Anda di halaman 1dari 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Pembahasan : Nyeri


Sub Pokok Bahasan : Tehnik Manajemen Nyeri
Sasaran : Keluarga Pasien Ny. SM
Tempat : Ruang Nyimas Gandasari (NGS) Lt.1
Hari/ Tanggal : Sabtu, 10 Desember 2022
Waktu : 25 Menit
Penyuluh : Destiana Putri Muningtyas

A. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Manajemen nyeri selama 25 menit diharapkan
keluarga mampu memahami tentang manajemen nyeri.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan 1 x 25 menit tentang manajemen nyeri, peserta
penyuluhan diharapkan mampu:
1. Menjelaskan Pengertian Nyeri
2. Menyebutkan Skala Nyeri
3. Menjelaskan Tujuan dilakukan Teknik Manajemen Nyeri
4. Menyebutkan Teknik Manajemen Nyeri

B. METODE
Diskusi dan Tanya Jawab

C. MEDIA
SAP dan Leaflet

D. EVALUASI
Pasien memberikan pertanyaan kepada penyuluh dan peyuluh menjawab pertanyaan dari
pasien. Penyuluh juga memberikan pertanyaan kepada pasien tentang materi yang
disampaikan.
E. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian Nyeri
Nyeri adalah mekanisme protektif untuk menimbulkan kesadaran terhadap
kenyataan bahwa sedang atau akan terjadi kerusakan jaringan. Karena nilainya bagi
kelangsungan hidup, nosiseptor (reseptor nyeri) tidak beradaptasi terhadap stimulasi
yang berulang atau berkepanjangan (Guyton & Hall, 2008 dalam Saifullah, 2015).

2. Klasifikasi Nyeri
Berikut adalah klasifikasi tingkatan dalam nyeri :
a. Nyeri Akut adalah sensasi jangka pendek kurang 3 bulan yang menyadarkan kita
akan adanya cedera. Seringkali nyeri diabaikan dan hanya dianggap sebagai
gejala, bukan sebagai penyakit yang harus diobati sehingga menjadi nyeri kronis
b. Nyeri Kronis adalah nyeri yang berlangsung lebih dari 3 bulan. Sistem saraf anda
menerima sinyal rasa sakit dan nyeri yang konstan dari tubuh selama berbulan
bulan bahkan bertahun tahun. Nyeri kronis dapat menimbulkan rasa terbakar, mati
rasa atau ditusuk. Hal ini terjadi karena kerusakan pada saraf.

3. Tujuan dilakukan Teknik Manajemen Nyeri


Manajemen nyeri bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri yang sampai mengganggu
aktivitas penderita. Manajemen nyeri akan diberikan ketika seorang merasakan sakit
yang signifikan atau berkepanjangan antara lain:
a. mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
b. nyeri dapat ditangani dengan menggunakan manajemen nyeri farmakologi dan
non-farmakologi.

4. Skala Nyeri

SKALA KRITERIA

0 Tidak Nyeri

Nyeri Ringan :
1—3
Secara objektif klien dapat berkomuniksi dengan baik

Nyeri Sedang :
Secara objektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukan lokasi
4—6
nyeri, dapat mendiskripsikan, dapat mengikuti perintah dengan baik

Nyeri berat :

Secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tetapi masih
respon terhadap tindakan, dapat menunjukan lokasi nyeri, tidak dapat
7—9 mendiskripsikan, tidak diatasi dengan alih posisi nafas Panjang dan
distraksi

Nyeri sangat berat :

10 Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi

5. Tehnik Manajemen Nyeri


a. Distraksi
Distraksi merupakan metode untuk menghilangkan nyeri degan cara mengalihkan
perhatian pada hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyerinya. Contohnya
dengan mendengarkan musik, mennoton tv, membayangkan hal yang indah dan
menarik, membaca buku atau majalah.
b. Relaksasi
Metode paling ini paling efektif untuk mengurangi nyeri kronis. Ada 3 hal yang
perlu diperhatian dalam Teknik relaksasi, yaitu : pikiran beristirahat serta
lingkungan yang tenang, menarik nafas dalam dan mengisi paru-paru dengan
udara. Perlahan-lahan udara dihembuskan sambil membiarkan tubuh menjadi
kendor dan merasakan betapa nyamannya hal itu.
c. Stimulasi Kulit
Stimulasi kulit dapat dilakukan dengan cara pemberian kompres dingin, balsam
analgetik dan stimulasi kontrateral

F. DAFTAR PUSTAKA
Keliat B, 2005. Proses keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 2. Jakarta : EGC
Stuart dan Sundeen . 2007 . Buku Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC .
Yosep, Iyus. 2010. Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai