a) Lingkungan pranatal adalah lingkungan pada saat dalam kandungan, mulai
dari konsepsi hingga lahir yang meliputi gizi sewaktu ibu hamil,
lingkungan mekanis seperti posisi janin dalam uterus, zat-zat kimia atau
toxin seperti pengguna obat-obatan atau alkohol, kebiasaan ibu yang
mungkin merokok saat hamil, hormonal seperti adanya hormone
somatrotopin, plasenta, tiroid, insulin dan lain-lain yang mempengaruhi
pertumbuhan janin. Selain itu adanya 4 tekanan mekanik pada beberapa
organ tubuh janin dan pemberian radiasi juga dapat menyebabkan kelainan
bawaan.
b) Lingkungan postnatal ialah lingkungan setelah lahir yang mempengaruhi
tumbuh kembang anak seperti misalnya, budaya lingkungan, status sosial
ekonomi, nutirisi, iklim/cuaca, olahraga/latihan fisik, posisi anak dalam
keluarga, dan status kesehatan.
3) Faktor Hormonal
Faktor hormonal yang berperan penting dalam tumbuh kembang anak antara
lain: hormon somatrotopin yang memiliki peran dalam mempengaruhi
pertumbuhan tinggi badan, hormon tiroid yang menstimulasi metabolisme
tubuh, sedangkan glukokortikoid mempunyai fungsi menstimulasi
pertumbuhan sel interstisal dari testis untuk memproduksi testosteron dan
ovarium untuk memproduksi esterogen, selanjutnya hormon tersebut akan
menstimulsi seks pada laki-laki maupun perempuan.
5. Penatalaksanaan
a. Medis
1) Pemeriksaan laboratorium
2) Radiologis
3) Neorologis
b. Keperawatan
Tahap-tahap penilaian perkembangan anak :
1) Anamnesis
Skrining gangguan perkembangan anak, evaluasi penglihatan dan
pendengaran anak.
2) Evaluasi bicara dan bahasa anak
3) Pemeriksaan fisik
B. Keluhan Utama :
Ibu pasien mengatakan anaknya belum dapat berjalan di usia 2 tahun.
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
Keluarga pasien mengatakan dalam keluarga pasien ada yang menderita penyakit
hipertensi dan diabetes.
F. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
1. Antenatal Care
Hyperemesis gravidarum : Tidak ada
Perdarahan pervagina : Tidak ada
Anemia : Tidak ada
Penyakit infeksi : Tidak ada
Preeklamsia/eklamsia : Tidak ada
Gangguan kesehatan : Tidak ada
Pemeriksaan kehamilan
Teratur : Ibu pasien teratur dalam melakukan
pemeriksaan kehamilan
Diperiksa oleh : Dokter
Tempat pemeriksaan : Rumah sakit
Imunisasi TT : Ibu pasien mendapatkan imunisasi TT
Pengobatan selama kehamilan : Tidak ada, hanya meminum vitamin
selama kehamilan
2. Masa Natal
Usia kehamilan saat kelahiran : 38 minggu
Cara persalinan : Sectio caesarea (SC)
Dibantu oleh : Dokter
Pengobatan yang didapat : Tidak ada
Kondisi kesehatan : Baik
3. Post Natal
Catatan kongenital
Icterus : Tidak ada
Kejang : Tidak ada
Paralisis : Tidak ada
Perdarahan : Tidak ada
Trauma persalinan : Tidak ada
Penurunan BB : Tidak ada
Pemberian minuman ASI/PASI : ASI hanya 4 bulan, setelah itu meminum
susu formula karena ASI tidak keluar
BB bayi saat lahir : 2.510 gram
TB bayi saat lahir : 45 cm
I. Pemeriksaan Fisik:
Pemeriksaan Fisik Umum
1. Berat badan : 13 kg
2. Tinggi badan : 93 cm
3. Nadi : 97x/menit
4. Frekuensi Nafas : 24x/menit
5. Suhu Tubuh : 36,3˚C
6. Lingkar kepala : 47 cm
7. Lingkar dada : 49 cm
8. Lingkar perut : 53 cm
9. Lingkar lengan atas: 17 cm
Keadaan Umum : [ ] Ringan [ ] Sedang [ ] Berat
Tingkat Kesadaran:
a. Kualitas : composmentis
b. Kuantitas :
Respon motorik :5
Respon verbal :6
Respon membuka mata :4
____
Jumlah : 15
J. Pemeriksaan Sistematis
1. Kepala:
a. Kepala :
Simetris, kepala bersih, tidak ada lesi, tidak ada edema, tidak ada nyeri
tekan.
b. Mata :
Simetris, mata bersih, pupil isokor, kelopak mata normal dan tidak ada
edema, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, kontak mata
kurang, tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
c. Hidung:
Simetris, tidak ada lesi, tidak ada edema, bersih, tidak ada sekret, suara
napas vesikuler, tidak ada pernapasan cuping hidung.
d. Telinga :
Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi, tidak ada edema, tidak ada
serumen, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
e. Mulut dan faring :
Mulut simetris, bibir tampak lembab, tidak ada pembengkakan, tidak ada
pembesaran tonsil, terdapat karies gigi dan belum semua gigi tumbuh.
f. Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
2. Thorak dan fungsi pernapasan:
Simetris, irama pernapasan teratur dengan frekuensi tidak terlalu cepat, tidak
ada retraksi dada, tidak ada edema.
