Disusun Oleh :
Tingkat III – A
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Waktu/Jam : 30 menit/10.00-10.30
C. Media Penyuluhan
1. Materi SAP (Power Point Presentation)
2. Proyektor
3. Leaflet
D. Materi Penyuluhan
1. Pengertian nyeri
2. Tujuan manajemen nyeri non farmakologi
3. Cara – cara sederhana mengatasi nyeri
E. Kegiatan Penyuluhan
1. 2 menit Pembukaan :
- Memberi salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Menerima kehadiran
penyuluh - Materi SAP
- Menjelaskan maksud dan tujuan - Mendengarkan dan - Pryektor
penyuluhan memperhatikan - Leaflet
- Membagikan leaflet - Memperhatikan
- Menyebutkan materi atau pokok - Mendengarkan dan
bahasan yang akan disampaikan memperhatikan
2. 15 menit Pelaksanaan dan Penyampaian
materi:
- Mendengarkan dan - Materi SAP
- Menjelaskan materi
memperhatikan - Proyektor
penyuluhan secara berurutan
- Leaflet
dan teratur
Materi :
- Pengertian nyeri
- Tujuan manajemen nyeri non
farmakologi
- Cara – cara sederhana
mengatasi nyeri
3. 10 menit Evaluasi :
Meminta ibu K dan keluarga - Menanyakan hal
- Materi SAP
menjelaskan dan menyebutkan yang belum
- proyektor
tentang : dimengerti
- Leaflet
- Pengertian nyeri - Mengulangi
- Tujuan manajemen nyeri non informasi yang telah
farmakologi didapat
- Cara – cara sederhana
mengatasi nyeri
4. 3 menit Penutupan :
- Menyimpulkan materi - Mendengarkan dan - Materi SAP
memperhatikan
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
F. Evaluasi
1. Ibu K dan keluarga dapat menyebutkan dan menjelaskan kembali hal-hal yang
telah diterangkan oleh penyuluh, berupa :
a) Pengertian Pengertian nyeri
b) Tujuan manajemen nyeri non farmakologi
c) Cara – cara sederhana mengatasi nyeri
G. Referensi
UM Mustakim.(2019). SAP. Manajemen Nyeri. https://eprints.umpo.ac.id
Di unduh tanggal 14 Oktober 2021
Helwiyah Ropi, SKP., MCPN, Kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri. Akses pada
tanggal 14 Oktober 2021
Lampiran:
MATERI
A. Pengertian Nyeri
Nyeri adalah pengalaman sensori nyeri dan emosional yang tidak
menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual dan
potensial yang tidak menyenangkan yang terlokalisasi pada suatu
bagian tubuh atau pun sering disebut dengan istilah destruktif dimana
jaringan rasanya seperti ditusuk-tusuk, panas terbakar, melilit, seperti
emosi, perasaan takut dan mual (Potter, 2012).