Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyuluhan Kesehatan Mengenai Nyeri akut


pada penderita Gastritis
Sub Pokok Bahasan : a. Definisi Nyeri
b. Pembagian Nyeri
c. Tanda Dan Gejala Nyeri
d. Cara Mengurangi Nyeri
e. Faktor –Faktor yang mempengaruhi Nyeri
f. Relaksasi Nyeri
Sasaran : Keluarga Tn. S ( Ny. Y)
Waktu : 30 Menit
Hari/Tanggal : Kamis, 15 April 2021
Tempat : Rumah Ny. Y gampong Blang poroh
Nama penyuluh : Melisa Putri, S.Kep

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 30menit, diharapkan Ny. Y mampu memahami
dan mengerti Nyeri pada penderita gastritis.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang Nyeri pada
penderita Gastritis, diharapkan Ny. Y dapat :
 Menjelaskan tentang pengertian Nyeri
 Menyebutkan Pembagian Nyeri
 Tanda dan gejala nyeri
 Cara mengurangi nyeri
 Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri
 Relaksasi Nyeri
C. Materi Penyuluhan
(Terlampir)
D. Metode Penyuluhan
Ceramah dan Tanya Jawab (diskusi)
E. Media
1. Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan Penyuluhan sasaran Media

Pembukaan a. Mengucapkan salam - Memperhatikan


(5 menit) b. Memperkenalkan diri - Bertanya
c. Menyampaikan tentang tujuan tentang yang
pokok materi tidak jelas
d. Meyampakaikan pokok pembahasan
e. Kontrak waktu
Penyajian 1. Pengertian Nyeri - Memperhatikan Leaflet
2. Pembagian Nyeri - Bertanya
(20 menit) 3. Cara mengurangi
nyeri
4. Faktor-faktor yang
mempengaruhi nyeri
5. Relaksasi Nyeri
Penutup 1. Menutup pertemuan. - Memperhatikan
2. Meminta Ny. Y untuk menyebutkan - Menjawab
kembali bahan yang telah pertanyaan
didiskusikan yang di
3. Menyimpulan materi penyuluhan tanyakan
4. Mengucapkan salam

G. Metode Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan cara menggali tingkat pengetahuan Ny. Y
setelah penyuluhan diberikan.
 Menjelaskan tentang pengertian Nyeri
 Pembagian Nyeri
 Tanda dan gejala nyeri
 Cara mengurangi nyeri
 Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri
 Relaksasi Nyeri
Materi Penyuluhan
Nyeri
A. Pengertian Nyeri
Nyeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang terkadang
dialami individu. Kebutuhan terbebas dari rasa nyeri itu merupakan salah satu
kebutuhan dasar yang merupakan tujuan diberikannya asuhan keperawatan
pada seorang pasien di rumah sakit(Perry & Potter, 2009).
Nyeri diartikan berbeda-beda antar individu, bergantung pada
persepsinya.Walaupun demikian, ada satu kesamaan mengenai persepsi nyeri.
Secara sederhana, nyeri dapat diartikan sebagai suatu sensasi yang tidak
menyenangkan baik secara sensori maupun emosional yang berhubungan
dengan adanya suatu kerusakan jaringan atau faktor lain, sehingga individu
merasa tersiksa, menderita yang akhirnya akan mengganggu aktivitas sehari-
hari, psikis, dan lain-lain (Perry & Potter, 2009).
Menurut PPNI (2016) Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik atau
emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional,
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat
yang berlangsung kurang dari 3 bulan. Nyeri akut dapat dideskripsikan
sebagai nyeri yang terjadi setelah cedera akut, penyakit atau intervensi bedah,
dan memiliki awitan yang cepat, dengsn intensitas yang bervariasi (ringan
sampai berat) serta berlangsung singkat (kurang dari enam bulan) dan
menghilang dengan atau tanpa pengobatan setelah keadaan pulih pada area
yang rusak. Nyeri akut biasanya berlangsung singkat. Pasien yang mengalami
nyeri akut biasanya menunjukkan gejala perspirasi meningkat, denyut jantung
dan tekanan darah meningkat serta pallor (Mubarak et al., 2015).

B. Jenis nyeri akut


Nyeri Akut Dibagi Menjadi 2 bagian
a. Nyeri Somatik,
jika organ yang terkena adalah organ soma seperti kulit, otot,
sendi, tulang, atau ligament karena di sini mengandung kaya akan
nosiseptor. Terminologi nyeri muskuloskeletal diartikan sebagai nyeri
somatik. Nosiseptor disini menjadi sensitif terhadap inflamasi, yang akan
terjadi jika terluka atau keseleo. Selain itu, nyeri juga bias terjadi akibat
iskemik, seperti pada kram otot. Hal inipun termasuk nyeri nosiseptif.
Gejala nyeri somatik umumnya tajam dan lokalisasinya jelas, sehingga
dapat ditunjuk dengan telunjuk. Jika kita menyentuh atau
menggerakanbagian yang cedera, nyerinya akan bertambah berat (Perry &
Potter, 2009).

b. Nyeri viseral,
jika yang terkena adalah organ-organ viseral atau organ dalam
yang meliputi rongga toraks (paru dan jantung), serta rongga abdomen
(usus, limpa, hati dan ginjal), rongga pelvis (ovaruim, kantung kemih )

C. Teknik mengurangi nyeri


a.Distraksi
Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal –
hal lain sehingga lupa terhadap nyeri yang dirasakan
Contoh :
1. Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah
2. Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan
3. Menonton TV

b. Relaksasi
Teknik Relaksaki Nafas Dalam :
1. Ciptakan lingkungan yang tenang
2. Usahakan tetap rileks dan tenang
3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3
4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui
mulut secara perlahan-lahan
7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
10. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
11. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, Wahit Iqbal., Lilis Indrawati., & Joko Susanto. (2015). Buku Ajar Ilmu

Keperawatan Dasar (hlm. 3-24). Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai