Anda di halaman 1dari 20

MERINDUKAN SURGA

Part 1

Keluarga

Namaku Ani anak dari ayah Harsono dan Ibu Janah, aku mempunyai 3 orang adik namanya
Bagus, Tri dan Adi.

Ibu ku seorang yang penyabar, beliau merawat ayah dan nenek kami yang sedang sakit, ayah
sudah sakit 7 tahun dari aku masuk smp sedangkan nenek sakit sudah 3 tahun

Adik ku yang bernama Bagus di masukan sekolah yayasan yang sekolah nya bebas biaya, adiku
yang bernama Tri tidak sekolah karna dia anak paling istimewa dia punya keterbatasan yaitu
tidak bisa mendengar dan berbicara, tapi ibu tidak membedakan kami semua sama, dan adikku
Adi yang paling bungsu dia sekolah kelas 5 SD.

Dulu sebelum nenek kami sakit kami tinggal di belakang rumah nenek, rumah kami masih
bambu, kami hidup dengan sederhana dan bahagia, meskipun kami kekurangan tapi tidak
mengurangi rasa bahagia kami, aku dan adikku Bagus yang selalu membantu ibu mencari
nafkah.

Kami awali dari bangun tidur, kami bangun jam 5 subuh setelah melaksanakan kewajiban kami
sebgai umat muslim shalat subuh, kami sudah berbagi tugas tepatnya aku dan ibu, aku mencuci
piring, mencuci baju dan menyapu, sedangkan tugas ibu memasak, dan mengisi air yang di ambil
dari sumur tetangga

Lalu aku dan adikku dwi berangakat sekolah,sedangkan ibu pergi kesawah, ayah momong Tri
dan adi, kami pulang sekolah pukul 12 siang, setelah kami makan dan istrahat siang kami
menyusul ibu ke sawah, ibu sedang bekerja di sawah tetangga panen padi dan kami pun
membantunya sampai 4 hari dan ibu di kasih upah padi 1 karung.

Padi 1 karung kami jemur sampai kering setelah kering kami giling agar menjadi beras dan bisa
di masak,biasanya kalau ibu tidak bekerja kami pergi ke gunung semut mencari kayu bakar
kadang ada orang yang sedang panen sayur atau buah buah an ,ibu slalu di beri sayuran oleh
tetangga yang sedang panen, alhamdulillah bisa masak sayur, tekadang kami makan nasi dan
garam saja, kadang singkong di parut di dandang lalu di makan dengan parutan kelapa, kadang
juga pisang yg sudah tua lalu di parut di dandang lalu di makan dengan parutan kelapa, itu pun
kami sudah senang bisa makan

Maka dari itu, setelah aku lulus sekolah nanti aku ingin bekerja membantu ibu mencari nafkah
dan biaya sekolah adik adikku, beli obat buat ayah.

MERIDUKAN SURGA

Part 2

Berangkat Kerja

Hari ini aku berangkat ke luar negri mencari rezeki untuk mencukupi kebutuhan keluarga
meninggalkan ayah , ibu, nenek serta adik adik ku, pasti nanti aku akan merindukan mereka.

"Ayu.....pangil ibu"

"iya bu, sahut ku"

"sini nduk, hari ini kamu berangkat bekerja, hati hati di sana jaga dirimu,jangan khawatir dengan
kami di sini, ingat apa yang kamu ingin kan dan cita citakan semoga Allah selalu melindungi mu
nak "

"terima kasih bu nasihatnya InsyaAllah slalu ayu ingat bu"

Setelah ibu menasihatiku aku pamit kepada ayah,ibu,nenek dan adik adik, Ani pamit ya yah, bu,
nek do'akan Ani semoga selamat sampai tujuan,

"iya nak ..jawab ibu dan ayah"

"aku mencium punggung tangan ayah,ibu dan nenek dengan mengucapkan assalamualaikum "

"waalaikumsalam,,, jawab ayah dan ibu"

Ting

(sudah naik pesawat belom nak) sebuah pesan dari ibu

(sebentar lagi bu) aku membalasnya


(jangan lupa kalau sudah sampai kabari ibu ya nak)

(baik bu, Ani matiakan ponsel dulu ya bu )aku langsung mematikan ponsel tanpa menunggu
jawaban dari ibu ,

Alhamdulillah aku sampai di tempat tujuan malaysia tempat tujuanku bekerja, segera aku
menulis pesan dan memberi kabar kepada ibu

(bu Ani sudah sampai tempat sekarang mau menuju tempat tinggal Ani dulu bu)

(alhmdulilah, iya nak hati hati) ibu membalas pesan ku

Aku sudah sampai mes,di rumah flat tepatnya dalam satu rumah terisi 10 orang, aku dapat di
kamar ke 3 paling ujung, satu kamar di isi 4 orang,

Keesokan harinya aku langsung k tempat kerja dengan berjalan kaki bersama kawan
kawan,tempat kerjanya lumayan jauh 15 menit dari rumah, karna aku baru pertama ke negri jiran
aku merasa heran ternyata banyak sekali orang indonesia yang bekerja di sini, dari berbagai
daerah, kebanyakan dari daerah jawa dan medan,ada juga dari negara asing cina dan india masih
banyak lagi sebenarnya

Aku pun sampai di tempat kerja, ada senior / karyawan hrd akan menjelaskan bagaimana aku dan
kawan kawan bekerja .

MERINDUKAN SURGA

Part 3

Tempat Kerja di Malaysia

Setelah aku dan kawan kawan mempelajari bagai mana cara bekerja akhirnya aku pulang, sampai
di hostel aku bercengkarama dengan kawan kawan saling berkenalan karna aku kemarin belum
sempat berkenalan sangking sibuk bebersih tempat tidur dan sangat lelah jadi aku beristirahat
lebih dulu

Hai mbk nama ku Ani nama mbk siapa?

"Nama ku ely,,,panggil ja teh ely"


"namaku maya,,, pangil ja maya"

"namaku nunung,,, panggil ja nunung "

"teh ely ni orang sunda ya, umurnya berapa teh ?"

"sebenarnya teteh orang jaseng sama kaya maya, umur teteh 32 tahun kalo umur Ani berapa?
"teteh balik tanya sama aku

"ooooh,, umurku 20 thn teh "

"kalau nunung umur berapa dan dari mana?"

"aku bertanya kepada nunung "

"umur aku sama kaya kamu 20 thn, aku dari lampung utara kota bumi tepatnya, tapi aku
sebelumnya udah pernah ke sini dulu hostel ku di bukit kemuning "jawaban dari nunung

"wah udah pengalaman donk, gimana kerja di sini nung enak ya sampai kamu dateng lagi ke
sini? "

"dulu aku di batry pack, disana gak enak banget kerjanya sekarang aku masuk di clenroom, lebih
ringan kerjanya,kamu masuk di mana yu batry pack atau clean room?"

"kalau aku di clean room nung, apa gajih batry pack sama clean room sama atau berbeda? "

"beda yu, beda shif beda gajih kita di hitung dari masuk kerjanya gitu "

"ooh gitu paham paham"

Aku di sini kerja di pabrik atau perusahaan kompeni sebagai operator pembuatan hardisk laptop
ya, gajik besik 900/ 3 juta tapi gajihku di bayar 2 kali setiap tgl 7 dan 22 hari bulan, setiap gajih
tidak sama beda shif beda gajihnya aku bekerja 4 hari 2 hari libur kalau ada ot/lemburan gak ada
cuti, aku bekerja 12 jam 8 jam gajih pokok 4 jam ot lumayan buat tambahan jadi kalau di total 1
bulan full gajih masuk bisa 5 juta, bisa nabung dan kirim buat keluarga di rumah,

Satu bulan berlalu aku pun sudah mendapat gajih di tgl 22 aku dapat rm 500 dan di tgl 7 aku
dapat rm 700 itu berarti aku dapat rm 1200=rp 4 juta uang indonesia karna belum ada lemburan
jadi gajih pokok aja, aku akan mengirimkan 3 juta untuk keluarga di rumah.
MERINDUKAN SURGA

Part 4

Pijam Uang Tabungan

Ting

Pesan masuk dari ibu(Ani uang yang di tabungan mau di pinjam paman ucil boleh tidak?)

Langsung aku membalasnya (bukannnya gk boleh ya bu lagian buat apa bukannya paman buka
warung dan dia juga punya usaha buka gilingan padi kan,)

Ting

Ibu membalas (iya tapi katanya mau di pake dulu)

(emang di rekening paman uang nya ada berapa bu)

Ting

(ada 5 juta nak)

(ambil 3 juta ibu buat rekening sendiri, aku kasih pinjam hanya 2 juta)

(iya nak)

Ibu memang belom punya rekening sendiri, masih pinjam punya paman, jadi aku suruh aja ibu
bikin rekening biar enak transfer nya, pasti ini akal akalnya paman kalau ada duit ja matanya
langsung ijo,teganya paman memijam padahal usahanya maju gak ada kendala, gak kasihan
sama ibu,

Ibu anak ke 3 dari 5 bersaudara ibu anak perempuan satu satunya kakak dan adiknya laki laki,
keadaan ibu miskin sedang yang lainya hidup berkecukupan, setelah ayah sakit hidup kami
berubah 180% hanya ibu yang mencari nafkah caci makian dari semua ipar sudah biasa ibu
dengar dan menyakiti hati ibu,tapi ibu selalu membalasnya dengan sabar, salut buat ibu bisa
sesabar menghadapi keluarganya yang begitu angkuh

Ting
Ada pesan masuk di ponsel ku dari paman ucil (Ni bikin rekening itu ribet gimana kalo kirimnya
ke rekening paman aja)

Langsung ku balas (maaf paman biarlah ibu belajar bikin rekening sendiri seribet apa pun ibu
pasti bisa di bank banyak karyawan yang bisa ngajarin ibu)

(ya udah kalo begitu nanti kalo paman butuh duit lagi paman pinjam lagi ya)

Tak ku balas pesan dari paman

Aku kesal waktu aku mau berangkat kerja ke malaysia aku harus membayar 2 juta untuk bikin
paspor ,pendaftaran gak ada satu pun keluarga ibu yang membantu, pinjam pun tak di kasih
syukur alhmdulilah agen ku mau meminjami bayr setelah kerja,

Bukan dendam tapi kalau ingat perlakuan mereka kepada ibu hati ku sakit, giliran aku udah
bekerja dan gajih lumayan senangnya pinjam padahal aku mengumpulkan uang gajih sedikit
demi sedikit agar bisa beli motor agar ibu tidak pijam ke sana ke sini, tapi keluarga ibu tidak
memikirkan tentang itu, gimana susah payahnya kami berjuang tanpa bantuan mereka, meminta
bantuan pun mereka tidak mau bantu

3 bulan berlalu paman pun masih kirim pesan yang tak kunjung ku balas

Ting

Pesan lagi masuk dari paman(Ni paman mau pinjam uang tidak banyak hanya 3 juta buat modal
di gilingan paman, paman masih ada masalah dengan usaha paman,)

Segera ku balas pesan dari paman(maaf paman aku gak punya uang segitu, uang yang ku kirim
ibu itu untuk kebutuhan keluarga, dan uang yang di pinjam paman ja belum di balikin itu uang
buat bayaran sekolah adik lo paman)

Aku pun memgirim pesan ke ibu agar tak memberi pinjaman ke paman

(bu,,, nanti kalau paman pinjam jangn di kasih ya itu uang buat beli motor bu)

(aduh udah ibu kasih pinjam nduk gimana ya)

Rasanya kecewa ibu memberikan pinjaman, itu lah ibuku terlalu baik orangnya

( ya sudah bu kalau udah terlanjur di pinjam)


Akhirnya aku mengirimkan uang gajihku 2 juta saja, agar pas untuk keperluan ibu biar siasanya
aku yang menyimpan Karna aku mau beli motor dan benerin rumah blakang, kalau gak di akal
kaya gini bisa bisa uang ku habis di pinjam paman.

MERINDUKAN SURGA

Part 5

Pulang ke Indonesia

Aku mengirimkan pesan untuk ibu (bu mulai saat ini aku mengirinkan uang 2 juta sesui
keperluan ibu maaf bu)

Ibu tak membalasnya, mungkin ibu tidak punya pulsa, atau ibu sedang memikirkan keputusanku

Akhirnya aku pulang juga ke indonesia setelah 2 tahun bekerja di Malaysia, rindu ayah dan ibu
itu pasti,setelah di bandara raden intan 11 aku di sambut ibu dan paman paman, senang rasanya
bisa berkumpul dengan keluarga

Di perjlanan kami mampir ke pasar membeli buah buahan buat oleh oleh dan lanjut lagi mampir
ke warung bakso dan mie ayam aku traktir semua yang ada di mobil, ibu, uwak paman dan supir
mobil, setelah makan kami lanjut jalan 15 menit lagi kami sampai di rumah.

Sesampainya di rumah aku langsung mencium pungung tangan ayah dan mencium keningnya,
tapi aku bingung aku tak melihat nenek

"ibu,,,,mana nenek kenapa tak terlihat? "

Ibu lalu masuk "nenek sudah meninggal nduk, maaf kan ibu tidak memberi tahu takut kepikiran "

"inanilahiwainailahirojiun ya sudah tidak apa apa bu"

"oh ya brati kita harus segera pindah dari sini bu, nenek kan sudah tidak ada"

"iya nduk sedang ibu bicarakan dengan pakde ini kan tanah milik pakde, ibu juga tidak mau di
sini, nyaman di rumah blakang"
"iya di sini memang gak nyaman bu"

"ya sudah kamu istirahat saja nduk kamu kan capek nanti lanjut lagi kita ngobrolnya ya? "

"iya bu"

Setelah beristirahat aku membuka isi tabunganku dan ada 17 juta, yang di pinjam paman ucil 5
juta belum di balikin, niatnya aku mau beli motor seken tak apa yang penting punya kendaraan,
dan sisanya buat benerin rumah belakang

Aku mencari ibu dan ayah ternyata mereka ada di ruang tamu aku ingin membicarakan soal
hutang paman dan membeli motor

"bu aku cari dari tadi ternyata ada di sini toh"

"ada apa nduk"ibu menjawab

"bu aku mau bicara apa paman udah bayar utang nya ?"