3. Pemeriksaan jantung:
Tidak ada nyeri pada bagian dada, tidak ada edema, bunyi jantung normal,
CRT <2 detik.
4. Pemeriksaan Abdomen :
Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi, tidak ada
edema.
K. Data Psikologis
Ibu pasien mengatakan, selama masih bayi pasien tinggal di rumah neneknya.
Sejak 3 bulan terakhir, pasien tinggal bersama orang tuanya dan pasien terkadang
masih menginap di rumah neneknya. Pasien tidak punya tempat tidur sendiri
karena pasien tidur bersama orang tua. Hubungan dengan anggota keluarga
harmonis.
L. Konsep diri
Pasien merupakan anak pertama dan belum memiliki saudara kandung. Pasien
merupakan seorang perempuan.
M. Data Sosial
1. Pendidikan dan pekerjaan
Pasien belum sekolah dan belum bekerja.
2. Hubungan sosial
Hubungan sosial pasien dengan lingkungannya baik dan tidak memiliki
hambatan.
3. Gaya hidup
Gaya hidup pasien tampak sederhana.
N. Data Spiritual
Ibu pasien mengatakan, pasien beragama islam dan terkadang mengikuti jika
orang tuanya sedang sholat.
II. ANALISA DATA
III.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan terpisah dari orang tua
2. Kesiapan peningkatan nutrisi berhubungan dengan tidak selera makan
Diagnosa
No. Tanggal Tujuan Rencana tindakan Rasional
Keperawatan
1. 10 Juni Gangguan Status Perawatan Perkembangan
2021 tumbuh Perkembangan ( I.10339)
kembang (L.10101) Observasi
berhubungan Setelah dilakukan 1. Identifikasi pencapaian 1.
dengan terpisah tindakan tugas perkembangan
dari orang tua keperawatan 1x24 anak
jam diharapkan Terapeutik
status 2. Pertahankan lingkungan
perkembangan yang mendukung
membaik. Dengan perkembangan optimal
kriteria hasil : 3. Sediakan aktivitas yang
- Keterampilan memotivasi anak
atau perilaku berinteraksi dengan
sesuai usia anak lainnya
meningkat Edukasi
- Kontak mata 4. Anjurkan orang tua
meningkat berinteraksi dengan
anaknya
5. Ajarkan anak
keterampilan
berinteraksi
Kolaborasi
6. Rujuk untuk konseling,
jika perlu
2. 10 Juni Kesiapan Status Nutrisi Edukasi Pemberian
2021 peningkatan (L.03030) Makanan pada Anak
nutrisi Setelah dilakukan (I.15506)
berhubungan tindakan Observasi 1.
dengan tidak keperawatan 1x24 1. Identifikasi pemahaman
selera makan jam diharapkan orang tua/keluarga
status nutrisi tentang pemilihan jenis
membaik. Dengan makanan sehat yang
kriteria hasil : sesuai usia
- Nafsu makan Terapeutik
membaik 2. Sediakan materi dan
media pendidikan
kesehatan
Edukasi
3. Jelaskan pentingnya
lingkungan yang
kondusif pada saat
pemberian makanan
4. Jelaskan pentingnya
mempertahankan
kebersihan mulut anak
5. Jelaskan pentingnya
meningkatkan
kesabaran dalam
pemberian makanan
pada anak
6. Ajarkan orang tua
mengidentifikasi
makanan dan kebiasaan
makan anak
V. IMPLEMENTASI
Planning :
- Intervensi dilanjutkan
2 Subjektif :
- Ibu pasien mengatakan memahami
informasi yang telah diberikan dan Yunita
akan berusaha memberikan menu
yang seimbang, makanan yang
sehat dan meningkatkan kesabaran
dalam pemberian makanan kepada
anaknya
Objektif :
- Respon ibu pasien cukup baik
terhadap intervensi yang diberikan.
Ibu pasien juga dapat menjelaskan
kembali kebutuhan nutrisi untuk
anaknya
Analisa :
- Kesiapan peningkatan nutrisi
berhubungan dengan tidak selera
makan belum teratasi
Planning :
- Intervensi dilanjutkan