Anda di halaman 1dari 4

BRONKITIS AKUT

No. Dokumen : 440/ /Pusk.Skhj


No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/4

Puskesmas dr. Sri Suwanti


Sukoharjo 1 NIP. 19700706 200212 2 008

1. Pengertian Bronkitisadalahsuatuperadanganpadabronkus (saluran udara ke paru-


paru). Radang dapat berupa hipersekresi mukus dan batuk produktif
kronis berulang-ulang minimal selama 3 bulan pertahun atau paling
sedikit dalam 2 tahun berturut-turut pada pasien yang diketahui tidak
terdapat penyebab lain.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
bronkitis akut
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sukoharjo 1 Nomor 440/
/Pusk.Skhj
4. Referensi Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
tahun 2017
5. Prosedur/ Persiapan :
Langkah- 1. Persyaratan APD Petugas
langkah Petugas menggunakan level tiga
a. Penutup kepala
b. Hazmat
c. Apron
d. Face shield
e. Googles
f. Masker N95
g. Handscoon
h. Boots
2. Persyaratan APD Pasien dan Pengantar Pasien
Masker medis/masker kain

Pelaksanaan :
1. Petugas memanggil nama pasien sesuai nomer urut
2. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien.
3. Petugas melakukan anamnesa keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang danriwayat penyakit keluarga.
4. Petugas melakukan pemeriksaan Tekanan darah, Nadi, RR, suhu,
BB, TB dan LP
5. Petugas mencatat hasil kajian awal kedalam Rekam Medis.
6. Petugas menyerahkan RM dan pasien kepada dokter.
7. Dokter melakukan anamnesa lebih dalam mengenai keluhan pasien
berupa batuk (berdahak maupun tidak berdahak) selama 2-3
minggu. Dahak dapat berwarna jernih, putih, kekuning-kuningan
atau kehijauan, disertai demam (biasanya ringan), rasa berat dan
tidak nyaman di dada.Sesak napas, rasa berat bernapas.Kadang
batuk darah.Bunyi napas mengi atau “ngik”.Batuk biasanya
merupakan tanda dimulainya bronchitis.
8. Dokter melakukan pemeriksaan fisik lengkap
Pada pemeriksaan paru dapat ditemukan ronki basah kasar,
wheezing dan krepitasi. Pasien tampak kurus dengan barrel shape
chest (diameter anteroposterior dada meningkat). Fremitus taktil
dada tidak ada atau berkurang. Perkusi dada hipersonor
9. Dokter melakukan pemeriksaan laboratorium yaitu berupa
pemeriksaan sputum dengan pengecatan Gram didapat leukosit
PMN dan mungkin pula bakteri
10. Dokter mengkaji medis kondisi pasien menyimpulkan dan membuat
diagnosa
11. Dokter memberikan edukasi bagi pasien dan keluarganya untuk
menghindari merokok, menghindari iritan lainnya yang dapat
terhirup, mengontrol suhu dan kelembaban lingkungan, nutrisi yang
baik, hidrasi yang adekuat serta istirahat yang cukup.
12. Dokter menuliskan resep untuk pasien
a. Antitusif (penekan batuk): DMP (dekstromethorfan) 15 mg,
diminum 2-3 kali sehari. Codein 10 mg, diminum 3 kali sehari.
Doveri 100 mg, diminum 3 kali sehari. Obat-obat ini bekerja
dengan menekan batuk pada pusat batuk di otak. Karenanya
antitusif tidak dianjurkan pada kehamilan dan bagi ibu menyusui.
Demikian pula pada anak-anak, para ahli berpendapat bahwa
antitusif tidak dianjurkan, terutama pada anak usia 6 tahun ke
bawah. Pada penderita bronkitis akut yang disertai sesak napas,
penggunaan antitusif hendaknya dipertimbangkan dan
diperlukan umpan balik dari penderita. Jika penderita merasa
tambah sesak, maka antitusif dihentikan.
b. Ekspektoran adalah obat batuk pengencer dahak agar dahak
mudah dikeluarkan sehingga napas menjadi lega. Ekspektoran
yang lazim digunakan diantaranya: GG (Glyceryl Guaiacolate),
bromhexine, ambroxol, dan lain-lain.
c. Antipiretik (pereda panas): parasetamol (asetaminofen), dan
sejenisnya, digunakan jika penderita demam.
d. Bronkodilator (melonggarkan napas), diantaranya: salbutamol,
terbutalin sulfat, teofilin, aminofilin, dan lain-lain. Obat-obat ini
digunakan pada penderita yang disertai sesak napas atau rasa
berat bernapas, sehingga obat ini tidak hanya untuk obat asma,
tetapi dapat juga untukbronkitis. Efek samping obat bronkodilator
perlu diketahui pasien, yakni: berdebar, lemas, gemetar dan
keringat dingin.
e. Antibiotikahanya digunakan jika dijumpai tanda-tanda infeksi
oleh kuman berdasarkan pemeriksaan dokter. Dapat diberikan
ampisilin, eritromisin, spiramisin, 3 x 500 mg/hari.
f. Terapi lanjutan: jika terapi antiinflamasi sudah dimulai, lanjutkan
terapi hingga gejala menghilang paling sedikit 1 minggu.
Bronkodilator juga dapat diberikan jika diperlukan
13. Dokter mencatat diagnosis, pengobatan dan edukasi diakhiri paraf
dan nama terang.
14. Dokter memberikan resep untuk pasien
 Bila pasien umum diminta menyelesaikan biaya dikasir sebelum
menebus obat di Farmasi.
 Bila pasien peserta BPJS langsung menebus obat difarmasi.
15. Petugas menyalin identitas pasien hingga pengobatannya ke dalam
register rawat jalan.
16. Petugas melakukan Entry data :
 Bila peserta BPJS entry pada PCare.
 Bila pasien umum Entry SIK.
6. Diagram
Alir

