Disusun oleh:
UNIVERSITAS NASIONAL
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2023
Topik : Manajemen Nyeri
Sub Topik : Manajemen Nyeri pada Luka Post Operasi
Sasaran : Pasien (Tn. ) dan Keluarga
Tempat : Ruang Teratai RSUD Pasar Rebo
Hari / Tanggal : Jumat, 24 November 2023
Waktu : Pukul 10.00 – 10.30 Wib (1 x 30 menit)
A. Pengertian Nyeri
Nyeri adalah bentuk ketidaknyamanan baik sensorik maupun emosional yang berhubungan
dengan resiko atau aktualnya kerusakan jaringan tubuh, timbul ketika jaringan sedang
rusak dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rasa nyeri.
B. Pengertian Manajemen Nyeri
Manajemen nyeri bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri yang sampai mengganggu
aktivitas penderita. Manajemen nyeri akan diberikan ketika seorang merasakan sakit yang
signifikan atau berkepanjangan. Tujuan adanya manajemen nyeri antara lain:
1. mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
2. meningkatkan fungsi bagian tubuh yang sakit
3. meningkatkan kualitas hidup
C. Klasifikasi Nyeri
Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan nyeri kronis. Nyeri
akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, yang tidak
melebihi 6 bulan dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot.
Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan - lahan, biasanya berlangsung
dalam waktu yang cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan.
D. Cara Mengatasi Nyeri
1. Teknik relaksasi nafas dalam.
Menurut (Brunner, 2013) relaksasi nafas dalam dinilai sangat efektif dalam
menurunkan nyeri post operasi. Relaksasi ini melibatkan otot respirasi dan tidak
membutuhkan alat lain sehingga mudah dilakukan kapan saja atau sewaktu-waktu.
2. Teknik Imajinasi
Teknik distraksi imajinasi dapat dilakukan untuk menurunkan nyeri. Teknik ini
menggunakan imajinasi seseorang dalam suatu cara yang direncanakan secara khusus yaitu
melalui refleksi warna hijau untuk mencapai efek positif tertentu yaitu menurunkan rasa
nyeri.
3. Massage (pijat)
Massage merupakan teknik sentuhan serta pemijatan ringan yang dapat meningkatkan
kondisi rileks dalam tubuh dengan memicu perasaan nyaman melalui permukaan kulit dan
mengurangi rasa sakit, hal ini disebabkan karena pijatan merangsang tubuh untuk
melepaskan senyawa endorfin (Nurrochmi, Nurasih, & Romadon, 2014).
4. Kompres hangat.
Selain dapat menurunkan sensasi nyeri, kompres hangat juga dapat meningkatkan proses
penyembuhan jaringan yang mengalami kerusakan. Penggunaan panas selain memberi efek
mengatasi atau menghilangkan sensasi nyeri, juga dapat memberikan reaksi fisiologis antara lain
meningkatkan respons inflamasi, meningkatkan aliran darah dalam jaringan dan meningkatkan