Anda di halaman 1dari 4

TUBERCULOSIS PARU

No. Dokumen : 440/ /Pusk.Skhj


No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

Puskesmas dr. Sri Suwanti


Sukoharjo 1 NIP. 19700706 200212 2 008

1. Pengertian Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh


Kuman Mycobacterium Tuberculosis (TBC), sebagian besar menyerang
paru-paru tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya.
2. Tujuan . Sebagai acuan menerapkan langkah-langkah untuk Pengobatan TBC Paru
3. Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan no 67 tahun 2016 Tentang penanggulan TBC
4. Referensi Buku Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberculosis, DepKes Republik
Indonesia th 2014
5. Prosedur Persiapan :
1. Persyaratan APD Petugas
Petugas menggunakan level tiga
a. Penutup kepala
b. Hazmat
c. Apron
d. Face shield
e. Googles
f. Masker N95
g. Handscoon
h. Boots
2. Persyaratan APD Pasien dan Pengantar Pasien
Masker medis/masker kain

Pelaksanaan :
1. Petugas memanggil nama pasien sesuai nomer urut
2. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien.
3. Petugas melakukan anamnesa keluhan batuk lama > 2 minggu,
demam ringan. Dan Riwayat penyakit batuk dalam keluarga.
4. Petugas melakukan pemeriksaan Tensi, Nadi, RR, BB, TB dan LP
5. Petugas mencatat hasil kajian kedalam Rekam Medis.
6. Petugas menyerahkan RM serta pasien kepada dokter.
7. Dokter melakukan anamnesa lebih dalam mengenaai lama batuk> 2
minggudan menelaah riwayat penyakit sebelumnya.
8. Dokter memeriksa fisik
9. Dokter mengkaji medis kondisi pasien, mebuat diagnose sementara
Suspect TBC dan melakukan pemeriksaan Laboratorium Dahak 2
pot yaitu Sewaktu & Pagi (SP)
10. Dokter memberikan pengobatan batuk sambil menunggu hasil
pemeriksaan dahak, sambil diminta control 4 hari yang akan dating,
yaitu :
 R/ Parasetamol 500 mg 3x1/ hari.
 R/ CTM 3x1/hari.
 R/ GG 3x1/ hari untuk expekstorans.
11. Pada saat pasien control dokter meminta ke petugas laboratorium
hasil pemeriksaan Sputum BTA.
12. Dokter memberitahu hasil pemeriksaan laboratorium BTA:
 Bila hasil negative diberi melanjutkan obat batuk.
 Bila hasil positip diberikan program Pengobatan TBC kategori I
13. Dokter memanggil anggota keluarga yang mengantar sebagai
Pengawas Menelan Obat.
14. Dokter menjelaskan program pengobatan kategori I FDC selama 6
bulan. Dibagi 2 tahap yaitu tahap Intensif 2 bulan setiap hari minum
obat FDC dosis sesuai BB, setelah itu diteruskan Tahap Lanjutan
selama 4 bulan seminggu 3 hari minum FDC lanjutan dosis sesuai
BB.
15. Dokter memberi tugas kepada Pengawas Menelan Obat/PMO yaitu
Mengingatkan untuk minum obat FDC, memantau minum obat FDC,
memastikan obat diminum sesuai dosis dan memngingatkan pada
waktunya untuk control di Puskesmas.
16. Dokter menjelaskan efek samping beberapa obat dalam combinasi
an Rifamficin kencingnya warnanya merah karena warna rifamficin.
17. Dokter memberi resep untuk mengambil obat FDC sesuai BB, missal
BB: 50 Kg Dosisnya 1x3 tablet/hari.
18. Dokter membuat jadwal control selanjutnya yaitu setengah bulan
berikutnya sebelum obat habis.
19. Petugas membuat jadwal control di kartu TB 02 diserahkan pasien
untuk selalu dibawa setiap kali control ulang..
20. Untuk evaluasi pengobatan dokter minta pasien untuk kontrol rutin
berkesinambungan sebelum obat habis .
21. Dokter mencatat diagnosis, Pengobatan dan edukasi diakhiri paraf
dan nama terang.
 Bila pasien umum diminta menyelaiakan biaya dikasir sebelum
menebus obat di Farmasi.
 Bila pasien peserta BPJS langsung mengambil obat difarmasi.
22. Petugas mengisi data identitas dan melengkapi isian Register TB 01
23. Petugas menyalin identitas pasien hingga pengobatannya ke dalam
register Rawat jalan.
24. .Petugas melakukan Entry data :
 Bila peserta BPJS entry pada PCare.
 Bila pasien umum Entry SIK.

6. Diagram Panggil pasien pasien Konfirmasi Anamnesa,


Alir identitas BB,TB, LP, TTV

negatif

Pemeriksaan Dahak SP Pemeriksaan


Suspect TB
fisik

positif Penjelasan lama


pengobatan,
Program ESO&Jadwal kontrol Penebusan obat
pengobatan TBC ulang FDC

Pasien pulang

7. Unit terkait Pelayanan Kesehatan Umum, Laboratorium, Koordinator program TB,


Farmasi, Pendaftaran.
8. Rekaman historis perubahan
No Yang diubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
TUBERCULOSIS PARU
No. Dokumen : 440/ /Pusk.Skhj
DAFTAR No. Revisi :0
TILIK Tanggal Terbit : 2 Januari 2019
Halaman : 1/1

Unit :.........................................
Nama Petugas :.........................................
Tgl. Pelaksanaan :.........................................
Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah Petugas memberikan konseling setiap clien yang
hendak melakukan Rapid test HIV ?
2 Apakah Petugas memberikan inform consent ?
3 Apakah Petugas menanyakan factor resiko pada client ?
4 Apakah Petugas menyakan lama batuk ?
5 Apakah Petugas menimbang, mengukur tensi dan
menghitung RR, BB, TB & LP?
6 Apakah Petugas mencatat hasil anamnesa pada RM ?
7 Apakah dokter memeriksa fisik lengkap?
8 Apakah Dokter membuat diagnose suspect TB?
9 Apakah dokter memberi edukasi lama pengobatan TBC &
ESO ?
10 Apakah dokter Lakukan pemeriksaan dahak 2 waktu?
11 Apakah petugas mencatat dibuku Register ?
12 Apakah petugas melakukan entry PCare dan SIK/
Jumlah

CR : .................%

Sukoharjo,
Pelaksana/Auditor

(...............................)

Anda mungkin juga menyukai