Anda di halaman 1dari 3

LARINGITIS

No. Dokumen : 440/ /Pusk.Skhj


No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : 2 Januari 2019
Halaman : 1/2

Puskesmas drg.Rina Sesotyawaty SMPH


Sukoharjo 1 NIP19671226199302 2 002

1. Pengertian Laringitis adalah peradangan pada laring yang dapat disebabkan oleh
virus, bakteri, atau jamur.Laringitis juga merupakan akibat dari
penggunaan suara yang berlebihan, pajanan terhadap polutan eksogen,
atau infeksi pada pita suara. Refluks gastroesofageal, bronkitis, dan
pneumonia juga dapat menyebabkan laringitis
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
laringitis
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sukoharjo 1 Nomor 440/
/Pusk.Skhj
4. Referensi Permenkes no.5 tahun 2014 Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di
Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur/ 1. Petugas memanggil nama pasien sesuai nomer urut
Langkah- 2. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien.
langkah 3. Petugas melakukan anamnesa keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang danriwayat penyakit keluarga.
4. Petugas melakukan pemeriksaan Tekanan darah, Nadi, RR, suhu,
BB, TB dan LP
5. Petugas mencatat hasil kajian awal kedalam Rekam Medis.
6. Petugas menyerahkan RM dan pasien kepada dokter.
7. Dokter melakukan anamnesa lebih dalam mengenai keluhan pasien
suara serak atau suara hilangterdapat sesak nafas, nyeri
tenggorokan seperti nyeri ketika menelan atau berbicara. Gejala
radang umum seperti demam, malaise. Batuk kering yang lama
kelamaan disertai dengan dahak kental.
8. Dokter melakukan pemeriksaan fisik lengkap
9. Dokter mengkaji medis kondisi pasien menyimpulkan dan membuat
diagnosa
10. Dokter memberikan edukasi
o Istirahat yang cukup, terutama pada laringitis akibat virus.
Istirahat ini juga meliputi pengistirahatan pita suara.
o Menghindari iritan yang memicu nyeri tenggorokan atau batuk.
o Menghindari udara kering.
o Minum cairan yang banyak.
o Berhenti merokok dan konsumsi alkohol.
o Bila diperlukan rehabilitasi suara (voice therapy)
11. Dokter menuliskan resep untuk pasien
Terapi oral sistemik :
 Parasetamol atau ibuprofen/antipiretik jika pasien demam.
 Analgetik jika ada gejala nyeri tenggorokan.
 Hidung tersumbat dapat diberikan dekongestan nasal seperti
fenilpropanolamin (PPA), efedrin, pseudoefedrin.
 Antibiotik diberikan apabila peradangan dari paru dan bila
penyebab berupa streptokokus grup A dapat ditemukan melalui
kultur. Pada kasus ini, antibiotik yang dapat digunakan yaitu
penicillin
 Proton Pump Inhibitor pada laringitis dengan penyebab GERD
(Laringofaringeal refluks).
 Kortikosteroid dapat diberikan jika laringitis berat
BIla terdapat sumbatan laring dilakukan pemasangan pipa
endotrakea, atau trakeostomi
12. Dokter mencatat diagnosis, pengobatan dan edukasi diakhiri paraf
dan nama terang
13. Dokter memberikan resep untuk pasien
 Bila pasien umum diminta menyelesaikan biaya dikasir sebelum
menebus obat di Farmasi.
 Bila pasien peserta BPJS langsung menebus obat difarmasi.
14. Petugas menyalin identitas pasien hingga pengobatannya ke dalam
register rawat jalan.
15. Petugas melakukan Entry data :
 Bila peserta BPJS entry pada PCare.
 Bila pasien umum Entry SIK.
6. Diagram
Alir

7. Unit terkait Pendaftaran & RM, Farmasi, Klinik Pengobatan Umum.

8. Rekaman historis perubahan


No Yang diubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
LARINGITIS
No. Dokumen : 440/ /Pusk.Skhj
DAFTAR No. Revisi :0
TILIK Tanggal Terbit : 2 Januari 2019
Halaman : 1/1

Unit :.........................................
Nama Petugas :.........................................
Tgl. Pelaksanaan :.........................................

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah petugas memanggil nama pasien sesuai nomer
urut?
2 Apakah petugas mengkofirmasi identitas pasien?
3 Apakah petugas melakukan anamnesa keluhan utama
pasien?
4 Apakah petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah,
nadi, RR, suhu, BB, TB dan LP ?
5 Apakah petugas mencatat kajian awal secara lengkap ?
6 Apakah petugas menyerahkan RM dan pasien kepada
dokter?
7 Apakah dokter melakukan anamnesa lebih dalam dan
menelaah riwayat penyakit sebelumnya?
8 Apakah dokter melakukan pemeriksaan fisik
lengkap.secara teliti?
9 Apakah dokter mengkaji medis kondisi pasien
menyimpulkan dan menegakkan diagnosa secara
komprehensif?
10 Apakah dokter memberikan edukasi sesuai penyakit dan
faktor resikonya ?
11 Apakah dokter menuliskan resep untuk diberikan kepada
pasien?
12 Apakah dokter mencatat hasil pemeriksaan dan
pengobatan dalam RM secara lengkap?
13 Apakah petugas menyalin hasil pemeriksaan kebuku
register ?
14 Apakah petugas melakukan entry data pasien ke PCare
dan SIK?
Jumlah
CR : .................%
Sukoharjo,
Pelaksana/Auditor

(...............................)

Anda mungkin juga menyukai