Anda di halaman 1dari 123

Pengenalan Program Pelayanan

Kesehatan peduli Remaja


termasuk jejaring PKPR

Fadillah Muchtar, SST, M.Kes


Pengelola Program Kesehatan Anak
Dinas Kesehatan Prov Sulawesi tengah

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Remaja adalah Kelompok Usia 10 – 18 tahun
(Permenkes No 25 tahun 2014)
10 - 19 tahun (WHO)
65 juta dari penduduk Indonesia
adalah Remaja
(Kemenkes 2013)
INDIKATOR KESEHATAN USIA SEKOLAH DAN REMAJA
TARGET
DOKUMEN INDIKATOR
2015 2016 2017 2018 2019
Perpres no 2/ 2015 Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 30% 40% 50% 55% 60%
RPJMN 2015-2019 kesehatan untuk peserta didik kelas I, VII, dan X

Kepmenkes No. Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 50% 55% 60% 65% 70%
HK.02.02/Menkes/52/201 kesehatan untuk peserta didik kelas I
5 Renstra Kemenkes
2015-2019
Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 30% 40% 50% 55% 60%
kesehatan untuk peserta didik kelas VII, dan X

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan 25% 30% 35% 40% 45%
kesehatan remaja

Persentase remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah Darah 10% 15% 20% 25% 30%
(TTD)
Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun 5,4%

PP No 1 Tahun 2018 Peserta didik kelas 1 sampai kelas 9 mendapatkan penjaringan 100%
tentang SPM kesehatan dan pemeriksaan berkala
5/30/2016 5
PUSKESMAS PKPR
PUSKESMAS MENYELENGGARAKAN KESEHATAN REMAJA, DENGAN
MEMENUHI 3 KRITERIA SBB
PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)

Pelayanan kesehatan yang ditujukan & dapat dijangkau


oleh remaja, menyenangkan, menerima remaja dengan
tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga
kerahasiaan, peka akan kebutuhan terkait dengan
kesehatannya, serta efektif dan efisien dalam
memenuhi kebutuhan tersebut

 Yankes kepada remaja yang mengakses semua golongan


remaja, dapat diterima, sesuai kebutuhan, komprehensif,
efektif dan efisien
9
TUJUAN PKPR di PUSKESMAS
Umum :
Optimalisasi yankes remaja di puskesmas
Khusus :
1) Meningkatkan penyediaan yankes remaja yang
berkualitas
2) Meningkatkan pemanfaatan Puskesmas oleh remaja
untuk mendapatkan yankes
3) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja
dalam pencegahan
4) Meningkatkan keterlibatan remaja dalam
perencanaan, pelaksanaan & evaluasi
10
CIRI PKPR:
1. Kebijakan peduli remaja
2. Prosedur pelayanan yang peduli remaja
3. Petugas khusus yang peduli remaja
4. Petugas pendukung yang peduli remaja
5. Fasilitas kesehatan yang peduli remaja
6. Partipasi/keterlibatan remaja
7. Keterlibatan masyarakat
8. Berbasis masy: luar gedung, yan sebaya
9. Pelayanan harus sesuai & komprehensif
10. Pelayanan berkualitas
11. Pelayanan yang efisien 11
CIRI KHAS/KARAKTERISTIK PKPR
1. Kebijakan peduli remaja
Tujuan :
 Memenuhi hak remaja
 Mengakomodasi semua segmen remaja
 Tdk membatasi karena etnik, status, kecacatan dll
 Memperhatikan keadilan/kesetaraan gender
 Menjamin privasi dan kerahasiaan
 Mempromosikan kemandirian remaja
 Menjamin biaya yang terjangkau/gratis

12
2. Prosedur pelayanan yang peduli remaja
 Pendaftaran dan pengambilan kartu mudah dan dijamin
kerahasiaannya
 Waktu tunggu pendek
 Dpt berkunjung se-waktu2 dgn/tanpa janji

3. Petugas khusus yang peduli remaja


 Perhatian, peduli, baik budi,pengertian, bersahabat, punya
kompetensi, trpl KIP/K
 Termotivasi kerjasama dgn remaja
 Tdk menghakimi/komentar tdk menyenangkan
13
Petugas khusus yang peduli remaja
 Dpt dipercaya dan menjaga kerahasiaan
 Mampu dan mau mengorbankan waktu kebutuhan
 Dapat ditemui pada kunjungan ulang
 Menunjukkan sikap menghargai kepada semua remaja
tanpa membedakan
 Memberikan informasi dan dukungan yang cukup agar
remaja dpt memutuskan pilihan yg tepat utk mengatasi
masalah atau memenuhi kebutuhannya

14
4. Petugas pendukung yang peduli remaja
 Sikap menghargai semua remaja
 Punya kompetensi sesuai bidang
 Punya motivasi utk menolong/mendukung
5. Fasilitas kesehatan yang peduli remaja
 Lingkungan yang aman
 Lokasi pelayanan nyaman/mdh dijangkau
 Fasilitas baik, terjamin privasi/rahasia
 Jam kerja yang sesuai
 Tak ada stigma dan tersedia materi KIE

15
6. Partipasi/keterlibatan remaja
 Dpt info/cara, gunakan/dukung yankes
 Hargai hak orang utk pahami hak sendiri
 Dilibatkan sejak perencanaan, pelaksanaan& evaluasi
7. Keterlibatan masyarakat
 Mengetahui keberadaan dan hargai nilai
 Mendukung keg./bantu tingkatkan mutu
8. Berbasis masy, yan luar gedung/sebaya
 Yan luar gedung (termasuk UKS)
 Pddk/konselor sebaya (Peer educator)

16
9. Pelayanan harus sesuai & komprehensif
 Menyediakan pkt komprehensif&rujukan
 Menyederhanakan proses/prosedur yan
10.Pelayanan berkualitas
 Ada pedoman/protap tatalaksana teruji
 Sarana/prasarana cukup u/ yan essensial
 Punya sistim jaminan mutu pelayanan
11.Pelayanan yang efisien
 Punya sistim informasi manajemen termasuk informasi biaya &
pemanfaatan

17
KRITERIA PKPR DI PUSKESMAS

Sangat Tergantung pada


Situasi, kondisi dan Kemampuan Puskesmas
setempat
18
STRATEGI PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN PKPR
1. Penggalangan kemitraan, kerjasama/jejaring
2. Pemenuhan sarana/prasarana secara bertahap
3. Penyertaan remaja secara aktif
4. Penentuan biaya serendah mungkin atau gratis
5. Kegiatan minimal : KIE, konseling, pelayanan
medis, laboratorium & rujukan
6. Ketepatan penentuan prioritas sasaran sesuai
hasil kajian sederhana (UKS, anjal, karang taruna)
7. Ketepatan pengembangan jenis kegiatan
8. Pelembagaan monitoring dan evaluasi
internal oleh Tim Jaminan Mutu Puskesmas
19
LANGKAH–LANGKAH PEMBENTUKAN PKPR
1. Identifikasi dan kajian sederhana
 Gambaran remaja di wilayah
 Identifikasi sudut pandang remaja
 Jenis upaya kesehatan remaja yang ada
 Identifikasi kebutuhan sarana/prasarana

2. Advokasi kebijakan publik


 Dukungan Pemda dalam bentuk anggaran
 Penggalian potensi masy. untuk pendanaan
 Pembebasan retribusi/pelayanan gratis
 Pembentukan jaringan khusus utk perkuat rujukan sosial, medis dan pranata hukum

20
3. Persiapan pelaksanaan PKPR di puskesmas
a) Sosialisasi internal
b) Penunjukan petugas`peduli remaja
c) Pembentukan Tim (dr, bidan, perawat, UKS)
d) Pelatihan formal petugas PKPR
e) Penentuan jenis kegiatan & pelayanan
f) Pemenuhan sarana & prasarana
g) Penentuan prosedur pelayanan

21
4. Sosialisasi Eksternal
• Melalui berbagai forum
• Ditempat remaja : sekolah, komunitas remaja
5. Pelaksanaan PKPR
• Segera dilaksanakan walau sarana minim
• Penyempurnaan bertahap & berkesinambungan

22
PELAKSANAAN
A. PUSKESMAS

I. Kegiatan dalam gedung

• Tdk selalu harus terpisah


• Remaja dg keluhan umum, dikonseling
• Selesai konseling beri penyuluhan
23
Klien Pelayanan
data ng (kiriman , sendiri)
M elalui konseling
loket umum,Klien
khusus , langsung
D i register di ruang konseling

Anamnesa
o Identitas
o Apa yang sudah diketahui
o tentang KRR
o Perubahan fisik dan psikis
o Masalah yang mungkin timbul dan cara
menghadapinya
o tentang perilaku hidup sehat pada remaja
o Pemeliharaan kesehatan (gizi, personal
higiene)
o Hal - hal yang perlu dihindati (napza, seks
bebas)
o Pergaulan sehat antara laki dan
perempuan
o Tentang persiapan keluarga
o Kehamilan, KB, IMS, HIV/AIDS
o Masalah yang dihadapi antara lain :
o Fisik, psikis
o Kekerasan
o Pergaulan antara laki dan perempuan

Pemeriksaan Fisik
o Tanda - tanda anemia, KEK
o Tanda - tanda kekerasan/KtP
Pelayanan Konseling

Perlu pelayanan klinis


Tidak perlu pelayanan klinis medis/lab
medis pulang o Pemeriksaan ISR
o Kehamilan, perkosaan
Konseling lanjutan bila perlu o Pasca keguguran
o Kontrasepsi
o Konseling lanjutan bl 24
perl u
Keluhan
Lain/Keluhan Algoritma
yang ditemukan Alternatif
II. Kegiatan di luar gedung

• UKS SD/MI, SLTP/MTs, SMU/MA


puskesmas keliling
• Sebagai nasumber dan pelayanan medik
• Melalui kelompok remaja & pusat konsultasi
• Perlu jawaban medis
• Perluasan jangkauan pelayanan
• Sesuai kebutuhan, kota/desa
• Kel, Terorganisir/tdk

26
PELAKSANAAN PKPR :
Standar minimal :
•KIE
Puskesmas Dlm •Konseling
gedung •Pelayanan Medis
•Rujukan
•Pelayanan lain

Pusk Jejaring&lins
Pusk Partnership ek
PKPR
•Kajian sederhana
•Tim : Pusk, Kab 1.Melalui UKS :
Luar •Penjaringan kes.
•SDM : Pst, Prop •Pemeriks berkala
gedung
•Sarana •Konseling
2.Pusling :
•Konseling
27
3.NS pd kel rmj
JENIS KEGIATAN DALAM PKPR
1. Pemberian informasi dan edukasi
• Dalam/luar gedung, perorangan/kelompok
• Dpt oleh guru/pendidik sebaya terlatih
• Metode CTJ, FGD, diskusi interaktif
• Menggunakan KIE lengkap, pakai bahasa remaja
2. Pelayanan medis dan pemeriksaaan penunjang
• Klien sakit dilayani sesuai protap
• Pet Poli, KIA gali masalah psikososial
• Semua petugas menjaga kerahasiaan
• Petugas PKPR menjaga kelangsungan pelayanan & mencatat
rujukan kasus 28
3. Konseling
 Bantu klien kenali masalah/ambil keputusan
 Berikan penget./ktrmpln, gali potensi u/ bantu klien : atasi kecemasan/depresi, ingin
cari bantuan, dorong gaya hdp sehat
4. PKHS, mengembangkan 10 kompetensi psikososial
 Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
 Berfikir kreatif dan berpikir kritis
 Komunikasi efektif dan Hubungan interpersonal
 Kesadaran diri dan Empati
 Mengendalikan emosi dan Mengatasi stres
5. Pelatihan pendidik sebaya & konselor sebaya
6. Pelayanan rujukan

29
1. KIE Kesehatan Remaja
BERBAGAI JENIS KIE YANG
PENTING DIBERIKAN PADA
REMAJA :

30
2. Pelayanan Klinis Medis

31
3. KONSELING
HEEADSSS PENDEKATAN HEEADSSS

masalah di rumah/anggota keluarga/kerabat yang serumah


(sekolah/pendidikan)/ Employment (tempat kerja/pekerjaan)
pola makan

aktivitas sehari-hari
penggunaan rokok, alkohol, narkoba
aktivitas seksual
dorongan bunuh diri, termasuk masalah depresi pada remaja

keselamatan
Anamnesa HEEADSSS wajib dilakukan kepada pasien remaja. Bila pada kunjungan pertama, Anamnesa
HEEADSSS baru dilaksanakan sebagian, mintalah persetujuan pasien untuk melakukan kunjungan ulang
4. PKHS/ PENDIDIKAN KETRAMPILAN HIDUP SEHAT
5. Partisipasi Remaja / Konselor Sebaya
• Menjembatani sasaran remaja dengan tenaga kesehatan
• Rekrutmen melalui pelatihan dan pembinaan tim puskesmas
• Membantu pelayanan luar gedung puskesmas melalui UKS,
posyandu remaja, panti/Lembaga Kesejahteraan Sosial
Anak, Lapas/Rutan/Lembaga Pembinaan Kesejahteraan
Anak.

Wahana untuk
mengembangkan dan
mengarahkan minat bakat
generasi muda di bidang
Tiap Sekolah/Madrasah
kesehatan melalui Diharapkan Memiliki Minimal
kepramukaan 10% Konselor Sebaya/
Kader Kesehatan Remaja
6. Rujukan

Rujukan
medis

Rujukan
sosial

Rujukan
hukum
INTERVENSI PENINGKATAN AKSES DAN
KUALITAS PKPR

Akses pelayanan :
Jangkauan sasaran

Kualitas :
Bagaimana pelayanan kesehatan pada remaja

36
INTERVENSI PENINGKATAN KUALITAS PKPR
Tujuan :
memperkecil kesenjangan antara
pelayanan kesrem dengan pelayanan
kesrem yang diharapkan

37
DIMENSI KUALITAS
Kinerja petugas
Efektivitas pelayanan
Efisiensi dari penyelenggaraan pelayanan
Keamanan
Akses kepada pelayanan
Hubungan interpersonal
Kesinambungan pelayanan
Sarana-prasarana dan kenyamanan di fasilitas pelayanan
pilihan

38
PENENTUAN STANDAR PKPR DALAM PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN

Masih baru, dimulai tahun 2003


Kegiatan : pelayanan medis, KIE sekarang dilengkapi dengan penyediaan
sarana/prasarana dan pelayanan konseling
Kompetensi petugas :
 Standar pelayanan konseling
 Standar sarana pelayanan PKPR

39
STRATEGI MENINGKATKAN AKSES PKPR

Kegagalan peningkatan akses, ada hambatan :

1. Pengadaan sarana pelayanan


2. Pemanfaatan pelayanan
3. Pemberian dan pemanfaatan layanan kesehatan remaja

40
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
PKPR

1. Identifikasi masalah
2. Analisa
3. Penentuan perubahan / solusi
4. Test dan perbaikan serta implementasi
perubahan

41
HAMBATAN DALAM PENYEDIAAN PELAYANAN KESEHATAN UNTUK
REMAJA :

Peraturan perundang-undangan yang melarang, atau diyakini melarang


pemberian pelayanan kepada orang-orang dibawah umur tertentu atau
yang tidak/ belum menikah

Petugas kesehatan yang tidak mau memberikan pelayanan dan bersikap


menghakimi yang menikah dibawah umur tertentu atau kepada orang-
orang yang tidak menikah, meskipun peraturan perundang-undangan
mengizinkan

42
Hambatan peningkatan akses  kaji
langkah-langkah yg dilakukan, bisa dari :
• Hambatan dalam penyediaan layanan
• Hambatan yg mencegah remaja dtg minta pertolongan ke tempat pelayanan
• Hambatan remaja memanfaatkan institusi pelayanan,meski tahu keberadaannya

43
MONITORING DAN EVALUASI :

Monitoring PKPR :
Input : meliputi sarana, dana dan fasilitas lain untuk kegiatan PKPR
Proses : pengumpulan data meliputi jenis kegiatan, metode,
pelaksana, sasaran, kapan dan dimana
Output : hasil kegiatan

44
CATATAN DAN PELAPORAN :

Pendaftaran di tempat kunjungan umum.


Catatan medis/konseling disimpan sendiri
Format standar pencatatan disepakati dan
disusun setempat

45
Terselenggaranya PKPR berkualitas di
Puskesmas dan tempat pelayanan remaja
lainnya, yg mampu menghargai dan memenuhi
kebutuhan remaja

IMPLEMENTASI SN PKPR MEMILIKI


DAYA UNGKIT UNTUK Tersedianya panduan penyelenggaraan bagi
MENINGKATKAN KUALITAS PKPR
fasilitas dan petugas pelaksana PKPR

Tersedianya instrumen pemantauan praktis


OUTPUT PROGRAM : pemenuhan SN PKPR
AKSES REMAJA MENINGKAT
MASALAH KESEHATAN REMAJA
TERTANGANI
Terselenggaranya PKPR dengan kualitas yg
MISSED OPPORTUNITY RENDAH baik, ajeg dan merata di Indonesia
TUJUAN
 Mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan dalam
menyelenggarakan PKPR.
 Melakukan upaya yang spesifik untuk menanggulangi
kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan
PKPR.
 Meningkatkan mutu PKPR yang diselenggarakan secara
berkesinambungan.

•SDM kesehatan
•Fasilitas Kesehatan
•Remaja
•Jejaring Paripurna  nilai ≥ 80%,
•Manajemen Kesehatan Optimal  nilai 60% - 79,9 %
Minimal  nilai <60%
ORIENTASI

Penilaian kembali tingkat pemenuhan Standar


Proses = pemantauan
KOMPONEN STANDAR YANG DIUKUR
Standard Komponen Standard

Standard 1 Pengetahuan dan Kompetensi Petugas


SDM Kesehatan Pelayanan Konseling Remaja
Standard 2 Paket Pelayanan Kesehatan
Fasilitas Kesehatan Prosedur, Tata Laksana dan Alur Pelayanan
Standard 3 Kegiatan Pemberian Informasi (Pelayanan KIE)
Remaja Kegiatan Konselor Sebaya
Standard 4 Pemetaan Pemangku Kepentingan
Jejaring Peningkatan Partisipasi Remaja
Kegiatan Advokasi
Standard 5 Pencatatan dan Pelaporan
Manajemen Kesehatan Kegiatan Supervisi, Pemantauan dan Evaluasi
Sistem Rujukan
Pengumpulan Data SN PKPR
INSTRUMEN PEMANTAUAN TERBATAS
INSTITUSI (SEKOLAH, LAPAS/LPKA, PANTI/LKSA)

Peraturan Bersama
4 Menteri (Menkes,
Mendikbud, Menag,
Mendagri) tentang
UKS tahun 2014

PREVENTIF
REHABILITATIF

MODEL SEKOLAH SEHAT


Tk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA
PANTI: 238.726
LAPAS/RUTAN ANAK: 3992
JALANAN: 16.290Anak Terlantar: 3,3 juta
Sumber kemensos 2017 dan
smslap.ditjenpas.go.id 2018
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat ( UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat termasuk remaja dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi remaja untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan keterampilan hidup

Sasaran : REMAJA
UMUR 10 - 18 Tahun
Meja (3) Jumlah Kader dan
pencatatan anggota
Meja (2) Meja (4) pelayanan
- kader remaja minimal 5
pengukuran kesehatan
orang
-anggota maksimal 50
remaja  apabila terdapat
Meja(1) pendaftaran >50 orang dapat
Meja (5) KIE seperti membentuk Posyandu
penyuluhan, pemutaran Remaja lainnya
Dilaksanakan 1 (SATU) kali setiap
film, bedah bulan
PAKET PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM) KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

PPAM merupakan serangkaian kegiatan prioritas kesehatan reproduksi yang harus dilaksanakan segera pada tahap awal
bencana/saat tanggap darurat krisis kesehatan yang menitikberatkan pada pencegahan kematian, kesakitan dan kecacatan pada populasi
yang terkena dampak bencana, khususnya perempuan dan remaja perempuan

Mengapa PPAM Kespro Remaja Penting ?


5 Komponen •Jumlah Remaja yang besar
PPAM Kespro Remaja: • Terpisah dari Keluarga
•Rentan terhadap Kekerasan
1. Mengidentifikasi Koordinator
• Terganggunya fungsi keluarga, pendidikan, kesehatan pada situasi bencana
PPAM Kesehatan Reproduksi
• Kurang akses terhadap informasi dan layanan kesehatan, dll
Remaja
2. Mencegah dan Menangani TAHAPAN
Kekerasan Seksual pada remaja
PRA KRISIS PRA KRISIS PASCA KRISIS
3. Pencegahan serta Pengobatan
IMS dan HIV  Mengidentifikasi  Survey Kespro Remaja
 Pembentukan Tim Kespro koordinator PPAM  Penilaian pelayanan
4. Meningkatkan Kesehatan Remaja kesehatan reproduksi kesehatan reproduksi
Remaja dan Ibu dan Bayi Baru  Pelatihan PPAM Kespro  Mencegah dan remaja
Lahir  Pelayanan kesehatan
Remaja menangani kekerasan reproduksi yang
 Advokasi, Penyusunan seksual komprehensif
5. Penyediaan pelayanan Kebijakan, Sosialisasi,  Dukungan Psikososial  Monitoring dan evaluasi
Kesehatan Jiwa dan Dukungan dan Penyusunan Pedoman Awal PPAM kesehatan
reproduksi
Psikososial
POSYANDU
REMAJA
DASAR HUKUM
UUD 1945: Pasal 28 B Ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
UPAYA
PELAYANAN
KESEHATAN USIA
SEKOLAH DAN
REMAJA
LANDASAN HUKUM
PEMBENTUKAN POSYANDU
KONSEP DASAR POSYANDU REMAJA

Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat termasuk remaja dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi remaja untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja
TUJUAN
Tujuan Umum
Mendekatkan akses dan meningkatkan cakupan layanan kesehatan bagi
remaja.

Tujuan Khusus
•Meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi posyandu remaja
•Meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
•Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja tentang kesehatan
reproduksi bagi remaja
•Meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan pencegahan
penyalahgunaan Napza
•Mempercepat upaya perbaikan gizi remaja
•Mendorong remaja untuk melakukan aktifitas fisik
•Melakukan deteksi dini dan pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)
•Meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan kekerasan
SASARAN
Remaja usia 10-18 tahun
FUNGSI POSYANDU REMAJA
MANFAAT
LOKASI

- Ada di setiap desa/kelurahan


- Tempat kegiatan disesuaikan dengan kondisi di
daerah
- 50 remaja 1 posyandu
A. PEMBENTUKAN
1. Pendekatan Internal
Mempersiapkan petugas kesehatan
2. Pendekatan Eksternal
Mempersiapkan masyarakat dan stakeholder
khususnya komunitas remaja & tokoh masyarakat.
3. Survey Mawas Diri
Identifikasi masalah yang dihadapi dan potensi
yang dimiliki.
4. Musyawarah Masyarakat Desa
Hasil yang diharapkan dari MMD adalah
ditetapkannya daftar urutan masalah dan upaya
kesehatan yang akan dilakukan
5. Penyelenggaraan dan Pemantauan Kegiatan
Posyandu
Kesepakatan untuk pelaksanaan Posyandu remaja
LANJUTAN PEMBENTUKAN
B. PENGORGANISASIAN
1. Struktur Organisasi 2. Pengelola Posyandu
(fleksibel sesuai kebutuhan) unsur masyarakat, lembaga kemasyarakatan,
organisasi kemasyarakatan, LSM, & dunia
Ditetapkan oleh MMD pada saat usaha yg dipilih-bersedia-mampu, memiliki
pembentukan Posyandu Remaja waktu & peduli terhadap kesehatan remaja
Setiap kecamatan memiliki wadah
untuk Kader Posyandu Remaja
dari setiap kelurahan
CONTOH
SUSUNAN PENGURUS POSYANDU REMAJA “ MANDIRI ”
PADUKUHAN SAMBENG IV DESA SAMBIREJO

