Anda di halaman 1dari 6

PRINSIP PENGUMPULAN DATA DALAM MELAKUKAN

PENGKAJIAN DATA PASIEN DI RUMAH SAKIT

Ronita Jayanti Purba 181101047

ronitajayantipurba@gmail.com

Abstrak

Tahap awal dari proses keperawatan adalah proses pengkajian. Proses pengkajian ini dilakukan
secara sistematis dengan cara mengumpulkan data individu secara komprehensif terkait aspek
biologis, psikologis, sosial dan spritual. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode wawancara, observasi, kuesioner data dan studi dokumen. Mengingat pentingnya
pengkajian maka direkomendasikan agar perawat mendapat pelatihan keterampilan melakukan
pengkajian keperawatan yang komprehensif dan berkesinambungan. Pembahasan dalam
penelitian ini terdiri dari hal-hal yang perlu diperhatikan saat pengkajian dan tipe dari data yang
sudah dikelompokkan.

Kata kunci:

Prinsip, pengumpulan data, pengkajian.

LATAR BELAKANG yang tepat guna mencapai hasil akhir


tersebut (Dermawan, 2012).
Proses keperawatan adalah aktivitas
yang merupakan praktik keperawatan Pengkajian adalah tahap awal dari

yang dilakukan dengan cara sistematik. proses keperawatan dan merupakan

Dalam melaksanakan proses proses yang sistematis dalam

keperawatan, perawat menggunakan pengumpulan data. Dalam

dasar pengetahuan yang komprehensif mengevaluiasi dan mengidentifikasi

untuk mengkaji status kesehatan klien, data, dapat diambil dari berbagai

membuat penilaian yang bijaksana atau sumber data untuk mendapatkan status

mendiagnosa, mengidentifikasi hasil kesehatan pasien. Pengkajian adalah

akhir kesehatan klien atau pemikiran dasar dari berbagai proses

merencanakan, serta menerapkan dan keperawatan yang tujuannya untuk

mengevaluasi tindakan keperawatan mengumpulkan informasi atau data


mengenai pasien agar perawat dapat
mengenali masalah-masalah, kebutuhan METODE
kesehatan baik fisik, mental, sosial dan
1. Metode wawancara
lingkungan (Effendy, 1995 dan
Wawancara yaitu teknik
Dermawan, 2012).
pengumpulan data yang dilakukan
Pengumpulan data dilakukan untuk dengan cara tatap muka dan tanya
memperoleh informasi yang dibutuhkan jawab langsung antara peneliti dan
dalam rangka mencapai tujuan nara sumber. Seiring
penelitian. Sebelum melakukan perkembangan teknologi saat ini,
penelitian, seorang peneliti biasanya metode wawancara dapat pula
telah memiliki dugaan berdasarkan teori dilakukan melalui media-media
yang ia gunakan, dugaan tersebut tertentu, misalnya media telepon,
disebut dengan hipotesis. Untuk email, atau skype. Metode
membuktikan hipotesis secara empiris, wawancara ini terbagi atas dua
seorang peneliti membutuhkan kategori, yaitu wawancara
pengumpulan data untuk diteliti secara terstruktur dan wawancara tidak
mendalam. terstruktur.
2. Metode observasi
TUJUAN
Observasi yaitu metode
Pengkajian dilakukan untuk pengumpulan data yang kompleks
mengumpulkan dan mengelompokkan karena melibatkan berbagai faktor
data. Adapun tujuan dari pengkajian ini dalam pelaksanaannya. Metode
adalah untuk memperoleh informasi pengumpulan data observasi tidak
tentang keadaan kesehatan pasien, untuk hanya mengukur sikap dari
menentukan masalah keperawatan dan responden, namun dapat juga
kesehatan pasien, untuk menilai digunakan untuk merekam
keadaan kesehatan pasien, untuk berbagai fenomena yang terjadi.
membuat keputusan yang tepat dalam Teknik pengumpulan data
menentukan langkah-langkah observasi cocok digunakan untuk
berikutnya. penelitian yang bertujuan untuk
mempelajari perilaku manusia,
proses kerja dan gejala-gejala
alam. Metode pengumpulan data
observasi terbagi menjadi dua HASIL
kategori, yaitu observasi
Pelaksanaan proses pengkajian
partisipasi dan observasi non
keperawatan merupakan kegiatan
partisipasi.
komprehensif perawat yang
3. Metode kuesioner
membutuhkan ilmu dan seni
Kuesioner yaitu metode
keperawatan yang baik. Mengingat
pengumpulan data yang dilakukan
pentingnya pengkajian maka
dengan cara memberi seperangkat
direkomendasikan agar perawat
pertanyaan dan pernyataan tertulis
mendapat pelatihan keterampilan
kepada responden untuk dijawab.
melakukan pengkajian keperawatan
Kuesioner merupakan metode
yang komprehensif dan
pengumpulan data yang lebih
berkesinambungan.
efisien bila peneliti telah
mengetahui pasti variabel yang PEMBAHASAN
akan diukur dan tahu apa yang
diharapkan dari responden itu. Dalam melakukan pengumpulan data,

Selain itu, kuesioner juga cocok perawat harus memperhatikan beberapa

digunakan bila jumlah responden hal (Dermawan, 2012) yaitu:

cukup besar dan tersebar di 1. Data yang dikumpulkan harus


wilayah yang luas. menyeluruh meliputi aspek bio,
4. Studi dokumen psiko, sosial dan spritual.
Studi dokumen yaitu metode 2. Menggunakan berbagai sumber
pengumpulan data yang tidak yang ada relevansinya dengan
ditujukan langsung kepada subjek masalah pasien dan
peneliti. Studi dokumen adalah menggunakan cara-cara
jenis pengumpulan data yang pengumpulan data yang sesuai
meneliti berbagai macam dokumen dengan kebutuhan pasien.
yang berguna untuk bahan analis. 3. Dilakukan secara sistematis dan
Dokumen dalam pengumpulan terus menerus.
data dapat dibedakan menjadi dua, 4. Dicatat dalam catatan
yaitu dokumen primer dan keperawatan secara sistematis
dokumen sekunder. dan terus menerus.
5. Dikelompokkan menurut tipe data. Adapun yang termasuk dalam
kebutuhan bio, psiko, sosial dan metode yaitu wawancara, observasi,
spritual. angket (kuesioner) dan studi dokumen.
6. Dianalisis dengan dukungan Dan yang termasuk dalam tipe data
pengetahuan yang relevan. yaitu data subjektif dan data objektif.

Dari pembahasan di atas, data yang REFERENSI


sudah dikelompokkan dibagi atas dua
Anas, M. A. (2014). Manajemen
tipe (Setiadi, 2012), yaitu:
Asuhan Keperawatan. Jurnal
1. Data subjektif Manajemen Asuhan
Data subjektif adalah deskripsi Keperawatan .
verbal pasien mengenai masalah
A, S. L., N.L.K, S., & Wayan , S. I.
kesehatannya. Data subjektif
(2009, Juni). Hubungan Tingkat
diperoleh dari riwayat
Pengetahuan Perawat dengan
keperawatan termasuk persepsi
Pelaksanaan Dokumentasi
pasien, perasaan dan ide tentang
Proses Keperawatan di RSUP
status kesehatannya. Sumber
Sanglah Denpasar. 2, 52-57.
data lain dapat diperoleh dari
keluarga, konsultasi dan tenaga Ely. (2001). Proses Keperawatan.
kesehatan lainnya. Jurnal Skolastik Keperawatan.
2. Data objektif
Haryanto. (2007). Konsep Dasar
Data objektif adalah hasil
Keperawatan dengan Pemetaan
observasi atau pengukuran dari
Konsep. Jakarta: Salemba
status kesehatan pasien.
Medika .
PENUTUP
Hidayat, A. A. A. (2002). Pengantar
Berdasarkan pembahasan yang sudah Dokumentasi Proses
dijelaskan di atas, maka prinsip Keperawatan. Jakarta: EGC.
pengumpulan data di rumah sakit adalah
Mediarti, D., Rehana, & AMIN, A.
memakai metode, memperhatikan hal-
(2016). Hubungan Antara
hal penting dalam pengkajian dan
Pendidik dan Motivasi Perawat
mengelompokkan data sesuai dengan
dalam Pendokumentasian Simamora , R. H. (2008 ). Peran
Asuhan Keperawatan. Manajer dalam Pembinaan Etika
Perawat Pelaksana dalam
Nursalam. (2003). Proses dan
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Perawatan Keperawatan
Asuhan Keperawatan . IKESMA,
Konsep dan Praktik. Jakarta:
2 (4).
Salemba Medika.
Simamora , R. H. (2009). Dokumentasi
Nursalam. (2008). Proses Dokumentasi
Proses Keperawatan. Jember
Keperawatan. Jakarta: Salemba
University Press .
Medika.
Simamora , R. H. (2010). Komunikasi
Patmawati, T. A., Saleh, A., & Syahrul,
dalam Keperawatan. Jember
S. (2018). Jurnal Keperawatan
University Press .
Muhammadiyah. 3, 88-94.
S, P. W., Krianto , T., & Priwahyuni ,
Potter, P., & Perry, A. G. (2005). Buku
Y. (2016, Oktober). Faktor-
Ajar Fundamental
faktor Yang Berhubungan
Keperawatan: Konsep, Proses
Dengan pendokumentasian
dan Praktik. (D. Yulianti, M.
Asuhan Keperawatan di Rumah
Ester, Eds., & Y. Asih, Trans.)
Sakit Jiwa. Ners Jurnal
Jakarta.
Keperawatan, 12(2), 131-142 .
Rosmalia, D., Machmud, R., &
Suryani, R., Ciptono, W., & Satibi.
Mangkuto, H. (2015). Analisis
(2017). Analisis Pelayanan
Sistim Manajemen Dokumentasi
Rawat Jalan Rumah Sakit
Keperawatan pada Poliklinik
Umum Daerah di Yogyakarta
Gigi Rumah Sakit. Jurnal
dengan Pendekatan Lean
Kesehatan Andalas, 4(3), 967-
Hospital. Jurnal Manajemen
972.
dan Pelayanan Farmasi, 7(3),
Setiawati , S., & Dermawan , A. C. 132-141.
(2007). Panduan Praktis
Pengkajian Fisik Keperawatan.
(P. A. md, Penyunt.) Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai