MANAJEMEN NYERI
Disusun Oleh:
Yusni Maryati
VI. METODE
Ceramah dan tanya jawab
: Penyaji
VIII. MATERI
(TERLAMPIR)
IX. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Semua undangan hadir dalam kegiatan
b. Penyelenggaraan pengajaran dilakukan oleh penyaji selama 1 x 15 menit
c. Materi tentang manajemen nyeri sudah siap disajikan dalam waktu 1 x 15
menit
d. Tempat, media dan alat bantu pengajaran sudah siap digunakan selama 1 x 15
menit.
2. Evaluasi Proses
a. Pasien dan keluarga antusias terhadap materi yang disampaikan oleh penyaji
b. Pasien dan keluarga tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan
berlangsung
c. Pasien dan keluarga terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi Akhir
Pasien dan keluarga dapat :
a. Jelaskan pengertian nyeri ?
b. Jelaskan macam-macam nyeri?
c. Jelaskan cara mengatasi nyeri ?
4. Evaluasi Hasil
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian dari nyeri.
b. Pasien dan keluarga mampu menyebutkan dan menjelaskan macam-macam
nyeri..
c. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan cara mengatasi nyeri
LAMPIRAN MATERI
1. Definisi Nyeri
Nyeri adalah sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita
mengalami cidera atau kerusakan pada tubuh.
2. Macam-macam nyeri
a. Nyeri akut (<6 bulan)
Nyeri akut biasanya terjadi secara tiba-tiba dan umumnya berkaitan dengan
cedere spesifik. Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari beberapa
detik hingga enam bulan.
b. Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang suatu periode waktu.
Nyeri kronik merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih dar 6 bulan.
3. Cara mengatasi nyeri
a. Distraksi
Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal-hal lain
sehingga lupa terhadap nyeri yang dirasakan.
Contoh:
Membanyangkan hal-hal yang menarik dan indah
Membaca buku, koran sesuai dengan keinginan.
Menonton TV
Mendengarkan musik, radio.
b. Relaksasi
Teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa tidak nyaman
atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri sejumlah teknik relaksasi dapat
dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri dengan menimilkan aktivitas
simpatik dalam system saraf otonom.
Tahapan relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut:
Ciptakan lingkungan yang tenang
Usahakan tetap rileks dan tenang
Menarik nafas dalam dari hidung dan mengekuarkan udara lewat mulut
secara perlahan-lahan.
Usahakan agar tetap konsentrasi/mata sambil terpejam.
Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang.
Daftar isi
Smeltezer & bare (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC