A. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Manajemen nyeri selama 25 menit diharapkan
keluarga mampu memahami tentang manajemen nyeri.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan 1 x 25 menit tentang manajemen nyeri, peserta
penyuluhan diharapkan mampu:
1. Menjelaskan Pengertian Nyeri
2. Menyebutkan Skala Nyeri
3. Menjelaskan Tujuan dilakukan Teknik Manajemen Nyeri
4. Menyebutkan Teknik Manajemen Nyeri
B. METODE
Diskusi dan Tanya Jawab
C. MEDIA
SAP dan Leaflet
D. EVALUASI
Pasien memberikan pertanyaan kepada penyuluh dan peyuluh menjawab pertanyaan dari
pasien. Penyuluh juga memberikan pertanyaan kepada pasien tentang materi yang
disampaikan.
E. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian Nyeri
Nyeri adalah mekanisme protektif untuk menimbulkan kesadaran terhadap
kenyataan bahwa sedang atau akan terjadi kerusakan jaringan. Karena nilainya bagi
kelangsungan hidup, nosiseptor (reseptor nyeri) tidak beradaptasi terhadap stimulasi
yang berulang atau berkepanjangan (Guyton & Hall, 2008 dalam Saifullah, 2015).
2. Klasifikasi Nyeri
Berikut adalah klasifikasi tingkatan dalam nyeri :
a. Nyeri Akut adalah sensasi jangka pendek kurang 3 bulan yang menyadarkan kita
akan adanya cedera. Seringkali nyeri diabaikan dan hanya dianggap sebagai
gejala, bukan sebagai penyakit yang harus diobati sehingga menjadi nyeri kronis
b. Nyeri Kronis adalah nyeri yang berlangsung lebih dari 3 bulan. Sistem saraf anda
menerima sinyal rasa sakit dan nyeri yang konstan dari tubuh selama berbulan
bulan bahkan bertahun tahun. Nyeri kronis dapat menimbulkan rasa terbakar, mati
rasa atau ditusuk. Hal ini terjadi karena kerusakan pada saraf.
4. Skala Nyeri
SKALA KRITERIA
0 Tidak Nyeri
Nyeri Ringan :
1—3
Secara objektif klien dapat berkomuniksi dengan baik
Nyeri Sedang :
Secara objektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukan lokasi
4—6
nyeri, dapat mendiskripsikan, dapat mengikuti perintah dengan baik
Nyeri berat :
Secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tetapi masih
respon terhadap tindakan, dapat menunjukan lokasi nyeri, tidak dapat
7—9 mendiskripsikan, tidak diatasi dengan alih posisi nafas Panjang dan
distraksi
F. DAFTAR PUSTAKA
Keliat B, 2005. Proses keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 2. Jakarta : EGC
Stuart dan Sundeen . 2007 . Buku Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC .
Yosep, Iyus. 2010. Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama