Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

(Pijat Endorphin untuk mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil trimester III )

Disusun oleh :
RYMMA NURIL AZIZ
P20624819017

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATANTASIKMALAYA
PROFESI KEBIDANAN
2020

1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah fase teristimewa dalam kehidupan seorang wanita.

Ada rasa bangga karena ia merasa telah menjadi wanita yang sempurna

dengan memiliki anak nantinya. Ada yang bisa melewatinya dengan ceria

hingga melahirkan, tetapi juga tak jarang banyak yang mengalami keluhan

sepanjang kehamilannya (Yohana, 2011). Perut yang bertambah besar juga

akan membuat ibu hamil kehilangan keseimbangannya. Akibat dari hal-hal

tersebut, ibu hamil akan menarik punggung ke arah belakang dan

melengkungkan leher. Dari posisi tubuh yang semacam ini akan

menyebabkan punggung bagian bawah melengkung, sedangkan otot-otot

punggung akan tertarik sehingga timbullah rasa nyeri (Pujiningsih, 2010).

Sekitar 80% wanita akan mengalami nyeri punggung di beberapa titik

selama kehamilan. Meyer dan rekan (1994) ditemukan (45%) wanita hamil

mengalami nyeri punggung dan meningkat sampai (69%) pada minggu ke-

28 (Mander, 2003).

Kebanyakan sakit pada punggung selama kehamilan terjadi akibat

perubahan otot tulang punggung (70%). Tanpa otot punggung yang kuat,

luka pada ligamental akan semakin parah sehingga postur memburuk,

selebihnya atau 30% dari sakit punggung selama kehamilan bisa jadi

disebabkan ketidakberesan pada kondisi tulang belakang yang terjadi

sebelumnya (Lee, 2011). Tingkat keparahan rasa sakit ini berkisar dari

2
ketidaknyamanan ringan setelah berdiri untuk jangka waktu yang lama

hingga rasa sakit yang mengganggu kehidupan sehari-hari (Alfi, 2011).

Kemungkinan seorang ibu hamil mengalami keluhan nyeri punggung

semakin besar jika pernah mengalami nyeri punggung sebelum hamil,

riwayat nyeri punggung pada kehamilan sebelumnya, usia ibu hamil yang

tua dan seringnya persalinan (Kusuma, 2012). Nyeri punggung ini

biasanya akan meningkat intensitasnya seiring bertambahnya usia

kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat dari pergeseran pusat

gravitasi wanita dan postur tubuhnya. Perubahan ini disebabkan oleh berat

uterus yang membesar, membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa

istirahat dan angkat beban (Varney, 2006 dalam Noeraisyah, 2011).

Istirahat dengan berbaring dan melakukan latihan tampak

memberikan manfaat yang sangat tepat, 65% ibu hamil merasakan

perbaikan hanya dengan melakukan tirah baring dan latihan tertentu. 40%

ibu hamil bahkan merasakan perbaikan hanya dengan istirahat tirah baring.

Setengah dari ibu hamil menyatakan keluhannya berkurang bahkan hilang

setelah menggunakan sabuk untuk menyokong panggul (Kusuma, 2012).

Jika nyeri punggung saat hamil tidak diatasi ini bisa mengakibatkan sakit

punggung kronis, yang akan lebih sulit untuk diobati atau disembuhkan

(Lee, 2011). Berdasarkan latar belakang di atas, maka saya tertarik untuk

menyusun Satuan Acara Penyuluhan dengan judul “Pijat Endorphin untuk

Mengatasi Nyeri Punggung saat Kehamilan Trimester III”.

3
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mendapat penyuluhan ini, diharapkan ibu hamil dapat

mengetahui tentang mengatasi nyeri punggung dengan pijatan endorfin

dan dapat dilakukan sendiri dirumah.

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan payudara, diharapkan

ibu dapat:

a. Mengetahui pengertian endorphin massage

b. Mengetahui manfaat dan tujuan endorphin massage

c. Mengetahui cara melakukan endorphin massage

d. Mengetahui pengaruh endorphin massage terhadap nyeri

4
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pijat Endorphin

Judul : Pijat Endorphin untuk mengurangi nyeri punggung

pada ibu hamil trimester III

Sasaran : Ibu Hamil

Tempat : Puskesmas Cihaurbeuti

Hari/Tanggal : Rabu/ 13 November 2019

Alokasi Waktu : 30 menit

Media/Sarana : Leaflet

Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

A. Tujuan instruksional

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit peserta mampu

mengetahui dan memahami tentang Endorphin Massage untuk

Mengatasi Nyeri Punggung sehingga mampu mengetahui cara

melakukan pemijatan endorphin yang benar dan menerapkannya

secara mandiri.

2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan, peserta dapat:

1. Mengetahui pengertian tentang endorphin massage

2. Mengetahui manfaat endorphin massage

3. Mengetahui cara melakukan endorphin massage

5
4. Mengetahui pengaruh endorphin massage terhadap nyeri

B. Sub Pokok Bahasan

1. Pengertian tentang endorphin massage

2. Manfaat endorphin massage

3. Cara melakukan endorphin massage

4. Pengaruh endorphin massage terhadap nyeri

C. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Wakt Kegiatan Perawat Kegiatan Metode Media

u Klien

Pendahulu 5 1. Memberi salam. 1. Menjawab Cerama -

an menit 2. Memperkenalkan diri. salam h dan

3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 2. Mendenga Tanya

dan pokok materi yang akan rkan dan Jawab

disampaikan. memperhat

4. Menggali pengetahuan pasien ikan

tentang Perawatan Payudara 3. Menjawab

pada Ibu Nifas. pertanyaan

Penyajian 15 Menjelaskan materi: 1. Mendenga Cerama Leaflet

menit 1. Pengertian tentang endorphin rkan dan h dan

massage memperhat Tanya

2. Manfaat endorphin massage ikan Jawab

3. Cara melakukan endorphin 2. Menganju

6
massage kan

4. Pengaruh endorphin masaage pertanyaan

terhadap nyeri

Penutup 10 1. Penegasan materi 1. Menjawab Tanya

menit 2. Meminta peserta untuk pertanyaan Jawab

menjelaskan kembali materi yang

yang telah disampaikan dengan diberikan

singkat menggunakan bahasa oleh

peserta sendiri penyuluh

3. Memberikan pertanyaan 2. Membalas

kepada peserta tentang materi salam

yang telah disampaikan

4. Menutup acara dan

mengucapkan salam

D. Evaluasi

1. Proses, diharapkan :

a. Berjalan dengan baik tanpa hambatan karena penyampaian tepat waktu

sesuai kontrak.

b. Peserta memperhatikan selama kegiatan penyuluhan dilakukan.

2. Hasil, diharapkan :

a. Peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyuluh dan menyatakan

telah mengerti tentang materi yang telah disampaikan.

7
MATERI PENYULUHAN

A. Endorphine Massage

1. Pengertian Endorphine

Endorphin massage merupakan terapi sentuhan dan pemijatan

ringan, dan dinilai cukup penting diberikan kepada ibu hamil, diwaktu

menjelang hingga saatnya melahirkan. Hal ini disebabkan karena pijatan

merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa endorpin yang merupakan

pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman (Kuswandi,

2011:53). Selama ini endorpin sudah dikenal sebagai zat yang banyak

manfaatnya. Beberapa diantaranya adalah, mengatur produksi hormon

pertumbuhan dan seks, mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap,

mengendalikan perasaan stress, serta meningkatkan sistem kekebalan

tubuh. Endorpin dalam tubuh bisa dipicu munculnya melalui berbagai

kegiatan, seperti pernapasan yang dalam dan relaksasi, serta meditasi

(Kuswandi, 2011, p.59).

Seorang ahli kebidanan, Constance Palinsky, tergerak untuk

menggunakan endorpin untuk mengurangi atau meringankan rasa sakit

pada ibu yang akan melahirkan. Diciptakanlah Endorphin massage yang

merupakan teknik sentuhan serta pemijatan ringan, yang dapat

menormalkan denyut jantung dan tekanan darah, serta meningkatkan

kondisi rileks dalam tubuh ibu hamil dengan memicu perasaan nyaman

melalui permukaan kulit. Terbukti dari hasil penelitian, teknik ini dapat

meningkatkan pelepasan zat oksitosin, sebuah hormon yang memfasilitasi


8
persalinan (Mongan, 2009:127). Disampaikan oleh Smith et al (2007)

bahwa masase dapat meredakan nyeri dengan menghambat sinyal nyeri

atau dengan meningkatkan aliran darah dan oksigenasi ke jaringan. Tidak

heran jika dikemudian teknik endorphin massage ini penting untuk

dikuasai ibu hamil dan suami yang memasuki usia kehamilan minggu ke-

36. teknik ini dapat juga sangat membantu meng uatkan ikatan antara ibu

hamil dan suami dalam mempersiapkan persalinan.

2. Manfaat Endorphin Massage

Endorpin dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya. Beberapa

diantaranya adalah mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks,

mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap. Mengendalikan

perasaan stress, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Munculnya

endorpin dalam tubuh bisa dipicu melalui berbagai kegiatan, seperti

pernafasan yang dalam dan relaksasi, serta meditasi. Karena diproduksi

oleh tubuh manusia sendiri, endorpin dianggap zat penghilang rasa sakit

terbaik.

Masase endorpin ini sangat bermanfaat sebab bisa memberikan

kenyamanan, rileks dan juga tenang pada wanita yang sedang hamil dan

melahirkan. Selain itu juga, terapi masase endorpin ini juga bisa

mengembalikan denyut jantung juga tekanan darah pada keadaan yang

normal. Hal ini yang membuat terapi ini bisa membantu serta melancarkan

proses pada persalinan (Setiyawati, 2013).

Masase endorpin sebaiknya dilakukan pada ibu hamil yang usia

kehamilanya sudah memasuki 36 minggu, karena pada usia ini

9
masase endorpin dapat merangsang keluarnya hormon oksitosin yang

bisa memicu datangnya proses persalinan.

3. Cara Melakukan Endorphin Massage

Menurut Kuswandi (2011, 54-55) teknik masase endorpin ada 2 cara

antara lain:

Cara 1:

Gambar 1.1 Massase Lengan

1) Ambil posisi senyaman mungkin bisa dilakukan dengan duduk atau

berbaring miring. Sementara pendamping persalinan berada didekat

ibu (duduk disamping atau dibelakang ibu).

2) Tarik napas yang dalam lalu keluarkan dengan lembut sambil

memejamkan mata. Sementara itu pasangan, suami atau pendamping

persalinan mengelus permukaan luar lengan ibu, mulai dari tangan

sampai lengan bawah. Mintalah ia untuk membelainya dengan sangat

lembut yang dilakukan dengan menggunakan jari-jemari atau hanya

ujung-ujung jari saja.

3) Setelah kurang lebih 5 menit, mintalah pasangan untuk berpindah

kelengan/tangan yang lain.


10
4) Meski sentuhan ringan ii hanya dilakukan dikedua lengan, namun

dampaknya luar biasa. Ibu akan merasa bahwa seluruh tubuh menjadi

rileks dan tenang.

Cara 2:

Teknik sentuhan ringan ini juga sangat efektif jika dilakukan dibagian

punggung.

Gambar 1.2 Massase Punggung

Caranya:

1) Ambil posisi berbaring miring atau duduk.

2) Pasangan atau pendamping persalinan mulai melakukan pijatan lembut

dan ringan dari arah leher membentuk huruf V terbalik, ke arah luar

menuju sisi tulang rusuk.

3) Terus lakukan pijatan-pijatan ringan ini hingga ketubuh ibu bagian

bawah belakang.

11
Gambar 1.3 Massase Bagian Belakang

4) Suami dapat memperkuat efek pijatan lembut dan ringan ini dengan

kata-kata yang menentramkan ibu. Misalnya, sambil memijat lembut

suami bisa mengatakan “Saat aku membelai lenganmu, biarkan

tubuhmu menjadi lemas dan santai” atau “Saat kamu merasakan setiap

belaianku, bayangkan endorpin-endorpin yang menghilangkan rasa

sakit dilepaskan dan mengalir keseluruh tubuhmu”. Bisa juga dengan

mengungkapkan kata-kata cinta.

Setelah melakukan endorpin masase sebaiknya pasangan langsung

memeluk istrinya, sehingga tercipta suasana yang benar-benar

menenangkan.

4. Pengaruh Masase Endorpin terhadap Nyeri

Menurut Yeni dkk (2015) dalam penelitiannya yang berjudul

“Pengaruh Masase pada Punggung Terhadap Intensitas Nyeri Kala I Fase

Laten Persalinan Normal Melalui Peningkatan Kadar Endorpin”

memaparkan bahwa Masase mengganggu transmisi nyeri dengan cara

meningkatkan sirkulasi neurotransmitter yang dihasilkan secara alami oleh

12
tubuh pada sinaps neural di jaras sistem saraf pusat. Endorpin berikatan

dengan membran prasinaptik, menghambat pelepasan substansi P yang

dapat menghambat transmisi nyeri sehingga nyeri berkurang.

Selama ini endorpin sudah dikenal sebagai zat yang banyak

manfaatnya. Beberapa diantaranya adalah, mengatur produksi hormon

pertumbuhan dan seks, mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang

menetap. Endorpin merupakan neurotransmitter atau neuromodulator

yang menghambat pengiriman pesan nyeri, dengan demikian keberadaan

endorpin pada sinaps sel saraf menyebabkan penurunan sensasi nyeri.

Oleh karena itu seseorang yang memiliki kadar endorpin rendah akan

lebih merasakan nyeri dibandingkan dengan yang kadar endorpin

tinggi.

Selain rangkaian yang menghubungkan nosiseptor perifer dengan

struktur SPP yang lebih tingi untuk persepsi nyeri SSP juga mensekresi

analgesik endogen penekan nyeri. SSP menekan penyaluran nyeri sewaktu

impuls tersebut masuk ke medulla spinalis. Ada dua jalur analgesik

desenden yaitu pada substansia grisea periakuaduktus dan stimulasi

formatio retikularis di dalam batang otak yang berikatan dengan

reseptor opiat di ujung serat nyeri aferen. Pengikatan ini menekan

pelepasan substansia P melalui inhibisi prasinaps, sehingga transmisi

nyeri ke pusat yeng lebih tinggi dihambat (Yeni, dkk :2015).

13
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, Sulistyo. 2013. Konsep & Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta :

Ar Ruzz Media

Asrinah dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha

Ilmu

Astuti, Maya. 2010. Buku Pintar Kehamilan. Jakarta : EGC

Azzizah, I.N., dkk. 2011. Pengaruh Endorpin Masase Terhadap Intensitas Nyeri

Kala I Persalinan Normal Ibu Primipara Di Bps S Dan B Demak Tahun

2011. http//:jurnal.unimus.ac.id. Diakses pada 10 November 2019 pukul

16.15 WIB

Bull, E dan Archad, G. 2007. Simple Guide Nyeri Punggung. Jakarta : Penerbit

Airlangga

Cunningham, F. Gary. 2005. Obstetri Williams Vol 1 Ed.21. Jakarta : EGC

Garshasbi. 2004. The Effect of Exercise on the Intensity of Low Back Pain in

Pregnant Woman. Iran

Kuswandi, Lanny. 2011. Keajaiban Hypno-Birthing. Jakarta: Pustaka Bunda

Mander, Rosemary. 2004. Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC

Manuaba, I.B.G. 2007.Perawatan Maternitas.Jakarta : EGC

Mc.Clammy, J. 2007. Pregnancy and Low Back Pain Triangle Spine and Back

Care Centre

Yani, dkk. 2015. Pengaruh Masase pada Punggung Terhadap Intensitas Nyeri

Kala I Fase Laten Persalinan Normal Melalui Peningkatan Kadar

Endorpin. http://jurnal.fk.unand.ac.id diakses pada 10 November 2019

pukul 16.00 WIB


14

Anda mungkin juga menyukai