Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (PPKMB)

Disusun oleh :

Nama : Hasniati Miradiah, S.Kep

NPM : 2214901110028

Kelompok : 7A

Tempat : Ruang Alexandri 3 Rumah Sakit Ansari Saleh


Banjarmasin

Preseptor Akademik : Milasari, Ns.,M.Kep

Preseptor Klinik : Andi Jaya, S.Kep.,Ns

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2022/2023
A. DEFINISI
Congestive heart failure (CHF) atau gagal jantung kongestif merupakan kondisi dimana
fungsi jantung sebagai pompa untuk mengantarkan darah yang kaya oksigen ke tubuh
tidak cukup memenuhi keperluan-keperluan tubuh (Saferi, 2013). Gagal jantung
kongestif adalah suatu keadaan patofisiologi dimana jantung tidak mampu memompa
darah untuk mencukupi kebutuhan metabolism jaringan, oksigen dan nutrient. Hal ini
dikarenakan terjadi kelainan pada otot-otot jantung sehingga jantung tidak bisa bekerja
secara normal.

B. MEKANISME FISIOLOGIS

Malfomasi kongenital Hipertensi Abnormalitas jantung Penyakit arteri koroner

Tekanan jantung Afterload Terganggunya aliran


Kontraktilitas jantung darah dan otot jantung
\
Hipertropi jantung Beban jantung
Hipoksia, asidosis
Sirkulasi sistemik
Kegagalan mekanisme Hipertropi serabut otot
pemompaan dan penurunan jantung Iskemia

Kontraktilitas Infark miokard

Gagal Jantung

Gagal jantung kiri Gagal jantung kanan

Kegagalan memompa Darah kembali ke atrium, ventrikel dan


darah ke sistemik sirkulasi paru

Jantung kanan hipertropi


Hipoksia

Darah terkumpul di sistem perifer


Kontraktilitas jantung Metabolisme anaerob
Volume darah dalam sirkulasi
Kontraktilitas jantung ATP

Fatique Ketidakefektifan perfusi


Penurunan curah jantung jaringan perifer
Intoleran Aktivitas
C. RENCANA ASUHAN KLIEN PADA DIABETES M ELITUS
1. Riwayat Keperawatan
1.1 Identitas klien : nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan,
pekerjaan, nomor rekam medis.
1.2 Keluhan utama : nyeri dada, lelah, sesak saat bekerja, edema ekstremitas bawah,
nafsu makan menurun.
1.3 Riwayat kesehatan sekarang
Mulai masuk tempat perawatan sampai dilakukan pengkajian. Apakah pasien
mempunyai kebiasaan makan makanan rendah serat.
1.4 Riwayat kesehatan dahulu
Menanyakan apakah sebelumnya klien pernah menderita nyeri dada, hipertensi,
iskemia miokardium, infark miokardium, diabetes mellitus dan hiperlipdemia.
Tanyakan mengenai obat-obatan yang biasanya diminum oleh klien pada masa
lalu, dan masih relevan dengan kondisi saat ini. Catat adanya efek samping yang
terjadi dimasa lalu, alergi obat, dan reaksi alergi yang timbul.
1.5 Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit jantung iskemik pada orangtua yang timbulnya pada usia muda
merupakan faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung iskemik pada
keturunannya.
2. Pemeriksaan fisik
2.1 Aktivitas dan istirahat : adanya kelelahan, insomnia, letargi, kurang istirahat,
sakit dada.
2.2 Sirkulasi : riwayat hipertensi, anemia, asites, disaritmia, sianosis, pucat.
2.3 Respirasi : dispnea pada waktu aktivitas, takipnea.
2.4 Pola makan dan cairan : hilang nafsu makan, mual dan muntah.
2.5 Eliminasi : penurunan volume urin, urin yang pekat, nocturia, diare atau
konstipasi.
2.6 Neurologi : pusing, penurunan kesadaran, disorientasi.
2.7 Tanda-tanda vital : TD meningkat/menurun, nadi bradikardi/takikardi, respirasi
meningkat, dispnea pada saat istirahat/aktivitas, suhu menurun.
2.8 Dada : Gerakan dada, deformitas.
2.9 Abdomen : terdapat asites, hati teraba dibawah arkus kosta kanan
2.10 Ekstremitas : warna dan tekstur kulit, edema, clubbing.
2.11 Pemeriksaan kardiovaskular :
I : vena leher dengan JVP meningkat, letak ictus cordis (normal : ics ke-5)
P : PMI bergeser kekiri, inferior karena dilatasi atau hepertrofi ventrikel
P : kanan atas, SIC II linea para sternalis dextra. Kanan bawah, SIC IV linea para
sternalis dextra. Kiri atas, SIC II linea para sternalis sinistra. Kiri bawah, SIC
IV linea medio clavicularis sinistra.
A : bunyi jantung I dan II
BJ I : terjadi karena getaran menutup katup atrioventrikuler, yang terjadi pada
saat kontraksi isimetris dari bilik pada permukaan systole.
BJ II : terjadi akibat getaran menutupnya katup aorta dan arteri pulmonalis pada
dinding toraks. Ini terjadi kira-kira pada pemulaan diastole.
(BJ II normal selalu lebih lemah daripada BJ I).

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Foto thorax : dapat mengungkapkan adanya pembesaran jantung, edema atau efusi
pleura yang menegakkan diagnose CHF.
2. Pemeriksaan EKG : dapat mengungkapkan adanya takikardi, hipertrofi bilik jantung
dan iskemi (jika disebabkan AMI), ekokardiogram.
3. Pemeriksaan laboratorium : hyponatremia, hiperkalemia pada tahap lanut dari gagal
jantung, Blood Urea Nitrogen (BUN) dan kreatinin meningkat, peningkatan bilirubin
dan enzim hati.

E. DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN


Faktor Yang
Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Berhubungan
Penurunan curah jantung (NANDA, 1) Perubahan Keefektifan pompa Perawatan jantung
domain 4 kelas 4, 00029, hal 229) afterload jantung (NOC hal 115) (NIC hal 364)
Setelah dilakukan tindakan
Batasan karakteristik : 2) Perubahan 1) Evaluasi episode nyeri
selama 1x24 jam
1) Perubahan frekuensi/irama preload keefektifan pompa jantung dada
jantung (perubahan EKG, 3) Perubahan adekuat dengan kriteria 2) Monitor EKG
hasil :
bradikardia, takikardia). kontraktilitas 3) Lakukan penilaian
1) Tekanan darah sistol
2) Perubahan preload (edema, 4) Perubahan dan diastole normal komprehensif pada
keletihan, peningkatan CVP). irama jantung 2) Urin output tepat sirkulasi perifer
3) Keseimbangan intake
3) Perubahan afterload (perubahan 5) Perubahan 4) Monitor tanda-tanda vital
dan output dalam 24
tekanan darah, dispnea) volume jam 5) Monitor keseimbangan
4) Perubahan kontraktilitas (bunyi sekuncup 4) Suara jantung normal cairan
napas tambahan, penurunan 5) Disritmia dari berat
menjadi ringan
indeks jantung) 6) Edema perifer dari
berat menjadi ringan
Ketidakefektifan perfusi jaringan 1) Asupan garam Perfusi jaringan perifer Perawatan sirkulasi
perifer (NANDA, domain 4 kelas 4, tinggi (NOC hal 447)
00032 hal 228) 2) Kurang Setelah dilakukannya (NIC hal 390)
Batasan karakteristik: pengetahuan tindakan keperawatan 1) Monitor tanda-tanda vital
1) Penurunan nadi perifer tentang proses selama 1x24 jam, perfusi 2) Monitor kemampuan
2) Kelambatan penyembuhan luka penyakit jaringan perifer adekuat sensori dan kognitif
3) Edema 3) Gaya hidup dengan kriteria hasil : 3) Atur posisi pasien kaki
4) Nyeri ekstremitas kurang gerak 1) Tanda-tanda vital dalam lebih tinggi
5) Parestesia 4) Merokok rentang normal 4) Berikan transfusi yang
6) Warna kulit pucat 2) Muka tidak pucat sesuai
3) Tidak ada parestesia
Intoleran aktivitas (NANDA, domain 1) Ketidakseimban Daya tahan Manajemen energi
4 kelas 4, 00092 hal 226) gan antara (NOC hal 80) (NIC hal 177)
Batasan karakteristik: suplai dan Setelah dilakukannya 1) Kaji kehilangan atau
1) Respon tekanan darah abnormal kebutuhan tindakan keperawatan gangguan keseimbangan
2) Keletihan oksigen selama 1x24 jam aktivitas gaya atau kelemahan otot
3) Kelemahan umum 2) Imobilitas secara bertahap sampai 2) Monitor tanda-tanda vital
3) Gaya hidup tingkat sebelum sakit 3) Berikan bantuan dalam
kurang gerak dengan kriteria hasil : aktivitas atau ambulasi
1. Melaporkan tingkat bila perlu
toleransi aktivitas dari 4) Berikan lingkungan yang
yang berat menjadi
tenang, perhatikan tirah
ringan
2. Tanda-tanda vital dalam baring bila diindikasikan
rentang normal
DAFTAR PUSTAKA

Fajriah, N.R. (2020). Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gagal Jantung Kongestif (CHF)
Yang Di Rawat Di Ruang Di Rumah Sakit. KTI. Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
Samarinda

Humas. (2019). http://www.rsannisa.co.id/artikel/kesehatan/waspada-gagal-jantung-kongestif


diakses pada 16 Oktober 2022 pukul 15.22

Saferi W, A. Yessie. (2013). KMB 2: Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa Teori
dan Contoh Askep). Yogyakarta: Nuha Medika

Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (Eds.). 2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi (8th ed.). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. 2016. Nursing
Interventions Classification (NIC) (6th ed.). Indonesia: Elsevier Inc.

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. 2016. Nursing Outcomes Classification
(NOC) (5th ed.). Indonesia: Elsevier Inc.
Banjarmasin, 17 Oktober 2022

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Milasari, Ns., M.kep) (Andi Jaya, S.Kep.,Ns)

Anda mungkin juga menyukai