DEFISIT NUTRISI
Halaman :1/3
1/3
b. Perawat melakukan identifikasi klien meliputi nama dan
tanggal lahir
c. Perawat melakukan pemeriksaan fisik meliputi tanda-tanda
vital, berat badan, tinggi badan, dan mencatat hasil
pemeriksaan di aplikasi e-puskesmas atau form asuhan
keperawatan
d. Perawat melakukan pengkajian keperawatan (berdasarkan
data subjektif dan objektif).
e. Perawat melakukan identifikasi gejala Defisit Nutrisi
( mis.ketidakmampuan mencerna makanan, ketidakmampuan
menelan makanan, ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient,
peningkatan kebutuhan metabolism)
f. Perawat menegakkan diagnosa keperawatan
g. Perawat Menyusun intervensi dan implementasi serta KIE
kepada klien atau keluarga
Observasi :
1) Identifikasi status nutrisi
2) Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
3) Identifikasi makanan yang disukai
4) Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
5) Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
6) Monitor asupan makanan
7) Monitor berat badan
8) Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik :
1) Lakukan oral hygine sebelum makan, jika perlu
2) Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida
makanan)
3) Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
4) Berikan makan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
5) Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
6) Berikan suplemen makanan, jika perlu
7) Hentikan pemberian makan selalu selang nasigastrik jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi :
1) Anjurkan posisi duduk, jika mampu
2) Ajarkan diet yang di programkan
Kolaborasi :
1) Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis.
2/3
Pereda nyero, antiemetic), jika perlu
2) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
8. Unit terkait Pelayanan Umum 24 Jam, Ruang Layanan PKPR, Ruang Layanan
Teratai, Ruang Layanan PTM, Ruang Layanan Tindakan, Ruang
Layanan MTBS, Ruang Layanan Lansia
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
3/3