A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, telah
mendorong tumbuh dan berkembangnya lembaga pendidikan yang beragam dari berbagai
jenis keahlian dan jenjang keilmuan. Perkembangan ilmu Pengetahuan dan teknologi yang
telah membentuk kecerdasan intelektual ini harus dimbangi dengan Pendalaman Ilmu Syari’ah
dan pembentukan karakter akhlakul karimah untuk membentuk kecerdasan spritual dan
emosional generasi milenial yang cerdas beriman dan berakhlak mulia. Sehingga Madrasah
sebagai lembaga pendidikan Agama tetap dianggap sebagai lembaga yang tetap menghargai
idealism keilmuan dan tetap mengutamakan pendalaman ilmu syari’ah dan penguatan
akhlakul karimah.
Untuk membentuk karakter spritual dan akhlak karimah, madrasah tidak cukup dengan
mengandalkan kurikulum formal bersifat baku dan mengikat tetapi harus memperhatikan
karakteristik wilayah, sosial dan kehidupan beragama dimasyarakat.
MTs Negeri 4 Bolaang Mongondow Selatan berkeinginan mengkolaborasi sistem
pendidikan modern dengan sistem Pendidikan semi pesantren dengan mencoba melakukan
menambahkan pendidikan non formal berupa Tahfizh Alqur’an dan keterampilan lainnya yang
menyeimbangkan antara wilayah fikir, dzikir dan akhlakul karimah seperti yang di contohkan
Rasulullah SAW. Alumni pesantren yang mempunyai kemampuan nalar dan wawasan syari’ah
yang luas serta memiliki pengetahuan umum yang memadai, tetapi prilaku dalam hidup
bermasyarakat jauh dari etika dan akhlak Islam yang mulia.
Dengan terpenuhinya kebutuhan sarana prasarana tersebut diharapkan proses
pembelajaran dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Madrasah Tsanawiyah Negeri 4
Bolaang Mongondow adalah bagian (salah satu unsur) pendidikan nasional yang memiliki peran
penting dalam usaha mencapai tujuan pendidikan nasional sebagaimana peraturan perundang-
undangan diatas, terutama dalam mewujudkan peserta didik dan lulusan yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakul karimah, memiliki
kemantapan aqidah, kedalaman spiritual dan berilmu pengetahuan yang tinggi serta memiliki
keahlian dibidang ilmu pengetahuan agama Islam.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 20Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang SBSN;
6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Usaha Jasa Kontruksi.
7. Peraturan Pemerintah Nomor Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian Negara / Lembaga;
12. Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2015 tentang perubahan keempat peraturan
presiden nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah;
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2011 tentang Pembiayaan Proyek Melaiui
Penerbitan SBSN;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-undang
Nomor 13 tahun 2008 tentang Peraturan Menteri Keuangan No.113 Tahun 2013
tentang Tata Cara Pembiayaan Proyek Kegiatan Melalui Penerbitan SBSN;
16. Peraturan Presiden RI Nomor 59 Tahun2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
17. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015-2019.
18. Keputusan Menteri Agama nomor 39 tahun 2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Agama tahun 2015 – 2019.
19. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agama, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan PMA
Nomor 21 Tahun 2014;
20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pemantauan,
Evaluasi, dan Pelaporan Pembiayaan Proyek / Kegiatan Melalui Penerbitan SBSN.
21. Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 39 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Agama tahun 2015 – 2019
22. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
nomor : 31 /prt/m/2015 tentang perubahan ketiga atas peraturan menteri pekerjaan
umum nomor 07/prt/m/2011 tentang standar dan pedoman pengadaan pekerjaan
konstruksi dan jasa konsultansi
23. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 09 / prt / m / 2013 tentang persyaratan
kompetensi untuk subkualifikasi tenaga ahli dan tenaga terampil bidang jasa
konstruksi menteri pekerjaan umum,
24. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa pemerintah nomor 1
tahun 2015 tentang e – tendering
25. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 25 / PMK.05 / 2016 tentang
tata cara pelaksanaan pembayaran kegiatan yang dibiayai melalui penerbitan Surat
Berharga Syariah Negara.
26. Keputusan Menteri Agama nomor 535 tahun 2018 tentang penegerian 48 Madrasah,
khususnya MTs Negeri 4 Bolmong Selatan
D. RUANG LINGKUP
Lingkup kegiatan yang dimaksud, ditujukan untuk mewujudkan fasilitas dan sarana
Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Bolaang Mongondow Selatan melalui Pengadaan Sarana
dan Prasarana Pusat Pembelajaran Terpadu Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Bolaang
Mongondow Selatan, berupa :
1) Pembangunan Ruang Kelas Belajar yang layak dan memadai;
2) Pembangunan Gedung Ruang Kepala Madrasah dan Guru serta ruang Tata Usaha
3) Pembangunan Pagar Keliling Madrasah
Pengadaan fasilitas sarana – prasarana seperti tersebut diatas merupakan upaya untuk
mewujudkan visi dan misi Madrasah. Sebagai lembaga pendidikan milik pemerintah, maka
segala bentuk kegiatan yang diusulkan mengikuti aturan dan arahan yang sesuai dengan
petunjuk dan standar yang berlaku di lingkungan pemerintahan. Secara lebih khusus dalam
kegiatan pengadaan jasa konsultansi dan jasa pemborongan/pengadaan yang berkaitan
dengan rencana pengembangan Gedung Ruang Kelas Baru Madrasah Tsanawiyah Negeri 4
Bolaang Mongondow Selatan, akan mengikuti aturan teknis dan keuangan yang berlaku dan
yang sudah memiliki petunjuk. Komponen kegiatan proyek pembangunan ini, akan dibiayai oleh
SBSN tahun 2021 terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
1. Perencanaan dan pengusulan pembiayaan proyek
2. Proses perencanaan (planning) yang dikelompokkan menjadi dua tahap, yaitu:
(1) Planning dalam garis manajemen konsultan untuk menyusun DED pembangunan
Gedung Ruang Kelas Belajar. Pada kegiatan Perencanaan ini ditangani oleh
konsultan perencana yang dipilih melalui kegiatan seleksi sederhana untuk memilih
penyedia jasa konsultan perencana.
(2) Manajemen Konstruksi untuk mengawasi pembangunan Gedung Ruang Kelas Belajar
pada kegiatan Pengawasan ini ditangani oleh konsultan Pengawas yang dipilih melalui
kegiatan seleksi sederhana untuk memilih penyedia jasa konsultan Pengawas.
3. Proses pelaksanaan Pembangunan Fisik Gedung
Proyek Pembangunan Gedung Ruang Kelas Belajar dan bangunan lainnya di Madrasah
Tsanawiyah Negeri 4 Bolmong Selatan dilaksanakan diatas lahan seluas 3645 M2 (Tiga ribu
Enam ratus Empat puluh Lima Meter Persegi) merupakan proses pelaksanaan pembangunan
fisik dan pengadaan meubelair serta peralatan Kegiatan Belajar Mengajar.
4. Pengendalian (controlling) kotrak kerja dengan penyedia
Pada kegiatan ini Pejabat Pembuat Komitmen sebagai Pimpinan Proyek melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya dalam melakukan pengendalian dan pengawasan kontrak kerja yang
telah ditanda tangani bersama dengan pihak penyedia.
Pada tahap ini juga PPK melakukan pengendalian dalam realisasi anggaran dengan
menyusun rencana penarikan secara terukur dan sistematis.
5. Penyusunan Laporan Kegiatan
Pada kegiatan ini Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) sebagai Pimpinan Proyek dibantu
oleh tim teknis bagian administrasi pelaporan dan tenaga ahli mendokumentasikan dan
menyusun laporan setiap tahapan kegiatan serta realisasi anggaran.
H. PELAKSANA PROYEK
1. MANAJEMEN PENGELOLAAN
3) Tim Pendukung
a) Bagian Administrasi
Kualifikasi : Sarjana administrasi / Ekonomi / manajemen / hukum / komputer minimal S1
Tugas dan fungsi :
• Bertanggung jawab dalam surat menyurat proyek
• Bertanggung jawab dalam penyusunan dan penyimpanan arsip
• Menyusun pelaporan proyek
• Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan proyek
• Membuat rencana kebutuhan tenaga pelaksana
b) Bagian Keuangan
Kualifikasi : Sarjana minimal S1 (diutamakan dalam bidang ekonomi dan keuangan) /
sarjana komputer / sarjana ilmu administrasi negara.
Diutamakan yang mempunyai kemampuan/pengalaman dalam penanganan administrasi
Proyek APBN Tugas dan Fungsi :
• Bertanggung jawab dalam penyusunan rencana anggaran proyek setiap tahun anggaran
selama masa pelaksanaan proyek (Usulan DIPA)
• Bertanggung jawab dalam proyeksi anggaran proyek selama masa kegiatan dan rencana
penarikan anggaran proyek dibantu oleh PMS Consultant
4) Tim Teknis
Tim Teknis diangkat dan ditetapkan oleh Pimpinan Proyek berdasarkan usulan dari Manajer
Proyek dengan mengacu pada ketentuan dalam Peraturan presiden nomor 4 Tahun 2015
tentang perubahan keempat Peraturan Presiden nomor 54 tahun 2010, yang mempunyai waktu
penuh dalam pelaksanaan proyek dan mempunyai kemampuan / pengalaman / keahlian dalam
pelaksanaan proyek.
Kualifikasi :
• Sarjana minimal S1 diutamakan dalam bidang Teknik Arsitektur
• Memiliki pengalaman dalam pekerjaan keproyekan
• Memiliki waktu penuh dalam menjalankan tugasnya
Terbilang : Dua milyar tujuh ratus tujuh juta enam ratus lima puluh tujuh ribu
rupiah
Skema pelaksanaan proyek ini dilaksanakan dengan berpedoman pada aturan dan
ketentuan yang berlaku diantaranya sebagai berikut :
1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara;
2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Usaha Jasa Kontruksi.
3) Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2015 tentang perubahan keempat peraturan
presiden nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2011 tentang Pembiayaan Proyek Melaiui
Penerbitan SBSN;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-undang
Nomor 13 tahun 2008 tentang Peraturan Menteri Keuangan No.113 Tahun 2013
tentang Tata Cara Pembiayaan Proyek Kegiatan Melalui Penerbitan SBSN;
6) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pemantauan,
Evaluasi, dan Pelaporan Pembiayaan Proyek / Kegiatan Melalui Penerbitan SBSN.
7) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 25 / PMK.05 / 2016 tentang
tata cara pelaksanaan pembayaran kegiatan yang dibiayai melalui penerbitan Surat
Berharga Syariah Negara.
8) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
nomor : 31 /prt/m/2015 tentang perubahan ketiga atas peraturan menteri pekerjaan
umum nomor 07/prt/m/2011 tentang standar dan pedoman pengadaan pekerjaan
konstruksi dan jasa konsultansi
Dengan berpedoman pada ketentuan seperti tersebut diatas kegiatan pelaksanaan
proyek yang di danai dari SBSN ini akan dapat berjalan sesuai dengan prosedur dan
meminimalisasi adanya persoalan – persoalan hukum yang dapat muncul pada saat
perencanaan dan pelaksanaan proyek dan kegiatan.
Secara garis besar skema pelaksanaan kegiatan meliputi :