7. Unit terkait Pendaftaran & RM, Farmasi, Klinik Pengobatan Umum.

8. Rekaman historis perubahan


No Yang diubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
BRONKITIS AKUT
No. Dokumen : 440/ /Pusk.Skhj
DAFTAR No. Revisi :0
TILIK Tanggal Terbit : 2 Januari 2019
Halaman : 1/1

Unit :.........................................
Nama Petugas :.........................................
Tgl. Pelaksanaan :.........................................

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah petugas memanggil nama pasien sesuai nomer
urut?
2 Apakah petugas mengkofirmasi identitas pasien?
3 Apakah petugas melakukan anamnesa keluhan utama
pasien?
4 Apakah petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah,
nadi, RR, suhu, BB, TB dan LP ?
5 Apakah petugas mencatat kajian awal secara lengkap ?
6 Apakah petugas menyerahkan RM dan pasien kepada
dokter?
7 Apakah dokter melakukan anamnesa lebih dalam dan
menelaah riwayat penyakit sebelumnya?
8 Apakah dokter melakukan pemeriksaan fisik
lengkap.secara teliti?
9 Apakah dokter mengkaji medis kondisi pasien
menyimpulkan dan menegakkan diagnosa secara
komprehensif?
10 Apakah dokter memberikan edukasi sesuai penyakit dan
faktor resikonya ?
11 Apakah dokter menuliskan resep untuk diberikan kepada
pasien?
12 Apakah dokter mencatat hasil pemeriksaan dan
pengobatan dalam RM secara lengkap?
13 Apakah petugas menyalin hasil pemeriksaan kebuku
register ?
14 Apakah petugas melakukan entry data pasien ke PCare
dan SIK?
Jumlah
CR : .................%
Sukoharjo,
Pelaksana/Auditor

(...............................)

Anda mungkin juga menyukai