Anda di halaman 1dari 18

ASKEP PADA KLIEN

GAGAL NAFAS

Dibuat Oleh :
1 . Bachrudin Yusuf B.S
2. Firman Abdul Latif
Pengertian Gagal Nafas

 Gagal nafas adalah kondisi kegagalan sistem


pernapasan dalam pertukaran gas di mana
PaO2 < 60 mmHg dan PaCO2 > 50 mmHg
(Sakti et al. , 2021)
 Kejadian gagal nafas
menempati peringkat sepuluh
penyebab kematian di rumah
sakit yaitu sebesar 5.1% pada
tahun 2017 berdasarkan data
peringkat sepuluh penyakit
tidak menular (PTM) pada
tahun 2017 (“Riskesda 2017,”
n.d.)

07/17/2023
Jenis Gagal Nafas

Gagal nafas akut adalah gagal nafas yang timbul pada pasien yang
parunya normal secara struktural maupun fungsional sebelum awitan
penyakit timbul.

Gagal nafas kronik adalah terjadi pada pasien dengan penyakit


paru kronik seperti bronkitis kronik, emfisema dan penyakit paru hitam
(penyakit penambang batubara)

07/17/2023
TANDA DAN GEJALA

 Gagal nafas total


  Aliran udara di mulut, hidung tidak dapat di dengar/ dirasakan.
  Pada gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra klavikula   dan sela iga serta
 tidak ada pengembangan dada pada inspirasi.
  Adanya kesulitan inflasi paru

 Gagal nafas parsial


  Terdengar suara nafas tamabahan seperti snoring dan whizing.
  Ada retraksi dada

 Hiperkapnia atau hipoksemia


  Hiperkapnia yaitu penurunan kesadaran (PCO2)
07/17/2023
  Hipoksemia yaitu takikardia, gelisah, berkeringat atau sianosis (PO2) menurun
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan gas-gas darah arteri


Hipoksemia Ringan : PaO2 < 80 mmHg
Sedang : PaO2 < 60 mmHg
Berat : PaO2 < 40 mmHg
 Pemeriksaan rontgen dada Melihat kedaan patologik atau
kemajuan proses penyakit yang tidak diketahui
 EKG Mungkin memperlihatkan bukti regangan-regangan jantung
disis kanan dan disritmia

07/17/2023
penatalaksanaan

 Suplemen oksigen : Merupakan tindakan temporer sambil dicari


diagnosis etiologi dan terapinya  Pemberian oksigen peningkatan
gradien tekanan oksigen alvelolus dan kapiler difusi lebih banyak
peningkatan PaO2

 Obat dan penatalaksanaan lainnya :


 Mukolitik
 Postural drainase
 Chest physical therapi
 Nasotracheal suctioning
 Cough/ deep breathing exercise

07/17/2023
pengkajian

Airway
 Peningkatan sekresi pernapasan
 Bunyi napas krekels, ronki dan mengi
Breathing
 Distress pernapasan : pernapasan cuping hidung, takipneu/ bradipneu,
retraksi.
 Menggunakan otot aksesori pernapasan
 Kesulitan bernapas : lapar udara, diaforesis, sianosis.

Circulation
 Penururnan curah jantung : gelisah, letargi, takikardia
 Sakit kepala
 Gangguan tingkat kesadaran : ansietas, gelisah, kacau, mental,
mengantuk
 Pupil edema
 Penurunan haluaran urin
07/17/2023
Diagnosa keperawatan

1. Pola nafas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru


 Tujuan : setelah di lakukan tindakan keprawatan
pasien dapat mempertahankan pola pernafasan yang
efektif.
 Kriteria hasil : pasien menunjukkan: frekuensi, irama
dan kedalan pernafasan normal, adanya penurunan
dispneu, analisa gas darah dalam batas normal.

07/17/2023
Intervensi
 Kaji frekuensi, kedalaman, kualitas pernapasan serta pola pernapasan.
 Kaji tanda-tanda vital dan tingkat kesadaran setiap jam.
 Monitor pemberian trakeostomi bila PaO2 < 60 mmHg.
 Berikan oksigen dalam bantuan ventilasi dan Humidififer sesuai dengan pesanan.
 Pantau dan catat gas-gas darah sesuai indikasi : kaji kecendrungan kenaikan PaCO2
atau kecendrungan PaO2.
 Auskultasi dada untuk mendengarkan bunyi nafas setiap 1 jam.
 Pertahankan tirah baring dengan kepala di tinggikan 300 -450 untuk
mengoptimalkan pernapasan.
 Beringan dorongan untuk batuk dan napas dalam, bantu apsien untuk membebat
dada selama batuk.
 Intruksikan pasien untuk melakukan pernapasan diafragma atau bibir
 Berikan bantuan ventilasi mekanik bila PaCO > 60 mmHg. PaO2 dan PCO2
meningkat dengan frekuensi mmHg / jam. PaO2 tidak dapat di pertahankan pada
60 mmHg2 atau lebih, atau pasien memperlihatkan keletihan atau depresi mental
07/17/2023
atau sekresi menjadi sulit untuk dilatasi.
Diagnosa keperawatan

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan


abnormalitas ventilasi – perfusi sekunder terhadap
hipoventilasi
 Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan
pasien dapat mempertahankan pertukaran gas yg
adekuat
 Kriteria hasil : Pasien mampu menunjukkan : bunyi
paru bersih, warna kulit normal, gas –gas darah dalam
batas normal untuk usia yang di perkirakan

07/17/2023
Intervensi :
 Kaji terhadap tanda dan gejala hipoksia dan hiperkapnia
 Kaji TD, nadi apikal dan tingkat kesadaran setiap jam
 Laporkan perubahan tingkat kesadaran pada dokter.
 Pantau dan catat pemeriksaan gas darah, kaji adanya kecendrungan kenaikan
dalam PaCO2 atau penurunan dalam PaO2
 Bantu dengan pemberian ventilasi mekanik sesuai indikasi
 Auskultasi dada untuk mendengarkan bunyi nafas setiap jam
 Tinjau kembali pemeriksaan sinar X dada harian, perhatikan peningkatan atau
penyimpangan
 Pantau irama jantung
 Berikan cairan parenteral sesuai pesanan
 Berika obat-obatan sesuai pesanan: bronkodilator, antibiotik, steroid
07/17/2023
Diagnosa keperawatan

3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan


edema pulmo
 Tujuan : setelah diberikan tindakan perawatan
pasien tidak terjadi kelebihan volume cairan
 Kriteria hasil : Pasien mampu menunjukkan :
TTV normal, balance cairan dalam batas
normal, tidak terjadi edema

07/17/2023
Intervensi :

 Timbang BB tiap hari


 Monitor input dan output pasien tiap 1 jam
 Kaji tanda dan gejala penurunan curah jantung
 Kaji tanda-tanda kelebihan volume : edema, BB,CVP
 Monitor parameter hemodinamik
 Kolaborasi untuk pemberian cairan dan elektrolit

07/17/2023
Diagnosa keperawatan

4. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan


penurunan curah jantung
 Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan
pasien mapu mempertahankan perfusi jaringan.
 Kriteria hasil : pasien mampu menunjukkan : status
hemodinamik dalam batas normal dan TTV normal.

07/17/2023
Intervensi :

 Kaji tingkat kesadaran


 Kaji penurunan perfusi jaringan
 Kaji status hemodinamik
 Kaji irama EKG
 Kaji sistem gastrointestinal

07/17/2023
KESIMPULAN

 Gagal nafas dimana terjadinya suatu kegagalan sistem


pernafasan untuk mempertahankan pertukaran O2 dan
CO2 yang dapat mengakibatkan gangguan pada kehidupan
pasien tersebut yang disebabkan karena Depresi sistem
saraf pusat Kelainan neurologis primer , Efusi
pleura,hemotoraks, pneumothoraks, Trauma, dan penyakit
akut paru dengan tanda tanda gagal nafas total,parsial,
dan hiperkapnia, dalam menangani kasus ini perawat fokus
pada pengkajian Airway, Breathing, dan Circulation.

07/17/2023
Terimakasih 

07/17/2023

Anda mungkin juga menyukai