Anda di halaman 1dari 4

DIABETES MELITUS

:
No.Dokumen 800/................/ASKEP/BLUD-UPT/PKM-
BP/......../2019
ASKEP No.Revisi :2
Tanggal Terbit : Januari 2019
Dinas Kesehatan Halaman :4 BLUD UPT
Mesuji Puskesmas Rawat
Inap Bukoposo
Ditetapkan Kepala
BLUD UPT
Puskesmas Rawat HENDRI. AZ. SKM
Inap Bukoposo NIP.197008211991031008
1. Pengertian 1. Asuhan Keperawatan adalah suatu rangkaian kegiatan praktik
Keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai
tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan metodologi proses
Keperawatan, (pengkajian, analisa data, diagnosa Keperawatan,
merencanakan tindakan Keperawatan, melaksanakan tindakan
Keperawatan, melaksanakan tindakan dan evaluasi Keperawatan)
dalam lingkup dan wewenang serta tanggung jawab Perawat/Bidan.
2. Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula
(glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolute maupun relatif
(Arjatmo, 2002).
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
(Brunner dan Suddarth, 2002).
KODE ICD X : E00-E13
2. Tujuan Memberikan asuhan Keperawatan kepada klien diabetes meletes secara
komprehensif.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 800/ /SK/BLUD-UPT/PKM-BP/ /
2019 Tentang Pelayanan Klinis di BLUD UPT Puskesmas Rawat Inap
Bukoposo
4. Referensi Lynda Juall Carpenito, R.N, M.S.N., CRNP, 2001, Buku Saku Diagnosa
Keperawatan, ECG, Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 05 tahun 2014 Tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur 1) Alat tulis 4) Temperatur
2) Stetoskop 5) Timbangan
3) Alat GCU
6. Langkah- 1) Perawat/Bidan menganamnesa pasien saat ini.
langkah a) Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien ?
b) Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya
Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya,
mendapat terapi insulin jenis apa, bagaimana cara minum obatnya
apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk
menanggulangi penyakitnya.
c) Aktivitas/ Istirahat :
Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot
menurun.
d) Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada
ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi,
perubahan tekanan darah
e) Integritas Ego
Stress, ansietas
f) Eliminasi
Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
g) Makanan / Cairan
Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat
badan, haus, penggunaan diuretik.
h) Neurosensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot,
parestesia,gangguan penglihatan.
i) Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
j) Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi /
tidak)
k) Keamanan
Kulit kering, gatal, ulkus kulit.
2) Perawat melakukan edukasi kepada pasien bahwa penyakit tersebut
disebabkan oleh Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi
insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum
diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya
resistensi insulin.Faktor-faktor resiko :Usia (resistensi insulin
cenderung meningkat pada usia di atas 65 th), Obesitas, Riwayat
keluarga
3) Perawat/Bidan menuliskan diagnosa dan rencana Keperawatan di lembar
asuhan Keperawatan.
a) Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual,
peningkatan metabolisme protein, lemak.
Intervensi :
 Timbang berat badan setiap hari atau sesuai dengan indikasi.
 Observasi tanda-tanda hipoglikemia seperti perubahan tingkat
kesadaran, kulit lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, peka
rangsang, cemas, sakit kepala.
 Kolaborasi melakukan pemeriksaan gula darah.
 Kolaborasi pemberian pengobatan insulin.
 Kolaborasi dengan ahli diet.
b) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik.
Intervensi :
 Pantau tanda-tanda vital, catat adanya perubahan TD ortostatik
 Pertahankan untuk memberikan cairan paling sedikit 2500
ml/hari dalam batas yang dapat ditoleransi jantung
 Observasi adanya kelelahan yang meningkat, edema,
peningkatan BB, nadi tidak teratur
 Kolaborasi : berikan terapi cairan normal salin dengan atau
tanpa dextrosa, pantau pemeriksaan laboratorium (Ht, BUN, Na,
K).
c) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status
metabolik (neuropati perifer).
Intervensi :
d) Kaji luka, adanya epitelisasi, perubahan warna, edema, dan
discharge, frekuensi ganti balut.
 Kaji tanda vital
 Kaji adanya nyeri
 Lakukan perawatan luka
 Kolaborasi pemberian insulin dan medikasi.
 Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi.
4) Perawat/Bidan melakukan evaluasi.
5) Perawat/Bidan melaksanakan dokumentasi asuhan Keperawatan.
7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait

10.Dokumen
Terkait
11. Rekam
Historis
Perubahan
h
v
c
o
u
k
l
.P
p
s
g
m
n
d
i
B
/
t
w
a
r
e
1) Balai Pengobatan
2) Rawat Inap

1) Rekam medis

No
1.

2.

3.
4.
5.

6.

7.
8.
9.
Yang dirubah
Nama Puskesmas

Nomor dokumen

Nomor Revisi
Tanggal Terbit
Nama Puskesmas

Nomor dokumen

Nomor Revisi
Tanggal Terbit
Kebijakan
Isi Perubahan
Puskesmas Rawat Inap
Bukoposo
800/................/ASKEP/
PKM-BP/........./2017
1
........ Januari 2017
BLUD UPT Puskesmas
Rawat Inap Bukoposo
800/............/ASKEP/
BLUD-UPT/PKM-
BP/........./2019
2
........ Januari 2019
800/......./SK/BLUD-
UPT/PKM–BP/....../
2019 tentang Pelayanan
Klinis di BLUD UPT
Puskesmas Rawat Inap
Bukoposo
Tgl. Mulai
diberlakukan
..... Januari 2017

..... Januari 2017

..... Januari 2017


..... Januari 2019

..... Januari 2019

..... Januari 2019


..... Januari 2019
..... Januari 2019

Anda mungkin juga menyukai