Anda di halaman 1dari 4

OTITIS MEDIA AKUT (OMA)

No. :
Dokumen 800/..................../SOP/BLUD-UPT/PK
M-BP/............./2019
No.Revisi : 2
SOP Tanggal : Januari 2019
Dinas Kesehatan BLUD UPT
Terbit Puskesmas Rawat
Mesuji Halaman :4 Inap Bukoposo

Ditetapkan Kepala
BLUD UPT
Puskesmas Rawat HENDRI. AZ. SKM
Inap Bukoposo NIP.197008211991031008
1. Pengertian Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius,
antrum mastoid, dan sel-sel mastoid yang terjadi dalam waktu kurang dari 3
minggu.
Prevalensi kejadian OMA banyak diderita oleh anak-anak maupun bayi
dibandingkan pada orang dewasa tua maupun dewasa muda. Pada bayi
terjadinya OMA dipermudah oleh karena tuba eustachius pendek, lebar, dan
letak agak horizontal.
KODE ICD X : H66.0 Acute suppurative otitis media
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana otitis media
akut (OMA)
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 800/ /SK/BLUD-UPT/PKM-BP/ /
2019 Tentang Pelayanan Klinis di BLUD UPT Puskesmas Rawat Inap
Bukoposo
4. Referensi Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer,
KEPMENKES, 2015.
155 penyakit diagnosis dan terapi di fasilitas kesehatan primer, update
version 2018.
5. Prosedur 1) Alat tulis 4) Temperatur
2) Stetoskop 5) Timbangan
3) Senter / penlight
6. Langkah- 1. Petugas yang melaksanakan :
langkah a. Dokter
b. Bidan
2. Langkah-langkah :
a. Petugas memangil pasien sesuai urutan
b. Petugas memastikan identitas pasien yang tertera di rekam medis
c. Petugas melakukan kajian awal di MTBS
d. Petugas melakukan pemeriksaan suhu tubuh, berat badan dan status
gizi
e. Petugas memberikan rekam medis kepada dokter pemeriksa
f. Dokter melakukan anamnesa pada pasien : Pada anak, keluhan
utama adalah rasa nyeri di dalam telinga dan demam serta ada
riwayat batuk pilek sebelumnya. Anak juga gelisah, sulit tidur, tiba-
tiba menjerit waktu tidur, bila demam tinggi sering diikuti diare dan
kejang-kejang. Kadang-kadang anak memegang telinga yang sakit.
Pada stadium supurasi pasien tampak sangat sakit, dan demam, serta
rasa nyeri di telinga bertambah hebat. Bila terjadi ruptur membran
timpani, maka sekret mengalir ke liang telinga, suhu tubuh turun,
dan anak tertidur tenang.
g. Dokter melakukan pemeriksaan fisik :
i. Pada stadium oklusi tuba Eustachius terdapat gambaran retraksi
membran timpani, warna membran timpani suram dengan reflex
cahaya tidak terlihat.
ii. Pada stadium hiperemis membran timpani tampak hiperemis
serta edema.
iii. Pada stadium supurasi membran timpani menonjol ke arah luar
(bulging) berwarna kekuningan.
iv. Pada stadium perforasi terjadi ruptur membran timpani dan
nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar.
v. Pada stadium resolusi bila membran timpani tetap utuh, maka
perlahan-lahan akan normal kembali.Bila telah terjadi perforasi,
maka sekret akan berkurang dan mengering.
h. Dokter menegakkan dianosis berdasarkan hasil anamnesa dan
pemeriksaan fisik
i. Penatalaksanaan
i. Edukasi :Memberitahu keluarga bahwa pengobatan harus
adekuat agar membran timpani dapat kembali normal,
Memberitahu keluarga untuk mencegah infeksi saluran napas
atas (ISPA) pada bayi dan anak-anak, menangani ISPA
denganpengobatan adekuat, Memberitahu keluarga untuk
menganjurkan pemberian ASI minimal enam bulan sampai
dengan 2 tahun, Menghindarkan pajanan terhadap lingkungan
merokok dan lain-lain.
ii. Dapat diberikan antihistamin bila ada tanda-tanda alergi.
iii. Antipiretik seperti paracetamol sesuai dosis anak.
iv. Antibiotik yang diberikan pada stadium oklusi dan hiperemis
ialah penisilin atau eritromisin, selama 10-14 hari:
1. Ampisilin : Dewasa 500 mg 4 x sehari; Anak 25 mg/KgBB 4
x sehari atau
2. Amoksisilin: Dewasa 500 mg 3 x sehari; Anak 10 mg/KgBB
7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait
ofgy
elkuspBr,RhTctbD
idanm
3 x sehari atau
3. Eritromisin : Dewasa 500 mg 4 x sehari; Anak 10 mg/KgBB
4 x sehari
4. Jika terdapat resistensi, dapat diberikan kombinasi dengan
asam klavulanat atau sefalosporin
j. Dokter menulisan resep dan mempersilahkan pasien ke loket
pembayaran kemudian ke apotek
k. Dokter menulis hasil pemeriksaan di rekam medis
l. Petugas menulis diagnosis di buku register

1) BP Umum
2) MTBS
3) UGD
10.Dokumen 1) Rekam medis
Terkait 2) Buku register
3) Resep
11. Rekam Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan 1. Nama Puskesmas Puskesmas Rawat Inap ..... Januari 2017
Bukoposo
2. Nomor dokumen 800/................/SOP/PKM- ..... Januari 2017
BP/........./2017
3. Nomor Revisi 1
4. Tanggal Terbit ........ Januari 2017 ..... Januari 2017
5. Nama Puskesmas BLUD UPT Puskesmas ..... Januari 2019
Rawat Inap Bukoposo
6. Nomor dokumen 800/............/SOP/BLUD- ..... Januari 2019
UPT/PKM-BP/........./2019
7. Nomor Revisi 2 ..... Januari 2019
8. Tanggal Terbit ........ Januari 2019 ..... Januari 2019
9. Kebijakan 800/......./SK/BLUD- ..... Januari 2019
UPT/PKM–BP/....../
2019 tentang Pelayanan
Klinis di BLUD UPT
Puskesmas Rawat Inap
Bukoposo

Anda mungkin juga menyukai