Anda di halaman 1dari 2

SESAK NAFAS

No Dokumen : ……/SOP/
PKM.SDG/ 2019
SOP No Revisi : 00
Tanggal Terbit : xx-xx-2019
Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS TOHID, SKM., MM.Kes


SINDANGAGUNG NIP 19670329 198803 1 003

1.Pengertian Penatalaksanaan sesak ( dyspneu ) merupakan penatalaksanaan


yang diberikan apabila seorang pasien merasa kekurangan udara
untuk bernapas.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah dalam perawatan pada
pasien dengan sesak agar dapat diketahui penyebabnya serta
mencegah komplikasi yang lebih berat.
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sindangagung
Nomor 440/051/PKM.SDG/2019 tanggal 26 Januari 2019 tentang
Kode Diagnosis di UPTD Puskesmas Sindangagung.
4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan.
5. Prosedur / 1. Periksa jalan napas serta evaluasi kesadarannya
Langkah-
2. Periksa tekanan darah dan tanda vital sign yang lain secara
Langkah
cepat dan tepat
3. Lakukan anamnese pada keluarganya secara terperinci
4. Sesak ditandai dengan peningkatan frekuensi napas dimana
pada orang dewasa frekuensi napas normal 16-20x/menit
5. Penyebab dari sesak nafas dapat dibagi menjadi 4 tipe:
Kardiak
Gagal jantung, penyakit arteri koroner, infark miokard,
kardiomiopati, disfungsi katup, hipertrofi ventrikel kiri,
perikarditis, aritmia
Pulmoner
Penyakit Paru Obstruktif Kronis, TBC, Asma, pneumotoraks,
efusi pleura masif
Campuran kardiak dan pulmoner
PPOK dengan hipertensi, pulmoner, emboli paru kronik, trauma
Non kardiak dan non pulmoner
Kondisi ascites, hiperventilasi, psikogenik, gangguan di saluran
pencernaan (reflux, spasme oesophagus, gastritis, tukak
peptic)
6. Pemeriksaan fisik dilakukan oleh dokter :
• Inspeksi
Pasien yang tampak gelisah dengan nafas yang cepat bisa
disebabkan oleh hipoksemia berat karena primer penyakit
paru, jantung atau anxiety attack. Gerakan dada yang asimetri
juga harus diperiksa
• Palpasi
Pengembangan hemitoraks yang tidak simetris menunjukkan
adanya gangguan yang dapat disebabkan oleh obstruksi,
pneumotoraks, atau efusi pleura
• Perkusi:
Jika terdengar suara redup/ dullness diatas batas paru hepar
dapat menunjukkan efusi pleura
• Auskultasi:
Berkurangnya intensitas suara nafas pada paru-paru
menunjukkan adanya obstruksi saluran nafas. Bunyi tambahan
seperti ronkhi, wheezing, harus diperhatikan
7. Lakukan pemeriksaan tambahan seperti foto thorax, EKG
maupun laboratorium ( pemeriksaan BTA )
8. Penatalaksanaan sesak :
a) Berikan O2 2-4 liter/ menit tergantung derajat sesaknya
(secara intermiten)
b) Pasang infus, jika bukan payah jantung -> tetesan dapat lebih
cepat
c) Posisi setengah duduk atau berbaring dengan bantal tinggi ->
usahakan yang paling enak buat pasien
d) Penatalaksanaan secara spesifik dilanjutkan sesuai dengan
kausa nya oleh dokter.
8. Observasi jika keadaan pasien tidak membaik, persiapkan
rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap
6. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang Tindakan
1. Rekam Medis
7. Dokumen
Terkait 2. Buku register
3. Buku Register Rujukan

2/2

Anda mungkin juga menyukai