Disusun Oleh : 1. Unzilla Savika Putri (1895114002) 2. Amalia Ridhani (1895114008) 3. Rocky Ardiansyah Yudistira Putra (1895114009) DEFINISI REMAJA
Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari
anak-anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Pada usia ini dipenuhi dengan semangat yang sangat tinggi tetapi adakalanya semangat tersebut mengarah ke yang bersifat negatif sehingga sering disebut dengan kenakalan remaja. DEFINISI KENAKALAN REMAJA
Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan
yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. FAKTOR PENYEBAB Faktor internal 1. Krisis identitas Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua. 2. Kontrol diri yang lemah Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. FAKTOR PENYEBAB Faktor eksternal 1. Keluarga dan perceraian orangtua Tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja. 2. Lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan Sekolah kita sampai waktu sekarang masih banyak berfungsi sebagai "sekolah dengar" daripada memberikan kesempatan luas untuk membangun aktivitas, kreativitas dan inventivitas anak. Dengan demikian sekolah tidak membangun dinamisme anak, dan tidak merangsang minat belajar anak. FAKTOR PENYEBAB 3. Media elektronik Sebuah penelitian lapangan yang pernah dilakukan di Amerika menunjukkan bahwa film-film yang memamerkan tindak kekerasan sangat berdampak buruk pada tingkah laku remaja. Anak yang sering menonton film-film keras lebih terlibat dalam tindak kekerasan ketika remaja dibandingkan dengan teman- temannya yang jarang menonton film sejenis. Ternyata anak meniru dan mengindentifikasi film-film yang ditontonnya. 4. Pengaruh pergaulan Di usia remaja, anak mulai meluaskan pergaulan sosialnya dengan teman-tema sebayanya. Remaja mulai betah berbicara berjam-jam melalui telepon. Topik pembicaraan biasanya seputar pelajaran, film, tv atau membicarakan teman yang disukai. Bentuk Bentuk Kenakalan Remaja
Kebut-kebutan dijalanan yang mengganggu keamanan lalu lintas dan
membahayakan jiwa serta orang lain Memakai dan menggunakan bahan narkotika bahkan hal yang mereka anggap ringan yakni minuman keras. Perjudian dan bentuk-bentuk permainan lain dengan taruhan, seperti permainan domino, remi dan lain-lain. Perkelahian antar geng, antar kelompok, antar sekolah, sehingga harus melibatkan pihak yang berwajib. Bentuk-bentuk kenakalan Remaja di Lingkungan Universitas 1. Tawuran antar Mahasiswa 2. Mencuri 3. Menyontek 4. Menitip Absen ke Teman 5. Merusak Fasilitas Kampus 6. Tidur di dalam kelas Efek Kenakalan Remaja
Akan tumbuh menjadi sosok yang berkepribadian buruk
Dikucilkannya ia dari pergaulan sekitar Karena banyak dikucilkan, akan dianggap sebagai pengganggu dan orang tidak berguna. Masa depan yang suram dan tidak menentu Kriminalitas bisa menjadi salah satu dampak kenakalan Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan dengan cara:
1. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya. 2. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket. 3. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar. 4. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat. 5. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang hubungan sosial yang baik. 6. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif. 7. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja. Kesimpulan Usaha yang bisa dilakukan dalam mengatasi kenakalan remaja di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut : memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etika, memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja, memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang hubungan sosial yang baik, mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif, memberikan sanksi tegas kepada pelaku kenakalan remaja.