PANDUAN
DIKLAT REVOLUSI MENTAL
BUDAYA KERJA PELAYANAN BAGI MADRASAH
DI WILAYAH KERJA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN BANTUL
1. PEMANGGILAN
a. Panitia melakukan pemanggilan calon peserta diklat sesuai dengan
kewenangan, prosedur dan ketentuan yang berlaku;
b. Panitia mendaftar calon peserta sesuai ketentuan dan persyaratan
yang telah ditetapkan.
c. Panitia memberikan perlengkapan administrasi/bahan belajar,
peralatan serta penjelasan tentang program pembelajaran kepada
calon peserta diklat;
d. Panitia memberi informasi tentang hal-hal lain yang dianggap perlu.
2. PELAKSANAAN DIKLAT
a. Panitia
1) Panitia menyiapkan/menempatkan peserta diklat untuk mengikuti
upacara pembukaan;
2) Panitia mengadakan orientasi untuk peserta diklat sebelum
peserta mengikuti program kediklatan.
b. Peserta
1) Peserta diklat menerima penjelasan/pengarahan program diklat
dari panitia;
2) Peserta wajib mengikuti kuliah sesuai jadwal pelajaran yang telah
ditetapkan;
3) Peserta diklat yang dinilai memiliki dedikasi dan kerjasama yang
baik selama diklat dan dapat menyelesaikan seluruh program
diklat berhak memperoleh sertifikat sesuai ketentuan yang
berlaku.
3. PENGEMBALIAN
a. Pada saat kegiatan diklat berakhir peserta wajib mengikuti upacara
penutupan;
4. LAIN - LAIN
a. Susunan acara untuk Upacara Pembukaan sebagai berikut :
1. Pembukaan
2. Sambutan – sambutan
- …………………………..
- ………………………….. (sekaligus membuka)
3. Doa
4. Penutup
b. Susunan acara untuk Upacara Penutupan sebagai berikut :
1. Pembukaan
2. Sambutan – sambutan
- …………………………..
- ………………………….. (sekaligus menutup)
3. Penyerahan Produk Diklat
4. Doa
5. Penutup
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Dalam proses pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kementerian
Agama peranan Diklat Tenaga Administrasi Keagamaan sangat
penting dan strategis, karena keberhasilan tugas pokok dan fungsi
Kementerian Agama sangat dipengaruhi oleh wawasan pendidikan,
kemampuan, ketrampilan dan sikap pegawai dalam
mengoptimalkan semua aset dan sumber potensi yang ada.
2. Melalui kegiatan Diklat Revolusi Mental Budaya Kerja Pelayanan
Bagi Madrasah di Wilayah Kerja (DDTK) diharapkan potensi
Pegawai di lingkungan Kementerian Agama dapat ditingkatkan
kemampuan dan kompetensinya secara profesional agar lebih
berdaya guna dan berhasil guna dalam mengembangkan mutu dan
prestasi kerja pada satuan kerja/unit kerja masing-masing.
3. Melalui kegiatan Diklat Revolusi Mental Budaya Kerja Pelayanan
Bagi Madrasah di Wilayah Kerja ini, ASN akan diarahkan untuk
memiliki kompetensi dalam melakukan revolusi cara pandang, cara
pikir dan cara kerja dalam memberikan pelayanan. Dengan
Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik ini, diharapkan
kewajiban negara dalam memberikan pelayanan publik yang
berkualitas pada rakyat dapat tercapai.
B. DASAR PENYELENGGARAAN
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik;3
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih, dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
4. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan
dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil;
6. Instruksi Presiden RI Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan
Nasional Revolusi Mental;
7. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Departemen Agama;
8. Peraturan Menteri Agama No. 59 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan;10
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 75 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai pada
Kementerian Agama;
10. DIPA Balai Diklat Keagamaan Semarang Nomor : DIPA-
025.11.2.426185/2020 tanggal 12 November 2019
2. Sasaran
Adapun sasaran Diklat Revolusi Mental Budaya Kerja Pelayanan
Bagi Madrasah di Wilayah Kerja ini adalah tersedianya ASN yang
memiliki nilai-nilai revolusi mental (integritas, etos kerja, dan
gotong royong).
3. Kompetensi
Kompetensi yang dibangun dalam Diklat Revolusi Mental Budaya
Kerja Pelayanan Bagi Madrasah di Wilayah Kerja ini adalah
kemampuan dalam:
a. mengubah cara pandang terhadap permasalahan pelayanan
publik di instansi;
b. mengubah cara pikir dalam menyelesaikan permasalahan
pelayanan publik di instansi; dan
c. mengubah cara kerja untuk mempercepat terwujudnya ASN
yang mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Penanggung jawab;
2. Ketua;
3. Sekretaris;
4. Anggota;
5. Anggota.
2. Hak peserta
a. Peserta berhak mendapatkan pelayanan dalam proses
pendidikan dan pelatihan;
b. Semua peserta berhak mendapatkan konsumsi dan akomodasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
c. Peserta memperoleh uang saku sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Kewajiban Peserta
a. Setiap peserta wajib menaati segala tata tertib, peraturan dan
ketentuan yang dikeluarkan oleh panitia pelaksana;
b. Setiap peserta wajib mengikuti program Diklat sesuai dengan
jadwal yang ditentukan.
c. Bersedia mengikuti pembelajaran sampai dengan selesai;
d. Bersedia mengembangkan keilmuan/ketrampilan di tempat
tugas.
D. ZONA INTEGRITAS
Seluruh pelaskanaan kegiatan diklat dari awal sampai dengan
selesai tidak dipungut biaya apapun. Balai Diklat Keagamaan
semarang berkomitmen untuk pelayanan kediklatan yang bebas
dari gratifikasi dan pungli
BAB III
KURIKULUM DIKLAT
Mata Diklat
JAM
NO MATA DIKLAT
DIKLAT
Overview Materi Kebijakan Substansi Diklat Revolusi 3
1 Mental bagi Pegawai ASN Budaya Kerja Pelayanan
Bagi Madrasah Berbasis Nilai-Nilai Agama
3
2 Kapita Selekta Kementerian Agama
JUMLAH 54
2. Ruang Lingkup Mata Diklat
jumlah 4 2
B. KELOMPOK INTI
1 Konsep Dasar Pelayanan 1.Budaya Kerja 1 2
Publik berbasis Agama 2.Pelayanan Inovatif 1
3.strategi membangun Budaya
Kerja
1 2
2 Konsep Budaya Kerja 1.Konsep Pelayanan Sepenuh 1 2
Pelayanan Publik Berbasis Hati
Revolusi Mental dan Nilai 2.Prinsip-prinsip Pelayanan 1 1
Agama Sepenuh Hati
3.Mental Pelayanan Sepenuh 1 1
Hati Berbasis Agama
Islam,Kristen,Katolik,Hindu,
Budha
11 31
C KELOMPOK PENUNJANG
1 Building Learning 1. Konsep belajar Johari 1 3
Commitment Window
2.Mengenal diri dan orang lain
3.Manfaat belajar kooperatif
4.Komunikasi Efektif
5.Kerjasama Tim
1. Metode
Prinsip pelaksanaan Diklat adalah pembelajaran bagi orang dewasa
(andragogi). Sesuai Penilaian capaian kompetensi yang harus
diperoleh para Pegawai Kementerian Agama, maka pemilihan
metode pengajaran harus disesuaikan dengan karakteristik peserta
diklat dan aktualisasi kegiatan yang dilaksanakan di lapangan. Untuk
itu, metodologi yang memungkinkan untuk dilaksanakan sebagai
berikut :
a. Ceramah
b. Tanya jawab;
c. Diskusi;
d. Pemberian Tugas
2. Tenaga Pengajar
a. Tenaga pengajar Diklat terdiri atas para
Widyaiswara/Widyaiswara luar biasa dan Tenaga Ahli atau
Tenaga Profesional di bidang yang sesuai dengan
kompetensinya, dengan ketentuan:
1) Memiliki pengetahuan tentang kurikulum dan menguasai
materi yang akan diberikan;
2) Menguasai metodologi pengajaran yang tepat serta mampu
menerapkan metode belajar bagi orang dewasa (andragogi);
3) Mempunyai kredibilitas, dedikasi, dan reputasi yang baik.
b. Sehat jasmani dan rohani, cakap, serta memiliki etika dan
kemampuan berkomunikasi yang baik.
c. Mampu memotivasi peserta diklat.
BAB IV
PEMBIAYAAN DAN LAPORAN
A PEMBIAYAAN
Biaya Diklat Revolusi Mental Budaya Kerja Pelayanan Bagi Madrasah di
Wilayah Kerjadi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul
dibebankan pada DIPA Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan
Semarang Tahun Anggaran 2020 . Nomor : SP DIPA-
025.11.2/426185/2020 Tanggal 12 November 2019
B LAPORAN
Sebagai pertanggungjawaban dalam pelaksanaan Diklat akan disusun
dalam bentuk laporan penyelenggaraan dan evaluasi pelaksanaan diklat
yang meliputi :
JADWAL KEGIATAN
DIKLAT REVOLUSI MENTAL BUDAYA KERJA PELAYANAN BAGI MADRASAH
DI WILAYAH KERJA KANKEMENAG KAB. BANTUL
TAHUN 2020
Semarang,
a.n. Kepala,
Kasi Diklat Tenaga Administrasi