Anda di halaman 1dari 27

Konsep Askep agregat dalam

komunitas : kesehatan anak

Ns. I Putu Eka Viqtrayana, S.Kep.,M.Kes.


Definisi Komunitas Anak

Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah


tertentu dengan sistem sosial tertentu. Komunitas meliputi
individu, keluarga, kelompok/agregat dan masyarakat. Salah satu
agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah yang
tergolong kelompok berisiko (at risk) terhadap timbulnya
masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat.
Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan,
terdapat berbagai definisi tentang anak usia sekolah yaitu:

 Menurut definisi WHO (World Health Organization) yaitu golongan


anak yang berusia antara 7-15 tahun , sedangkan di Indonesia
lazimnya anak yang berusia 7-12 tahun.
 Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun
Anak Usia sekolah sebagai kelompok
berisiko di komunitas
Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai 12 tahun yang
masih duduk di sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan
sesuai usianya.
Anak usia sekolah merupakan kelompok risiko yaitu suatu kondisi yang
dihubungkan dengan peningkatan kemungkinan adanya kejadian penyakit.
Hal ini tidak berarti bahwa jika faktor risiko tersebut ada pasti akan
menyebabkan penyakit, tetapi dapat berakibat potensial terjadinya sakit
atau kondisi yang membahayakan kesehatan secara optimal dari populasi.
Anak usia sekolah merupakan populasi risiko karena beberapa hal yaitu:

 Anak banyak menghabiskan waktu di luar rumah


 Aktivitas fisik anak semakin meningkat
 Pada usia ini anak akan mencari jati dirinya
 Masih membutuhkan peran orang tua untuk membantu memenuhi kebutuhan
Framework/model pengkajian
komunitas
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada
agregat anak usia sekolah menggunakan
pendekatan Community as partner model. Klien
(anak usia sekolah) digambarkan sebagai inti (core)
mencakup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan
keyakinan dengan 8 (delapan) subsistem yang saling
mempengaruhi meliputi lingkungan fisik pelayanan
kesehatan dan sosial, ekonomi, keamanan dan
transportasi, politik dan pemerintahan,
komunikasi, pendidikan dan rekreasi.
Sistem yang di kaji

Data inti komunitas terdiri dari:


 Demografi : Jumlah anak usia sekolah keseluruhan,
jumlah anak usia sekolah menurut jenis kelamin,
golongan umur.
 Etnis : suku bangsa, budaya, tipe keluarga.
 Nilai, kepercayaan dan agama : nilai dan
kepercayaan yang dianut oleh anak usia sekolah
berkaitan dengan pergaulan, agama yang dianut,
fasilitas ibadah yang ada, adanya organisasi
keagamaan, kegiatan-kegiatan keagamaan yang
dikerjakan oleh anak usia sekolah.
Data Subsystem

1.Lingkungan Fisik
 Inspeksi : Lingkungan sekolah anak usia sekolah,
kebersihan lingkungan, aktifitas anak usia sekolah di
lingkungannya, data dikumpulkan dengan winshield
survey dan observasi.
 Auskultasi : Mendengarkan aktifitas yang dilakukan
anak usia sekolah dari guru kelas, kader UKS, dan
kepala sekolah melalui wawancara.
 Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak
usia sekolah yang kurang baik bagi perkembangan
anak usia sekolah.
2.Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus anak
usia sekolah, bentuk pelayanan kesehatan bila
ada, apakah terdapat pelayanan konseling bagi
anak usia sekolah melalui wawancara.
3. Ekonomi
Jumlah pendapatan orang tua siswa, jenis
pekerjaan orang tua siswa, jumlah uang jajan para
siswa melalui wawancara dan melihat data di staff
tata usaha sekolah.
4.Keamanan dan transportasi
Keamanan : adanya satpam sekolah, petugas
penyebarang jalan.
Transportasi : Jenis transportasi yang dapat
digunakan anak usia sekolah, adanya bis sekolah
untuk layanan antar jemput siswa
5.Politik dan pemerintahan
Kebijakan pemerintah tentang anak usia sekolah,
dan tata tertib sekolah yang harus dipatuhi seluruh
siswa.
6.Komunikasi
Komunikasi formal: Media komunikasi yang digunakan
oleh anak usia sekolah untuk memperoleh informasi
pengetahuan tentang kesehatan melalui buku dan
sosialisasi dari pendidik.
Komunikasi informal: Komunikasi/diskusi yang
dilakukan anak usia sekolah dengan guru dan orang tua,
peran guru dan orang tua dalam menyelesaikan dan
mencegah masalah anak sekolah, keterlibatan guru dan
orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan
masalah anak usia sekolah.
7.Pendidikan
Terdapat pembelajaran tentang kesehatan,
jenis kurikulum yang digunakan sekolah, dan
tingkat pendidikan tenaga pengajar di sekolah.
8.Rekreasi
Tempat rekreasi yang digunakan anak usia
sekolah, tempat sarana penyaluran bakat anak
usia sekolah seperti olahraga dan seni,
pemanfaatannya, kapan waktu penggunaan.
Pengorganisasian pelaksanaan keperawatan
pada kelompok khusus: anak usia sekolah

UKS dikembangkan berdasarkan historical


model yang tercermin dalam Tri Program
Usaha Kesehatan Sekolah atau yang sering
dikenal dengan Trias UKS, yaitu:
 Pendidikan kesehatan
 Pelayanan kesehatan
 Pembinaan lingkungan sekolah sehat
Definisi UKS
(Usaha Kesehatan Sekolah)

Adalah upaya terpadu lintas
program dan lintas sektor
dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan serta
membentuk perilaku hidup
sehat anak usia sekolah yang
berada di sekolah.
Tujuan UKS

Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan


peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang
harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya.
Tujuan UKS
Tujuan Khusus

Memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan
peserta didik, mencakup :
a. Menurunkan angka kesakitan anak sekolah.
b. Meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mental maupun
sosial.
c. Agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan
untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi
aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah.
d. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah.
e. Meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh
buruk narkotika, rokok, alkohol dan obat-obatan berbahaya lainnya.
Sasaran UKS
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi:
Sasaran primer :
 peserta didik
Sasaran sekunder :
 Guru, pamong belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan
dan pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang.
Sasaran Tertier :
 Lembaga pendidikan mulai dari tk pra sekolah sampai SLTA,
termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan
agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya.
 Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan
kesehatan.
 Lingkungan, yg meliputi: lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat sekitar sekolah
Dasar Penyelenggaraan UKS

1. UU No. 32 Tahun 2004 ttg


Pemerintah Daerah (pasal 13
dan 14)
2. SKB 4 Menteri (Mendiknas,
Menkes, Menteri Agama dan
Mendagri)
STRATEGI PROGRAM UKS
DUKUNGAN
PEMERINTAH
(TP-UKS) DAN
WARGA
SEKOLAH
EXISTING SEKOLAH :
1. Rendahnya PHBS Warga
Sekolah ; PROGRAM UKS :
2. Rendahnya Kualitas
1. PENDIKAAN
Kesehatan Lingkungan MENINGKATNYA
Sekolah ; KESESEHATAN
MUTU PENDIDIKAN
3. Prevalensi Angka 2. PELAYANAN SEKOLAH
DAN PRESTASI
kesakitan Siswa masih KESEHATAN SEHAT BELAJAR
tinggi ; 3. PEMBINAAN
4. Presensi Kehadiran KESEHATAN
Siswa belum optimal ;
LINGKUNGAN
5. Prestasi Belajar relatif
belum merata ;
MENINGKATNYA
DUKUNGAN SUMBER DAYA
DUNIA USAHA MANUSIA YANG
DAN SEKTOR BERKUALITAS
SWASTA (NGO) (PRODUKTIF DAN
BERDAYA SAING)
Prinsip Pengelola UKS

a. Mengikutsertakan peran guru, peserta didik, karyawan
sekolah, komite sekolah.
b. Kegiatan yang terintegrasi, dengan pelayanan kesehatan
menyeluruh dalam rangka meningkatkan kesehatan
peserta didik.
c. Melaksanakan rujukan, dengan mengatasi masalah
kesehatan yang tidak dapat diatasi Puskesmas atau
Rumah Sakit
d. Kolaborasi tim, dengan melibatkan kerja sama lintas
sektoral dengan pembagian tugas pokok dan fungsi yang
jelas.
Kegiatan dalam UKS
1) Melaksanakan Pendidikan Kesehatan
di Sekolah dan madrasah.
2) Menyelenggarakan pelayanan
Kesehatan di sekolah dan madrasah,
3) Menciptakan Lingkungan Kehidupan
Sekolah dan madrasah yang sehat.

(TRIAS
UKS)
Penerapan Trias UKS
Pendidikan Pelayanan Kesehatan
PELAYANAN  Pe m e r i ks a a n
Kesehatan KESEHATAN Ke s e h ata n
• Literasi Kesehatan  Imunisasi
menggunakan Buku  Pemberain Tablet Tambah
Rapor Kesehatanku Darah bagi Remaja Putri
• Pembiasaan Hidup  Pe m b e r i a n o b at ca c i n g
Bersih (Cuci tangan
pakai sabun, sikat
gigi, menjaga
kebersihan kuku) TRIAS UKS PEMBINAAN
• Sarapan Bersama LINGKUNGAN
Bergizi Seimbang PENDIDIKAN SEHAT
• Aktifitas Fisik KESEHATAN
(Peregangan, senam
bersama)
• Pendidikan Kesehatan Pembinaan Lingkungan
Reproduksi dan Sehat
Pendidikan • Pe m b i n a a n ka n ti n
Keterampilan Hidup • Kebun sekolah
Sehat (PKHS) • Pembinaan sanitasi sekolah
• Pencegahan HIV AIDS • Pemberantasan sarang
(ABAT) nyamuk
• Pembinaan Dokter • Penerapan Kawasan Tanpa
Kecil/Kader Rokok dan NAPZA
Kesehatan Remaja / • Penerapan Kawasan
Konselor Sebaya, dll Tanpa Kekerasan
1. Pendidikan Kesehatan

• Melakukan penyuluhan PHBS, gizi, narkoba,


KRR terhadap siswa, guru dan orang tua.
• Melaksanakan pelatihan UKS bagi TP UKS,
guru pembina UKS dan kader kesehatan.
• Melaksanakan pendidikan dan kebiasaan hidup
bersih melalui program sekolah sehat.
• Melaksanakan pembinaan PHBS dengan
metode pemeriksaan langsung dan sistem
kompetisi.
2. PELAYANAN
KESEHATAN

* PROMOTIF

* PREVENTIF

* KURATIF
* REHABILITATIF
Pelayanan Kesehatan

1. Penjaringan dan pemeriksaan kesehatan


berkala serta penyuluhan kesehatan
2. Imunisasi
3. Gizi dan warung sekolah
4. Rujukan medik jika diperlukan
(Puskesmas)
5. Penanganan kasus anemi
6. Pengobatan ringan (P3k dan P3P)
Pembinaan Lingkungan Kehidupan
Sekolah Sehat, Baik Fisik, Mental, Sosial
Maupun Lingkungan

1. Pelaksanaan 7K (Kebersihan, Keindahan,


Kenyamanan, Ketertiban, Keamanan,
Kerapihan, Kekeluargaan);
2. Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan
lingkungan;
3. Pembinaan kerjasama antar masyarakat
sekolah (guru, murid, pegawai sekolah,
orang tua murid dan masyarakat sekitar).
Peran perawat komunitas dalam
kesehatan anak usia sekolah
 Kolaborator
 Koordinator
 Case finder
 Case manager
 Pendidik
 Konselor
 Peneliti
 Care giver
 pembela
Masalah kesehatan pada kelompok
khusus
 Kebutuhan nutrisi : berat badan berlebih/kurang,
perilaku jajan yang tidak sehat, gangguan makan
 Kebersihan diri yang kurang
 Kebutuhan psikososial: HDR, depresi, hiperaktif,
dan resiko bunuh diri
 Kebutuhan belajar: gangguan konsentrasi belajar
 Merokok atau minum pada anak usia sekolah
 Pengaruh lingkungan yang tidak kondusif :
tinggal di daerah rawan bencana dan konflik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai