Anda di halaman 1dari 5

GASTROENTERITIS

No Dokumen : /SOP.PKM/I /2020


Edisi/Revisi : 1 /0
SOP
Tanggal Terbit : 02 /01 /2020
Halaman : 1 /4
UPT Puskesmas Khamdan
Sindangresmi Pramana
1. Pengertian Gastroenteritis (GE) adalah peradangan mukosa lambung dan usus
halus yang ditandai dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu
24 jam. Apabila diare >30 hari disebut kronis. WHO ( World Health
Organization ) mendefinisikan diare akut sebagai diare yang
biasanya berlangsung 3-7 hari tetapi dapat pula berlangsung selama
14 hari. Diare persisten adalah episode diare yang diperkirakan
penyebabnya adalah infeksi dan mulainya sebagai diare akut tetapi
berakhir lebih dari 4 hari serta kondisi ini menyebabkan malnutrisi
dan berisiko tinggi menyebabkan kematian. Gastroenteritis lebih
sering terjadi pada anak-anak karena daya tahan tubuh yang belum
optimal. Diare merupakan salah satu angka morbiditas dan mortalitas
yang tinggi pada anak di bawah umur 5 tahun di seluruh dunia, yaitu
mencapai 1 milyar kesakitan dan 3 juta kematian per tahun.
Penyebab gastroenteritis antara lain: malabsorbsi, keracunan, atau
alergi makanan dan psikologis penderita. Infeksi yang menyebabkan
GE akibat entamoeba histolytica disebut desentri, bila disebabkan
oleh giardia lamblia disebut giardiasis, sedangkan bila disebabkan
oleh vibriocholera disebut kolera.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana
penyakit gastroenteritis
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Sindangresmi No: 800/ /SK.PKM
/I /2018 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Unit Puskesmas
4. Referensi Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis
bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur Alat dan Bahan :
1. Buku Anamnase
2. Tensimeter
3. Thermometer
4. Timbangan
6. Langkah – 1. Pasien dipanggil sesuai rekam medis (pasien dewasa ke Ruang
langkah BP, pasien bayi dan balita ke Ruang MTBS)
2. Petugas melakukan anamnase mendalam
3. Petugas melakukan pemeriksaan, meliputi:
a. Keadaan umum anak ataupun pasien dewasa dengan cara
(timbang berat badan, suhu, RR, nadi)
b. Melihat kesadarannya (sadar atau tidak sadar)
c. Melihat lemas atau terlihat sangat mengantuk
d. Melihat apakah anak gelisah
e. Melihat apakah matanya cekung atau tidak cekung
f. Melakukan cubitan kulit perut (turgor), apakah kulitnya
kembali segera, lambat, atau sangat lambat (≥ 2 detik)
4. Diagnosa : diare akut, atau diare persisten (menilai tingkat/derajat
dehidrasi):
a. diare dengan dehidrasi ringan/sedang
b. diare dengan dehidrasi berat
5. Petugas memberikan KIE (Konseling, Informasi dan Edukasi)
kepada keluarga pasien dan pasien sendiri
6. Petugas memberikan pengobatan sesuai diagnosa medis kepada
pasien
7. Petugas melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan sekunder (UGD
RSU); jika terindikasi rujukan
8. Petugas mempersilakan pasien pulang, setelah pelayanan selesai.
7. Bagan Alir
Anamnase

Melihat keadaan umum pasien

Tensi darah,timbang berat badan,


suhu, RR, nadi

Diagnosa : diare akut, atau diare


persisten (menilai tingkat/derajat
dehidrasi)

Petugas memberikan KIE


(Konseling, Informasi dan Edukasi)

Petugas memberikan pengobatan


sesuai diagnosa medis kepada
pasien

Petugas melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan


sekunder (UGD RSU); jika terindikasi rujukan

8. Hal Yang Observasi Pasien Antara 5 S/D 15 Menit Terhadap Reaksi Obat
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ugd
3. Puskesmas Pembantu
4. dll
10 Dokumen Rekam Medik
. Terkait

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai


Diberlakukan
GASTROENTERITIS
No. Dokumen : /SOP.PKM/ /2018
Tgl. Terbit : / /2018
DAFTAR
Edisi/ Revisi : /
PUSKESMAS
TILIK
Tgl. Berlaku :
SINDANGRESMI
Halaman :
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
Tanggal
No Kegiatan Ya Tidak Tidak
Berlaku
1. Apakah Pasien dipanggil sesuai rekam
medis?
2. Apakah Petugas melakukan identifikasi
pasien?

3. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan?


4. Apakah Petugas memberikan KIE
(Konseling, Informasi dan Edukasi)
kepada keluarga pasien dan pasien
sendiri?

5. Apakah Petugas memberikan pengobatan


sesuai diagnosa medis kepada
pasien?
6. Apakah Petugas melakukan rujukan ke
fasilitas kesehatan sekunder (UGD
RSU); jika terindikasi rujukan?
7. Apakah Petugas mempersilakan pasien
pulang, setelah pelayanan selesai?
CR : ..................%

Sindangresmi, .....................2018
Pelaksana/Auditor

(.....................................)

Anda mungkin juga menyukai