Anda di halaman 1dari 10

inka: “Assalamualaikum, Selamat pagi ibu...” “Apa kabar?

” “ Perkenalkan nama
saya Dwinka Puspa, mahasiswi keperawatan dari Poltekkes Kemenkes Bandung,
selama seminggu ini saya bertugas disini.” “Boleh saya tau nama ibu siapa ?”
inka: “Saya lihat ada seorang nenek yang tinggal dirumah ini ya bu?”
mama: iya nak ada itu ibu saya
inka: “Oh seperti itu, kalau saya boleh tau bu siapa nama nenek nya?”
mama: kafsah nak
inka: “Baik bu Aliya, apakah ibu tau mengenai perasaan nenek hari ini?”
mama: sama seperti biasanya nak, nenek hanya melamun duduk sendirian di teras
inka: “Permisi ibu sebelumnya, saya ingin berbincang dengan ibu untuk
mendiskusikan perkembangan psikososial lansia, bagaimana bu apakah ibu bersedia?”
mama: iya boleh nak
inka: “Disini saya akan mendiskusikan bersama ibu Aliya sebagai keluarga dari
nenek mengenai perkembangan psikososial lansia, kurang lebih selama 30 menit bu”
‘Apakah ibu bersedia?”
mama: iya bersedia
inka: “Ibu nyaman berbincang disini atau dimana bu?”
mama: disini saja
inka: “Baik di ruang ini saja ya bu” “Pertama – tama saya ingin bertanya mengenai
nenek bu, apakah nenek memiliki masalah dalam kondisi kesehatannya?
mama; saya kurang tau nak tapi nenek sering melamun sendirian nak
inka: Menurut ibu apakah perkembangan nenek termasuk normal?
mama: sepertinya iya nak
inka: Apakah ibu dan keluarga tau betul mengenai perkembangan lansia normal pada
umumnya?
mama: tidak
inka: Nah, disini saya membawa leaflet tentang perkembangan lansia, silahkan
dibaca bu. Sambil saya jelaskan ya bu. disebut lansia itu apabila sudah berusia 65
tahun ke atas dan karena nenek sudah berusia 72 tahun jadi nenek sudah termasuk
lansia. Ditahap ini ia akan mencapai integritas diri yang utuh, apabila tidak mencapai
integritas dirinya akan berputus asa, menyesali masa lalunya dan tidak mersakan
hidupnya bermakna. Tugas utama yang harus dicapai lansia adalah mencapai
keutuhan kepribadian, apabila nenek tidak mencapai hal tersebut maka nenek akan
mengalami ketidakberdayaan, depresi . Disini ada karakteristik perilaku lansia
normal, yaitu memandang sesuatu secara keseluruhan, menerima nilai dan keunikan
orang lain, siap menghadapi kematian, bersyukur thd kehidupannya selama ini dan
memiliki harga diri yang tinggi. Karakteristik perilaku lansia menyimpang misalnya
Despair (Putus asa), merasa kehidupannya selama ini tak berarti, merasaka
kehilangan, memandang rendah, menghina atau mencela orang lain, dan masih ingin
berbuat banyak tetapi takut tidak punya waktu lagi. Nah menurut ibu nenek termasuk
lansia normal atau menyimpang? Bila termasuk perkembangan yang menyimpang
cirinya adalah despair atau putus asa, merasa kehidupannya selama ini tidak berarti,
merasa kehilangan, memandang rendah , mencela, dan menghina orang lain, dan
memiliki pikiran untuk berbuat banyak namun takut tidak memiliki waktu lagi.
Apakah nenek pernah kehilangan sesuatu atau seseorang yang sangat penting dalam
hidupnya?
mama: oh sepert itu ya nak, nenek sudah lama kesepian karena ditinggal oleh
suaminya nak
inka: Oh jadi nenek sudah lama ya bu sendirian. Sudah berapa lama nenek menjadi
pemurung bu?
mama: semenjak ditinggal oleh suaminya nenek sering sekali melamun sendirian
di teras rumah, tidak ingin pergi kemana mana hanya berdiam di rumah
inka: Apakah ibu dan keluarga sudah mencoba berkomunikasi dengan nenek?
mama: sudah nak saya selalu berkomunikasi dengan nenek namun nenek lebih sering
terdiam ketika saya bertanya
inka: Apa yang ibu lakukan dengan nenek apabila nenek murung sendirian di teras
rumah?
mama: kalau saya libur bekerja atau sepulang kerja saya suka menemani nenek dan
mengajak nenek mengobrol
inka: Oh begitu ya bu.Kalau begitu, ibu dan keluarga sangat memiliki peran besar
untuk mengatasi hal tersebut dengan mendiskusikan dengan nenek tentang makna
hidupnya, ibu dan keluarga juga harus memotivasi nenek untuk ikut kegiatan sosial
dan melakukan kegiatan bersama-sama agar nenek tidak merasakan kesepian lagi
setelah kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya.”
“Ibu juga bisa mengajak nenek untuk bersosialisasi dengan banyak orang karena itu
akan membuat nenek jauh lebih senang apabila ibu dan keluarga banyak
menghabiskan waktu bersama dan bertegur sapa dengan banyak orang, nenek akan
merasa hidupnya tidak kesepian lagi dimasa tua nya. Seperti itu ya ibu. “
“Nah kita sudah berbincang mengenai perkembangan nenek ya bu, bagaimana
perasaan ibu setelah kita berbincang – bincang tadi bu? apakah ibu sudah mengerti?
mama: senang nak saya menjadi tahu mengenai perkembangan nenek dan bagaimana
cara untuk mengatasinya.
inka: Apa ada yang ingin ibu tanyakan? “
mama: tidak ada nak sudah jelas
inka: “Baik bu, setelah perbincangan tadi apakah ibu bisa menjelaskan kembali apa
peran ibu dalam mengatasi penyimpangan perkembangan nenek?
mama: ibu harus bisa menjelaskan kepada nenek tentang makna hidupnya, ibu juga
harus memotivasi nenek untuk ikut kegiatan sosial dan melakukan kegiatan bersama-
sama serta mengajak nenek untuk bersosialisasi dengan orang lain agar nenek tidak
merasakan kesepian lagi setelah kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya.”
inka: iya tepat sekali ya bu “Jadi ibu dan keluarga memiliki peran sangat besar dalam
perkembangan nenek di rumah, sehingga ibu dan keluarga dianjurkan untuk
melakukan hal yang tadi sudah kita bahas ya seperti mengajak nenek bersosialisasi
dengan orang banyak dan menemani nenek agar nenek kembali merasa hidupnya
berharga dan tidak murung lagi ya bu. Saya akan kembali lagi minggu depan ya bu
untuk berbincang – bincang dengan nenek dan ibu tentunya mengenai cara yang
dilakukan keluarga untuk merawat nenek.”
mama: oh iya nak mangga ditunggu kehadirannya ya nak
inka: baik ibu terimakasih atas waktunya ya bu, ass

sp 2
inka: “Assalamualaikum, Selamat pagi ibu...” “Apa ibu masih ingat dengan saya bu?”
mama: nak dwinka ya mahasiswa poltekkes
inka: “Iya benar bu saya mahasiswa Poltekkes Bandung yang menemui ibu minggu lalu”
“Apa kabar ibu?”
mama: baik
inka: “Bagaimana keadaan nenek sekarang bu?”
mama: nenek sekarang sudah tidak sering melamun sendirian lagi nak dan nenek sudah mau
bersosialisasi dengan banyak orang, iya nak boleh
inka: “Baik ibu sesuai perjanjian kita ya bu, hari ini saya datang lagi ke rumah ibu untuk
mendiskusiakan tentang perkembangan nenek dan cara yang dapat dilakukan keluarga untuk
merawat nenek.”waktunya kurang lebih 30 menit bu” ‘Apakah ibu bersedia?”
mama: iya nak bersedia
inka: “Baik bu untuk tempatnya ibu lebih nyaman dimana?”
mama: disini saja ya
inka: “Baik ibu kalau begitu kita berbincang disini saja ya bu”
“Minggu kemarin kita sudah berdiskusi ya bu dan ada beberapa cara yang dapat ibu lakukan
kepada nenek agar nenek bisa mencapai perkembangan lansia yang optimal ya bu.” “Nah apa
saja nih kira – kira cara yang sudah ibu lakukan untuk membantu nenek?”
mama: saya sudah mendiskusikan dengan nenek mengenai makna hidupny dan mengajak
nenek untuk bersosialisasi dengn banyak orang serta mengajak nenek mengobrol dan
berkumpul bersama dengan keluarga
inka: “Baik ibu bagus sekali, ibu sudah melakukan yang terbaik untuk nenek, nah ibu dan
keluarga juga dapat membantu nenek dengan memberikan motivasi serta mengikutsertakan
nenek dalam kegiatan seperti pengajian atau perkumpulan yang di adakan di lingkungan ini,
sehingga dengan kegiatan ini nenek dapat bersosialisasi dengan banyak orang dan akan saling
berbagi cerita” Nah apa yang sudah ibu dan keluarga ibu lakukan untuk membantu nenek
sudah bagus sekali, semoga bisa membantu nenek untuk mencapai perkembangannya agar
kembali normal ya bu”
“Nah kita sudah berbincang mengenai perkembangan dan cara membantu nenek ya bu,
bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang – bincang tadi bu? apakah ibu sudah
mengerti?
mama: senang nak, saya merasa lega mengetahui ada cara untuk membantu perkembangan
nenek agar tidak murung lagi sehingga saya bisa membantunya kembali pada perkembangan
yang seharusnya
inka: “Baik bu, setelah perbincangan tadi apakah ibu bisa menjelaskan kembali apa saja cara
yang dapat ibu lakukan untuk membantu nenek?”
mama: saya dapat terus membantu perkembangan nenek dengan mengajak nenek mengikuti
pengajian dan perkumpulan lansia pada umumnya agar nenek dapat bersosialisasi dengan
banyak orang
inka: “Iya bagus sekali ibu” “Baik ibu semoga ibu dan keluarga bisa menerapkannya
dengan baik ya bu apa saja yang telah kita diskusikan utuk membantu nenek kembali pada
perkembangan lansia normal” “Sebelum saya akhiri apakah ada yang ibu tanyakan dulu?”
mama: sudah nak cukup tidak ada yg ingin ditanyakan
inka: “Baik ibu jika tidak ada, kita akhiri perbincangan kita sampai disini ya bu.” “Semoga
apa yang telah kita diskusikan dapat di terapkan serta dapat bermanfaat untuk ibu, keluarga
juga untuk nenek.” “Jika tidak ada perkembangan lagi atau nenek kembali murung lagi segera
ajak nenek ke puskesmas atau RS ya bu untuk di cek kembali keadannya” “ Baik ibu
terimakasih banyak ya bu atas waktunya, kalau begitu saya pamit ya bu. Assalamualaikum”

Bi neneng

“Assalamualaikum, Selamat pagi ibu...” “Apa kabar?” “ Perkenalkan nama saya Dwinka
Puspa, mahasiswi keperawatan dari Poltekkes Kemenkes Bandung, selama seminggu ini
saya bertugas untuk membantu merawat Ny.N.” “Boleh saya tau nama ibu siapa ?” “ibu
lebih senang dipanggil apa?” “Kalau saya boleh tau ibu siapanya Ny.N?”
mama: saya kakanya nak

inka: “Baik bu Al, apakah ibu tau mengenai perasaan Ny.N hari ini?”

mama: dia masi merasa sedih karena penyakitnya belum sembuh2

inka: “Permisi ibu sebelumnya, saya ingin berbincang dengan ibu untuk mengetahui keadaan
Ny.N saat ini, bagaimana bu apakah ibu bersedia?”

mama: bersedia

inka: “Disini saya akan mendiskusikan bersama ibu Aliya sebagai kakak dari Ny.N
mengenai cara merawat keluarga dengan Ketidakberdayaan ya bu “Kontrak waktunya kurang
lebih 30 menit bu” ‘Apakah ibu bersedia?”
mama: bersedia nak
inka: Ibu nyaman berbincang disini atau dimana bu?”
mama: disini saja ya nak
inka: “Baik di ruang ini saja ya bu” “Pertama – tama saya ingin bertanya kepada ibu. Nah
sebenarnya apa yang dirasakan oleh ibu selama merawat adik ibu Ny.N?”
mama: saya merasa sedih melihat keadaan adik saya menjadi seperti ini saya juga menjadi
bingung karena sakitnya yang tak kunjung sembuh adik saya menjadi lebih pendiam seperti
ini”
inka: “ oh seperti itu ya bu, jadi ibu merasa sedih dan bingung tidak tahu harus bagaimana
melihat keadaan Ny.N yang menjadi lebih pendiam dan sering termenung seperti ini ya bu”
“Nah ibu sambil saya jelaskan ya bu” “Jadi bu, kondisi yang muncul pada Ny.N saat ini yaitu
dikarenakan Ny.N telah mengalami suatu kecemasan, dan dalam hal ini kecemasan yang
dirasakannya yaitu akibat dari penyakitnya yang tak kunjung ada perubahan. Dengan Ny.N
yang menunjukkan sikap pasif nya serta ragu – ragu dan juga dikarenakan Ny. N yang jarang
sekali berinteraksi dengan orang lain. Nah itu merupakan tanda dan gejala dari rasa
ketidakberdayaan bu. Nah akibatnya Ny.N menjadi sering termenung dan pendiam seperti ini
bu” “Dalam hal ini ibu selaku kakaknya, memiliki peran yang cukup besar loh untuk
mengatasi hal tersebut, nah hal yang dapat ibu lakukan untuk membantu mengatasi keadaan
pada NY.N saat ini yaitu dengan memulai dari hal – hal kecil seperti selalu memberikan
dukungan kepada Ny.N atas apapun yang dilakukannya serta mengajak Ny.N untuk
bersosialisasi dengan banyak orang dan melakukan beberapa hal positif lain kepada Ny.N
karena kelurga memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan motivasi terhadap
Ny.N. Selain itu, ibu juga perlu memberikan pujian – pujian atas kegiatan yang dilakukan
oleh Ny.N atau memberikan pujian atas peningkatan kondisi Ny.N bu. Seperti itu ya bu”

mama: oh seperti itu ya nak jadi ibu bisa membantu adik ibu dengan memberikan dukungan
dan mengajk nya untuk bersosialisasi yaa
inka: iya ibu, “Nah ibu tadi kita sudah berbincang ya mengenai kondisi serta bagaimana cara
keluarga dapat memberikan perawatan pada Ny.N ya bu, bagaimana perasaan ibu setelah kita
berbincang – bincang tadi bu? apakah ibu sudah mengerti?
mama: iya nak saya sudah mengerti sekarang dan menjadi tahu apa yang harus saya lakukan
kepada adik saya agar tidak sepertiitu lagi
inka: Apa ada yang ingin ibu tanyakan?
mama: tidak
inka: “Baik bu, setelah perbincangan tadi apakah ibu bisa menjelaskan kembali apa peran ibu
dalam membantu merawat Ny.N?
mama: saya bisa memberikan dukungan kecil atas apapun yang sudah dilakukan adik saya
dan mengajaknya utk bersosialisasi
inka: Nah tepat sekali ibu.” “Jadi ibu dan keluarga juga memiliki peran sangat besar ya
dalam melakukan perawatan pada Ny.N sehingga ibu dan keluarga dianjurkan untuk
melakukan hal yang tadi sudah kita bahas ya seperti ibu dapat mencoba dengan memberikan
dukungan serta pujian atas keberhasilan Ny.N ketika Ny.N memutuskan untuk melakukan
suatu kegiatan yang positif ya bu.” saya akan kembali dua hari lagi ya bu untuk berbincang –
bincang dengan ibu mengenai bagaimana memberikan perawatan serta mengatasi kondisi
Ny.N secara langsung ya bu. “Untuk tempatnya di rumah ini lagi ya bu” “Kalau begitu, saya
pamit ya bu. Assalamualaikum”

ke dua
“Assalamualaikum selamat pagi ibu”
saya Dwinka Puspa, mahasiswi keperawatan dari Poltekkes Kemenkes Bandung yang
menemui ibu dua hari lalu bu” “ Seperti yang kita bicakan dua hari lalu, hari ini saya akan
berbincang dengan ibu mengenai bagaimana sih memberikan perawatan serta mengatasi
kondisi Ny.N”
“ Bagaimana perasaan ibu hari ini? dan bagaimana keadaan Ny.N hari ini bu?”
mama: adik saya sudah mulai banyak melakukan aktivitas nak
inka: “Baik ibu sesuai perjanjian kita ya bu, hari ini saya datang lagi ke rumah ibu untuk
sedikit mengevaluasi kegiatan kemarin dan akan membahas mengenai bagaimana
memberikan perawatan serta mengatasi kondisi Ny.N, kurang lebih 30 menit bu” ‘Apakah
ibu bersedia?”
mama: bersedia
inka: Ibu nyaman berbincang disini atau dimana bu?” “Baik di ruang ini saja ya bu”

inka: “Bagaimana ibu, apakah ada kesulitan bu dalam merawat Ny.N?” Apa ibu sudah dapat
memotivsi Ny.N dengan memberikan pujian atas kegiatan yang sudah dilakukan Ny.N bu?”
mama: sudah nak
inka: “ oh seperti itu bagus sekali ya bu” apakah saya bisa bertmu Ny.N bu?
mama: bisa nak sebentar ya saya panggilkan

inka: selamat siang ibu, perkenalkan saya Dwinka mahasiwi poltekkes kemenkes bandung,
bagaimana keadaan ibu sekarang? apa ibu masih merasa sedih karena penyakit ibu yang
belum sembuh?
bi neneng: iya nak saya masih sedikit merasa sedih jika memikirkannya
inka: baik ibu bagaimana kalau kita berbincang mengenai manfaaat mengembangjan pikiran
dan latihan afirmasi mengontrol perasaan serta latih kegiatan yang bisa ibu lakukan? agar ibu
bisa mengntrol perasaan ibu dan tidak merasa sedih lagi
bi nneneng: iya boleh nak
inka: apakah ibu sudah banyak melakukan kegiatan di rumah ataupun di luar rumh bu?
bi neneng: sudah nak
inka: baik ibu bagaimana jika saya membantu ibu membuat daftar hal – hal positif yang bisa
ibu lakukan di rumah?
bi neneng: iya boleh
inka: apa saja hal yang ibu sukai dan dapat ibu lakukan di rumah bu? bisa tolong ibu sebutkan
dan tuliskan di kertas ini ya bu
bi neneng: nyapu, masak, ngepel
inka: nah ibu dengan daftar daftar ini dapat membantu ibu untuk mengontrol perasaan sdih
yang ibu rasakan , ibu bisa sedikit melupakan rasa sedihnya jika ibu banyak melakukan
aktifitas yang ibu sukai ini seperti memasak, ibu bisa banyak menyibukan diri ibu di dapur
untuk memasak makanan apapun yang ibu sukai. ibu juga bisa melakukan aktifitas diluar
rumah dengan bersosialisasi dengan tetanga2 ibu agar ibu tidak merasa sendirian dan merasa
sedih akan penyakit ibu.
inka: nah ibu alya selaku keluarganya juga bisa membantu adik ibu dengan memberikan
motivasi serta pujian terhadap apa yang sudah dilakukan oleh Ny.N ini ya bu agar Ny.N
dapat mengndalikan perasannya dan semakin terbiasa untuk melakukan banyak kegiatan
positif lainnya sehingga Ny.N tidak akan merasa termenung serta menjadi pendiam lagi”
inka: “Nah ibu tadi kita sudah berbincang mengenai evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan
sebelumnya dan bagaimana memberikan perawatan serta mengatasi kondisi Ny.N, bagaimana
perasaan ibu setelah kita berbincang – bincang tadi bu? apakah ibu sudah mengerti? Apa ada
yang ingin ibu tanyakan?
bi neneng: sudah mengerti nak tidfak ada yang ingin ditanyakan
inka: “Baik bu, setelah perbincangan tadi apakah ibu bisa menjelaskan kembali bagaimana
mengatasi kondisi Ny.N?”
mama: saya bisa membntu nya dengan memberikan semangat serta motivasi atas apapun
yang dapat dilakukannya dan menyarankan adik saya untuk banyak melakukan aktivitas
positif
inka: “Iya bagus sekali ya bu” “Baik ibu semoga ibu dan keluarga bisa menerapkannya
dengan baik ya bu apa saja yang telah kita diskusikan untuk mengontrol kondisi Ny.N” “Ibu
dapat terus memberikan dukungan serta pujian atas keberhasilan yang telah dilakukkan Ny.N
ketika ny.N memutuskan untuk melakukan kegiatan ya bu” “Baik bu saya akan kembali dua
hari lagi ya bu, untuk berbincang – bincang dengan ibu mengenai kemampuan keluarga
dalam merawat Ny.N ya bu” “Untuk tempatnya di rumah ini lagi ya bu. “Kalau begitu,
saya pamit ya bu. Assalamualaikum”

sp 3
“Assalamualaikum ibu “
“ Seperti yang kita bicakan dua hari lalu, hari ini saya akan berbincang dengan ibu
mengenai kemampuan keluarga merawat Ny.N ya bu”
“Apa kabar ibu? Bagaimana perasaan ibu hari ini?
mama: baik
inka: “Baik ibu sesuai perjanjian kita ya bu, hari ini saya datang lagi ke rumah ibu untuk
mengevaluasi kegiatan kemarin dan berbincang mengenai kemampuan keluarga merawat
Ny.N” waktunya kurang lebih 30 menit bu” ‘Apakah ibu bersedia?”
: “Ibu nyaman berbincang disini atau dimana bu?” “Baik di ruang ini saja ya bu”
inka: “Baik ibu seperti yang sudah saya lihat sekarang keadaan Ny.N sudah semakin
membaik ya bu, bagus sekali ya bu Ny.N sudah bisa menerapkan apa yang telah ibu dan
keluarga berikan kepadanya, Ny.N sudah banyak melakukan kegiatan positif seperti yang
sudah kita bahas sebelumnya. Pertahankan seperti ini ya bu dan terus berikan pujian serta
mengajak Ny.N untuk terus melakukan banyak kegiatan positif agar Ny.N bisa kembali pada
keadaan normal dari rasa ketidakberdayaannya ini” “Ibu dan Keluarga sudah sangat bagus
sekali menerapkan dan mengajarkan langsung kepada Ny.N apa yang telah kita bahas untuk
merawat Ny.N dengan baik.”“Ibu dan keluarga juga sudah bisa mengontrol keadaan Ny.N
apabila Ny.N terlihat termenung, bagus sekali ya ibu. terus di pertahankan seperti ini ya bu
agar Ny.N bisa kembali kepada kedaaan normalnya.
“Nah kita sudah berbincang mengenai kemampuan ibu dan keluarga dalam merawat ny.N
dengan baik ya bu, bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang tadi bu? Apa ada yang
ingin ibu tanyakan?

mama: tidak ada nak, sudah cukup


inka: “Baik bu, setelah perbincangan tadi apakah ibu bisa menyebutkan hal yang harus
ibu lakukan terus pada Ny.N?”
mama: memperthankan keadaannya yang sekarang dan mebantunya terus agar tidak
merasa sedih lagi dengan terus memberikan motivasi dan menganjurkannuya unuk
banyak melakukan kegiatan positif
inka: “Iya bagus sekali ibu” “Baik ibu semoga ibu dan keluarga bisa terus
menerapkannya dengan baik ya bu apa saja yang telah kita diskusikan utuk membantu
merawat Ny.N selama 3 pertemuan ini, agar Ny.N cepat kembali pada keadaan
optimalnya” “Sebelum saya akhiri perbincangan kita apakah ada yang ibu tanyakan dulu
bu?”

mama: tidak ada nak sudah cukup

inka: “Baik ibu jika tidak ada, kita akhiri perbincangan kita sampai disini ya bu.” “Semoga
apa yang telah kita diskusikan selama 3 pertemuan ini dapat di terapkan terus oleh ibu dan
keluarga serta dapat bermanfaat untuk ibu, keluarga juga untuk Ny.N, apabila Ny.N tidak ada
perubahan lagi dan kembali sering termenung lagi ibu bisa mengajaknya untuk periksa di
puskesma atau RS terdekat ya bu” “ Baik ibu terimakasih banyak ya bu atas waktunya, kalau
begitu saya pamit ya bu. Assalamualaikum”

Anda mungkin juga menyukai