Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok bahasan : Peran Keluarga dalam mengurangi nyeri post operasi


Sub Pokok Bahasan : Teknik non farmakologi: Teknik relaksasi untuk
mengurangi nyeri
Sasaran : Ny. H Dan Keluarga klien
Waktu : 20 menit
Hari/tanggal : Senin, 13 Januari 2020
Tempat : Ruang Melati

I. Latar Belakang
Nyeri merupakan suatu pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri
bersifat subjektif, dimana setiap orang mempunyai ukuran yang berbeda dalam
merasakan nyerinya.
Nyeri bisa disebabkan karena proses suatu penyakit maupun dari prosedur
pengobatan. Salah satu prosedur pengobatan yang sering mengakibatkan nyeri yaitu
operasi. Keluhan utama keluarga anda yang sakit dengan post operasi yang paling
sering muncul adalah nyeri. Perasaan nyeri tersebut, seringkali sangat mengganggu
dan membuat rasa tidak nyaman bagi pasien maupun keluarga.
Nyeri bisa diatasi dengan tindakan farmakologi maupun non-farmakologi.
Tindakan farmakologi lebih difokuskan dengan pemeberian obat analgesik oleh
tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat (kolaborasi). Untuk tindakan non-
farmakologi, bisa dilakukan oleh siapa pun, baik tenaga kesehatan maupun non-
kesehatan seperti keluarga keluarga anda yang sakit.
Keluarga merupakan orang yang terdekat dengan pasien. Dalam hal ini,peran
keluarga sangat dibutuhkan untuk membuat seorang pasien merasa nyaman (nyeri
berkurang). Salah satu peran keluarga yang bisa dilakukan untuk membantu pasien
mengurangi rasa nyerinya yaitu dengan mengajarkan teknik relaksasi. Adapun teknik
relaksasi yang bisa diajarkan bisabermacam-macam tergantung dari usia dan keadaan
pasien. Teknik relaksasi yang bisa diajarkan antara lain yaitu teknik relaksasi nafas
dalam, teknik distraksi, guided imagery, atau dengan stimulasi kutan (kulit).
Oleh karena itu, padakesempatan ini, kami tertarik untuk mengangkat tema
penyuluhan tentang peran keluarga dalam mengatasi nyeri post operasi.

Tujuan instruksional
a.Umum
Setelah mengikuti krgiatan penyuluhan keluarga pasien diharapkan mengetahui
perannya dalam mengurangi nyeri postoperasi
b. Khusus:
Setelah mengikuti proses penyuluhan keluargakeluarga anda yang sakit
diharapkan mampu menjelaskan:
1. Pengertian nyeri secara sederhana dengan benar
2. Cara melakukan teknik relaksasi nafas dalam
3. Cara melakukan teknik distraksi
4. Cara melakukan teknik guided imagery
5. Cara melakukan stimulasi kutan

II. Materi
(terlampir)
III. Metode
- Ceramah
- Diskusi dan praktek bersama
- Tanya jawab
IV. Media
- Leaflet
V. Kegiatan Penyuluhan
Respon keluarga anda
No Kegiatan Waktu
yang sakit/keluarga
1 Pendahuluan :
 Menyampaikan salam - Membalas salam 5 menit
 Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
 Apersepsi - Memberikan respon
2. Penjelasan Materi :
a. Pengertian nyeri post - Mendengarkan dan 10 menit
operasi secara sederhana dengan memperhatikan
benar - Ikut mempraktekkan
b. Caranon-farmakologi
dalam mengurangi nyeri
c. Cara teknik relaksasi nafas
dalam
d. Cara Distraksi
e. Cara Guided Imagery
f. Cara Stimulasi Kutan
3. Penutup :
a. Tanya jawab - Menanyakan hal yang 5 menit
belum jelas
b. Menyimpulkan hasil penyuluhan - Aktif bersama dalam
menyimpulkan
c. Memberikan salam penutup - Membalas salam

VII. Evaluasi
Evaluasi proses :
- Peserta hadir tepat waktu sesuai dengan undangan
- Peserta aktif bertanya dan menjawab mengenai cara melakukan teknik
relaksasi
- Acara berjalan tanpa gangguan
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Nyeri

1. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan


akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial (Brunner &
Suddarth, 2002)
2. Nyeri adalah sensasi ketidaknyamanan yang dimanisfestasikan sebagai
penderitaan yang diakibatkan oleh persepsi jiwa yang nyata, ancaman dan
fantasi luka (Kozier dan Erb, 1983)
3. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan
yang berhubungan dengan kerusakan jaringan atau potensial menyebabkan
kerusakan jaringan (Perry & Potter, 2005)

B. Peran Keluarga dalam mengurangi nyeri post operasi


Keluarga mempunyai peran yang sangatpenting dalam mengurangi nyeri pasien
setelah operasi.Mengingat keluarga merupakan orang terdekat dengan pasien dan bisa
24 jam menemani pasien. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan
mengajarkan atau menuntun anggota keluarganya pasca operasi untuk melakukan
teknik relaksasi.

C. Teknik Relaksasi
Teknik relaksasi dapat mengurangi ketegangan otot dan kecemasan.Dengan
melakukan teknik relaksasi, anda dapat membantu keluarga anda yang sakit mengenali
nyerinya dan membantu keluarga anda yang sakit mengekspresikan kebutuhannya
untuk mengurangi distress yang disebabkan oleh nyerinya.
Efek positif dari teknik relaksasi bagi keluarga anda yang sakit yangmengalami
nyeri yaitu:
1. memperbaiki kualitas tidur
2. memperbaiki kemampuan memecahan masalah
3. Mengurangi keletihan
4. Mengurangi efek stress berulang karena nyeri
5. Pengalihan rasanyeri atau distraksi
6. Meningkatkan kemampuan mentoleransi nyeri

D. Macam-macam Teknik Relaksasi


1. Teknik Distraksi
Distraksi yaitu teknik mengalihkan perhatian dari nyerinya. Belum diketahui dengan
jelas mengapa distraksi dapat meningkatkan toleransi terhadap nyeri. Distraksi dapat
mengurangi nyeri akan tetapi lebih baik digunakan sebelum nyeri muncul atau
segera setalah nyeri muncul. Distraksi dapat digunakan dengan baik pada anak-anak,
seperti mengalihkan perhatian nyerinya dengan permainan yang menarik. Agar
distraksi bisa berjalan dengan efektif, individu harus dialihkan pada situasi atau
aktivitas yang menyenagkan dan menarik. Distraksi dapat berupa visual, auditory,
taktil, kinestetik, permainan, dll.
2. Teknik Guided Imagery
Keluarga keluarga anda yang sakit bisa membantu keluarga anda yang sakit dengan
melakukan guided imagery.Guided imagery merupakan suatu teknik
membayangkan sesuatu atau hal-hal yang menyenangkan untuk mengurangi nyeri.
Imagery dapat dilakukan dengan hal-hal yang mudah yaitu dengan membayangkan
hal-hal yang menyenagkan. Peran keluarga disini sangat dominan, yaitu dengan
mengarahkan atau memberikan pancingan-pancingan agar anggota keluarganya
yang nyeri bisa membayangkan sesuatu yang menyenangkan. Teknik ini lebih
efektif digunakan untuk nyeri kronis seperti nyeri padapenderita kanker,
dibandingnakn dengan nyeri akut seperti nyeri pada pasien post operasi.
Cara melakukan Teknik Guided Imagery:
a. Anjurkan keluarga anda yang sakit untuk menempati
posisi senyaman mungkin
b. Keluarga meminta keluarga anda yang sakit untuk
memejamkan mata
c. Keluarga meminta keluarga anda yang sakit untuk
mendengarkan kata-katanya
d. Keluarga meminta keluarga anda yang sakit untuk
memikirkan hal-hal yang menyenangkan atau pengalaman yang membantu
pengunaan semua indera, dengan suara lembut.
e. Ketika keluarga anda yang sakit merasa lebih relax,
dan keluarga anda yang sakit terlihat tenang dan berfokus pada bayangan, saat
itu keluarga tidak perlu bicara lagi.
3.Teknik Stimulasi Kutan
Stimulasi kutan adalah teknik dengan menstimulasi permukaan kulit untuk
mengurangi nyeri. Message atau pijat merupakan salah satu bentuk stimulasi kutan.
Cara melakukan teknik stimulasi kutan: Massage:
a. Menyiapkan alat seperti minyak/ lotion
b. Atur posisi anggota keluarga Anda yang akan di massage senyaman mungkin
c. Tentukan daerah yang akan di massage:
 Tangan : tempatkan lengan pada bantal jika keluarga anda yang sakit duduk
atau posisi terlentang
 Lengan : tempatkan lengan padabantal jika keluarga anda yang sakit
duduk/ posisi terlentang
 Leher : posisi tengkurap
d. Perhatikan keadaan anggota keluarga yang sakit,usahakan agar dia
memperhatikan anggota tubuh yang akan di massage.
e. Gunakan lotion di tangan dan gosok-gosokkan dengan kedua tangan hingga
hangat
f. Massage bagian tubuh paling sedikit 10 menit:
 Tangan : Buat kontak pertama dengan satu tangan, kemudian dengan
kedua tangan, secara perlahan buka tangannya , usap permukaan tangannya,
saat menyanggah telapak tangannya gunakan ibu jari dengan telapak tangan
keluar. Massage setiap jari ke arah keluar, massage setiap jari secara
terpisah, gunakan gerakan seperti gerakan membuka botoldari dasarsampai
ujung jari. Luncurkan dengan lembut tangan Anda ke tangan anggota
keluarga anda yang sakit dari ujung jari sampai pergelangan tangan. Ulang
dengan tangan yang lain.
 Lengan : remas-remas tangan dari pergelangan tangan menuju ke
atas, kemudian remas-remas otot bisep, trisep, dan deltoid. Laukan gerakan
meluncur dari pergelangan tangan ke atas sampai dengan pangkal lengan.
 Leher : Dukung leher dengan tangan dan massage leher atas dengan usapan
meluncur, remas otot padasatu samping leher, pindah tangan untuk
mendukung leher dan remas samping leher yang lain.

4. Teknik Relaksasi nafas dalam


Penatalaksanaan Relaksasi nafas dalam :
1. Beri tahu klien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
2. Ciptakan lingkungan yang tenag
3. Usahakan klien tetap rileks dan tenang
4. Anjurkan klien menarik nafas dalam dan mengisi paru-paru dengan
udara melalui hitungan 1-3, kemudian pada hitungan ke 4 keluarkan
udara dari mulut sampai hitungan ke 7
5. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil
membiarkan tubuh menjadi kendur
6. Anjurkan bernafas beberapa kali dengan irama normal
7. Klien menarik nafas lagi dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan
8. Membiarkan telapak tangan dan kaki dalam keadaan rileks
9. Usahakan agar klien tetap konsentrasi
10. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
11. Anjurkan pada kien untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa
berkurang
12. Kembali klien ke posisi semula
DAFTAR PUSTAKA

Susaeni, Heny S. Kep., et al. 2008. Laboratorium Keterampilan


Keperawatan Block 1.3: COMFORT. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran
UGM

Anda mungkin juga menyukai