Anda di halaman 1dari 13

Orientasi Juknis

Sekolah/Madrasah Sehat
tentang Pendidikan
Kesehatan Reproduksi
Jakarta, 25 Oktober 2021
Apakah Kesehatan Reproduksi itu?
 Adalah keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara utuh,
tidak semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan yang
berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi. (PP No. 61
tentang Kesehatan Reproduksi)
(1) SUPAS 2015 (2) SDKI 2017 (3)Riskesdas 2018 (4)Riskesdas 2010 (5)CATAHU 2018 (6)SPHPN 2016 (7)Laporan Perkembangan
HIV AIDS dan PMS Triwulan III tahun 2019 (8) Globocan 2018 (9)POGHAUI, 2013
64.211
Angka Dispensasi Pernikahan Anak yang Dikabulkan
Pengadilan Agama
Data BADILAG Tahun 2016-2020

23.126

11.819 12.504
8.488

2016 2017 2018 2019 2020

Pernah melahirkan Hamil anak pertama

Sumber: Survey Demography Kesehatan Indonesia 2017


Mengapa Kesehatan
Reproduksi Penting?
ANAK REMAJA DEWASA

Masa
Belum Butuh
Transisi
Biologis,
Sikap dan
Perilaku
dukungan Sosial,
tersosialisasikannya Psikologis,
positif
Intelektual
secara menyeluruh
cara perawatan
kebersihan organ
reproduksi, perilaku
seksual pranikah,
kehamilan anak yang
berisiko dan masalah
reproduksi pada
peserta didik saat ini 5

dan setelah dewasa.


Pendidikan Kesehatan Reproduksi dalam
Sekolah/Madrasah Sehat
Pendidikan kesehatan reproduksi bagi anak usia sekolah lebih menekankan
kepada proses pertumbuhan dan perkembangan untuk mencapai dewasa
sehat dan mengasah kemampuan/daya tangkal peserta didik untuk
menghindarkan diri dari perilaku berisiko atau pengaruh luar yang akan
berdampak negatif bagi kesehatan mereka khususnya kesehatan reproduksi.

Materi kesehatan reproduksi yang diberikan bagi anak usia


sekolah antara lain:
1. Konsep dasar pendidikan kesehatan reproduksi
2. Nilai, norma, batasan diri dan hubungan dengan orang lain
3. Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
4. Masalah kesehatan reproduksi peserta didik
5. Gender dan kekerasan
6. Teknologi, informasi dan komunikasi
7. Dukungan dan layanan masalah kesehatan reproduksi di
sekolah
Sasaran dan
Pelaksana
Guru kelas, guru mata pelajaran IPA,
PJOK, guru UKS/M, peserta didik
Waktu dan Tempat
 Waktu

• Intrakurikuler: dilaksanakan sedikitnya 1 kali  Tempat


setiap minggu pada jam pelajaran Guru
BK/Guru kelas atau terintegrasi pada mata
pelajaran guru lainnya seperti IPA atau PJOK
yang sesuai.
• Kokurikuler: dilaksanakan sedikitnya 1 kali
setiap minggu. • Intrakurikuler : di kelas masing-
• Ekstrakurikuler: dilaksanakan sedikitnya 1 kali masing.
setiap minggu melalui kegiatan secara • Kokurikuler :
interaktif/dalam bentuk permainan. • Ekstrakurikuler : di luar kelas
Alur Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Kegiatan : Dilaksanakan :
Peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi (soft skill) melalui : - Pendidikan Kespro : minimal 1x
- Terintegrasi dalam mata pelajaran - Pengayaan dan pembiasaan seminggu
- Kegiatan Ekstrakurikuler - Ko kurikuler
- Muatan Lokal

Sekolah Sekolah memberikan Sekolah bekerjasama dengan


Sekolah/Madrasah menginformasikan Guru PJOK, wali kelas
menentukan materi kesehatan Puskesmas/lembaga lain untuk dan Kep.Sek memantau
kegiatan pada reproduksi terintegrasi memberikan penyuluhan
jadwal pelaksanaan orang tua/wali pendidikan kesehatan
kegiatan dengan mata pelajaran kesehatan reproduksi/ kegiatan reproduksi di sekolah
pada saat MOS sesuai ekstrakurikuler

Sarana yang dibutuhkan :


 Modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi
 Rencana Pembelajaran guru BK/wali
kelas/ lainnya yang dapat diintegrasikan
dengan materi kesehatan reproduksi.
 Media KIE Lainnya
Alur Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Anak Usia Dini
Materi yang diberikan: Waktu Pelaksanaan :
Kegiatan : 1. Pengenalan alat reproduksi • Pembiasaan membersihkan alat
2. Pengenalan fungsi alat reproduksi
• Pendidik mengedukasi orang tua reproduksi setelah BAK dan BAB dengan
3. Keterampilan membersihkan dan merawat alat
melalui kelas orang tua dengan materi benar
reproduksi
Kesehatan Reproduksi. • Pembelajaran dengan tema Tubuhku dan
4. Nilai, norma, batasan diri dan hubungan dengan orang
atau Kesehatanku
• Terintegrasi dengan pembelajaran lain
5. Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik • Kegiatan insidental sesuai keadaan dan
tema TubuhKu. komunikasi yang timbul dipercakapan
6. Masalah kesehatan reproduksi peserta didik
7. Gender dan kekerasan anak

Pendidik Pendidik merencanakan


Pendidik Pendidik Pendidik mencatat
menyiapkan Pendidik membuat dan melaksanakan 4
memasukan mempersiapkan kegiatan di proses perkembangan
Prosedur pembelajaran
kesehatan pembelajaran: Pijakan pengetahuan dan
Operasional Standar dengan tema
reproduksi dalam
buku dan alat lingkungan main, pijakan keterampilan anak
mendampingi dan Tubuhku dan atau peraga sebelum main, pijakan
tujuan terkait kesehatan
menyiapkan anak Kesehatanku pendukung saat main, pijakan setelah
pembelajaran main reproduksi
mandiri BAK/BAB

Sarana yang dibutuhkan :


 Buku KIA
 Juknis Pelaksanaan UKS/M di Satuan
PAUD
 Media KIE lain terkait seperti boneka,
patung anatomi manusia, dsb
Langkah-Langkah Melaksanakan
Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Pendidikan Kesehatan reproduksi diberikan
melalui program Aksi Guru secara berjenjang
Intrakurikuler dari Direktorat GTK (Guru dan Tenaga
Kependidikan) Kemendikbud

Dilaksanakan seperti alur pemberian pelajaran melalui


kokurikuler biasanya.
Kokurikuler
Dilaksanakan sedikitnya 1 kali setiap minggu, dengan
memberikan pemahaman dan keterampilan terkait
Kesehatan reproduksi. Guru menyampaikan
pendidikan kespro melalui diskusi, bermain peran,
Ekstrakurikuler studi kasus dan permainan
Sumber Bacaan

 Riset Kesehatan Dasar 2010


 Perturan Presiden Nomor 61 tahun 2014
 Global School-Based Student Health Survey 2015
 Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2017
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai