Anda di halaman 1dari 19

PELAYANAN

KESEHATAN PEDULI
REMAJA
( PKPR )
Gambaran umum
Remaja adalah penduduk dengan rentang usia 10-
19 dimana memiliki rasa keingintahuan yang kuat
dan tidak terkendali. Jika tidak ditangani dengan
benar akan berakibat buruk seperti penyalahgunaan
NAPZA atau seks bebas.
Berdasarkan survey dari 8084 remaja laki-laki
perempuan 15-24 tahun di 20 kabupaten dan 4
propinsi menemukan :
1. 8% perempuan dan 81,9% laki-laki telah merokok
2. 1% perempuan dan 2,7% laki-laki pernah minum
alkohol
3. 0,6% perempuan dan 10,7% laki-laki pernah
menggunakan narkoba (LDUI & BKKBN, 1990)
Berdasarkan survey Yayasan Pelita Ilmu
menemukan bahwa 42% dari 117 remaja 13-20 tahun
Berdasarkan laporan DINKES 2004 dari 5701
kasus HIV/AIDS, persentase tertinggi sekitar
51,7% diderita oleh kelompok umur 20-29 tahun.
Sementara kesimpulan dari hasil beberapa
survey ditemukan bahwa pengetahuan remaja
tentang KESPRO masih rendah. Contohnya
sekitar 46,2% remaja masih menganggap
perempuan tidak akan hamil hanya dengan sekali
berhubungan seks.
Dari berbagai hasil survey tersebut
disimpulkan bahwa remaja sangat mudah
terpapar perilaku beresiko. Hal ini menunjukkan
besarnya masalah kesehatan pada remaja saat ini
dan mengisyaratkan perlunya penanganan
dengan segera secara lebih baik.
Situasi pelayanan kesehatan remaja diindonesia

Program kesehatan remaja sudah


diperkenalkan di Indonesia melalui UKS,
Karang Taruna, atau kader remaja yang di
bentuk oleh puskesmas. Melihat kebutuhan
remaja dan memperhitungkan puskesmas
sebagai barisan terdepan dalam pelayanan
kesehatan masyarakat, puskesmas harus
memberikan pelayan pada remaja.
Pelayanan kesehatan remaja dipuskesmas
amat strategis, efektif dan efisien karena
ketersediaan tenaga kesehatan dan jangkauan
puskesmas yang luas.
Pengertian PKPR

Pelayanan kesehatan
kepada remaja yang
mengakses semua golongan
remaja, dapat diterima,
sesuai, komprehensif,
efektif, dan efisien.
Tujuan PKPR di Puskesmas

 Tujuan Umum :
Optimalisasi pelayan kesehatan di
Puskesmas
 Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan penyediaan pelayanan
kesehatan remaja yang berkualitas
2. meningkatkan pemanfaatan puskesmas oleh
remaja untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan
3. Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan remaja dalam pencegahan
masalah kesehatan khusunya pada remaja
4. Meningkatkan keterlibatan remaja dalam
Karakteristik PKPR
1. Kebijakan yang peduli remaja
2. Prosedur pelayanan yang peduli remaja
3. Petugas khusus yang peduli remaja
4. Petugas pendukung yang peduli remaja
5. Fasilitas kesehatan yang peduli remaja
6. Partisipasi/keterlibatan remaja
7. Keterlibatan masyarakat
8. Berbasis masyarakat, menjangkau keluar gedung,
serta mengupayakan pelayanan sebaya
9. Pelayanan harus sesuai dan komprehensif
10. Pelayanan yang efektif
11. Pelayanan yang efisien
Strategi pelaksanaan dan
pengembangan PKPR di Puskesmas

1. Penggalangan kemitraan dengan membangun


kerja sama atau jejaring kerja
2. Pemenuhan sarana dan prasarana
dilaksanakan secara bertahap
3. Penyertaan remajasecara aktif
4. Penentuan biaya pelayanan serendah mungkin
5. Dilaksanakan nya kegiatan minimal
6. Ketepatan penentuan prioritas sasaran
7. Ketepatan pengembangan jenis kegiatan
8. Pelembagaan monitoring dan evaluasi
enternal
Langkah pembentukan dan pelayanan PKPR dipuskesmas

1. Identifikasi masalah melalui


kajian sederhana
2. Advokasi kebijakan publik
3. Persiapan pelaksanaan PKPR di
Puskesmas
4. Sosialisasi eksternal
5. Pelaksanaan PKPR
Jenis kegiatan dalam PKPR

1. Pemberian informasi dan edukasi


a. Dilaksanakan dalam/luar gedung,
perorangan/ berkelompok
b. Dapat dilaksanakanoleh guru, pendidik
sebaya yang terlatih dengan menggunakan
materi puskesmas
c. Menggunakan metode ceramah tanya jawab,
diskusi, dengan menggunakan alat peraga
d. Menggunakan sarana KIE yang lengkap
dengan bahasa yang sesuai dengan sasaran..
2. Pelayanan klinis medis termasuk
pemeriksaan penunjang dan
rujukannya
a. Tetap melayan klien yang menderita penyakit
tertentu sesuai prosedur
b. Petugas dari BP umum, BP gigi, KIA dll diharapkan
dapat menggali masalah psikososial remaja serta
menyalurkan keruang konseling
c. Seluruh petugas yang terlibat ataupun tidak,
diharapkan dapat menjaga kerahasiaan klien remaja
(peduli remaja)
d. Petugas PKPR harus menjaga kelangsungan
pelayanan dan mencatat hasil rujukan kasus perkasus
3. Konseling
Tujuan konseling dalam PKPR adalah :
a. membantu klien untuk dapat mengenali
masalahnya dan membantu agar dapat mengambil
keputusan untuk menyelesaikan masalahnya
tersebut
b. Memberi pengetahuan , keterampilan, penggalian
potensi dan sumber daya secara berkesinambungan
sehingga dapat emmbantu klien dalam : mengatasi
kecemasan, meningkatkan kewaspadaan serta
memiliki motivasi untuk mencari bantuan jika ada
masalah
4. Pendidikan keterampilan hidup sehat
(PKHS)
PKHS adalah adaptasi dari life skills education (LSE) yaitu kemampuan
psikososial seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi psikososial meliputi 10 aspek keterampialan :
5. Pengambilan keputusan
6. Pemecahan masalah
7. Berpikir kreatif
8. Berpikir kritis
9. Komunikasi efektif
10. Hubungan interpersonal
11. Kesadaran diri
12. Empati
13. Mengendalikan emosi
14. Mengatasi stress
5. Pelatihan pendidik sebaya dan konselor
sebaya
Pelatihan ini adalah upaya nyata mengikut
sertakan remaja dalam PKPR. Remaja dilatih
menjadi kader kesehatan remaja (pendidik sebaya)
dan akan berperan sebagai agen pengubah
sebayanya untuk berperiklaku sehat, sebagai agen
promotor keberadaan PKPR, dan sebagai kelompok
yang siap membantu dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi PKPR
6. Pelayanan rujukan
Puskesmas
melaksanakan rujukan kasus
kepelayanan medis yang lebih tinggi.
Rujukan sosial terkadang juga
diperlukan, sedangkan rujukan pranata
hukum kadang diperlukan untuk
memberi kekuatan hukum bagi kasus
tertentu
Monitoring

Sistem monitoring adalah proses


pengumpulan dan analisa secara
teratur dari seperangkat indikator.
Tahapannya adalah :
a. Memutuskan informasi apa yang
akan dikumpulkan
b. Mengumpulkan data dan
menganalisisnya
c. Memberikan umpan balik hasil
Evaluasi

Standar dan indikator terpilih yg


digunakan untuk mengevaluasi kualitas
dan akses PKPR :
a. Kualitas : kompetensi petugas,saran
institusi, kepuasan klien dan
kelengkapan jarinagn pelayanan
rujukan
b. Akses : jumlah pelaksanaan KIE,
frekuensi keterlibatan petugas
puskesmas sebagai narasumber,
jumlah kader sebaya yang dilatih
Penutup

Remaja amat penting kedudukannya karena


mereka akan menjadi orang tua, pendidik,
pemegang kendali pemerintahan dimasa depan
sehingga amat penting untuk menyediakan
pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan remaja dan
berupaya agar dimanfaatkan oleh mereka.
Kesehatan remaja menjadi tanggung jawab
puskesmas sehingga perlu penerapan PKPR sesuai
dengan kebutuhan remaja setempat. Keberhasilan
PKPR ditentukan oleh kualitas pelayanan dan
ketepatanstrategi dalam upaya meningkatkan
akses kepada remajasan pemanfataan fasilita
pelayanan oleh remaja setempat

Anda mungkin juga menyukai