Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN GIZI PADA PENYAKIT

HIPERTENSI
Nomor Dokumen : 055/SOP/III/2023
Nomor Revisi : 01
SOP Tanggal terbit : 04 Januari 2023
Halaman : 1/3

PUSKESMAS ROYAN IRVANI, S.Kep.,Ns.


SAJAD NIP. 198303152002121003

1. Pengertian Asuhan gizi pada penyakit hipertensi adalah pengaturan makanan pada
penyakit hipertensi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan informasi
diet pada pasien dengan hipertensi.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Sajad Nomor 020/SK/III/2023 tentang
Terapi Gizi.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
2. KMK RI No. HK.01.07/MENKES/1936/2022 tentang Panduan Praktik
Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/62/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Gigi;
4. Pedoman Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT), Kementerian
Kesehatan RI;
5. Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas;
5. Alat dan 1. Media KIE (poster, brosur makanan sehat sesuai kelompok brosur
Bahan diet penyakit)
2. Standar makanan diet, tabel IMT
3. Food Model
4. Daftar Bahan Penukar Makanan
5. Alat ukur antropometri (timbangan berat badan, microtoise)
6. Prosedur 1. Petugas membaca hasil sistolik dan diastolik pasien
2. Petugas membandingkan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan
tekanan darah normal
3. Petugas menimbang Berat Badan (kg)
4. Petugas mengukur tinggi badan (cm)
5. Petugas melakukan anamnesa diet tentang pola kebiasaan makan
6. Petugas menentukan status gizi pasien berdasarkan (gemuk, normal,
kurus)
7. Petugas menghitung kebutuhan zat gizi dalam sehari
8. Petugas menjelaskan isi leaflet diet rendah garam
9. Petugas mencatat di lembar asuhan gizi

1
7. Bagan Alir
Petugas
Membaca hasil membandingkan Petugas menimbang
tekanan darah berat badan

Menentukan status Melakukan anamnesa Petugas mengukur


gizi diet tinggi badan

Menghitung mencatat di
Menjelaskan isi leaflet
kebutuhan gizi lembar gizi

8. Hal-hal yang 1. Tingkat pengetahuan petugas.


perlu 2. Tingkat pemahaman pasien terhadap komunikasi, informasi dan
diperhatikan edukasi yang diberikan.
3. Setiap asuhan gizi yang dilakukan terhadap pasien harus
diinformasikan kepada pasien dan harus mendapat persetujuan dari
pasien dan keluarga pasien.
9. Unit terkait 1. Ruangan Gizi.
2. Ruangan Pemeriksaan Umum.
3. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut.
4. Ruangan KIA, KB.
5. Ruangan Persalinan.
6. Ruangan UGD/Tindakan.
10. Dokumen 1. Rekam Medis Pasien
terkait 2. Buku register kunjungan pelayanan gizi
11. Rekaman
Tanggal mulai
historis No. Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
perubahan
1. Tata naskah dinas Keseluruhan isi SOP
menyesuaikan dengan
Pedoman Tata Naskah
Puskesmas Sajad.
2. Kebijakan Kebijakan Awal :
Keputusan Kepala Sajad
No. 091 tahun 2018
tentang Layanan Klinis
yang Menjamin
Kesinambungan
Layanan Puskesmas
Sajad diubah menjadi
Keputusan Kepala
Puskesmas Sajad No.
020/SK/III/2023 tentang
Terapi Gizi.
3. Referensi Referensi terbaru yang
digunakan adalah
Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 43
tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan
Masyarakat, KMK RI No.
HK.01.07/MENKES/193
6/2022 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan

2
Kesehatan Primer, dan
Keputusan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/62/2
015 Tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi
Dokter Gigi.
4. Kepala SOP lama
Puskesmas ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas lama
yaitu Suandi, S.ST, SOP
baru ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas
Royan Irvani, S.Kep.,Ns.

3
ASUHAN GIZI PADA PENYAKIT HIPERTENSI
Nomor Dokumen : 055/DT/III/2023
Nomor Revisi : 01
DAFTAR TILIK
Tanggal Terbit : 04 Januari 2023
Halaman : 1/1

Tidak
No. Kegiatan Ya Tidak Berlaku
1. Apakah petugas membaca hasil sistolik dan diastolik pasien?
2. Apakah petugas membandingkan tekanan darah sistolik dan
diastolik dengan tekanan darah normal?
3. Apakah petugas menimbang berat adan (kg)?
4. Apakah petugas mengukur tinggi badan (cm)?
5. Apakah petugas melakukan anamnesa diet tentang pola
kebiasaan makan?
6. Apakah petugas menentukan status gizi pasien berdasarkan
(gemuk, normal, kurus)?
7. Apakah petugas menghitung kebutuhan zat gizi dalam sehari?
8. Apakah petugas menjelaskan isi leaflet diet rendah garam?
9. Apakah petugas mencatat di lembar asuhan gizi?

CR : ………………………%

Sajad, ........................................
Pelaksana / Auditor

(………………………………………)

Anda mungkin juga menyukai