Anda di halaman 1dari 33

WORKSHOP

PENGUATAN
MANAJEMEN UKS
Jogjakarta, 5-6 Oktober 2021
Uraian Kegiatan Hari 1
 Laporan panitia: (Ibu Maulani Mega Hapsari, MA, koordinator bidang peserta didik)
Kegiatan ini diikuti oleh 7 dinas pendidikan Kab dan Kota meliputi:
Sleman
Yogyakarta
Purbalingga
Tegal
Pemalang
Blitar
Dengan total peserta 147
 tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi sekaligus pemahaman
mengenai UKS yang berkaitan erat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
 “Melalui acara ini, diharapkan para peserta bisa mendapatkan banyak informasi dan
ilmu yang bermanfaat. Saya juga berharap informasi yang sudah didapatkan, tidak
hanya berhenti di para peserta yang hadir saja, namun dapat diteruskan di
lingkungan sekolah masing-masing. Kami menaruh harapan besar kepada para
peserta yang hadir, agar UKS mendapatkan perhatian lebih. Karena UKS itu
menyangkut ke banyak aspek, baik yang secara fisik maupun non fisik, itu semua
tercakup dalam UKS,”
Uraian Kegiatan Hari 1
Membuka kegiatan, Direktur Sekolah Menengah Pertama, Drs.
Mulyatsyah, M.M,
menyampaikan peran penting manajemen UKS sebagai garda
terdepan dalam mencegah penyebaran kasus COVID-19 dalam
proses pembelajaran tatap muka terbatas.
“Manajemen UKS berperan sebagai garda terdepan dalam mencegah
penyebaran kasus COVID-19 di sekolah. Sehingga anak-anak harus
diberi pemahaman agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan di
mana pun berada. Manajemen UKS hendaknya bisa membentuk
satgas-satgas COVID-19 di lingkungan sekolah. Sehingga ketika
terjadi hal-hal yang berindikasi pada kasus COVID-19, dapat
dilakukan penanganan secepat mungkin,”.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI

PENGUATAN
MANAJEMEN UKS
SMP

DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENDIDIKAN
DASAR
DAN PENDIDIKAN MENENGAH 6
| PENGERTIAN DAN TUJUAN UKS
1. PENGERTIAN
UKS merupakan upaya satuan pendidikan dalam menanamkan, menumbuhkan,
mengembangkan serta meningkatkan kemampuan hidup sehat, dengan penerapan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta derajat kesehatan peserta didik melalui
pelaksanaan Trias UKS yakni:
a. Pendidikan Kesehatan: melalui kegiatan peningkatan pengetahuan secara
intrakurikuler, kokurikuluer dan ekstrakurikuler dan pembiasaan PHBS;
b. Pelayanan Kesehatan: melalui pencegahan penyakit seperti dengan imunisasi dan
minum obat cacing; dan
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat: dengan melengkapi sarana prasarana
PHBS, antara lain air bersih, toilet, tempat cuci tangan, tempat sampah, saluran
drainase

2. TUJUAN
Meningkatkan kesehatan, mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik yang
tercermin dalam kehidupan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dan lingkungan sekolah
yang sehat sehingga memungkinkan peserta didik mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal.
7
PELAY

| TRIAS UKS ANAN


KESEH
ATAN

PELAYANAN KESEHATAN
TRIAS PEMBIN 1. Penjaringan Kesehatan dan
AAN
PENDID UKS LINGKU Pemeriksaan Berkala
IKAN
NGAN
KESEH
SEKOLA 2. Pemberian Tablet Tambah Darah
ATAN H SEHAT bagi Remaja Putri (SMP dan
SMA) / Pemberian obat cacing
(SD)
3. P3K dan P3P
4. Imunisasi
PEMBINAAN LINGKUNGAN
PENDIDIKAN KESEHATAN
SEKOLAH SEHAT
1. Literasi Kesehatan
1. Pembinaan kantin dan PKL sekitar
2. Pembiasaan PHBS melalui kegiatan
sekolah
CTPS dll
2. Pemanfaatan Pekarangan Sekolah
3. Pendidikan Gizi
(Tanaman obat keluarga (Toga),
4. Aktifitas Fisik (peregangan, senam
buah/sayur)
bersama)
3. Pembinaan sanitasi sekolah dan
5. Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan
Pengelolaan Sampah
Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat
4. Pemberantasan sarang nyamuk
(PKHS)
5. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok,
6. Pembinaan Kader Kesehatan Sekolah
tanpa NAPZA dan tanpa Kekerasan.
(Dokcil/ KKR, PMR, Konselor Sebaya,
Tanpa pornografi/pornoaksi
dll)
8
Diciptakan :
In formasi kegiatan UKS di Dit.SMP
Tanggal 4 Juli 1985 oleh Tim Pembina UKS
Pusat;
Tanggal 23 Juli 1985 Rapat Tim Pembina UKS
Pusat menyepakati sebagai logo UKS;
Disahkan melalui Rapat Kerja Nasional II Tim
Pembina UKS seluruh Indonesia tahun 1991, di
Batu, Malang – Jawa Timur

Logo Tim pembina UKS/M, terdiri atas :


segitiga sama sisi
Di dalam segitiga tersebut terdapat sebuah lingkaran yang menyinggung ketiga
segitiga itu.
Dalam lingkaran tertulis
UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
yang di tulis mendatar dan vertikal dengan huruf K terletak di tengah-tengah
Singkatan UKS mendatar dan vertical :
Melambangkan bahwa Pembinaan Usaha
Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M)
adalah :
Usaha yang berkesinambungan yang tiada
henti-hentinya,
Diberikan kepada semua jenis tingkat
pendidikan, mulai dari TK/RA sampai
ketingkat SMA/SMK/MA dan
Pembinaan secara berjenjang
Salam UKS/M
 Sehat dimulai dari……... Saya
 Rokok ……...................… No
 Narkoba …………......…… No
 Prestasi ……….......……… Yes
 UKS ……..….. Yes, Yes, Yes... Action
Mars UKS/M
Satukan langkah menggapai
cita
Usaha kesehatan sekolah TRI program UKS jadi
Kebersihan diri dan lingkungan landasan
di jaga Pendidikan kesehatan
Buang segala sampah pada dilaksanakan
tempatnya Pelayanan kesehatan kita
terapkan
Berolah-raga dengan teratur Lingkungan sekolah sehat....
Berbadan sehat dan berbudi Ayoo.... diwujudkan
luhur
UKS tumbuhkan siswa cerdas kuat
Demi menatap masa depan
Berjiwa tangguh bergaya hidup
bangsa
sehat
Galakkan UKS sepanjang
Sikap hormat pada guru dan orang
masa
tua
Beriman dan cinta sesama kita
Usaha Kesehatan
Sekolah/Madrasah
(UKS/M)
 Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M)
adalah kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada
setiap jalur, jenis, dan jenjang Pendidikan.
 UKS/M bertujuan untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan prestasi belajar peserta didik
dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat serta menciptakan lingkungan pendidikan
yang sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan pekembangan yang harmonis
peserta didik.
 Salah satu kegiatan pembinaan dan
pengembangan UKS/M adalah dengan
melaksanakan Sekolah/Madrasah Sehat.
Sekolah/Madrasah
Sehat
Wujud konkrit dari pelaksanaan
Trias UKS dan Manajemen UKS
di setiap jenjang Pendidikan
mulai dari PAUD, SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA.
Tahapan
Sekolah/Madrasah Sehat
Pendidikan Kesehatan
Reproduksi di SMP

Dr Sandeep
Nanwani MMSC
Kesehatan reproduksi sebagai keadaan sehat
secara fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-
mata terbebas dari penyakit atau kecacatan
yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan
proses reproduksi.

Pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah


adalah proses pengajaran dan pembelajaran
berbasis kurikulum yang mencakup aspek kognitif,
emosional, fisik dan sosial dari kesehatan reproduksi.
Mewujudkan kesehatan, kesejahteraan, dan
martabat merekapengajaran yang ampuh.

Mengembangkan hubungan sosial dan seksual


yang saling menghargai

Tujuan pendidikan kesehatan reproduksi


yang komprehensif adalah untuk
Mempertimbangkan bagaimana pilihan mereka
membekali anak-anak dan remaja dengan
mempengaruhi kesejahteraan mereka dan orang
informasi yang akurat, mengembangkan
lain
keterampilan (life skills), membentuk
sikap dan nilai-nilai positif yang akan
memberdayakan mereka untuk
Memahami dan memastikan perlindungan atas hak
mereka sepanjang hidup mereka
Pembinaan lingkungan sehat
Pendidikan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Intrakurikuler Kawasan tanpa pornografi*
Penjaringan kesehatan
Kokurikuler Sekolah ramah anak*
Konselor sebaya
Ekstrakurikuler Penanganan dan rujukan
Layanan BK
Program Gizi
Remaja
PROGRAM
dalamGIZI
REMAJA
Sekolah/Madras
DALAM
ah Sehat
UKS SMP

Sekolah/Madrasah Sehat
Mengapa Gizi
Remaja
Penting
• Remaja merupakan setengah
dari sumber daya manusia untuk
masa depan: asset yang sangat
besar untuk pertumbuhan
ekonomi dan social

• Gizi yang buruk, terutama pada


remaja putri, memiliki dampak
terhadap kesehatan mereka dan
juga kesehatan generasi
selanjutnya.

• Kekurangan gizi juga


mengakibatkan penurunan
imunitas tubuh dan daya tahan ©UNICEF
terhadap penyakit, sehingga Indonesia/2018/irwin

sangat penting pada masa


Komponen Gizi Remaja dalam Sekolah/Madrasah
Sehat
• Pendidikan Kesehatan:
• Pendidikan gizi
• Optimalisasi Aktivitas Fisik
• Pembinaan Kader Kesehatan
sekolah

• Pelayanan Kesehatan:
• Sarapan dan Pemberian Tablet
Tambah Darah (TTD) rematri
• Penjaringan Kesehatan
(pengukuran status gizi) dan
pemeriksaan berkala

• Pembinaan Lingkungan
Sehat
• Pembinaan kantin sehat
• Pemanfaatan pekarangan sekolah
Sanitasi Sekolah
dan Manajemen
Kebersihan
Menstruasi
Pada Jenjang
SMP

Konsep dan
Pelaksanaannya
Reza Hendrawan I WASH Officer I
UNICEF Indonesia
Sistematika
Paparan
 Kenapa Sanitasi Sekolah
Penting
 Situasi Kondisi sanitasi
Sekolah Jenjang SMP di
Indonesia
 Konsep dan Pelaksanaan
Sanitasi Sekolah
 Manajemen Kebersihan
Menstruasi
Manfaat sanitasi sekolah
 (kesehatan)
Sanitasi sekolah adalah langkah awal mewujudkan lingkungan belajar yang sehat. Pelaksanaan program sanitasi
sekolah yang berkualitas mampu mencegah penyebaran penyakit. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) dapat
menurunkan resiko terkena penyakit diare sebesar 30% pada murid sekolah yang mempraktekkan cuci tangan
pakai sabun. Manfaat Sanitasi Sekolah menjadi sangat penting pada era pandemic untuk mencegah Covid19
 (pendidikan)
Air, sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti cuci tangan pakai sabun dapat menurunkan angka
ketidakhadiran secara signifikan hingga 21-54%. Mengkonsumsi air minum di sekolah juga dapat meningkatkan
konsentrasi dalam menyerap pelajaran di sekolah. Kedua hal ini, cuci tangan pakai sabun dan penyediaan air
minum di sekolah secara tidak langsung dapat meningkatkan prestasi belajar di sekolah.
 (kesetaraan gender)
Sanitasi Sekolah yang layak mendorong kesetaraan jender. Anak perempuan sangat rentan untuk tidak melanjutkan
sekolah (putus sekolah), terutama mereka enggan bersekolah ketika tidak tersedia sarana jamban dan air bersih
yang layak, bersih, nyaman, dan aman. Studi UNICEF Tahun 2016 menemukan bahwa, 1 dari 6 anak perempuan
membolos pada saat menstruasi, salah satunya akibat fasilitas sanitasi yang tidak layak di sekolah
 (agen perubahan)
Sanitasi sekolah adalah salah satu jalur terbaik untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Keterlibatan
komponen sekolah dengan masyarakat akan berdampak pada perubahan perilaku hidup bersih dan sehat oleh
anggota masyarakat. Dengan kata lain, anak usia sekolah dasar dapat menjadi agen perubahan hidup bersih dan
sehat di lingkungannya.
Tahapan Pelaksanaan
Sanitasi Sekolah
5

Pelaksanaan Periksa
Kegiatan Kondisi 1
Sanitasi Sanitasi
Sekolah Sekolah
4

Jalin Rencana dan


Kemitraan Penganggaran
dengan
berbagai
pihak 2
Bentuk Tim
3 Pelaksana
UKS/M
Komponen Sanitasi sekolah
Sarana
Sekolah memilik sarana sanitasi yang

1
lengkap, termasuk jamban terpisah
antara laki-laki dan perempuan dengan
air bersih yang tersedia sepanjang waktu,
fasilitas cuci tangan dengan air mengalir
dan tersedia sabun, tempat sampah dan
saluran pembuangan air kotor

Lingkungan Yang Siswa


Bersih yang
Sehat

3Manajemen
Generasi
Berkualitas
2
Sanitasi Perilaku
Manajemen Sanitasi Hidup Bersih
Berbasis Sekolah. Biaya Cuci tangan pakai sabun
operasional sanitasi Lingkungan
secara rutin, buang air di
sekolah dan kegiatan Yang Nyaman
jamban, buang sampah
Promosi Hidup Bersih pada tempatnya, minum
dan Sehat dalam air yang layak konsumsi
RAPBS, dan
mendorong partisipasi
masyarakat
PERAN UKS DALAM PTM TERBATAS
Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan COVID-19 pada
Satuan Pendidikan memberi instruksi agar Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dapat
dioptimalkan perannya dalam koordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan
setempat dalam rangka pencegahan penyebaran COVID- 19.

Dengan demikian ada beberapa Tugas UKS, yaitu:


1. Menjadi bagian Satgas COVID-19 di satuan pendidikan sebagai Tim Kesehatan,
Kebersihan dan Keamanan, dengan tugas:
a. Membuat prosedur pemantauan dan pelaporan kesehatan warga satuan
Pendidikan
b. Membuat daftar kebutuhan sarana prasarana pencegahan COVID-19 di
satuan pendidikan dan mengajukan ke kepala sekolah
c. Melakukan pengaturan pembersihan dan disinfeksi
d. Memantau kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan di satuan Pendidikan
e. Membuat pengaturan PKL dan warung makanan di sekitar sekolah
PERAN UKS DALAM PTM TERBATAS
2. Edukasi PHBS seperti CTPS dengan air mengalir dll;
3. Sosialisasi, edukasi, pembiasaan, dan internalisasi protokol kesehatan 5M;
4. Berkoordinasi dengan Pusat Layanan Kesehatan dalam 3T; dan
5. Merawat serta membuat rencana optimalisasi sarana sanitasi di satuan
Pendidikan sesuai startifikasi UKSM dan Tujuan SDGs.

Sarana sanitasi yang layak, dapat mencegah penularan


Virus Corona, sekaligus salah satu poin dalam tujuan
pembangunan berkelanjutan (SDGs) pada sektor
lingkungan hidup, yaitu memastikan masyarakat
mencapai akses universal air bersih dan sanitasi.

29
| DAFTAR PERIKSA KESIAPAN PTM TERBATAS (1/2)

1 Ketersediaan Sarana Sanitasi


dan Kebersihan
a. Toilet atau kamar mandi
bersih;
b. Sarana cuci tangan pakai Ketersediaan Fasilitas Kesehatan
sabun dengan air mengalir a. Mampu mengakses fasilitas
atau cairan pembersih tangan kesehatan, seperti puskesmas,
(hand sanitizer); dan klinik, rumah sakit, dan lainnya;
c. Disinfektan 2 b. Menerapkan area wajib masker
kain atau masker tembus pandang
bagi yang memiliki peserta didik
disabilitas rungu; dan
c. Thermogun (pengukur suhu
tubuh)

30
30
| DAFTAR PERIKSA KESIAPAN PTM TERBATAS (2/2)
Pemetaan Warga Satuan Pendidikan yang
3
Tidak Boleh Melakukan Kegiatan di Satuan
Pendidikan, seperti:
a. Kondisi medis komorbid tidak terkontrol;
b. Tidak memiliki akses transportasi yang
memungkinkan penerapan jaga jarak
c. Memiliki riwayat perjalanan dari zona
kuning, oranye, merah dan belum
menyelesaikan isolasi mandiri selama 144. Membuat Kesepakatan Bersama
hari; dan Komite Sekolah tentang
d. Memiliki riwayat kontak dengan orang Kesiapan PTM Terbatas
terkonfirmasi positif COVID-19 dan belum
menyelesaikan isolasi mandiri selama 14
(empat belas) hari.

31
Terima
kasih
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai