Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN NYERI PADA PASIEN FRAKTUR

1. Topik : Manajemen Nyeri Pada Pasien Fraktur


2. Sub Topik :
1. Pengertian Nyeri
2. Penyebab Nyeri
3. Tanda dan gejala Nyeri
4. Mengurangi nyeri
3. Waktu : 11.00-11.20 WIB
Hari/Tanggal : Sabtu, 02 November 2019
Tempat : Rindu B 3 kmr. 2.3.3
4. Sasaran : Keluarga Tn. H
5. Penyuluh : Titi Dwijayanti Situmorang
6. Tujuan
Umum :
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 1x20 menit, Keluarga Tn. H
diharapkan dapat memahami tentang Nyeri dan cara mengatasinya.
Khusus :
1. Keluarga mampu menyebutkan kembali pengertianNyeri
2. Keluarga mampu menyebutkan kembali penyebab Nyeri
3. Keluarga mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala Nyeri
4. Keluarga mampu mendemonstrasikan cara mengatasi nyeri
7. Isi materi : Terlampir
8. Metode : Ceramah
9. Media : Leaflet
10. Strategi Kegiatan :
No. Bagian Kegiatan penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
1 Pembuka  Mengucapkan salam  Mendengar 5 menit
pembuka dan
 Menjelaskan tujuan menjawab
penyuluhan salam
2 Penyampaian  Menggali  Mendengar, 15 menit
materi pengetahuan peserta menyimak da
tentang Nyeri n
 Menjelaskan : menyimpan
o Pengertian Nyeri pertanyaan
o Penyebab Nyeri yang akan
o Tanda dan gejala disampaikan
Nyeri pada
o Cara mengatasi penyuluh
nyeri
 Sesi tanya jawab
 Memberi jawaban
atas pertanyaan
peserta
 Memberi
pertanyaan
3 Evaluasi  Memberi pertanyaan  Menjawab 10 menit
pada peserta pertanyaan
penyuluh

4 Penutup  Penyuluh menyimpu  Menjawab 5 menit


lkan salam
materi dan memberi
salam

11. Evaluasi :
a. Apakah keluarga mampu menyebutkan kembali pengertian nyeri?
b. Apakah keluarga mampu menyebutkan kembali penyebab nyeri?
c. Apakah keluarga mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala nyeri?
d. Apakah keluarga mampu mendemonstrasikan cara mengatasi nyeri?
Lampiran materi penyuluhan

MANAJEMEN NYERI
1. Pengertian Nyeri
Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita
mengalami cedera atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit, panas,
gemetar, kesemutan seperti terbakar, tertusuk, atau ditikam.
2. Klasifikasi Nyeri
Nyeri akut (< 6 bulan)
Nyeri akut biasanya terjadi secara tiba- tiba dan umumnya berkaitan dengan
cedera spesifik. Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari beberapa detik
hingga enam bulan.
Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang suatu periode
waktu. Nyeri kronik merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih dari 6 bulan.
3. Tanda dan Gejala Nyeri
SUARA
 Menangis
 Merintih
 Menarik/ menghembuskan nafas
EKSPRESI WAJAH
 Meringis
 Menggigit lidah , mengatupkan gigi
 Tertutup rapat/membuka mata atau mulut
 Menggigit bibir
PERGERAKAN TUBUH
 Kegelisahan
 Mondar-mandir
 Gerakan menggosok atau berirama
 Bergerak melindungi tubuh
 Otot tegang
INTERAKSI SOSIAL
 Menghindari percakapan dan kontak sosial
 Berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri
 Disorientasi waktu

Manajemen Nyeri Nonfarmakologi


 Distraksi
Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal – hal lain sehingga
lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contoh :
1. Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah
2. Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan
3. Menonton TV
4. Medengarkan musik, radio, dll
 Relaksasi
Teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau
nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah teknik relaksasi dapat dilakukan
untuk mengendalikan rasa nyeri ibu dengan meminimalkan aktivitas simpatik dalam
system saraf otonom .
Tahapan relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut :
1. Ciptakan lingkungan yang tenang
2. Usahakan tetap rileks dan tenang
3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui
hitungan 1,2,3
4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas
dan bawah rileks
5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan
7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
10. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
11. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.

Anda mungkin juga menyukai