"belum nduk"ibu memjawab dengan raut wajah kecewa

"nanti ibu yang nagih ke paman ya buat tambahan benerin rumah belakang, aku juga mau cari
motor yang secon aja, gak papa yang penting kita punya kendaraan agar ibu gak pinjam lagi "

"memang kamu masih punya uang bukanya uang kamu sudah habis di kirim ke ibu"

"ada bu InsyaAllah cukup buat beli motor, itu sengaja aku tabungin biar gak di pinjam paman,
takutnya apa yang aku ingin kan gak terwujud sia sia aku kerja ke luar negri "

Besok ibu mau nagih utang ke paman, semoga paman segera membayarnya.

MERINDUKAN SURGA

Part 6

Menagih Hutang

"assalamualaikum "

"waalaikumsalam "
"cil aku ke sini mau bilang kalau uang yang kamu pinjam tolong di bayar lebih cepat ya, karna
mau di pakai sama Ani, tolong ya cil"

"waduh gimana ya yu usahaku lagi ada masalah, untuk bayar cicilan dan karyawan aja aku
bingung warung juga udah tutup modal udah habis yu, aku juga lagi bingung "

"lalu apa yang harus aku katakan kepada ayu, aku tak ingin ayu kecewa sebab uang itu mau di
pake buat benerin rumah belakang "

Ibu pulang dengan raut wajah kecewa, ibu bingung apa yang harus ia katakan kepada ku, ibu
merasa bersalah telah meminjamkan uangku kepada paman, dan nagih uang pun tidak ada
hasilnya, ibu tidak sadar telah mengeluarkan bulir air dari matanya, ibu pulang dengan
kekecewaan dan sedih.

Tok tok tok

"assalamualaikum "

"waalaikumsalam ,ibu kenapa ibu menangis pasti paman belum bisa bayar ya bu? "

"iya nduk, gimana ibu merasa bersalah sama kamu"

"sudah bu gak papa, nanti kita cari jalan keluarnya, sekarang kita mikirin beli motor dulu, "

"iya nduk"

Ibu langsung tersenyum dan memeluk ku erat sekali,aku tak akan menyalhkan ibu, aku
menyayangi ibu

"Nduk ibu udah ketemu orang yang mau jual motor sore ini mau ke rumah, "

"iya bu, motor nya merk apa bu? "

"supra x 125 cc dari Honda"

Sore pun kami bertemu dengan orang yang mau jual motornya dan kami pun bernegosiasi,
akhirnya sepakat motornya kami beli dengan harga 10 juta, alhmdulilah barti masih ada sisa 7
juta untuk renovasi rumah belakang.
Tak menunggu waktu lama ibu pun menyuruh tukang mengerjakan pekerjaan nya, lalu ibu ke
rumah paman ucil niatnya uang yang di pinjam nya di bayar dengan beras saja agar ibu tidak
memikirkan beli beras.

Ibu belum sempat mengetuk pintu,sudah terdengar percakapan paman dan bibi, ibu pun
mengurungkan niatnya akhirnya ibu pulang ke rumah,mungkin besok ibu akan datang lagi
kerumah paman.

MERINDUKAN SURGA

Part 7

Ibu

Aku pergi ke rumah ucil ternyata ucil sedang tidak ada di rumah, menagih utang seperti orang
meminta padahal itu uang kami

Namaku Janah,ibu dari anak anakku

Hidupku dari dulu masih seperti ini dari zaman gadis sampai mempunyai anak 4 , hidupku belum
berubah aku tak ingin, anak anakku hidup sepertiku.

Dulu sewaktu aku masih gadis, aku hidup seperti di penjara dan seperti pembantu, setiap pagi
aku harus bangun jam 4 pagi menyiapkan makanan, lalu mencuci piring, mencuci baju,
menyapu, setelah pekerjaan beres aku menyusul ibu dan bapak ke kebun dan membantu mereka
sampai sore.

Setelah pulang dari kebun aku langsung memasak untuk makan malam, malam pun aku belom
bisa beristirahat karna bantu ibu dan bapak mempersiapkan hasil kebun yang mau di jual nanti
habis isya, jam 10 malam aku baru bisa tidur seperti itu lah pekerjaan ku setiap hari

Ada seseorang yang bertamu di rumah ku malam ini, namanya harsono ia di sini merantau dan
tinggal di rumah tetangga, hampir setiap malam minggu harsono bertamu di rumah ku, dan pada
akhirnya aku pun jatuh cinta padanya, harsono pun segera menghalalkanku, namun ketika aku
meminta restu ibu dan bapak mereka tidak setuju tapi aku dan harsono nekad menikah, akhirnya
ibu dan bapak pun menerima pernikahan kami.
Kami pun di buatkan rumah tepatnya di belakang rumah ibu, kami memulai hidup baru dan aku
pun mulai hamil, aku dan harsono bahagia sekali,

Enam tahun berlalu, hidup kami sangat bahagia kami pun sudah di karuniai 2 anak yang bernama
Ani anak sulungku, Bagus anak ke 2 ku,dari sini lah awal suamiku sakit sakitan

Aku membawa ke 2 anaku ke kebun menyusul ayahnya dan mengantar makanan,sesampainya di


kebun kami langsung menyantap makanan yang ku bawa sedap rasanya makan dengan
memandang persawahan serta di temani angin yang sepoy sepoy bikin nambah makannya ni.

Setelah makan suamiku pun memanen nangka yang sudah matang, baru saja manjat suamiku
menginjak batang yang sudah rapuh dan patah akhirnya suamiku terjatuh

"Asthafirullah halaaziim"akun berlari"yah,,,ayah tidak apa apa? "

"tidak apa apa bu, hanya kaki ayah yang sakit"

"sini ibu urut sebentar agar lemes "

"iya bu, makasih ya bu"

Kami pulang tapi kaki suamiku masih sakit,aku langsung menyuruh suamiku istrahat .

MERINDUKAN SURGA

Part 8

Ayah

Kepenokan ku datang lalu ia menghubungi keluarga yang ada di Mbulok Karto, dan
menceritakan keadaanku yang sekarang.

Ke esokan harinya keluarga ku dari mbulok karto datang, dan memberi saran agar aku di urut
dan berobat di sana, tak lupa aku memanggil istriku,

"bu,,,,ibu sini ayah mau bicara"

"ada apa yah? "

"begini ayah mau di bawa ke mbulok mau berobat di sana boleh tidak"

"lalu bagaimana dengan biyaya pengobatannya? "


Adik dan kakak suamiku menjelaskan, "begini mbk kami akan membawa mas Harsono berobat
di sana masalah biyaya mbk tidak perlu khawatir kami yang akan membiyayai mas Harsono
sampai sembuh, bagaimana"

"kalau ayah mau dan menurut ayah itu yang terbaik ibu setuju aja, toh itu untuk kebaikan ayah
juga kok"

"baik lah kalau begitu siapkan baju ayah bu"

"iya yah"

Sudah 5 hari aku di mbulok rasanya rindu sekali dengan istri dan ke2 anakku, ingin pulang tapi
aku belum sembuh, bingung

Hari ke 6 aku paksakan untuk pulang aku berpamitan kepada adikku.

"sur mas pamit mau pulang ya? "

"mas kan belum sembuh total 1 minggu lagi di sini sabar dulu lah mas pulangnya nanti nunggu
sembuh dulu"

"gak bisa sur aku rindu gimana keadaan mereka tak ada aku siapa yang mencari nafkah, aku ke
pikiran sur maafkan aku permisi sur"

"baik lah kalau itu inginnya mas,jangan pulang sendiri mas nanti saya antar mas"

Sesampainya aku di rumah bahagia sekali meraka baik baik saja,apa lagi sstelah melihat senyum
istriku membuat hati ku nyaman

4 tahun berlalu, aku sudah punya anak 4 dan aku mulai merasakan sakit,tubuh ku sudah mulai
kaku susah untuk di gerakan, kaki dan tangan pun susah untuk bergerak,aku sudah tidak bisa
bekerja, sedangankan sekarang ini istriku baru melahirkan dan sedang di puskes sudah di rawat 1
minggu,aku bingung sekali siapa yang akan mencari nafkah kalau keaadaan aku dan istriku
seperti ini.

6 bulan berlalu aku masih seperti ini, istriku pun baru pulih, selama 6 bulan ini kami hanya
makan singkong rebus, jagung rebus dan pisang rebus, akhirnya istriku dapat tawaran kerja
mencuci baju di rumah tetangga dan di kasih upah 15 ribu,bersyukur anak anak ku tidak banyak
meminta apa lagi anak sulungku ia sangat mengerti keadaan.
Sampai saat ini pun aku masih sakit, sekarang malah tambah penyakit nya kaki ku sudah tidak
bisa berjalan, selama 7 tahun aku sakit istri dan anakku mengurus ku dengan baik, dengan kasih
sayang meski aku tak pernah mencari nafkah,sudah berobat di mana pun tak kunjung sembuh
sampai menghabiskan uang jutaan rupiah, aku sangat kasihan dengan anak sulungku yang
menjadi tulang punggung keluarga rasanya aku menyesali keadaan ku tapi bagaimana lagi ini lah
takdir, bersyukur anak sulungku tak mengeluh ia tetap berusaha bekerja untuk memenuhi
kebutuhan keluarga .

MERINDUKAN SURGA

Part 9

Meninggalnya Ayah

"ayah,,,, ayah kok melamun aja mikirin apa si yah? "tanyaku mengejutkan ayah.

"tidak nduk ayah hanya teringat masa lalu saja, kenapa sampai saat ini kaadaan kita seperti ini
saja, dan kamu harus menanggungnya, maaf kan ayah nduk, ayah selalu merepotkan mu"

"sudah lah ayah ni kewajabinan ku sebagai anak dan ini bakti ku ke pada ayah"

"nduk tapi ayah merasa kasihan kamu harus menjadi tulang pungung keluarga seharusnya kamu
meraih cita citamu dan masih senang dengan kawan kawan mu, "

"ayah cita citaku membahagiakan ayah, ibu dan adik adik,ini baktiku sebagai anak, dulu aku di
besarkan dengan kasih sayang ayah dan ibu,hanya ini yang bisa aku lakukan yah dan do'a untuk
ayah dan ibu selalu dalam lindungan Allah, kesehatan, rezeki dan umur yang panjang, aku
mencintaimu ayah "tak terasa bulir air pun sudah mengalir dan terjatuh "

Mata ayah pun berkaca kaca ayah memeluk ku erat dan mengusap rambut ku dengan rasa sayang

Kami sudah pindah di rumah belakang, sekarang saatnya aku berjuang lagi ,aku sudah di trima
kerja di konter gajih nya lumayan untuk mencukupi kebutuhan kami
Satu tahun berlalu,kami di beri kabar dari palembang anak uwak mau nikah, ibu tidak bisa
datang karna harus jaga bapak yang sudah sakit parah, akhirnya aku yang di minta ibu untuk
pergi ke palembang.

Kurang 10 hari aku sudah sampai Palembang dan bantu bantu bikin kueh ,baru 3 malam aku di
sini kenapa perasaan ku tidak enak, tidak nafsu makan, tidak bisa tidur tiba tiba ponselku
berbunyi ada panggilan masuk.

(assalamualaikum nduk) dengan suara serak dan lemas.

(waalaikumsalam bu, ada apa bu kok ibu nangis?)

(nduk ayah sudah gak ada, kalau bisa kamu pulang segera ya nduk).

(innanilahiwainailahi rojiun, iya bu) terasa tubuhku lemas sekali tapi aku harus segera pulang
karna aku ingin melihat ayah.

Malam itu juga aku segera pulang di perjalanan mobil kami mati di tengah jalan ada rasa
khawatir ada apa ini,supir mobil langsung mencari mobil lain, akhirnya mobil pun sampai, kami
pindah mobil.

Pagi hari aku pun sampai di rumah aku langsung melihat ayah, tapi tiba tiba kaki ku terasa lemas
dan pandanganku mulai kabur lalu aku tak tau apa yang terjadi.

Tiba tiba aku terbangun dan membuka mata ternyata aku sudah di dalam kamarku, aku tidak bisa
lagi menahan air mata yang sedari malam tadi menangis.

MERINDUKAN SURGA

Part 10

Menjaga Ibu

Setelah ayah tiada, sekarang aku tinggal ber 3 di rumah,aku, ibu dan Adi adik bungsuku, Bagus
sedang mencari ilmu ,Tri meskipun punya keterbatasan tapi ia pun sekolah, di sekolahkan oleh
pakde.
Sekarang aku kerja di pasar sudah tidak bekerja lagi di konter karna libur terlalu lama jadi aku di
pecat, ibu juga sekarang bekerja di rumah tetangga cuci gosok pakaian adikku yang bungsu
masih sekolah SMP.

2 tahun berlalu, sekarang ibu mulai sakit sakitan ,jalannya pun susah, aku kasihan melihat ibu,
sepertinya aku harus mencari kerja agar bisa beli obat buat ibu,

Akhirnya aku putuskun kerja ke luar negeri lagi,

"ibu aku kerja lagi ya ke luar negeri, buat makan, buat biaya adi, apa lagi sekarang kan Bagus
kuliah walaupun gratis, nanti kalau Bagus minta kirim uang jajan gimana? Perlu laptop juga kan?

"iya iya nduk, sekarang kamu harus berjuang lagi, maaf kan ibu ya yang belum bisa bahagiakan
kalian, ibu menjadi bebanmu nduk "

"Asthafirullah bu tidak, sekarang ibu do'akan aku ja, semoga bisa membahagiakan ibu dan adik
adik, kalau aku tidak nekat keadaan kita bagaimana, kita tidak bisa bergantung kepada siapa pun,
termasuk bergantung kepada keluarga ibu itu tidak mungkin bu"

Tiba tiba adi datang

"mbk mau keluar negri lagi, "?

"iya di, mbk tidak bisa melihat keadaan kita seperti ini terus "

"lalu ibu bagaimana, ibu kan sedang sakit, mas Bagus di jawa, Mas Tri di metro, mbk ke luar
negri, nanti kalau ada apa apa dengan ibu gimana mbk "

"do'akan yang terbaik untuk keluarga kita ada Allah yang akan menjaga ibu dan kamu selagi
kami tidak ada di rumah, nanti kalau ada apa apa hubungin mbk dan mas mu ya "

Sebenarnya aku tidak tega meninggalkan ibu dan adi, rasanya berat sekali tapi mau bagaimana
lagi, aku harus memperjuangkan keluarga ku aku tidak ingin meminta belas kasihan dari
keluarga ibu dan ayah,

Satu tahun lebih aku bekerja di malaysia, tiba tiba adiku Bagus menelfon

"mbk ibu mau di oprasi kakinya,do'akan ya mbk"

"kapan oprasinya kenapa gak kasih kabar? "


"sore ini mbk, maaf aku di suruh ibu untuk tidak kasih tau mbk, takut mbk kepikiran di sana"

"ya sudah, gimana soal biyaya? "

"biyaya di tanggung bpjs mbk"

"terus ibu megang uang brapa, nanti kalau kurang ambil di atm ya? "

"iya mbk, terima kasih "

"terus yang jaga siapa ja Gus"

"ada bibi Amah, ada Yoga, ada Ratu juga mbk"

Lega rasanya kalau ada yang bantu Bagus jaga ibu,semoga setelah ini ibu segera membaik dan di
angkat penyakitnya Aamiin ya Allah.

Alhmdulilah ibu sudah di oprasi keadaan ibu membaik, aku bersyukur, tapi sebentar lagi Bagus
akan kembali ke jawa yang menjaga ibu hanya adi saja, aku khawatir dengan keadaan ibu dan
adi.

MERINDUKAN SURGA

Part 11

Ibu Masuk Rumah Sakit

Dua bulan berlalu kekhawatiran ku menjadi kenyataan adi menghubungi ku via telpon

"mbk ibu masuk rumah sakit, pantat ibu keluar darah terus mbk "

"inanilahiwainailahi rojiun, udah brapa hari di rumah sakit, kenapa dengan ibu, terus bagaimana
ke adaan ibu di? "

"aku gak mbk keadaan ibu gimana, yang mengantar ke rumah sakit paman dan uwak mbk "

"terus yang jaga di rumah sakit siapa?"

"uwak mbk"

"ya sudah nanti mbk izin cuti pulang"


"tapi mbk jagan marahin aku ya mbk"

"iya di"

Sambungan kami terputus, aku meminta izin cuti selama 15 hari, aku ingin menjaga ibu, aku
tidak ingin merepotkan saudara ibu, pasti mereka akan mengoceh,

Pagi ini aku sampai ke indonesia tepatnya di Lampung, aku langsung menuju rumah sakit,aku
pun sampai di rumah sakit, di sana ada tia yang menjaga ibu, lega rasanya tia yang menjaga,

Aku langsung mencium punggung ibu dan memeluk nya erat,

"ibu, kenapa ibu seperti ini"

"anakku, maafkan ibu sayang,kenapa kamu tidak kasih kabar ke ibu kalau kamu pulang? "

"sudah lah bu, jangan meminta maaf, semalam adi menelvonku, aku langsung ambil cuti, aku
ingin merawat ibu sampai sembuh? "

Aku mengucapkan terima kasih kepada Ratu,

"terima kasih ya tia udah jagain ibu"

"iya mbk sama sama"

Tia adalah anak dari paman ucil, dia menyayangi ibu seperti ibu kandung nya karna ibu kandung
ntah pergi kemana,

Akhirnya ibu sudah boleh pulang, setelah di ronsen dan di lab ternyata ibu punya penyakit
kista ,ibu akan segera dioprasi aku harus cari uang kemana tabunganku tidak cukup untuk oprasi
ibu,

Hari cuti ku sudah aku segera kembali bekerja ke malaysia,aku harus menyelesaikan kontrak
kerja dan pulang harus membawa uang untuk oprasi ibu.

MERINDUKAN SURGA

Part 12

Meninggalnya Ibu
Baru lima belas hari aku di kejutkan dengan keadaan ibu yang mengkhawatirkan, aku langsung
menelvon Bagus untuk segera pulang dan meminta izin ke pada dosen agar di beri izin cuti
selama aku masih di malaysia, sebenarnya aku ingin segera pulang tapi aku belum gajian jadi
aku harus menunggu gajihku keluar dulu,

Selama Bagus dan Ratu merawat ibu banyak hal yang di bicaran soal tanah,seperti ibu akan
meninggalkan kami.

Aku dan Bagus selalu berkomunikasi, Bagus selalu bilang mbk yang sabar yang kuat, ibu tidak
lama lagi,

Tiba tiba ada pesan dari Bagus.

Ting

(mbk ibu mau bicara sama mbk)

(iya bentar lagi mbk telvon) aku langsung pencet panggilan video

(assalamualaikum bu)

(waalaikumsalam,)suara ibu seperti anak kecil, dan mata ibu seperti tidak fokus melihatku

(ada bu, nanti sore kan aku sudah terbang, aku pulang buat ibu, aku yang akan mengurus ibu, ibu
jangan khawatir ya, akan ku temani masa tua ibu) aku berkata dan mata ku mulai berkaca kaca

(iya nduk, tapi gimana dengan pekerjaan mu kalau nanti kamu pulang ibu akan bertemu dengan
mu hanya tiga hari).

Deg hatiku rasanya sakit sekali mendengar ibu berbicara seperti itu, air mata ku pun terjatuh, ibu
sudah memberi tanda bhawa ia akan pergi meninggalkan aku

(mengapa ibu bicara seperti itu, kita akan bertemu kita akan selalu sama sama bu)aku mencoba
untuk tenang.

Ternyata ibu mematikan panggil lan video nya.

Hati ku gusar rasanya sakit sekali ingin teriak sekencang kencangnya tapi tidak bisa, lemas
seluruh tubuh ini,
Sampai aku di rumah ibu melihatku seperti tidak ada rasa bahagia ia seperti anak kecil, saat aku
pulang meminta oleh oleh dan meminta di belikan baju tidur baru,

Malam hari kami semua bergantian menjaga ibu, aku tidur terlebih dahulu, Bagus dan adi
berjaga sampai jam 1 mlam, di jam 2 ternyata ibu terbangun ingin tidur bersama anak anaknya
sampai akhirnya kami tidur di depan tv bersama ibu menangis dan berkata (ini malam terakhir ku
bersama kalian,)

Aku memeluk ibu erat dan meneteskan air mata, kami langsung tertidur sampai subuh

Pagi hari, ibu belajar jalan ibu bisa jalan, ibu berbicara dengan tetangga, ibu meminta makan,
kata Bagus ibu tidak seperti biasanya.

Menjelang siang Bagus sakit, ibu khawatir karna besok Bagus harus kembali ke jawa,lalu kaki
ibu pun tidak bisa di gerakan.

Sore hari aku dan Bagus memapah ibu dan di bawa ke dalam kamar,kita akan mengepel tubuh
ibu dan mengganti pempes nya, tapi saat kami menggati pempes tiba tiba mata ibu menatap
tajam ke atas dan nafas pun tersengal sengal, Bagus dan adi langsung mentunun ibu membisikan
dua kalimat syahadat aku yang tak tega melihat ibu seperti ini,aku langsung meminta maaf ke ibu
,

"maafin aku bu,"aku terus menangis.

"mbk ibu udah gak ada,yang kuat mbk, sabar mbk"Bagus dan Adi memeluku erat ,kami berusaha
saling menguatkan.

Jasad ibu pun di inapkan jadi akan di kebumikan besok pagi,

Orang orang sudah banyak yang berdatangan dari keluarga ibu, keluarga ayah, dan adikku Tri
juga baru datang,

Ibu pun di sholatkan dan sudah di kebumikan.

MERINDUKAN SURGA

Part 13
Kenangan (tamat)

Tidak terasa 7 hari berlalu, kenangan kenangan indah telah kami lewati bersama, kita kami saling
berpisah dan melanjutkan hidup dan cita cita kami, adiku Bagus kembali ke jawa, adikku Tri
kembali ke Metro sekarang tinggal kami ber dua aku dan adi,aku memutuskan tidak akan
kembali bekerja ke luar negri, aku harus menjaga adikku yang adi karna ia masih sekolah ia
butuh aku sebagai seorang kakak,aku pun tak tega meninggal kan adi sendiri di rumah.

Setelah kepergian ayah dan ibu aku merasa sendiri tidak punya siapa siapa selain adik adikku,tak
ada lagi yang bisa mendengar cerita, keluh kesahku, aku merindukan mu ayah, ibu, maafkan aku
belum bisa membahagiakan kalian,tapi aku akan berusaha menjadi kakak yang baik yang
menyayangi adik adikknya.

Tiga bulan berlalu dan bertemu dengan seorang pria yang sangat baik ia bisa menerima ku apa
adanya, dia pun ingin menghalalkanku ,aku bahagia sekali semoga dia adalah pria yang
bertanggung jawab dan penyanyang,

Satu tahun berlalu aku sudah menikah dan di karuniai seorang anak yang sangat cantik, Bagus
pun sudah menyelesaikan kuliahnya di jawa, Tri pun sudah tamat sekolah, adi juga baru masuk
kuliah, bahagia rasanya bisa berkumpul lagi, semoga kami akan seperti ini, saling menguatkan,
saling menyayangi, sampai maut memisahkan kami, Aamiin ya Allah.

Kami akan selalu ingat pesan ayah dan ibu engkaulah surga kami ayah, ibu, i love you.

Tamat.

Oleh : IAS DAY


Nomor Rek : 302201034681536 (BRI a.n Dwi Arianto)
Alamat : Jl. KH. Ahmad Dahlan, Tangkit Batu, Muara Putih, Natar, Lampung Selatan.

Anda mungkin juga menyukai