(ACS)
Keperawatan
Latar belakang
Kelas I
Pada aktivitas fisik biasa tidak mencetuskan angina. Angina akan
gejala angina ketika pasien baru berjalan 1 blok atau naik tangga 1
tingkat
Kelas IV
Tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari, tidak nyaman, untuk
•Takikardi
•Radang paru – paru
•Bradikardi •Edema paru
•Normal tensi atau hipotensi •Orthopneu
•Takipneu •Dahak berbusa
•Suara berkurang ,terutama S1 •Penurunan curah jantung
•Jika disfungsi ventrikel kiri hadir, •Penurunan output urine
mungkin •Penurunan denyut nadi perifer
memiliki S3 dan atau S4 •Pengisian kapiler lambat
•Murmur sistolik •Kegelisahan
Korelasi antara permukaan ventrikular,
elektrokardiografi dan arteri coroner
Lokasi infark Lead Arteri koroner yang
terkena
Anterior V2 ,V3, V4 LAD
Septal V1, V2 LAD
Anteroseptal V1-V4 LAD
Lateral 1, AVL LCX
Anterolateral V3-V6, 1, AVL LCX
Posterior V1-V3/V7-V9 LCX/RCA
Inferior II,III,AVF RCA
Pemeriksaan Diagnostik Lanjutan ACS
3. Komplikasi Mekanik (Ruptur pada dinding ventrikel kiri, aneurisma ventrikel kiri)
Palpasi
Auskultasi
perkusi
Diagnosa keperawatan ACS Menurut Teori
Menurut buku critical care (2013) Menurut buku SDKI (2016)
Farmakologi pada
pasien ACS
Pemeriksaan pada
• Oksigen tambahan
pasien ACS Tindakan
diberikan untuk
• Ekg 12 lead kedaruratan pada
mempertahankan
• Laboratorium dan STEMI
saturasi diatas90%
enzim jantung • Obat fibrinolitik
• Nitrogliserin
• X-ray dada, echo atau • PCI
• Morfin
CT angiography
• Aspirin
coroner
• Beta bloker
TINJAUAN KASUS
Identitas pasien
Nama : Tn. A
Umur : 85tahun
Status : Menikah
Pekerjaan : pensiun
Alamat : Kelapa Nias VIII, PA-225 Kelapa
Gading Jakarta Utara
Dr. yang merawat : dr.A,SpJP
Tanggal masuk RS : 22 September 2019
Tanggal pengkajian : 23 September 2019 jam 09.00 WIB
Diagnosa medis : ACS NSTEMI, HT, DM
Status kesehatan saat ini
•• Pasien datang ke IGD tanggal 22 September 2019 jam 09.08 wib
•• nyeri dada tiba tiba sejak kemarin, nyeri dada dirasakan seperti tertimpa
beban berat, nyeri dirasakan tidak melebar, pusing, nafas terasa berat
•• nafas berat muncul walau saat istirahat, terdapat suara tambahan saat
ekstremitas bawah
•• Saat di IGD diberikan O2 Nasal Kanul 5 Lpm, TD : 140/80 mmHg, Nadi :
71x/mnt
• Pasien mengeluh sedikit sesak, terpasang oksigen nasal kanul 5 lpm,
pulsasi nadi kuat reguler, CRT < 2 detik, suara paru vesikuler
• Saat aktivitas terdengar suara mengi, suara jantung normal
• Pasien tampak tidur menggunakan satu bantal dengan posisi semi fowler,
Na : 141mEq/L
K : 3,5mEq/L
Hasil Echocardiography:
Cl : 103mEq/L
•Dilatasi LA
PH : 7,39
•LVED (left ventrikel end
PO2 : 79
diastolik) 5,0 cm
PCO2 : 29
•Global normokinetik, fungsi
HCO3 : 18
sistolik LV menurun.
Kesan: fungsi sistolik LV menurun (MR
severe), fungsi RV normal, TR moderate,
EF 59,2%, PR mild.
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
•Beri posisi senyaman pasien, monitor pola •RR 23x/mnt, Spo2 100 %, terpasang
nafas, suara paru, dan suara jantung nasal kanul 5 lpm, suara paru
•Batasi cairan, pantau intake dan output vesikuler
•Cek GDS 3xac •Masih terdapat suara mengi pada
•Monitor hemodinamik, pertahankan •RR 19 x/mnt, Spo2 100%, nadi teraba
lingkungan yang nyaman kuat, terpasang nasal kanul 5 lpm
•Batasi cairan 1000 cc/24 jam, monitor •Tidak ada suara mengi pada saat
perubahan EKG, bantu ADL aktivitas, minum 350 cc drip furosemid 10
•Cek gula darah 3xac mg/jam, edema pada ekstremitas bawah
berkurang, TD 108/88, HR 85x/mnt, urin
output 100 cc/jam, akral hangat
•GDS 152 mg/dl
TERIMAKASIH