Anda di halaman 1dari 5

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

No. Dokumen : UKP/BPU/SOP/394/2017


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 25-07-2017
Halaman : 1/3
N.R.Nitya MB
UPT Puskesmas
NIP.
Tanah Tinggi
196312211992032004
Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah peradangan kronik telinga tengah
dengan perforasi membran timpani dan riwayat keluarnya sekret dari telinga lebih dari
1.Pengertian
2 bulan, baik terus menerus maupun hilang timbul. Terdapat dua tipe OMSK, yaitu
OMSK tipe aman (tanpa kolesteatoma) dan tipe bahaya (dengan kolesteatoma).
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penatalaksanakan Otitis media
supuratif kronik dan mencegah terjadinya komplikasi untuk semua pasien yang
2. Tujuan
menderita Otitis media supuratif kronik yang datang di Unit Pelayanan Umum
puskesmas Tanah Tinggi
Keputusan Kepala Puskesmas Nomor: UKP/VII/SK/045/VI/2017
3. Kebijakan
Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPT Puskesmas Tanah Tinggi.
4. Referensi Panduan Praktik Klinis di puskesmas, 2014, Depertemen Kesehatan RI
5. Langkah - 1. Perawat Melakukan identifikasi dan pengukuran tekanan darah dan mencatat
langkah dalam buku status pasien.
2. Dokter Melakukan anamnesa terhadap pasien:
Keluhan :
 Keluar cairan dari liang telinga secara terus menerus atau hilang timbul lebih dari
2 bulan
 Riwayat pernah keluar cairan dari liang telinga sebelumnya.
 Cairan dapat berwarna kuning / kuning-kehijauan / bercampur darah / jernih /
berbau
 Gangguan pendengaran
Faktor Risiko:
Higienitas kurang dan gizi buruk, infeksi saluran nafas atas berulang, daya tahan
tubuh yang rendah, dan penyelam.

3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana


Pemeriksaan Fisik :
Otoskopi:
 OMSK tipe aman (tubotimpani)
1. Perforasi pada sentral atau pars tensa berbentuk ginjal atau bundar
2. Sekret biasanya mukoid dan tidak terlalu berbau
3. Mukosa kavum timpani tampak edema, hipertrofi, granulasi, atau
1/1
timpanosklerosis
 OMSK tipe bahaya
1. Perforasi atik, marginal, atau sental besar (total)
2. Sekret sangat berbau, berwarna kuning abu-abu, purulen, dan dapat terlihat
kepingan berwarna putih mengkilat
3. Kolesteatoma
Pemeriksaan Penunjang:
 Tes garputala Rinne, Weber, Schwabach menunjukkan jenis ketulian yang dialami
pasien
 Audiometri nada murni (bila tesedia)
 Foto mastoid (bila tersedia)

4. Dokter memberikan Penatalaksanaan dan KIE


Tatalaksanaan
 Non-Medikamentos
Membersihkan dan mengeringkan saluran telinga dengan kapas lidi atau cotton
bud. Obat cuci telinga dapat berupa NaCl 0,9%, Asam Asetat 2%, atau Hidrogen
Peroksida 3%.
 Medikamentosa
1. Antibiotik topikal golongan Ofloxacin, 2 x 4 tetes per hari di telinga yang sakit
2. Antibiotik oral:
Dewasa:
Lini pertama : Amoxicillin 3 x 500 mg per hari selama 7 hari, atau
Amoxicillin-Asam clavulanat 3 x500 mg per hari selama 7 hari, atau
Ciprofloxacin 2 x 500 mg selama 7 hari.
Lini kedua : Levofloxacin 1 x 500 mg per hari selama 7 hari, atau
Cefadroxil 2 x 500 – 100 mg per hari selama 7 hari.
Anak:
Amoxicillin – Asam clavulanat 25 – 50 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 3
dosis per hari, atau
Cefadroxil 25 – 50 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 2 dosis per hari.
Rencana Tindak Lanjut
Respon atas terapi dievaluasi setelah pengobatan selama 7 hari.
Konseling dan Edukasi
 Menjaga kebersihan telinga dan tidak mengorek-ngorek telinga dengan benda
tajam.
 Menjaga agar telinga tidak kemasukan air.
 Menjelaskan bahwa penyakit ini merupakan penyakit infeksi sehingga dengan
penanganan yang tepat dapat disembuhkan tetapi bila dibiarkan dapat
mengakibatkan hilangnya pendengaran serta komplikasi lainnya.

1/1
5. Dokter melakukan rujukan apabila memenuhi kriteria rujukan
 OMSK tipe bahaya
 Tidak ada perbaikan atas terapi yang dilakukan
 Terdapat komplikasi ekstrakranial maupun intrakranial
 Perforasi menetap setelah 2 bulan telinga kering

6. Dokter dan perawat melakukan dokumentasi pada rekamedis pasien


1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
6. Unit Terkait
2. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak – Keluarga Berencana
7. Dokumen 1. Status pasien (Rekam Medis)
2. Lembaran resep
Terkait
3. Form resep umum luar
Tanggal mulai
8. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Historis
perubahan

1/1
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK
No. Kode : UKP/BPU/SOP/394/2017

DAFTAR
No. Revisi :
TILIK

UPT Puskesmas
Halaman : 1/1
Tanah Tinggi

No Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku

Perawat Melakukan identifikasi dan pengukuran

1. Apakah tanda-tanda vital (TTV), berat badan dan tinggi


badan. Kemudian mencatat dalam buku status
pasien.
2. Apakah Dokter melakukan anamnesa terhadap pasien:

3. Apakah Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang


sederhana

4. Apakah Dokter melakukan Penatalaksanaan dan KIE terhadap


pasien
Melakukan rujukan jika memenuhi kebijakan kriteria
5. Apakah
rujukan

Dokter dan perawat melakukan dokumentasi pada


6. Apakah
rekamedis pasien

Compliance rate (CR) : ……………………………….%


………………………………..,……
Pelaksana / Auditor

…………………………….
NIP: ………………….

1/1
1/1

Anda mungkin juga menyukai