Anda di halaman 1dari 15

Pokok-Pokok Pengaturan

BIMWIN CATIN
Umum
• Bimwin Catin: layanan bimbingan yang disediakan oleh Kementerian Agama
bagi Calon Pengantin, untuk memberi bekal pengetahuan dan keterampilan
mengelola dinamika perkawinan dan keluarga.
• Bimwin Catin merupakan Program Nasional yang bertujuan meningkatkan kualitas
perkawinan, ketahanan dan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga
sakinah.
• Bimwin Catin wajib diberikan kepada setiap orang yang akan melaksanakan
perkawinan.
• Setiap Catin berhak mendapatkan Bimwin Catin.

• Bimwin Catin menjadi Layanan Unggulan KUA Kecamatan


Peserta
• Peserta Bimwin Catin adalah Catin yang telah mendaftarkan diri untuk
mengikuti Bimwin Catin.
• Peserta memiliki waktu 90 hari sejak pendaftaran untuk mengikuti Bimwin
Catin
• Peserta berhak:
1. memilih Pelaksana;
2. memilih Metode Pelaksanaan;
3. memilih jadwal Bimwin Catin; dan
4. memperoleh Sertifikat.

• Peserta berkewajiban:
1. mengikuti seluruh Sesi dan Materi Bimwin Catin dengan lengkap dan utuh;
2. memenuhi semua persyaratan dan tata tertib yang ditentukan; dan
3. mengikuti Bimwin Catin dengan sungguh-sungguh.
Koordinator Bimwin Catin
• Koordinator:
• Kepala Seksi pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota yang mempunyai tugas
melaksanakan bina keluarga sakinah; dan
• Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Perwakilan RI.

• Koordinator bertanggung jawab:


• Bertanggung jawab terhadap target Bimwin Catin
• Pelaksanaan anggaran Bimwin Catin
• Supervisi, pemantauan dan pengendalian pelaksanaan Bimwin Catin

• Koordinator berkewajiban:
• Menetapkan target Bimwin Catin
• Menyusun strategi pencapaian target
• Mengatur penyelenggaraan Bimwin Catin
• Supervisi, pemantauan dan pengendalian pelaksanaan Bimwin Catin
Pelaksana Bimwin Catin
• Pelaksana:
• KUA Kecamatan;
• Kantor Perwakilan RI; dan
• Lembaga Lain.

• Kewajiban pelaksana:
• Mempromosikan Bimwin Catin
• Melaksanakan Bimwin Catin
• Menyusun laporan

• Lembaga Lain adalah lembaga keagamaan Islam, Perguruan Tinggi, ponpes, dsb
yang memiliki program pembangunan keluarga sakinah.
• Bimwin Catin oleh Lembaga lain dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja sama
dengan Menterti Agama
Fasilitator Bimwin Catin
• Fasilitator adalah seseorang yang telah memenuhi persyaratan untuk
memberikan fasilitasi Bimwin catin yang ditetapkan oleh Kementerian
Agama:
• Beragama Islam
• Berwawasan kebangsaan dan moderat
• Mengikuti Bimtek Fasilitator

• Fasilitator dari unsur:


• Kementerian Agama,
• Kementerian Kesehatan,
• BKKBN;
• Perwakilan RI; dan
• Lembaga Lain.
Metode Bimwin Catin
• Metode Bimwin Tatap Muka, yaitu pelaksanaan bimbingan secara klasikal yang
diberikan kepada sejumlah Peserta dan diampu oleh Fasilitator
• Mandiri, yaitu pelaksanaan bimbingan tatap muka secara perorangan atau
berpasangan yang diperoleh Peserta di tempat kedudukan masing-masing petugas
Fasilitator pengampu Sesi dan Materi Bimwin Catin
• Virtual, yaitu pelaksanaan bimbingan secara daring dengan menggunakan aplikasi
video conference yang diberikan kepada sejumlah Peserta dan diampu oleh
Fasilitator
• Peserta berhak memilih metode dan jadwal pelaksanaan yang diinginkan
Modul
• Modul diterbitkan oleh Kementerian Agama, terdiri dari:
• Modul Fasilitator
• Bacaan Mandiri Calon Pengantin: Buku Fondasi Keluarga Sakinah

• Modul memuat Materi Pokok dan Materi Pelengkap

• Materi disajikan dalam beberapa sesi:


• Sesi 1 : Membangun Fondasi keluarga Sakinah
• Sesi 2 : Mengelola Dinamika dan Psikologi Perkawinan dan Keluarga
• Sesi 3 : Memenuhi Kebutuhan dan Mengelola Keuangan Keluarga
• Sesi 4 : Menjaga Kesehatan Reproduksi dan Mencegah Stunting
• Sesi 5 : Membangun Generasi Berkualitas

• Fasilitator pengampu sesi:


• Sesi 1 sd 3 diampu Fasilitator KUA Kecamatan
• Sesi 4 diampu fasilitator kemenkes
• Sesi 5 diampu fasilitator BKKBN
Remedial
• Peserta yang tidak memenuhi/mengikuti sesi dan materi
dengan lengkap wajib mengikuti Remedial
• Remedial dilaksanakan untuk melengkapi sesi dan materi
yang kurang
• Waktu pelaksanaan remedial tidak melewati batas waktu 90
hari terhitung sejak pendaftaran.
• Dalam mengikuti Remedial, peserta/catin dapat memilih
metode dan pelaksana yang dikehendaki
Sertifikat
• Sertifikat merupakan tanda bukti telah mengikuti Bimwin
catin
• Sertifikat hanya diberikan kepada peserta yang telah
mengikuti seluruh sesi dan materi Bimwin Catin
• Sertifikat diterbitkan dan ditandatangani oleh pelaksana
Kerja Sama
• Dalam rangka memperluas target dan cakupan Peserta,
Kementerian Agama dapat mengembangkan kerja sama
dengan Lembaga Lain dan/atau Perwakilan RI
• Kerja sama dituangkan dalam nota kesepahaman dan/atau
perjanjian kerja sama yang ditanda tangani oleh kedua pihak
• Pelaksanaan Bimwin Catin tetap berpedoman pada
ketentuan yang diatur oleh Kementerian Agama
Bimwin Catin Luar Negeri
• Jika memungkinkan, Bimwin catin dapat disediakan bagi WNI di luar negeri

• Layanan Bimwin Catin bagi warga negara Indonesia di Luar Negeri diselenggarakan oleh
Kantor Perwakilan RI

• Koordinator Bimwin Catin Luar Negeri adalah pejabat pada Kantor Perwakilan RI Pelaksana
Bimwin Catin Luar Negeri adalah atase teknis pada Kantor Perwakilan RI

• Fasilitator Bimwin Catin Luar Negeri adalah Pegawai Pencatat Nikah di Luar Negeri atau
pejabat lain yang ditunjuk oleh Kepala Perwakilan RI

• Untuk dapat menjadi Fasilitator, pejabat dimaksud wajib mengikuti bimbingan teknis
Fasilitator yang diselenggarakan melalui kerja sama kementerian agama dan kementerian
Luar negeri

• Dalam hal tidak terdapat petugas fasilitator, Direktur Jenderal dapat menyediakan Fasilitator
yang dibutuhkan
Biaya Bimwin Catin
• Biaya Bimwin catin bersumber dari:
• APBN
• APBD
• Sumber lain yang tidak mengikat

• Bimwin Catin yang dilaksanakan oleh Lembaga Lain dibiayai oleh lembaga penyelenggara

• Biaya Bimwin ditetapkan sebagai berikut:


• Biaya Bimbingan Tatap Muka ditetapkan sebanyak-banyaknya Rp.400.000,- (empat ratus ribu rupiah) per pasang
atau Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) per orang.
• Biaya Bimbingan Mandiri ditetapkan sebanyak-banyaknya Rp. 50.000,- (lima ribu rupiah) per pasang.
• Biaya Bimbingan Virtual ditetapkan sebanyak-banyaknya Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per
kegiatan.
• Biaya berlangganan platform digital ditetapkan sebanyak-banyaknya Rp.300.000,- (tiga ratus ribu
rupiah) per bulan.
Supervisi
• Supervisi bertujuan:
• Memastikan proses, administrasi, dan pengelolaan keuangan dilaksanakan
dengan benar
• Memberikan informasi tentang cara penggunaan Metode dengan benar
• Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program

• Hasil supervisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dibuat dalam


bentuk pelaporan yang ditandatangani oleh tim supervisi dan
Pelaksana Bimwin Catin
• Supervisi dan pelaporan dilakukan secara berjenjang dan berkala
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai