“MANAJEMEN NYERI”
DI RUANG ICCU RSUD DR. R KOESMA TUBAN
1. Tujuan
Setelah diberikan edukasi tentang “Manajemen Nyeri” diharapkan Pasien atau Keluarga
Pasien dapat mengetahui, memahami, dan mampu melakukan manajemen nyeri dengan tepat
kepada pasien di ruang ICCU RSUD dr.R. Koesma Tuban
b. Teknik distraksi
c. Aromaterapi
d. Hipnoterapi
2. Materi (Terlampir)
a. Pengertian nyeri
b. Penyebab nyeri
c. Jenis nyeri
d. Manajemen nyeri
3. Metode Penyuluhan
1) Ceramah
2) Demonstrasi
3) Diskusi (tanya-jawab)
4. Media
1) Leaflet
5. Kegiatan Penyuluh
a. Setting Waktu
No Waktu Acara
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam
(5menit) 2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan topik yang akan diberikan
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan
Pengertian nyeri
Penyebab nyeri
Jenis nyeri
Manajemen nyeri
a. Teknik relaksasi
b. Teknik distraksi
c. Aromaterapi
d. Hipnoterapi
e. Teknik rangsangan dan pijatan
6. Evaluasi
1) Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Peserta yang hadir
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan
2) Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib dan tenang
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3) Hasil
a. Peserta dapat menjelaskan tentang definisi, tujuan, manfaat, dan macam-macam
manajemen nyeri.
b. Peserta dapat menerapkan manajemen nyeri dengan tepat
c. Peserta dapat menjelaskan tindakan-tindakan yang perlu dihindari dalam melakukan
teknik manajemen nyeri
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan
jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut.
Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik yang multidimensional. Nyeri sebagai pengalaman yang
subjektif, sama halnya saat seseorang mencium bau harum atau busuk, mengecap manis atau asin,
yang kesemuanya merupakan persepsi panca indera dan dirasakan manusia sejak lahir (Bahrudin,
2018).
2. Penyebab Nyeri
Menurut (Nandar, 2015) Nyeri dapat disebabkan oleh beberapa peristiwa yaitu :
1. Trauma: Dimana merupakan cedera yang parah dan sering membahayakan jiwa yang terjadi
ketika seluruh atau suatu bagian tubuh terkena pukulan benda tumpul atau tiba-tiba terbentur
yang dapat menyebabkan terjadinya nyeri.
2. Infeksi, merupakan masalah kesehatan yang disebabkan oleh organisme, seperti bakteri,
virus, jamur, atau parasit yang menyerang tubuh. Pada orang yanag terkena infeksi dapat
mengalami terjadinya demam, nyeri otot dan sendi, kelelahan dan sebagainya.
3. Neoplasma (jinak dan ganas), merupakan pertumbuh sel baru dan berbeda dari pertumbuhan
sel-sel yang normal disekitarnya. Pada beberapa jenis neoplasma dapat menimbulkan rasa nyeri
yang menyerang tubuh dan dengan waktu berkelanjutan.
4. peradangan (inflamasi), merupakan proses fungsi pertahanan tubuh terhadap masuknya
organisme maupun gangguan lain, dimana pada proses inflamasi dapat menimbulkan terjadinya
nyeri, bengkak, demam panas, merah, yang disebabkan karena terjadi perubahan pada pembuluh
darah di area infeksi
5. gangguan sirkulasi darah dan kelainan pembuluh darah,
Menurut Potter & Perry, 2006 Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nyeri yaitu usia,
jenis kelamin, kebudayaan, makna nyeri, perhatian, ansietas, keletihan, pengalaman sebelumnya, gaya
koping, dukungan keluarga dan sosial (Wijaya, 2016).
3. Klasifikasi Nyeri
Secara umum dibedakan menjadi 2 yaitu: nyeri akut dan nyeri kronis. Nyeri akut merupakan nyeri
yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, yang tidak melebihi 6 bulan dan ditandai adanya
peningkatan tegangan otot. Nyeri kronis yaitu nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya
berlangsung dalam waktu yang cukup lama lebih dari 6 bulan (Kemenkes RI, 2016).