Ketua I : Suparmi
Ketua II : Elina Suharini
Bendahara I : Saeq Amanah
Bendahara II : Irma Afni Husaeni
Sekretaris I : Ayasta Intan
Sekretaris I : Fito Putra Desvara
Meja 1 : Meti Rahayu
Meja 2 : Akmal Ahmad Mufarid
Meja 3 : Mellya Tasya Anintyas
Meja 4 : Arinta Afra Pradana
Meja 5 : Roni
C. KEDUDUKAN POSYANDU REMAJA
1. Terhadap pemerintah desa/kelurahan
Wadah pemberdayaan masyarakat yang secara kelembagaannya dibina oleh pemerintah
desa/kelurahan
2. Terhadap Pokja Posyandu
Sebagai satuan organisasi yang mendapat binaan (administratif, keuangan & program dari
pokja
3. Terhadap UKBM
Bagian dari UKBM
4. Terhadap Forum Peduli Kesehatan Kecamatan
Sebagai satuan organisasi yang mendapat arahan dan dukungan
5. Terhadap Puskesmas
Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan yang secara tekhnis medis
dibina oleh Puskesmas.
KADER POSYANDU REMAJA
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PELAKSANAAN POSYANDU
REMAJA

a. Kader Remaja
b. Puskesmas
c. Pemangku kepentingan, seperti Kecamatan, Kelurahan atau lembaga
terkait.
d. Kelompok Kerja (Pokja)
e. Tim Penggerak PKK
f. Tokoh Masyarakat atau Forum Peduli Kesehatan Kecamatan
g. Organisasi Kemasyarakatan
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
PARA PELAKSANA
LANJUTAN......TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PARA PELAKSANA
CAMAT
PUSKESMAS (PENJAB POKJANAL KECAMATAN)
Membimbing kader Mengkoordinasikan hasil kegiatan &
Menyelenggarakan yankes remaja TL posrem
Melaporkan hasil, menyusun rencana Memberikan dukungan dalam
kerja & melaksanakan upaya meningkatkan kinerja posrem
perbaikan sesuai kebutuhan remaja Pembinaan untuk kesinambungan
Melakukan deteksi dini dengan pelaksanaan posrem
anamnesis HEEADSSS
LANJUTAN......TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PARA PELAKSANA

LURAH INSTANSI TERKAIT


Dukungan kebijakan, sarana, & dana untuk Bappeda: koordinasi perencanaan umum, dukungan
pelaksanaan posrem program & anggaran serta evaluasi
Mengkoordinasikan penggerakan remaja Badan/Kantor/Dinas Pemberdayaan Masyarakat &
untuk hadir pada pelaksanaan posrem Pemerintahan Desa (BPMPD): fungsi koordinasi
Mengkoordinasikan peran kader posrem, penyelenggaraan pembinaan, penggerakan peran
pengurus posyandu & Tokoh masyakarakat serta masyarakat, pengembangan jaringan
untuk berperan aktif dlm pelaksanaan kemitraan, pengembangan metode pendampingan
posrem masyarakat, teknis advokasi, fasilitasi, pemantauan
dll
Menindaklanjuti hasil kegiatan posrem dengan
LPM, Lembaga Kemasyarakatan atau Dinkes : membantu pemenuhan sarpras yankes
lainnya (pengadaan alat timbangan, distribusi buku
pemantauan kesehatan remaja, obat-obatan &
Melakukan pembinaan untuk kesinambungan
vitamin) serta dukungan bimbingan teknis
pelaksanaan posrem
LANJUTAN......TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PARA PELAKSANA

INSTANSI TERKAIT INSTANSI TERKAIT


BKKBN: membantu peningkatan kualitas Kanwil Agama : penyuluhan melalui jalur agama,
KKR melalui pelatihan peer educator & peer persiapan imunisasi catin, penyuluhan dipontren &
counselor, penyediaan materi pendukung lembaga pendidikan keagamaan, mobilisasi dana
kegiatan posrem Dinas Pertanian & Peternakan: pendayagunaan tenaga
Dindik : penggerakan peran serta masyarakat penyuluh lapangan dalam kegiatan inovasi Posrem
sekolah & pendidikan luar skeolah misal Dinas Perindustrian & UKM, Dinas Perdagangan :
melalui UKS penyuluhan gizi, khususnya penggunaan garam
Dispora: pembinaan pengorganisasian KKR di beryodium, kegiatan inovasi posrem
tk kecamatan dengan pembekalan Dinas Sosial: penyuluhan pendayagunaan karang
leadership, pemberdayaan remaja (pemuda) taruna dan penyaluran berbagai bansos
termasuk keterampilan
LANJUTAN......TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PARA PELAKSANA

INSTANSI TERKAIT INSTANSI TERKAIT


Dinas PPPA: penguatan pengetahuan & Dinas /Institusi/Lembaga Lain yang potensial dalam
keterampilan ttg perlindungan anak pembinaan posrem sesuai kebijakan daerah
BNN : penyuluhan terkait bahaya Napza Dinas Pariwisata: kegiatan inovasi posrem
Kepolisian Sektor: penyuluhan terkait bahaya
Tim Penggerak PKK: berperan aktif dalam penyelenggaraan
Napza, kecelakaan lalu lintas, tindakan kriminal, posrem, penggerakan peran serta masyarakat, penyuluhan
kekerasan dsb
Tokoh Masyarakat/Forum Peduli Kesehatan Kecamatan
Lembaga Profesi (IDI, PDGI, IBI, PERSAGI) &
(apabila sudah terbentuk): menggali sumber daya untuk
tenaga layanan sosial terkait yang dapat kelangsungan pelaksanaan posrem, menaungi dan
berperan dalam pelayanan kesehatan & sosial membina, menggerakaan remaja untuk hadir dan
Swasta/Dunia Usaha: dukungan sarana & dana, berperan aktif dalam posrem
berperan aktif sebagai relawan Organisasi Kemasyarakatan/LSM: aktif dalam kegiatan
posrem melalui pelayanan kesehatan masyarakat,
penyuluhan, penggerakan kader sesuai minat dan misi
organisasi
INTEGRASI KEGIATAN
KE
G
I
A
T
AN

81
KE
G
I
A
T
AN

82
PEMBIAYAAN POSYANDU REMAJA
INDIKATOR TINGKAT
PERKEMBANGAN POSYANDU REMAJA
No Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Frekwensi pelaksanaan Kurang dari 8-9 kali dalam 10-11 kali 12 kali dalam
kegiatan Posyandu delapan kali setahun dalam setahun setahun
dalam setahun

2 Jumlah kader Posyandu Kurang dari Lebih dari atau Lebih dari Lebih dari atau
Remaja lima, sama dengan atau sama sama dengan
lima dengan lima lima

3 Pencapaian Kurang dari Kurang dari Lebih dari Lebih dari atau
pelaksanaan pemberian 50% 50% atau sama sama dengan
KIE dalam setahun dengan 50% 50%
sesuai jadwal

4 Program tambahan Tidak ada Tidak ada Ada ada

5 Cakupan dana swadaya Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN POSYANDU REMAJA
SARANA DAN PRASARANA
Sarana : Gedung sebagai tempat pelaksanaan kegiatan
Prasarana yang diperlukan antara lain adalah;
 Timbangan BB
 Microtoice
 Alat ukur LILA / pita LILA
 Alat ukur Lingkar perut / meteran
 Alat ukur tekanan darah/ sfigmomanometer
 Buku register Posyandu Remaja
 Buku Rapor Kesehatanku / Buku Pemantauan Kesehatan
Remaja
 Media KIE (cetak dan elektronik)
 Set PKPR
PENCATATAN DAN PELAPORAN

PENCATATAN PELAPORAN
Pencatatan dapat dilakukan Pelaporan kegiatan Posyandu
dengan menggunakan Remaja dilaporkan ke Desa
dan Pengelola Program
format baku sesuai dengan
Kesehatan Usia Sekolah dan
program kesehatan, Sistim Remaja Puskesmas
Informasi Posyandu (SIP) (Terintegrasi dengan catatan
atau Sistim Informasi pelaporan kesehatan remaja)
Manajemen (SIM)
  Lampiran 1. Kartu Kecerdasan Majemuk

Kuis Temukan Kecerdasanmu

Nama : _______________________________
Umur : _______________________________
Pendidikan : _______________________________
Cara Pengerjaan:
Berilah skor pada setiap pernyataan yang ada pada 8 (delapan) kelompok pernyataan berikut.
Berikan skor dengan melingkari salah satu dari kode angka:
Jika pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan diri saya
Jika pernyataan tersebut tidak terlalu sesuai dengan diri saya
Jika pernyataan tersebut sesuai dengan diri saya
Jika pernyataan tersebut sangat sesuai dengan diri saya
Jumlahkan skor yang diperoleh pada setiap kelompok pernyataan
KECERDASAN KINESTETIK KECERDASAN MUSIK

Jawab Pernyataan Jawab Pernyataan

1 2 3 4 Saya menikmati olahraga 1 2 3 4 Saya senang menyanyi


1 2 3 4 Saya menikmati mendengarkan musik
1 2 3 4 Saya suka bekerja menggunakan tangan
1 2 3 4 Saya merasa suara adalah hal yang menarik
Saya lebih paham ketika saya ‘bekerja dengan tangan’ dalam
1 2 3 4 1 2 3 4 Saya memainkan alat musik
mengerjakan sesuatu
1 2 3 4 Kadang saya menciptakan lagu sendiri
1 2 3 4 Saya menyukai akting
Saya sering menggerakkan kaki atau jemari mengikuti irama saat
1 2 3 4 Saya suka bergerak saat bekerja 1 2 3 4
mendengar musik
1 2 3 4 Saya lebih menyukai program olahraga di televisi
1 2 3 4 Program televisi favorit saya adalah acara musik
1 2 3 4 Jika diberi hadiah, saya lebih menyukai alat olahraga
1 2 3 4 Jika diberi hadiah, saya lebih menyukai kaset atau CD lagu-lagu
1 2 3 4 Saya suka menari
1 2 3 4 Kegiatan favorit saya di sekolah adalah drama 1 2 3 4 Mata pelajaran favorit saya adalah musik
SKOR = …….. SKOR = …………

KECERDASAN INTRAPERSONAL
KECERDASAN INTERPERSONAL
Jawab Pernyataan
Jawab Pernyataan
1 2 3 4 Saya senang mengerjakan sendiri
1 2 3 4 Saya sangat menyukai bekerja bersama orang lain
1 2 3 4 Saya senang memikirkan hal-hal melalui pikiranku
1 2 3 4 Saya suka menolong orang lain
1 2 3 4 Saya menulis buku atau jurnal harian
1 2 3 4 Saya senang bertemu orang-orang baru
1 2 3 4 Saya sering mengevaluasi diri
1 2 3 4 Saya suka olahraga dalam tim
1 2 3 4 Saya suka memikirkan perasaaan saya
1 2 3 4 Saya memiliki banyak teman
1 2 3 4 Saya sering mengira-ngira apa yang dipikirkan orang
1 2 3 4 Saya mempunyai banyak ide bagus untuk kelas kita
1 2 3 4 Saya suka menetapkan tujuan
1 2 3 4 Acara TV favoritku adalah sinetron
Jika diberi hadiah, saya memilih untuk diberi paket wisata atau berlibur bersama 1 2 3 4 Jika diberi hadiah, saya lebih menyukai diberi diary atau buku harian
1 2 3 4
teman-teman
1 2 3 4 Saat-saat menyenangkan di sekolah adalah ketika boleh memilih tugas sendiri
1 2 3 4 Saat-saat menyenangkan di sekolah adalah saat bekerja kelompok
SKOR = ……………
SKOR = ……………….
KECERDASAN LINGUISTIK KECERDASAN MATEMATIKA
Jawab Pernyataan Jawab Pernyataan
1 2 3 4 Saya suka membaca
1 2 3 4 Saya senangbelajar secara bertahap
1 2 3 4 Saya suka menulis cerita dan puisi untuk dibaca orang lain Saya suka menyelesaikan masalah
1 2 3 4
1 2 3 4 Saya memiliki banyak perbendaharaan kata
Saya senang menjelaskan bagaimana suatu hal bekerja kepada orang
1 2 3 4
1 2 3 4 Saya suka mengisi acak kata, teka-teki silang dan mencari kata lain
1 2 3 4 Bekerja dengan angka itu menyenangkan
1 2 3 4 Saya suka menceritakan humor, teka-teki dan dongeng
1 2 3 4 Saya suka melakukan eksperimen ilmiah
1 2 3 4 Saya suka berpidato dan berdebat
1 2 3 4 Saya merasa senang segala sesuatu yang logis
1 2 3 4 Acara televisi favoritku adalah acara-acara komedi
1 2 3 4 Acara televisi favorit saya adalah acara dokumenter
1 2 3 4 Jika diberi hadiah, saya memilih untuk diberi buku
1 2 3 4 Mata pelajaran favoritku adalah Bahasa
Kalau ada yang ingin memberi hadiah, saya memilih untuk diberi
1 2 3 4
SKOR = ……………. game komputer

KECERDASAN SPASIAL
1 2 3 4 Mata pelajaran favoritku matematika dan ilmu pengetahuan alam
Jawab Pernyataan
1 2 3 4 Saya suka menggambar dan melukis SKOR = aaaaa
1 2 3 4 Saya senang membuat model, mural dan kolase KECERDASAN NATURAL

Saya senang menggunakan gambar dan diagram untuk belajar Jawab Pernyataan
1 2 3 4
1 2 3 4 Saya menyukai fotografi
1 2 3 4 Saya bisa membayangkan produk akhir dalam pikiran saya
1 2 3 4 Saya suka mendaki bukit
1 2 3 4 Warna sangat penting bagi saya
1 2 3 4 Saya bisa menggambarkan peta di dalam pikiran saya 1 2 3 4 Saya mempunyai hewan peliharaan yang saya rawat sendiri
Saya lebih memilih acara televisi yang mengandung unsur seni dan peragaan
1 2 3 4 1 2 3 4 Saya senang berkebun
kerajinan tangan
1 2 3 4 Saya lebih memilih acara televisi tentang alam
1 2 3 4 Kalau ada yang ingin memberi hadiah, saya memilih untuk diberi puzzle 1 2 3 4 Saya suka berkemah dan mendaki gunung
Kalau ada yang ingin memberi hadiah, saya memilih pergi ke kebun binatang
1 2 3 4 Mata pelajaran favoritku adalah seni 1 2 3 4
atau outbound
SKOR = aaaaa
1 2 3 4 Saya lebih suka berada di luar ruang
Cara Penghitungan:
 
Hitung total skor pada setiap jenis kecerdasan.
Jenis kecerdasan yang memiliki skor tertinggi adalah potensi utama kecerdasan Anda.
 
Total skor tertinggi : Kecerdasan …………………..… Total Skor
Total skor tertinggi ke-2 : Kecerdasan …………………….. Total Skor
Total skor tertinggi ke 3 : Kecerdasan …………………….. Total Skor
 
Contoh kegiatan yang dapat menstimulasi kecerdasan majemuk pada remaja

Berbahasa Verbal Logika-Matematika Visual Spasial Gerak Tubuh


Mendongeng Melatih cara melakukan pemecahan masalah Membuat grafis Bereksperimen dengan tangan
Berbicara Melakukan pengukuran Fotografi Bergerak
Berdebat Mengelompok-kan Membuat metamorfosa visual Menciptakan gerakan kreatif
Memaparkan Menyusun tahapan Membuat analogi visual Melakukan kunjungan lapangan
Membaca keras Merangsang untuk berpikir kritis Memetakan cerita Kerajinan tangan
Mendongeng Memprediksi Mambuat proyek 3 dimensi Menari
Mengarang Memainkan permainan logika Melukis Mendramatisir gerakan
Membaca buku Mengumpulkan data Membuat ilustrasi
Meneliti Meneliti Menggunakan bagan
Mendengarkan Memecahkan teka-teki Menggunakan agenda
Menulis buku harian Mengelola uang Visualisasi
Membuat sketsa
Membuat pola
Bermain puzzle

Musikal Interpersonal Intrapersonal Naturalis


Bersenandung Mengikuti acara kelas Merumuskan tujuan pribadi Membaca di luar ruang
Memainkan musik latar Belajar kelompok dengan yang seusia Memilih kegiatan sendiri Mengamati awan
Bermain musik maupun beda usia Mengenal emosi Mengidenti-fikasi serangga
Bernyanyi Berbagi Merefleksikan emosi Mengiden-tifikasi tanaman
Membuat nada Kerja kelompk Belajar individu Menggunakan mikroskop
Menggubah lagu Membentuk kelompok Membuat proyek individu Berjalan di alam bebas
Menciptakan lagu Mengajar teman sebaya Berkebun
Kepedulian sosial Mempelajari bintang
Mediasi konflik Mengamati burung
Diskusi Mengoleksi karang
Curah pendapat Wisata ke kebun binatang
1. Pengukuran BB dan TB

Prosedur Pengukuran BB Prosedur Pengukuran TB

Letakan timbangan di tempat Penempatan Alat Ukur : Microtoise


yang datar
Pastikan posisi awal jarum pada Catatan
angka NOL Pastikan hiasan rambut, alas dan kaos kaki sudah
dilepas
Posisikan anak berdiri di atas (tengah)
timbangan dan catat Hasil

Catatan
Anak yang akan ditimbang diupayakan berpakaian
seminimal mungkin dan tanpa beban tambahan (misal :
sepatu, kaus kaki, topi, jaket, perhiasan, hand phone, dll.)
93
Prosedur Penempatan Microtoise

Letakkan microtoise di lantai


yang rata dan menempel pada Paku/tempelkan ujung
dinding yang tegak lurus pita meteran pada
dinding

Geser ke atas kepala microtoise


Tarik pita meteran tegak lurus ke sampai ujung pita yang
atas sampai angka pada jendela baca menempel pada paku
menunjukan angka nol 94
Perhitungan BB saja tidak dapat menunjukkan bahwa
anak tersebut normal/kurus/gemuk
Status Gizi = IMT berdasarkan
Perhitungan IMT saja juga tidak dapat menunjukkan umur (plot dalam grafik
bahwa anak tersebut normal/kurus/gemuk pertumbuhan anak sekolah di
Buku Rapor Kesehatan)
Perhitungan status gizi anak sekolah berbeda dengan
perhitungan status gizi pada orang dewasa

• Perhitungan TB saja tidak dapat menunjukkan bahwa anak


tersebut pendek/normal Perawakan = Tinggi Badan
• Perhitungan pendek/normal tidak bisa dengan berdasarkan umur (plot
membandingkan tinggi anak dengan teman sebaya di dalam grafik pertumbuhan
kelas/sekolah anak sekolah di Buku Rapor
Kesehatan)
PENGUKURAN LILA

Metlin

Pita Ukur LILA

Pita Ukur Jahit

Tujuh Langkah mengukur LILA :


1. Pengukuran dilakukan dibagian tengah. Antara bahu dan siku lengan kiri. Bila remaja kidal
gunakan lengan kanan
2. Lengan harus dalam keadaan bebas. Artinya otot lengan tidak tegang
3. Saat mengukur alat ukur tidak kusut/permukaannya rata.
4. Tetapkan letak bahu dan letak siku
5. Tetapkan titik tengah lengan atas. Caranya rentangkan pita dari bahu ke arah siku. Tentukan
tengah-tengah lengan atas remaja
6. Lingkarkan pita ukur tepat pada tengah-tengah lengan atas remaja
7. Bacalah skalanya secara benar. Bila masih berada di bagian Merah atau kurang dari 23,5 cm
maka
16
remaja tersebut tergolong sangat kurus atau menderita KEK 98
0
0 /2
/3
PENGECEKAN ANEMIA
Pengecekan anemia untuk remaja putri secara klinis, apabila ada tanda
klinis anemia dirujuk ke fasilitas kesehatan
Periksa tanda-tanda klinis pada kelopak mata bawah dalam, bibir, lidah
dan telapak tangan tampak pucat.
Perhatikan jika ada riwayat pingsan, sering pusing, kurang konsentrasi,
Perhatikan gejala 5 L: Lesu, Lemah, Letih, Lelah, Lalai.
Hasil pemeriksaan dicatat ke dalam buku rapor kesehatanku dan Buku
Pemantauan Kesehatan Remaja

1 6 99
/20
0
/3
FORM PENCATATAN
No NIK Nama Tgl Lahir JK Bulan:

1.         BB TB TTD LILA LP Anemia

2.                    
Register
3.                    

4.                    

5.                    

6.                    
Pencatatan
konseling
7.                    

8. dst                  
Tanggal Tindak
No Nama Masalah Solusi
Konseling Lanjut
1.          

2.          

3. dst        
1 6 100
/20
0
/3
TB, BB, LILA

Tensi, Pemantauan
IMT , Hb

Pendaftaran,penimbanga
n rekapitulasi, rencana
kegiatan

101
Soft skill, Penyuluhan, Senam

Kader, Kader
Kes Remaja/
Konselor,
Remaja

102
POKOK BAHASAN IV. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan Pelaporan

Pencatatan kegiatan konseling dan KIE baik yang Pelaporan hasil pelaksanaan PKPR di
dilakukan di luar dan di dalam gedung di Puskesmas atau FKTP lainnya ini wajib
Puskesmas atau FKTP lainnya, menggunakan dilaporkan secara berjenjang ke Dinas
formulir pencatatan pelaporan pelayanan kesehatan Kesehatan Kabupaten/Kota, Provinsi hingga
remaja. Sesuai dengan prinsip privasi dan Pusat, menggunakan format pencatatan dan
kerahasiaan yang dianut, penyimpanan status pelaporan tersebut untuk dilakukan analisis
dan catatan pendukungnya termasuk hasil lebih lanjut dalam rangka pengambilan
konselingnya, disimpan di dalam lemari khusus kebijakan serta perencanaan program ke
yang terkunci dan hanya bisa diakses oleh petugas
depan.
PKPR.
ALUR
PELAPORAN
 Masing-masing tingkatan administrasi yang menerima laporan berkewajiban menganalisis
laporan yang diterima dan menyampaikan umpan balik penerimaan laporan. Hasil analisis
laporan dapat dipergunakan untuk evaluasi dan pengembangan pelayanan kesehatan remaja di
wilayah kerja.
 Masing masing tingkatan administrasi yang menerima laporan berkewajiban menganalisis
laporan yang diterima dan menyampaikan umpan balik ke pengirim laporan
 Puskesmas rekapitulasi dan analisa semua kegiatan PKPR hasilnya dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kab/Kota adalah maksimal setiap tanggal 5 setiap bulannya.
 Dinas Kesehatan Kab/Kota melakukan rekapitulasi dan analisa semua laporan Puskesmas,
hasilnya disampaikan ke Dinas Kesehatan Propinsi adalah maksimal setiap tanggal 10 setiap
bulannya.
 Dinas Kesehatan Propinsi melakukan rekapitulasi dan analisa semua laporan Dinas Kesehatan
Kab/Kota, hasilnya disampaikan ke Kementrian Kesehatan RI cq Direktorat Kesehatan
Keluarga.
ALUR
CATPOR
PKPR

Form Di Sampai kab/kota Sampai pusat


puskesmas dan provinsi
Data harian Data bulanan Data Data
triwulan tahunan

REGISTER PELAYANAN KESEHATAN REMAJA DI DALAM


PUSKESMAS

LAPORAN BULANAN KUNJUNGAN KASUS USIA SEKOLAH DAN
REMAJA
√ √

LAPORAN BULANAN PELAYANAN KESEHATAN USIA SEKOLAH


DAN REMAJA
√ √

DATA PERSENTASE PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN


KEGIATAN KESEHATAN REMAJA

DATA TAHUNAN PUSKESMAS MAMPU PKPR TINGKAT PROVINSI dan √


PENGISIAN LEMBAR PENCATATAN PKPR
Catat apa yang Anda kerjakan
123.67/18 1 5/5/18 Nadia

Puskesmas Warga Sehat

Sinta Suriani
14 tahun / Jakarta, 20 Juni 2004
WNI
Jln. Kapuk No 5, Jakarta Utara

02188776655 1 1
Nenek

SMPN 1 8 Pelajar

(-) SD (-) TKW


Sinta Suriani P 14 123.67/18 1 5/5/18 Nadia

Keputihan hilang timbul ±1 bulan Keputihan gatal, warna putih, banyak, bau (-),
nyeri perut (-), seksual aktif
Cor : dbn Abd : dbn
Mata : A -/-, I -/- Pulmo : dbn Extmitas : dbn 40.5 150 18 Normal Normal

120/65 70 20 37

Genitalia PL : vulva tampak kemerahan


PD tidak dilakukan

(-) (-) (-)

IMS

Ciprofloxacin 2 x 500 mg, metronidazole 3 x 500 mg

KIE IMS
Ayah pergi sejak usia 7 thn, ibu TKW, tinggal
berdua dgn nenek. Jarang komunikasi dgn tak
nenek. Nyaman tinggal di rumah
Kerja sampingan sebagai PSK krn
tak keuangan keluarga
Tanpa kondom, heteroseksual
tak
Merasa diri kotor, rendah diri, kadang merasa
tak putus asa, kadang merasa cemas. Bila di
sekolah atau di jalan jantung berdebar krn
takut ketahuan profesi sampingannya
Cemas, berdebar-debar, sulit tidur

Gangguan cemas

Antidepressan, resiko HIV  pro tes HIV, rujuk RS

Konseling penanaman PKHS, KIE Keswa


REGISTER PELAYANAN KESEHATAN REMAJA DI DALAM
PUSKESMAS
Kunjungan Ket
Umur Tatalaksana Asal Kasus
kasus  
No Klasifikas
Nam
Tgl No R Alamat i/ KIE / Hasil
a Datang
M Baru Ulang L P Diagnosis Medis Penyul PKHS Konseling Rujuk penjari Rujukan
sendiri
uhan ngan
  1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12  13  14  15  16  17  18
 5 1    v    Sinta    14    IMS  V    V            belum
mei heeadss
s
  2        Cici                          
  3        Agus                          
 6 1      v  Sinta        IMS  V      V          headss
mei s
     v          depresi      V  V          
  2        Budi                          
3 Sri
4 Dodi

Keterangan pengisian : 1, 2, 5, 8  jelas


3, 4  isi √ di kolom 3 jika pertama kali datang untuk kasus yang ditangani, isi √ di kolom 4 pada • Merupakan rekap harian dari rekam
kunjungan ulang dengan kasus yang sama medis pasien remaja yang mendapat
6, 7  isi umur di kolom 6 bila remaja laki-laki, isi umur di kolom 7 bila remaja perempuan
9  isi sesuai diagnosis kasus yang ditangani
PKPR
10, 11, 12, 13, 14  isi √ pada kolom yang sesuai dengan tatalaksana yang diberikan • Data ada di level puskesmas
15, 16, 17  isi √ pada kolom yang sesuai dengan asal datangnya kasus remaja
18  isi keterangan yang diperlukan, misalnya : belum dilakukan HEEADSSS, dll
LAPORAN BULANAN KUNJUNGAN KASUS USIA SEKOLAH DAN REMAJA (1)
LAPORAN BULANAN KUNJUNGAN KASUS USIA SEKOLAH DAN REMAJA (2)

• Merupakan
rekap
bulanan dari
register
pelayanan
kesehatan
remaja
• Data
dilaporkan ke
kab/kota dan
provinsi
setiap bulan
• Data
dilaporkan ke
pusat setiap
triwulan
LAPORAN BULANAN PELAYANAN KESEHATAN USIA SEKOLAH DAN REMAJA

• Merupakan
rekap
bulanan dari
register
pelayanan
kesehatan
remaja
• Data
dilaporkan
ke kab/kota
dan provinsi
setiap bulan
• Data
dilaporkan
ke pusat
setiap
triwulan
DATA PERSENTASE PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN KEGIATAN
KESEHATAN REMAJA

Persentase Persentase Persentase Puskesmas


Persentase Puskesmas
Puskesmas yang Puskesmas yang yang melaksanakan
yang melaksanakan
melaksanakan penjaringan kesehatan
menyelenggarakan untuk peserta didik
penjaringan kesehatan
JUMLA penjaringan
untuk peserta didik
kegiatan kesehatan kesehatan untuk kelas 7 dan 10
Nama Provinsi / H kelas 1, 7 dan 10
NO. remaja peserta didik kelas 1
Kabupaten Kota PUSKES
MAS • Data
Absolut Absolut Absolut Absolut dilaporkan
sampai ke
% % % % pusat setiap
1 Nama Provinsi       triwulan
  1. Nama kab/kota      
  2. Nama kab/kota      
2 Nama Provinsi      
  1. Nama kab/kota      
  2. Nama kab/kota      
3 dst      
TOTAL     
DATA TAHUNAN PUSKESMAS MAMPU PKPR TINGKAT PROVINSI dan
KABUPATEN/KOTA dan PUSKESMAS
MELAKUKAN PELAYANAN LUAR GEDUNG
 
JUMLA PANTI/LKSA LAPAS/LPKA SN PKPR
SASARA H ALAMAT
PUSKESMAS MAMPU N PUSKES PUSKESMA Saka
NO. Sekolah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah (Minimal/
PKPR PUSKES- -MAS S MAMPU panti/Lembaga panti/Lembaga Lapas/Lembaga Lapas/Lembaga
Bakti
(Y/T) Optimal/
MAS MAMP PKPR Kesejahteraan Kesejahteraan Pembinaan Pembinaan Husada
(Y/T) Paripurna)
U PKPR Anak di wilayah Anak yang Khusus Anak di Khusus Anak
kerja dibina wilayah kerja yang dibina

1 Nama kab/kota                  

  Nama Puskesmas mampu pkpr                  

  Nama Puskemas mampu pkpr                  


2 Nama kab/kota                  

  Nama Puskesmas mampu pkpr                  

  Nama Puskemas mampu pkpr                  


3 Nama kab/kota                  

  Nama Puskesmas mampu pkpr                  

  Nama Puskemas mampu pkpr                  


4 dst                  
TOTAL                  

• Data dilaporkan sampai ke pusat setiap tahun


INFORMED CONSENT
Landasan Hukum : a. Informasi / penjelasan yang cukup pada pasien dan keluarga yang
mendampinginya tentang hasil pemeriksaan :
1.Pasal 45 UU No. 29 Tahun - Diagnosis
2004 tentang Praktik - Tatacara Tindakan Medis / kedokteran
Kedokteran - Tujuan tindakan Medis / kedokteran yang akan dilakukan
- Alternatif tindakan lain dan resikonya
2.Pasal 68 UU No. 36 Tahun
- Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
2014 tentang Tenaga Kesehatan - Prognosis terhadap tindakan yang akan dilakukan
3.Permenkes No 290 Tahun - Perkiraan biaya
2008. Tindakan medis yang b. Penjelasan dicatat dalam rekam medis pasien dengan mencantumkan
beresiko tinggi merupakan tanggal, waktu, nama dan tanda tanga keluarga pendamping dan saksi
dari petugas lainnya.
tindakan medis yang c. Informed Consent diberikan oleh keluarga dekat : ayah / ibu kandung
berdasarkan tingkat atau saudara kandung yang telah dewasa
probabilitas tertentu dapat d. Dalam kondisi emergensi, pasien harus segera menerima tindakan
mengakibatkan kematian atau medis dan pasien tidak didampingin oleh keluarga, maka penjelasan
dan Informed Consent dapat diberikan kepada pasien tersebut untuk
kecacatan menyelamatkan jiwa pasien. (harus disertai saksi)
UPDATE USULAN
INDIKATOR RENSTRA
PROGRAM KESMAS
TA 2020-2024

DISAMPAIKAN DALAM PASCA RAKORDIT DITJEN KESMAS


PONTIANAK, 12 AGUSTUS 2019

117
DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
No Indikator Definisi Operasional Formula Sumber Baseline Target
Data Data 2018 2020 2021 2022 2023 2024

1 Terselenggaranya Kriteria kab/ kota yang menyelenggarakan survailans Jumlah Laporan NA 120 180 240 300 360
survailans kematian kematian ibu dan neonatal adalah: Kabupaten/Kota rutin, kab/kota kab/kota kab/kota kab/kota kab/kota
ibu dan neonatal di 1.Terselenggaranya pelaporan kematian ibu dan yang komdat
kabupaten/ neonatal atau Maternal Perinatal Death Notification. menyelenggaraka kesga
kota 2.Terselenggarannya Audit Maternal Perinatal (AMP) n survailans
minimal 4 kali dalam setahun kematian ibu dan
3.Terselenggarannya Kelas Ibu Hamil di wilayah kerja neonatal dalam
Puskesmas kurun waktu 1
4.Penguatan Puskesmas dalam pelayanan ANC, tahun .
Persalinan dan PNC
5.Penguatan Puskesmas Perawatan menjadi
Puskesmas PONED
6.Penguatan Rumah Sakit PONEK 

DO setiap variabel
1.Puskesmas melaporkan kematian ibu dan neonatal
di wilayah kerjanya ke Dinas Kesehatan melalui
laporan rutin (manual/sikda generik) dan/atau aplikasi
MPDN dan RS pemerintah maupun swasta
melaporkan kematian melalui SIRS online dan/atau
MPDN
2.Dinas kesehatan kabupaten/kota menyelenggarakan
AMP minimal 4 kali setahun
3.Minimal 50% desa/kelurahan di setiap Puskesmas
memiliki kelas ibu hamil
4.Semua Puskemas melaksanakan ANC, PNC
dengan/tanpa Persalinan sesuai standar
5.Semua Puskesmas Perawatan di Kabupaten/Kota
menyelenggarakan PONED
6.Minimal ada 1 RS di kabupaten/kota 118
menyelenggarakan pelayanan PONEK
DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
No Indikator Definisi Operasional Formula Sumber Baseli Target
Data ne 2020 2021 2022 2023 2024
Data
2018

2 Terselenggaranya Kriteria Kab/ kota yang Jumlah kab / kota yang seluruh Laporan NA 120 180 240 300 360
pelayanan menyelenggarakan pelayanan puskesmasnya telah Rutin, komdat kab/kota kab/kota kab/kota kab/kota kab/kota
kesehatan balita di kesehatan balita dan anak pra sekolah melaksanakan SDIDTK, MTBS dan kesga
kab/ kota adalah : kelas ibu balita dalam kurun waktu  
1.Seluruh puskesmas melaksanakan 1 tahun .
SDIDTK
2.Seluruh puskesmas melaksanakan
MTBS
3.Seluruh puskesmas melaksanakan
kelas ibu balita

DO setiap variabel
1.Seluruh Puskemas di Kabupaten/kota
melaksanakan SDIDTK minimal 80%
dari seluruh balita
2.Seluruh Puskesmas di kabupaten/kota
melaksanakan pelayanan MTBS pada
balita sakit
3.50% desa di setiap Puskesmas
memiliki kelas ibu balita

119
No Indikator
DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
Definisi Operasional Formula Sumber Baselin Target
Data e Data 2020 2021 2022 2023 2024
2018

3 Terseleng Kriteria kab/ kota yang menyelenggarakan Jumlah Laporan N/A 125 150 200 275 350
garanya pelayanan pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja Kabupaten / Kota rutin, Kab/Kota kab/kota kab/kota kab/kota kab/kota
Kesehatan Anak adalah yang komdat
Usia Sekolah dan 1.Minimal 40 % Puskesmas di kabupaten/kota menyelenggarakan kesga
Remaja di kab/kota Mampu Laksana Pelayanan Kesehatan Peduli pelayanan  
Remaja (PKPR) kesehatan anak  
2.Setiap Puskesmas PKPR membina minimal 20 % usia sekolah dan
sekolah / madrasah sehat di setiap jenjang remaja dalam kurun
pendidikan di wilayah kerjanya (SD/MI, SMP/MTs, waktu 1 tahun .
SMA/SMK/MA).
3.Setiap Puskesmas PKPR membina minimal 2
Posyandu Remaja di wilayah kerjanya.

DO setiap variabel
1.Minimal 40 % dari puskesmas yang ada di
kabupaten kota mampu dan menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja:
1) Memiliki tenaga terlatih/terorientasi PKPR
2) Memiliki pedoman PKPR
3) Menyelenggarakan layanan konseling
kepada remaja
2.Puskesmas PKPR membina minimal ada 20 %
sekolah / madrasah sehat dari setiap jenjang
pendidikan (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA)
melalui kegiatan UKS/M.
3.Di Kabupaten/kota setiap Puskesmas mampu 120
laksana PKPR membina minimal 2 Posyandu
DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
No Indikator Definisi Operasional Formula Sumber Baseline Target
Data Data 2020 2021 2022 2023 2024
2018

4 Terselenggaranya Kriteria Kab / kota yang menyelenggarakan Jumlah Laporan NA 120 180 240 300 360
pelayanan pelayanan kesehatan usia reproduksi adalah : Kab/Kota rutin, kab/kota kab/kota kab/kota kab/kota kab/kota
kesehatan usia -Minimal 50% Puskesmas yang memberikan Kab/Kota yang komdat
reproduksi di pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin menyelenggar kesga
kab/kota (catin), dan akan
-Seluruh Puskesmas mampu memberikan pelayanan pelayanan
KB Pascapersalinan Metode Kontrasepsi Jangka kesehatan
Panjang (MKJP). usia
reproduksi
DO tiap variabel : dalam kurun
-Puskesmas yang Memberikan Pelayanan Kesehatan waktu 1
Reproduksi bagi Catin: Puskesmas yang memberikan tahun .
pelayanan konseling, informasi, edukasi (KIE) Kespro
Catin, dan Skrining kesehatan bagi calon pengantin,
minimal pemeriksaan status gizi dan tanda anemia.
-Puskesmas mampu memberikan pelayanan KB
Pascapersalinan MKJP: Puskesmas yang mampu
memberikan pelayanan KB Pasca Persalinan (kurun
waktu 0-42 hari setelah ibu melahirkan) dengan
metode kontrasepsi jangka panjang (implan, alat
kontrasepsi dalam rahim/AKDR, atau vasektomi tanpa
pisau/VTP).

121
DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
No Indikator Definisi Operasional Formula Sum Baseline Data Target
ber 2018 2020 2021 2022 2023 2024
Data

5 Terselenggaranya Kriteria kab/ kota yang menyelenggarakan pelayanan Jumlah Baseline dengan 45 50 55 60 65
pelayanan kesehatan kesehatan lansia adalah : Kabupaten/kota yang untuk variabel 1
lanjut usia di kab/kota 1.Minimal 50 % desa di setiap wilayah kerja menyelenggarakan dan 2 sama
Puskesmas memiliki minimal 1 Posyandu Lansia. pelayanan kesehatan yaitu : 40%
2.50 % Puskesmas di kab/kota santun lansia lansia dibagi jumlah
3.10 % Puskesmas di kab/kota mengembangkan seluruh kabupaten/ Untuk variabel
model penguatan caregiver informal di wilayah kota dikali 100% 3 : NA
kerjanya. dalam kurun waktu 1
tahun
DO tiap variabel : Note :
1.Minimal 50 % desa di wilayah kerja Puskesmas di Diusulkan target
kabupaten/kota me miliki minimal 1 Posyandu Lansia kab/kota tetap
2.Minimal 50% Puskesmas yang ada di utk memacu
kabupaten/kota merupakan Puskesmas Santun Lansia pengembangan
3.Minimal 10% Puskesmas yang ada di pusk santun dan
kabupaten/kota mengembangkan model penguatan posyandu lansia
care giver informal di wilayah kerjanya yng lebiv
advance.
Jadi yang
diturunkan
adalah target di
variabel 3 dari
25% menjadi
10%

122
Thank You

Anda mungkin juga menyukai