Anda di halaman 1dari 6

PPOK

:
No.Dokumen 800/................/ASKEP/BLUD-UPT/PKM-
BP/......../2019
ASKEP No.Revisi :2
Tanggal Terbit : Januari 2019
Dinas Kesehatan Halaman :6 BLUD UPT
Mesuji Puskesmas Rawat
Inap Bukoposo
Ditetapkan Kepala
BLUD UPT
Puskesmas Rawat HENDRI. AZ. SKM
Inap Bukoposo NIP.197008211991031008
1. Pengertian 1. Asuhan keperawatan/Bidanan adalah suatu rangkaian kegiatan praktik
keperawatan/Bidanan yang langsung diberikan kepada klien pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan metodologi
proses keperawatan/Bidanan, (pengkajian, analisa data, diagnosa
keperawatan/Bidanan, merencanakan tindakan keperawatan/Bidanan,
melaksanakan tindakan keperawatan/Bidanan, melaksanakan tindakan
dan evaluasi keperawatan/Bidanan) dalam lingkup dan wewenang serta
tanggung jawab Perawat/Bidan.
2. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK/COPD) merupakan suatu
istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru
yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi
terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya. Ketiga
penyakit yang membentuk satu kesatuan yang dikenal dengan COPD
adalah : Bronchitis kronis, emfisema paru-paru dan asthma bronchiale
(S Meltzer, 2001 : 595)
KODE ICD X : J44.1
2. Tujuan Memberikan asuhan keperawatan/Bidanan kepada klien PPOK secara
komprehensif.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 800/ /SK/BLUD-UPT/PKM-BP/ /
2019 Tentang Pelayanan Klinis di BLUD UPT Puskesmas Rawat Inap
Bukoposo
4. Referensi Lynda Juall Carpenito, R.N, M.S.N., CRNP, 2001, Buku Saku Diagnosa
Keperawatan/Bidanan, ECG, Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 05 tahun 2014 Tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur 1) Alat tulis 4) Temperatur
2) Stetoskop 5) Timbangan
3) Respirasi rate time
6. Langkah- 1. Perawat/Bidan menganamnesa pasien saat ini.
1
langkah
1) Pengkajian mencakup informasi tentang gejala-gejala terakhir dan
manifestasi penyakit sebelumnya. Berikut ini beberapa pedoman
pertanyaan untuk mendapatkan data riwayat kesehatan dari proses
penyakit:
- Sudah berapa lama pasien mengalami kesulitan pernapasan?
- Apakah aktivitas meningkatkan dispnea?
- Berapa jauh batasan pasien terhadap toleransi aktivitas?
- Kapan pasien mengeluh paling letih dan sesak napas?
- Apakah kebiasaan makan dan tidur terpengaruh?
- Riwayat merokok?
- Obat yang dipakai setiap hari?
- Obat yang dipakai pada serangan akut?
- Apa yang diketahui pasien tentang kondisi dan penyakitnya?
2) Data tambahan yang dikumpulkan melalui observasi dan
pemeriksaan sebagai berikut:
- Frekuensi nadi dan pernapasan pasien?
- Apakah pernapasan sama tanpa upaya?
- Apakah ada kontraksi otot-otot abdomen selama inspirasi?
- Apakah ada penggunaan otot-otot aksesori pernapasan selama
pernapasan?
- Barrel chest?
- Apakah tampak sianosis?
- Apakah ada batuk?
- Apakah ada edema perifer?
- Apakah vena leher tampak membesar?
- Apa warna, jumlah dan konsistensi sputum pasien?
- Bagaimana status sensorium pasien?
- Apakah terdapat peningkatan stupor? Kegelisahan?
3) Hasil pemeriksaan diagnosis seperti :
- Chest X-Ray :
Dapat menunjukkan hiperinflation paru, flattened diafragma,
peningkatan ruang udara retrosternal, penurunan tanda
vaskular/bulla (emfisema), peningkatan bentuk bronchovaskular
(bronchitis), normal ditemukan saat periode remisi (asthma)
- Pemeriksaan Fungsi Paru : Dilakukan untuk menentukan
penyebab dari dyspnea, menentukan abnormalitas fungsi
tersebut apakah akibat obstruksi atau restriksi, memperkirakan
tingkat disfungsi dan untuk mengevaluasi efek dari terapi,
misal : bronchodilator.
- TLC : Meningkat pada bronchitis berat dan biasanya pada
asthma, menurun pada emfisema.
- Kapasitas Inspirasi : Menurun pada emfisema
- FEV1/FVC : Ratio tekanan volume ekspirasi (FEV) terhadap
tekanan kapasitas vital (FVC) menurun pada bronchitis dan
asthma.
- ABGs : Menunjukkan proses penyakit kronis, seringkali PaO2
menurun dan PaCO2 normal atau meningkat (bronchitis kronis
dan emfisema) tetapi seringkali menurun pada asthma, pH
normal atau asidosis, alkalosis respiratori ringan sekunder
terhadap hiperventilasi (emfisema sedang atau asthma).
- Bronchogram : Dapat menunjukkan dilatasi dari bronchi saat
inspirasi, kollaps bronchial pada tekanan ekspirasi (emfisema),
pembesaran kelenjar mukus (bronchitis)
- Darah Komplit : Peningkatan hemoglobin (emfisema berat),
peningkatan eosinofil (asthma).
- Kimia Darah : Alpha 1-antitrypsin dilakukan untuk
kemungkinan kurang pada emfisema primer.
- Sputum Kultur : Untuk menentukan adanya infeksi,
mengidentifikasi patogen, pemeriksaan sitologi untuk
menentukan penyakit keganasan atau allergi.
- ECG : Deviasi aksis kanan, gelombang P tinggi (asthma berat),
atrial disritmia (bronchitis), gel. P pada Leads II, III, AVF
panjang, tinggi (bronchitis, emfisema), axis QRS vertikal
(emfisema)
- Exercise ECG, Stress Test : Menolong mengkaji tingkat
disfungsi pernafasan, mengevaluasi keefektifan obat
bronchodilator, merencanakan/evaluasi program.
4) Palpasi:
- Palpasi pengurangan pengembangan dada?
- Adakah fremitus taktil menurun?
5) Perkusi:
- Adakah hiperesonansi pada perkusi?
- Diafragma bergerak hanya sedikit?
6) Auskultasi:
- Adakah suara wheezing yang nyaring?
- Adakah suara ronkhi?
- Vokal fremitus nomal atau menurun?
2. Perawat melakukan edukasi kepada pasien bahwa penyakit tersebut
disebabkan oleh Infeksi sinus paranasalis dan Rongga mulut, merupakan
sumber bakteri yang dapat menyerang dinding bronchus.Rokok, yang
dapat menimbulkan kelumpuhan bulu getar selaput lender bronchus
sehingga drainase lender terganggu. Kumpulan lender tersebut
merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri.
3. Perawat/Bidan menuliskan diagnosa dan rencana keperawatan/Bidanan
di lembar asuhan keperawatan/Bidanan.
1) Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan
bronkokontriksi, peningkatan produksi sputum, batuk tidak efektif,
kelelahan/berkurangnya tenaga dan infeksi bronkopulmonal.
Intervensi
- Ajarkan dan berikan dorongan penggunaan teknik pernapasan
diafragmatik dan batuk.
- Bantu dalam pemberian tindakan nebuliser, inhaler dosis
terukur, atau IPPB
- Instruksikan pasien untuk menghindari iritan seperti asap rokok,
aerosol, suhu yang ekstrim, dan asap.
- Ajarkan tentang tanda-tanda dini infeksi yang harus dilaporkan
pada dokter dengan segera: peningkatan sputum, perubahan
warna sputum, kekentalan sputum, peningkatan napas pendek,
rasa sesak didada, keletihan.
- Berikan antibiotik sesuai yang diharuskan.
2) Pola napas tidak efektif
berhubungan dengan napas pendek, mukus, bronkokontriksi dan
iritan jalan napas.
Intervensi:
- Ajarkan klien latihan bernapas diafragmatik dan pernapasan
bibir dirapatkan.
- Berikan dorongan untuk menyelingi aktivitas dengan periode
istirahat. Biarkan pasien membuat keputusan tentang
perawatannya berdasarkan tingkat toleransi pasien.
- Berikan dorongan penggunaan latihan otot-otot pernapasan jika
diharuskan.
3) Gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan ketidaksamaan ventilasi perfusi
Intervensi keperawatan:
- Deteksi bronkospasme saat auskultasi .
- Pantau klien terhadap dispnea dan hipoksia.
- Berikan obat-obatan bronkodialtor dan kortikosteroid dengan
7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait

10.Dokumen
Terkait
11. Rekam
Historis
Perubahan
h
v
c
o
u
k
l
.P
p
s
g
m
n
d
i
B
/
t
w
a
r
e
No
1.

2.

3.
4.
5.

6.

7.
8.
-

-
tepat dan waspada kemungkinan efek sampingnya.
Berikan terapi aerosol sebelum waktu makan, untuk membantu
mengencerkan sekresi sehingga ventilasi paru mengalami
perbaikan.
Pantau pemberian oksigen.
4. Perawat/Bidan melakukan evaluasi.
5. Perawat/ Bidan melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan/
Bidanan.

1) Balai Pengobatan
2) Rawat Inap

1) Rekam medis

Yang dirubah
Nama Puskesmas

Nomor dokumen

Nomor Revisi
Tanggal Terbit
Nama Puskesmas

Nomor dokumen

Nomor Revisi
Tanggal Terbit
Isi Perubahan
Puskesmas Rawat Inap
Bukoposo
800/................/ASKEP/
PKM-BP/........./2017
1
........ Januari 2017
BLUD UPT Puskesmas
Rawat Inap Bukoposo
800/............/ASKEP/
BLUD-UPT/PKM-
BP/........./2019
2
........ Januari 2019
Tgl. Mulai
diberlakukan
..... Januari 2017

..... Januari 2017

..... Januari 2017


..... Januari 2019

..... Januari 2019

..... Januari 2019


..... Januari 2019
9. Kebijakan 800/......./SK/BLUD- ..... Januari 2019
UPT/PKM–BP/....../
2019 tentang Pelayanan
Klinis di BLUD UPT
Puskesmas Rawat Inap
Bukoposo

Anda mungkin juga menyukai