KELOMPOK 6
Dosen Pembimbing : Dr. dr. M. Fachri, Sp.P
■ Dawud Muzakki 2018730024
■ Teuku Muhammad rizqon 2018730108
■ Rulli rustaman 2018730093
■ Ridho 2018730089
■ Azzahra asya sisdiani 2018730021
■ Mutiara fellina maharani 2018730072
■ Alfiana adhitia s 2018730004
■ Tasya amelia salsabilla 2018730106
■ Annaya noor Sabina 2018730010
■ Maynaliza nurul aini 2018730060
■ Pelia deswita 2018730084
Skenario
Seorang laki – laki berusia 60 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak yang
semakin membefrat sejak 1 minggu yang lalu. Sesak bertambah berat jika pasien beraktivitas
dan tidak berkurang jika pasien jika pasien beristirahat. Pasien juga mengeluh sering terbangun
di malam hari karena sesak, dan kedua kaki terlihat semakin membengkak. Pasien merokok 1-2
bungkus/hari.
Pada pemeriksaan fisik di dapatkan TD : 110/60 mmHg, frekuensi napas 28x/menit,
tekanan vena jugularis R+3 cm.H2O dan edema pada ektremitas bawah. Pada pemeriksaan
radiologi thoraks didapatkan adanya elongasi aorta dan CTR 60%
setelah 3 jam mendapatkanterapi di Unit Gawat Darurat (UGD), tiba-tiba pasien
mengalami perburukan. Pasien mengalami penurunan kesadaran, TD : 70/40 mmHg, frekuensi
nadi : 120x/menit, teraba lemah. Frekuensi napas : 28x/menit
Kata sulit
Sesak napas
non-
Faktor resiko kardiovaskuler
kardiovaskuler
etiologi
patofisiologi
alur diagnosis
Anamnesis
Pemfis
DD
Pemeriksaan
Penunjang
1. Hasil wawancara dengan 8 orang pasien di rumah sakit menyatakan bahwa 80%
pasien sesak napas terganggu saat beraktivitas sehari-hari.
2.
1. Jurnal DEEP BREATHING EXERCISE DAN ACTIVE RANGE OF MOTION EFEKTIF MENURUNKAN DYSPNEA PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE
tahun 2017
2. jurnal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE tahun 2015
Etiologi dari sesak napas pada kardiovaskuler
■ Akut :
- Iskemia atau infark miokard
- Regurgitasi mitral akibat ruptur korda
- Terjadinya AF (atrial fibrillation) pada penyakit katup mitral atau aorta
■ Kronik :
- Disfungsi ventrikel kiri
- Penyakit katup mitral atau aorta
- Miksoma atrium
Sumber :
Dawkins, Keith D., Huon H. Gray, IAIN A. Simpson, John M. Morgan. 2005. Lecturer Notes Kardiologi edisi ke-4. EMS : Jakarta.
Etioligic Dyspnea
Myocardium Electrical Airways Vasculature
• Gagal Jantung • Arrhythmia • Asma • Emboli paru
• CAD/ACS - Takikardi • COPD • Pulm HTN
• Kelainan - Bradikardi • Bronkiektasis • Vasculitis
katup
- Stenosis Pericardium
Parenkim Alveoli
- Regurgitasi
• Konstriktif • ILD/ penyakit • Air
• Tamponade Pleura
paru interstial • Pus
• Darah • Effusi
• Pneumothorax
Chest wall Neuromuscular Hematology Others
• Kyphoscoliosis • Asidosis
• Myasthenia • Anemia
• Obesitas • Anxiety
• Fail chest
Etologi Dyspnea
■ Meningkatnya tahanan jalan napas seperti pd obstruksi jalan napas atas, asma, dan penyakit
obstruksi kronik
■ Berkurangnya keteregangan paru oleh fibrosis paru, kongesti, edema, parenkim
■ Kongesti dan edema biasanya oleh abnormalitas kerja jantung
■ Pengurangan ekspansi paru oleh efusi pleura, pneumotoraks, kelemahan otot dan deformitas rongga
dada
Penyebab dispnea secara umum
1. Sistem kardiovaskular: gagal jantung
2. Sistem pernapasan: PPOK, penyakit parenkim paru, hipertensi pulmonal,kifoskoliosis berat, factor
mekanik di luar paru (asites, obesitas, efusi pleura)
3. Psikologis: Kecemasan
4. Hematologi: Anemia Kronik
Patofisiologi Sesak Napas
■ Dyspnea kondisi napas pendek / terengah yang tidak sesuai jika dilihat dari tingkat kerja
fisiknya. Keluhan biasanya muncul pada pasien dengan masalah jantung atau paru-paru.
■ Ortopnea dyspnea yang terjadi ketika berbaring dan membaik jika dalam posisi duduk.
Ortopnea biasanya hilang saat duduk atau berdiri.
■ Paroxysmal nocturnal dyspnea serangan dyspnea yang menyebabkan pasien terbangun dari
tidur mereka. Biasanya 1 atau 2 jam setelah tidur, disertai dyspnea yang hamper mirip dengan
perasaan tercekik.
■ Tropopnea : yaitu rasa sesak hanya terbatas pada satu posisi lateral
M.S Masud,Ibnu. 1989. Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
CHF
Tahanan saluran
Refleks atrium
napas ↑
Ketidak seimbangan
tekanan hidrostatik Pernapasan ↑
Eksudasi cairan
dialveoli &
Cairan plasma jalan pernapasan
bergerak ke ruang kecil DYSPNEA
intertisial
Tekanan kapiler
Gangguan paru ↑
reabsorpsi protein
Ventrikel kiri
Penumpukan diruang
intertisial EDEMA
Seluruh bagian
Proses ekstravasasi Ketidakseimbangan tubuh
cepat volume cairan
Faktor Resiko Dari Sesak Napas
Merokok Hipertensi
Ketidakaktifan Riwayat
fisik keluarga
Philip I.Aaronson & Jeremy P.T. Ward. At a Glance : The Cardiovascular system
Definisi Sesak Nafas
Source: 1. Dorland WA, Newman. 2010. Kamus Kedokteran Dorland edisi 31. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC. p. 702, 1003.
2. Arif Mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Ed. III. Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius.
Kongesti Vena Pulmonal
JANTUNG Iskemia
Penyakit katup
mitral/aorta
Pneumothoraks
Asma
NON-JANTUNG
Anemia
Orthopnea Platypnea
■ Gagal jantung adalah sindroma kompleks sebagai akibat dari kelainan jantung
secara structural maupun fungsional yang mengganggu kemampuan jantung
sebagai pompa untuk mendukung sirkulasi fisiologis. Sindroma dari gagal jantung
dicirikan oleh gejala-gejala seperti sesak nafas, dan mudah lelah dan tanda-tanda
seperti retensi cairan
■ Gagal jantung (heart failure) adalah ketidakmampuan jantung memompakan cukup
darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan .
Etiologi
■ Gagal jantung dapat disebabkan oleh banyak hal . secara epidemiologi cukup penting
untuk mengetahui penyebab dari gagal jantung , dinegara berkembang penyakit jantung
coroner dan hipertensi merupakan penyebab terbanyak sedangkan dinegara berkembang
yang menjadi penyebab terbanyak adalah penyakit jantung katup dan penyakit jantung
akibat malnutrisi .
■ Secara garis besar penyebab gagal jantung dapat diklasifikasikan kedalam 6 kategori
utama :
■ Abnormalitas miokardium , misalnya pada kehilangan miosit(infark miokard) lemahnya
kontraksi (kardiomiopati,kardiotoksisitas)
■ Kegagalan terkait beban kerja jantung yang berlebihan (hipertensi)
■ Kegagalan terkait abnormalitas katup
■ Gangguan ritme jantung(takiaritmia)
■ Abnormalitus pericardium
■ Kelainan kongenital jantung
Crash course Kardiologi dan kelainan Vaskuler; prof.dr. Harmani Kalim,MPH,SpJP(K), Hal 270-272
Tatalaksana Dari Farmakologi
Gagal Jantung
■ Diuretik
diuretic loop (mumetanid, furosemid) meningkatkan ekskresi natrium dan cairan
ginjal dengan tempat kerja pada ansa Henle asenden.
diuretic tiazid (bendroflumetiazid), klorotiazid, hidroklorotiazid, mefrusid,
metolazon) menghambat reabsorpsi garam di tubulus distal dan membantu
reabsorpsi kalsium.
diuretic hemat kalium terbagi menjadi dua, yaitu :
(I) antagonis aldosterone (splironolakton)
(II) penghambat konduksi natrium pada ductus pengumpul (amiloroid,
triamteren) yang menghilangkan sekresi kalium dan ion hydrogen ginjal.
diuretic osmotic (mannitol) mampu mempertahankan aliran urine pada laju filtrasi
glomerular yang rendah sehingga dapat digunakan pada gagal jantung berat akut.
Crash course Kardiologi dan kelainan Vaskuler; prof.dr. Harmani Kalim,MPH,SpJP(K), Hal 270-272
Alfiana adhitia -2018730004
■ Berbagai obat intravena yang meningkatkan tekanan darah dan curah jantung pada pasien syok
kardiogenik :
Epinrphrine
Vasokonstriktor yang poten dan stimulant inotropic yang meningkatkan tekanan darah dan konsumsi
oksigen miokerd namun bisa menurunkan curah jantung karena peningkatan afterload. Dosis awal
yang digunakan 0,2-1 𝜇g/kg/menit intravena.
Dopamine
Pada dosis rendah (≤ 2𝜇𝑔/𝑘𝑔 per menit) mempunyai efek dilatasi vaskuler ginjal; pada dosis sedang
(2-10𝜇g/kg per menit) memiliki efek kronotopik dan inotropic positif karena menstimukasi reseptor
𝛽 𝑎𝑑𝑟𝑒𝑛𝑒𝑔𝑖𝑘. Pada dosis tinggi memiliki efek vasokonstriksi. Dimulai dengan rentang dosis 2-5 𝜇g/kg
per menit dan ditingkatkan setiap 2-5 menit sampai dosis maksimum 20 𝜇g/kg per menit
Dobutamin
Indikasi utama pemberian dobutamin adalah syok kardiogenik akibat infark miokard atau pada gagal
jantung kronis. Dosis awal yaitu 2,5 𝜇g/kg per menit kemudian dititrasi sampai terjadi perbaikan
tenakan darah (maksimal 20 𝜇g/kg per menit)
Cor Pulmonal
a. Definisi (valen)
■ Kor pulmonal adalah suatu peningkatan dari struktur dan fungsi dari
ventrikel kanan yang didasarkan pada hipertensi pulmonal yang
disebabkan oleh penyakit yang menyerang paru-paru atau sirkulasi paru.
Penyakit jantung bagian kanan berasal dari penyakit primer dari sisi kiri
jantung atau penyakit jantung kongenital masih belum diketahui.
■ Menurut WHO, definisi kor pulmonal adalah keadaan patologis
dengan ditemukannya hipertrofi ventrikel kanan yang disebabkan oleh
kelainan fungsional dan struktur paru, tidak termasuk kelainan karena
penyakit jantung primer pada jantung kiri dan penyakit jantung kongenital
(bawaan).
c. Etiologi
Etiologi dari kor pulmonal menurut WHO dapat dikategorikan dalam 5
kelompok:
a. Hipertensi Pulmonal, termasuk penyebeb keturunan, gangguan
jaringan ikat dan penyebab Idiopatik lainnya
b. Hipertensi Pulmonal akibat disfungsi ventrikel kiri jantung.
c. Vasokonstriksi paru akibat hipoksia alveolar
d. Hipertensi pulmonal tromboemboli kronis; gumpalan darah yang
terbentuk di paru-paru dapat menyebabkan peningkatan resistensi,
hipertensi pulmonal dan, selanjutnya, kor pulmonal.
e. Hipertensi pulmonal yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi lain,
termasuk sarkoidosis, polisitemia vera dan penyakit lain
Tachypnea Anoreksia
Batuk
Nyeri dada
Suara serak
Setiati S., dkk. 2014. Ilmu Penyakit Dalam jilid 1. Jakarta: InternaPublishing
Alfiana adhitia -2018730004
Foto thoraks :
■ Terdapat kelainan disertai pembesaran ventrikel kanan, dilatasi arteri pulmonal dan
atrium kanan yang menonjol.
■ Bronkodilator
Salbutamol nerupakan bronkodilator yang bekerja merelaksasi otot polos bronkus.
Dosis 2,5 – 5 mg dapat diulang 4-6 kali. Ipratropium bromide merupakan antikolinergik
yang membuat relaksasi otot polos bronkus dan diberikan dengan dosis 500 𝜇g, dapat
diulang 3-4 kali.
■ Terapi oksigen
Terapi oksigen jangka panjang dilakukan selama 15 jam/hari dengan nasal kanul 1-2
liter/menit untuk mencegah hipoksemia
Gagal Jantung
• MENGENDALIKAN CAIRAN YANG BERLEBIH Banyak
manifestasi klinis gagal jantung berasal dari hipervolemia
dan peningkatan volume cairan intersrisial
• PENGURANGAN BEBAN KERJA JANTUNG Tindakan ini
terdiri atas pengurangan kegiatan fisis, mengistirahatkan
emosi dan mengurangi afterload
• Makan sebaiknya dalam jumlah sedikit tetapi lebih sering
• Makanan Pada pasien dengan gagal jantung ringan,
perbaikan gejala yang cukup dapat diperoleh dengan
mengurangi asupan natrium, terutama jika disertai periode
istirahat fisis. yaitu asupan natrium klorida harian harus
dikurangi sampai antara 500 sampai 1000 mg.
Cor Pulmonal
Penatalaksanaan tentu diawali dengan istirahat
Diet makanan yang rendah garam
Kemudian menghentikan faktor resiko seperti merokok pada
pasien PPOK
■ “Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai ■ “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah,
dengan kemampuannya” (QS. Al Baqarah: 286). dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri
ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
■ Intinya, seseorang yang sakit boleh tidak sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
meninggalkan shalat selama akalnya masih ada berbuat baik.” (QS. Al Baqarah 195)
dan pikirannya sehat. Ia hendaknya shalat sesuai
dengan kondisinya saat itu. Oleh karena itu, wajib
atas anda untuk mengqadha shalat-shalat yang
anda tinggalkan disertai taubat kepada Allah. Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah
tersebut menjelaskan kepada kita sebagai umat muslim
■ “Pernah penyakit wasir menimpaku, lalu aku untuk tidak menggunakan apapun untuk
bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghancurkan diri kita sendiri. Sebagaimana firman
tentang cara shalatnya. Maka beliau Shallallahu Allah tersebut, kita mengetahui bahwa rokok sebenarnya
‘alaihi wa sallam menjawab: Shalatlah dengan dapat membunuh manusia secara perlahan
berdiri, apabila tidak mampu, maka duduklah dan
bila tidak mampu juga maka berbaringlah” [HR al-
Bukhari no. 1117]