Anda di halaman 1dari 2

SESAK NAFAS (DYSPNEU)

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS ISKANDAR, AMK


IDI TUNONG NIP. 197402151997021001

1. Pen Penatalaksanaan sesak ( dyspneu ) merupakan penatalaksanaan yang diberikan


gerti apabila seorang pasien merasa kekurangan udara untuk bernapas.
an
2. Tuju Petunjuk kerja ini sebagai acuan untuk melakukan perawatan pada pasien
an dengan sesak agar dapat diketahui penyebabnya serta mencegah komplikasi
yang lebih berat.
3. Kebijakan -
4. Referensi -
5. Alat dan Bahan Alat :
1. Tabung oksigen
2. Stetoskop
3. Tensimeter
4. Infus set dan surflo
5. Cairan infuse ( RL, Ringer Asetat )
Bahan : Obat- Obatan sesuai advis dokter
6. Langkah- 1. Periksa jalan napas serta evaluasi kesadarannya
langkah 2. Periksa tekanan darah dan tanda vital sign yang lain secara cepat dan
tepat
3. Lakukan anamnese pada keluarganya secara terperinci
4. Sesak ditandai dengan peningkatan frekuensi napas dimana pada orang
dewasa frekuensi napas normal 16-20x/menit
5. Penyebab dari sesak nafas dapat dibagi menjadi 4 tipe:
Kardiak
Gagal jantung, penyakit arteri koroner, infark miokard, kardiomiopati,
disfungsi katup, hipertrofi ventrikel kiri, perikarditis, aritmia
Pulmoner
Penyakit Paru Obstruktif Kronis, TBC, Asma, pneumotoraks, efusi pleura
masif
Campuran kardiak dan pulmoner
PPOK dengan hipertensi, pulmoner, emboli paru kronik, trauma
Non kardiak dan non pulmoner
Kondisi ascites, hiperventilasi, psikogenik, gangguan di saluran
pencernaan (reflux, spasme oesophagus, gastritis, tukak peptic)
6. Pemeriksaan fisik dilakukan oleh dokter :
 Inspeksi
Pasien yang tampak gelisah dengan nafas yang cepat bisa disebabkan
oleh hipoksemia berat karena primer penyakit paru, jantung atau
anxiety attack. Gerakan dada yang asimetri juga harus diperiksa
 Palpasi
Pengembangan hemitoraks yang tidak simetris menunjukkan adanya
gangguan yang dapat disebabkan oleh obstruksi, pneumotoraks, atau
efusi pleura
 Perkusi:
Jika terdengar suara redup/ dullness diatas batas paru hepar dapat
menunjukkan efusi pleura
 Auskultasi:
Berkurangnya intensitas suara nafas pada paru-paru menunjukkan
adanya obstruksi saluran nafas. Bunyi tambahan seperti ronkhi,
wheezing, harus diperhatikan
7. Lakukan pemeriksaan tambahan seperti foto thorax, EKG maupun
laboratorium ( pemeriksaan BTA )
8. Penatalaksanaan sesak :
a) Berikan O2 2-4 liter/ menit tergantung derajat sesaknya (secara
intermiten)
b) Pasang infus, jika bukan payah jantung -> tetesan dapat lebih cepat
c) Posisi setengah duduk atau berbaring dengan bantal tinggi -> usahakan
yang paling enak buat pasien
d) Penatalaksanaan secara spesifik dilanjutkan sesuai dengan kausa nya
oleh dokter.
9. Observasi jika keadaan pasien tidak membaik, persiapkan rujukan ke
fasilitas kesehatan yang lebih lengkap
10. Bagan Alir -
11. Hal Hal yang -
Harus di
perhatikan
12. Unit Terkait UGD
13. Dokumen -
Terkait

11. Rekaman Historis:

No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai