SESAK NAPAS
Non-
Kardio
kardio
Diagnosis
Banding
Anamnesis Pemeriksaan
Tatalaksana Komplikasi Prognosis
dan Pemfis penunjang
Preventif Promotif
Pertanyaan
1. Bagaiaman fisiologi bernapas?
2. Bagaiamana patofisiologi sesak non-kardiovaskuler dan non-kardiovaskuler?
3. Apa etiologi dan perbedaan dari sesak napas non-kardiovaskuler dan kardiovaskuler?
4. Bagaiamana alur diagnosis pada pasien sesak napas?
5. Apa diagnosis bandng dari skenario?
6. Apa definisi dan epidemiologi dari gagal jantung?
7. Bagaimana patomekanisme dari gagal jantung?
8. Bagaimana klasifikasi dari gagal jantung?
9. Apa faktor resiko pada penyakit kardiovaskuler?
10. Bagaimana tatalaksana gawat darurat dari skenario?
11. Bagaimana tatalaksana medikamentosa dan nonmedikamentosa pada skenario?
11. Bagaimana tindakan preventif dan promotif pada penyakit kardiovaskuler?
12. Bagaimana prognosis pada skenario?
13. Apa etiologi, tanda dan gejala, dan terapi pada diagnosis bandingnya
14. Bagaimana pandangan islam terhadap penyakit kardiovaskuler?
Fisiologi Bernapas
Burki, Nausherwan K,. Lee, Lu-Yuan. Chest. 2010 Nov. Mechanism of Dyspnea. PMC2972628. NCBI
Patofisiologi sesak secara umum
Aliran Udara/Pergerakan
Paru dan Dinding Dada
Patofisiologi sesak kardiovaskuler
Etiologi sesak napas non kardiovaskuler
dan kardiovaskuler
Non-kardiovaskuler
Coccicia, C.B., Palkowski, G.H., Schweitzer, B., Motoshi, T., & Ntusi, N.A.B. 2016. Dyspnoea: Pathophysiology and a clinical approach. Journal SAMJ,
vol.106
Coccicia, C.B., Palkowski, G.H., Schweitzer, B., Motoshi, T., & Ntusi, N.A.B. 2016. Dyspnoea: Pathophysiology and a clinical approach. Journal SAMJ,
vol.106
Kardiovaskuler
Coccicia, C.B., Palkowski, G.H., Schweitzer, B., Motoshi, T., & Ntusi, N.A.B. 2016. Dyspnoea: Pathophysiology and a clinical approach. Journal SAMJ, vol.106
Diagnosis Banding
Gejala dan Tanda CHF Hipertensi Cor
Pada Skenario Pulmonale Pulmonale
Laki-laki, 60 tahun ✓ ✓ ✓
Sesak napas semakin memberat sewaktu ✓ ✓ ✓
beraktivitas
PND ✓ ✓
Edema eks. bawah ✓ ✓ ✓
Merokok ✓ ✓ ✓
Takipneu ✓ ✓ ✓
Kardiomegali ✓
Elongasi Aorta ✓
Jameson, J.L., 2018. Harrison's principles of internal medicine. McGraw-Hill Education,.
Loscalzo, J., 2013. Harrison's Cardiovascular Medicine 2/E. McGraw-Hill Education.
Purnamasari, D., 2014. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi Ke-6. Jakarta: Papdi.
Definisi dan Epidemiologi Gagal Jantung
Definisi
Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung memompa darah dalam
jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan
nutrien.
Epidemiologi gagal jantung
Prevalensi gagal jantung di Indonesia mencapai 5% dari total populasi. Angka
prevalensi ini lebih tinggi dibandingkan data prevalensi gagal jantung di populasi
Eropa dan Amerika yang berkisar antara 1-2%. Karakteristik lain yang menonjol
dari data epidemiologi gagal jantung di Indonesia adalah rerata usia saat pertama
perawatan di RS akibat gagal jantung, perbedaan proporsi pria dan wanita yang
menderita gagal jantung, serta proporsi faktor risiko gagal jantung yang
teridentifikasi.
Etiologi Gagal Jantung
Silbernagl, S. and Lang, F., 2007. Teks & atlas berwarna patofisiologi. Jakarta: EGC.
Penyebab Edema Ekstremitas Bawah
Rachma, Nur Lailiaa. 2014. PATOMEKANISME PENYAKIT GAGAL JANTUNG KONGESTIF. El-Hayah Vol. 4. Hal: 86
Klasifikasi Gagal Jantung
Sesak
o Terapi oksigen
Terapi oksigen adalah penanganan paling utama pada pasien sesak
o Medikamentosa
Pada pasien sesak dapat diberikan terapi opoid, karena opoid memiliki indeks
terapi yang lebar.
o Rehabilitasi paru
Jikalau sesak dikarenakan penyakit paru, maka dilakukan rehabilitasi paru untuk
meningkatkan fungsi paru kembali
Coccicia, C.B., Palkowski, G.H., Schweitzer, B., Motoshi, T., & Ntusi, N.A.B. 2016. Dyspnoea: Pathophysiology and a clinical approach. Journal SAMJ, vol.106
Tatalaksana Gawat Darurat
Syok Kardiogenik
Buku PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) DAN CLINICAL PATHWAY (CP) PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH. Edisi 1.
Hal: 19-20
Terapi i. Jika CO rendah dengan SVR tinggi namun MAP masih <70 mmHg maka diberikan
preparat
inotropiknon vasodilator (dobutamin) atau inodilator (milrinon). Pemasangan IABP harus
direkomendasikan pada pasien syok dengan sindrom koroner akut.
j. Jika CO tinggi dengan SVR rendah maka diberikan preparat vasopressor seperti
noradrenalin atau
adrenalin atau dopamine.
k. Dopamindosis rendah dapat diberikan pada kondisi oliguria.
l. Pada syok kardiogenik yang refrakter pertimbangkan pemasangan IABP, ECMO atau
LVAD sebagai
bridging terapi definitif.
m. Terapi definitif seperti PCI, operasi penggantian katup, BMV (pada MS), urgent CABG
harus
segera dilakukan, atau transplantasi jantung bila memungkinkan.
n. Semua pasien syok kardiogenik harus dirawat di ruang CVCU.
Buku PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) DAN CLINICAL PATHWAY (CP) PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH. Edisi 1.
Hal: 19-20
Tatalaksana Medikamentosa Pada Gagal Jantung
Sumber: Marulam M.
Panggabean Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Edisi 9. Bab
153
Tatalaksana Non-Medikamentosa Pada
Gagal Jantung
BNP (brain natriuretic peptide) dan NT-proBNP (N-terminal pro-B-type
natriuretic peptide) merupakan biomarker gagal jantung yang muncul sebagai
akibat dari peregangan ventrikel dan stres pada dinding ventrikel. Pasien dengan
gagal jantung akut umumnya memiliki nilai BNP dan NT-proBNP yang jauh lebih
tinggi dibandingkan pasien dengan gagal jantung kronik yang stabil. Namun,
berbagai kondisi lain juga dapat menimbulkan peningkatan NT-proBNP seperti
penyakit jantung katup, hipertensi pulmonal, penyakit jantung iskemik, aritmia
atrium.
Kor pulmonal terjadi sekitar 6-7 % pada orang dewasa dengan panyakit jantung,
dengan PPOK sebagai 50% faktor penyebab. Sementara Kor pulmonal dengan
dekompensasi gagal jantung terjadi sebanyak 10-30% di Amerika Serikat.5 Kor
pulmonal akut sering terjadi akibat adanya emboli masif paru-paru.
Tromboemboli masif paru-paru yang bersifat akut merupakan penyebab tersering
dari keadaan yang mematikan pada dewasa.
Gejala dan Tanda
Hipertensi Pulmonal Cor Pulmonal
Gejala Gejala
• Dispnu saat aktivitas • Sesak Nafas
• Fatique • Hilang Kesadaran
• Sinkop • Nyeri dada
• Nyeri dada angina • Bengkak pada pergelangan tangan atau
• Hemoptisis kaki
• Fenomena Raynaud’s Tanda
Tanda • Distensi vena jugularis
• Distensi vena jugularis • Regurgitasi tricuspid
• Impuls ventrikel kanan dominan • Kelainan bunyi jantung
• Komponen katup paru menguat (P2) • Edema perifer
• S3 jantung kanan
• Murmur trikuspid
• Hepatomegali
• Edema perifer
TERAPI INTERVENSI C. NO
D. PENGHAMBAT
ATRIAL SEPTOSTOMY FOSFODIESTERASE
PULMONARY - DIPIRIDAMOL
THROMBOENARTERECTOMY - SILDENAFIL
TRANSPLANTASI PARU E. ANTAGONIS RESEPTOR
ENDOTELIN
MEDIKAMENTOSA -BOSENTAN
A. TERAPI VASODILATOR -SITAXENTAN
B. PROSTANOID -AMBRISENTAN
- EPOPROSTENOL -ANTIKOAGULAN
- TREPROSTINIL
- INHALASI ILOPROST
PAPDI IPD EDISI VI, 168, HIPERTENSI PULMONAR PRIMER, HALAMAN 1241-1250.
Terapi
Cor Pulmonal
di UGD
Infus
Monitoring
Oksigen
(lain-lain)
Terapi oksigen
Vasodilator
diuretic