Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN SAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS

Pembimbing Akademik : Hiryadi, Ns.,M.Kep.,Sp.KOM


Pembimbing Klinik : Rida Husni, S.Kep.,Ns.,MM

Disusun Oleh Kelompok 2 :

Rusihan, S.Kep 2214901210146


Harimansyah, S.Kep 2214901210116
Nurul Afida, S.Kep 2214901210138
Cahaya Kartini, S.Kep 2214901210104
Haifa Nurfidah, S.Kep 2214901110026
Mirna, S.Kep 2214901110041
Muhammad Akbar S.Kep 2214901110042
Fakhrun Nisa, S.Kep 2214901110021
Farrosana, S.Kep 2214901110022
Nor Erika, S.Kep 2214901110056
Tia Apriana 2214901110083

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

1. Definisi/deskripsi
UKS adalah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah
pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan mulai TK sampai SMA/SMK/MA
(Tim pembina UKS,2010: 7).Menurut Depkes RI (2011), UKS adalah upaya terpadu
lintas program dan lintas sector untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
selanjutnya terbentuk perilaku hidup sehat dan bersih baik bagi peserta didik, warga
sekolah, maupun waga masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan mulai dari Taman
Kanak-kanak sampai sekolah Menengah Atas/SekolahMenengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah.

Usaha kesehatan sekolah adalah salah satu wahana untuk meningkatkankemampuan


hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin,selanjutnya di
sebutkan UKS harus sudah mendapat tempat dan perhatian yang baikdi dalam
lingkungan pendidikan. Secara garis besar UKS dapat dikelompokan dalamtiga
bidang atau di sebut dengan 3 program UKS atau yang dikenal sebagai TriasUKS
yaitu: Meskipun demikian bukan berarti mengabaikan pelaksanaan selanjutnya di
sekolah.

Dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dengan UKS adalah usaha kesehatan


sekolah yang di dalam lingkungan sekolah maupun yang di sekitar lingkungan
sekolah, yang sasaranya adalah peserta didik beserta masyarakat sekolah yang lainya
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik sehingga
peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis serta optimal,
menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

2. Trias UKS
Secara garis besar UKS dapat dikelompokan dalamtiga bidang atau di sebut dengan 3
program UKS atau yang dikenal sebagai TriasUKS yaitu:
2.1. Pendidikan kesehatan,merupakan bagian dari keseluruhan upaya kesehatan
(promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) yang menitikberatkan pada upaya
untuk meningkatkan perilaku hidup sehat.Secara konsep: penkes merupakan
upaya mempengaruhi/mengajak orang lain (individu, keompok, masyarakat)
agar berperilaku hidup sehat. Secara operasional: penkes adalah semua
kegiatan untuk memberikan/ meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek
masyarakat dalam memelihara dan meingkatkan kesehatannya.
2.2. Pemeliharaan atau pelayanan kesehatan Ini juga merupakan tingkat efisiensi
fungsional dan / atau metabolisme organisme, sering implisit manusia.
2.3. Kehidupan lingkungan yang sehat.
Lingkungan fisik, missal : menjaga kebersihan kelas dan halaman sekolah,
memperhatiakn pengaturan pencahayaan ( ventilasi ) ruangan, pengaturan
jarak, tempat duduk, dan papan tulis, dll.
Lingkungan mental dan sosial, antara lain : menciptakan suasana hubungan
kekeluargaan yang akarab dan erat antara sesama warga sekolah 

3. Sejarah UKS
Usia UKS boleh dikatakan tidak muda. Pertama kali dirintis tahun 1956 melalui pilot
project UKS Perkotaan di Jakarta dan UKS Pedesaan di Bekasi yangmerupakan
kerjasama antara Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan danKebudayaan
serta Departemen Dalam Negeri. Tahun 1980 dikeluarkan keputusan bersama
antara Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaantentang
kelompok kerja UKS, puncaknya terbit Surat Keputusan Bersama antaraMenteri
Dalam Negeri, Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan danMenteri
Kesehatan pada tanggal 3 September 1980 tentang Kebijaksanaan danPengembangan
UKS, yang kemudian disempurnakan pada tahun 1984 dan tahun2003 seiring
perubahan sistem pemerintahan.

4. Kebijakan Pemerintah/Landasan UKS


4.1. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 42.
4.2. UU NO. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
4.3. UU NO. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Daerah
4.4. UU NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4.5. Peraturan Pemerintah No. 27 tentang Prasekolah, 28 tentang Pendidikan
Dasar,29 tentang Pendidikan menengah.
4.6. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom.
4.7. Peraturan Pemerintah No. 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggung Jawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas
Perbantuan
4.8. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2001 tentang Penyelanggaraan
Dekonsentrasi.
4.9. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 130-67 Tahun 2002 tentang Pengakuan
Kewenangan Kabupaten dan Kota.
4.10. SKB 4 Menteri NO1/U/SKB/2003, NO.1067/MENKES/SKB/VII/2003,
NOMA/230 A/2003, NO.26 tahun 2003 tentang Pembinaan dan
Pengembangan UKS
4.11. SKB 4 Menteri NO.2/P/SKB/2003, NO 1068/MENKES/SKB/VII/2003,
NO4415-404 Tahun 2003 tentang Tim Pembina UKS Pusat

5. Tujuan UKS
Tujuan UKS secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan hidupsehat dan
derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakanlingkungan sekolah
yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak
yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusiaindonesia yang
berkualitas.

Secara khusus tujuan usaha kesehatan sekolah adalahuntuk memupuk kebiasaan


hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan pesertadidik yang mencakup
memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untukmelaksanakan prinsip hidup
sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan. Sehat fisik,
mental, sosial maupun lingkungan, serta memilikidaya hayat dan daya tangkal
terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba,alkohol dan kebiasaan merokok
serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya.

Jadi tujuan UKS yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan dankemampuan hidup
sehat peserta didik agar dapat menciptakan lingkungan yang sehat,sehingga memiliki
pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsiphidup sehat, baik
fisik, mental, maupun sosial serta memiliki daya hayat dan dayatangkal terhadap
pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya.

6. Sasaran UKS
Sasaran UKS adalah pendidikan formal dan non-formal pada setiap
jalurdan jenis pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah sampai Sekolah Menengah
Atastermasuk perguruan agama beserta lingkungannya. Sasaran pembinaan UKS:
pesertadidik, pembina teknis (guru dan petugas kesehatan), pembina non teknis
sekolah,sarana dan 
prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan, lingkungan
(lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat).

Untuk sekolah dasar usaha kesehatan sekolah diprioritaskan pada kelas I, III dan
kelas VI alasannya adalah: Kelas satu merupakan fase penyesuaian dalam
lingkungan sekolah yang baru dan lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan
kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan
ketidak mengertian tentang kesehatan. Disamping itu kelas satu adalah saat yang
baikuntuk memberikan iminusasi ulangan. Pada kelas satu ini dilakukan
penjaringanuntuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan yang mungkin timbul
sehinggamempermudah pengawasan jenjang berikutnya. Kelas III untuk
mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas satu dahulu dan menentukan langkah
yang akan dilakukanselanjutnya dalam program pembinaan UKS. Kelas VI
berguna dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik menuju jenjang
pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan
kesehatan yang cukup.
7. Peran UKS
Peranan UKS adalah sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasionaladalah
sumber daya manusia yang berkualitas yaitu manusia Indonesia yang sehatfisik,
mental, dan sosial serta memiliki produktivitas yang optimal dengan pemelihaaan
dan peningkatan kesehatan secara terus menerus yang dimulai sejakdalam
kandungan, balita, usia sekolah sampai usia lanjut.

8. Sarana dan prasarana


Menurut Djonet Soetanto dalam skripsi Restu Prihatiningsih (2011), sarana dan
prasarana UKS meliputi:
8.1. Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) atau klinik sekolah,
8.2. Alat-alat pemeriksaan yang diperoleh,
8.3. Alat-alat PPPK,
8.4. Obat-obatan sehari-hari yang diperlukan.

Berdasarkan kelengkapannya UKS dibagi menjadi:


8.1 Sarana dan prasarana sederhana
8.1.1 Tempat tidur
8.1.2 Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snelle chart
8.1.3 Kotak P3K dan obat-obatan (betadin, oralit, parasetamol)
8.1.4 Lemari obat, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket, tempat cuci
tangan, wastafel, data angka kesakitan murid.
8.1.5 Melakukan trias Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang pendidikan
kesehatan dan pelayanan kesehatan.
8.2 Sarana dan prasarana lengkap
8.2.1 Tempat tidur
8.2.2 Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snelle chart
8.2.3 Kotak P3K dan obat-obatan (betadin, oralit, parasetamol)
8.2.4 Lemari obat, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket, tempat cuci
tangan,wastafel, data angka kesakitan murid.
8.2.5 Melakukan trias Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang pendidikan
kesehatan dan pelayanan kesehatan.
8.2.6 Memiliki kader Triwisada/KKR sebanyak 6-9% dari jumlah siswa

8.3 Sarana dan prasaran ideal


8.3.1 Tempat tidur
8.3.2 Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snelle chart
8.3.3 Kotak P3K dan obat-obatan (betadin, oralit, parasetamol)
8.3.4 Lemari obat, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket, tempat cuci
tangan, wastafel, data angka kesakitan murid.
8.3.5 Peralatan gigi, unit gigi
8.3.6 Contoh-contoh model organ tubuh
8.3.7 Melakukan trias Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang pendidikan
kesehatan dan pelayanan kesehatan.
8.3.8 Memiliki kader Triwisada/KKR sebanyak 6-9% dari jumlah siswa.

9. Organisasi UKS
Struktur organisasi UKS mengikuti struktur organisasi Departemen
Kesehatan RI yaitu:
9.1. Tingkat Pusat
Sub Direktorat Kesehatan Sekolah dan Olahraga, Direktorat Kesehatan
Masyarakat terdiri dari beberapa seksi yaitu : seksi kesehatan anak
sekolah dan mahasiswa, seksi kesehatan anak-anak luar biasa, seksi
olahraga kesehatan, seksi pengembangan metode. Fungsi dan
tanggung jawabnya : membuat program kerja melakukan koordinasi,
melakukan bimbingan dan pengawasan pelaksanaan UKSdi seluruh
Indonesia, mengusahakan bantuan teknis dan materiil, bersama-sama
dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyusun
kurikulum tentang kesehatan pada umumnya dan UKS pada
khususnya,menyelenggarakan lokakarya, seminar, rapat kerja diskusi
penataran danlain-lain.
9.2. Tingkat Provinsi
Fungsi dan tanggung jawabnya adalah sebagai koordinator pelaksana
UKS di tingkat provinsi yang meliputi : membuat rencana program
kerja, membuat bimbingan teknis, melakukan koordinasi dan
pengawasan, menerima laporan kegiatan dari tingkat Kabupaten/ kota
melaporkan kegiatan ke tingkat pusat, memberi bantuan materi dan
keuangan ke daerah dan lain-lain usaha yangdianggapperlu.
9.3. Tingkat Kota/Kabupaten
Penanggung jawab UKS pada Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.
Fungsi dan tanggung jawabnya meliputi : membuat rencana kerja
harian, melakukankoordinasi kegiatan-kegiatan kesehatan yang
ditujukan kepada anak didik dan masyarakat sekolah, melakukan
pengawasan pelaksanaan UKS di sekolah, melaporkan kegiatan
ditingkat provinsi, menyelenggarakan kursus-kursus kesehatan, kursus
UKS bagi guru, murid, dan petugas kesehatan setempat, memupuk
kerjasama yang ada hubungannya dengan pelaksanaanUKS.
9.4. Tingkat puskesmas
Pusat kesehatan masyarakat adalah suatu usaha unit organisasi
kesehatan yang langsung memberi pelayanan kepada masyarakat
secara menyeluruh dan terintregasi di wilayah kerja tertentu dalam
bentuk usaha kesehatan.
9.5. Tingkat sekolah
Keanggotaan tim pelaksanaan UKS di sekolah ditetapkan oleh kepala
sekolah dan keanggotaannya terdiri dari unsur pemerintahan
desa/kelurahan, kepala sekolah, guru, pamong belajar, organisasi
siswa intra sekolah, puskesmas, orang tua murid, serta unsur lain yang
relevan.

10. Ruang lingkup program UKS


Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tiga Program
Pokok Usaha Kesehatan Sekolah ( TRIAS UKS ), yaitu sebagai berikut:
10.1. Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan
10.1.1 Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk
senantiasa berperilaku hidup sehat
10.1.2 Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal
terhadap pengaruh buruk dari luar.
10.1.3 Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
10.1.4 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di sekolah :
a. pelayanan kesehatan; termasuk Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja ( PKPR);
b. pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik;
c. pemeriksaan berkala;
d. pengobatan ringan dan P3K maupun P3P;
e. pencegahan penyakit ( imunisasi; PSN; PHBS; Pendidikan
Kecakapan Hidup Sehat atau Life Skills Education );
f. penyuluhan kesehatan dan konseling;
g. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ( UKGS );
h. pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status
gizi dan hal lainnya yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan;
i. rujukan kesehatan ke Puskesmas;
j. pengukuran tingkat kesegaran jasmani.
k. pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat, baik fisik,
mental, sosial maupun lingkungan :
l. pelaksanaan 7K ( kebersihan, keindahan, kenyamanan,
ketertiban, keamanan, kerindangan , kekeluargaan ).
m. pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan terasuk
bebas asap rokok.
n. pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah ( guru, murid,
pegawai sekolah, orang tua murid dan masyarakat sekitar ).
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan. Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan di Sekolah.


Jakarta, 2008.
Efendi F, Makhfudli. Keperawatan Keshatan Komunitas Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika,2009)
Herawati, Neni FS. Buku Panduan Praktikum Keperawatan Komunitas I.
Banjarbaru: PSIK FK UNLAM,2012.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar. Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah,2012.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar. 2012. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha
Kesehatan SekolahKementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pedoman pelaksanaan UKS di sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar,2012.
Konsultan Manajemen Nasional. Petunjuk teknis kegiatan usaha kesehatan
sekolah(UKS)dalamPNPMmandiripedesaan.PanduanUsahaKesehatan
Sekolah/KesMas/2009:1-10.
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Keputusan Bersama Menteri
Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 1/U/SKB/2003, No.
1067/MENKES/VII/2000, No. MA/230 A/2003, No. 26 Tahun 2003
Tentang Pembinaan danPengembangan Usaha KesehatanSekolah.
Notoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan dan Promosi Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta,2007.
Sujiono, Yuliani Nurani. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT
Mancana Jaya Cemerlang,2009.
Wijayanti PM. Manajemen Usaha Kesehatan
Sekolah.http://manajemenUKS.go.id. Diunduh pada 10 Januari
2021

Banjarmasin, Maret 2023

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Hiryadi, Ns.,M.Kep.,Sp.KOM Rida Husni, S.Kep.,Ns.,MM

Anda mungkin juga menyukai