Anda di halaman 1dari 4

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

No. Dokumen : SOP/UKP/PU/001


No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 1 April 2017
Halaman : 1/2
PUSKESMAS Ttd
dr. Ni Putu Purlimaningsih,S.Ked
KUTA UTARA NIP. 19791120 200604 2 006

1. Pengertian Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah peradangan kronik telinga
tengah dengan perforasi membran timpani dan riwayat keluarnya sekret
dari telinga lebih dari 2 bulan, baik terus menerus maupun hilang timbul.
Terdapat dua tipe OMSK, yaitu OMSK tipe aman (tanpa kolesteatoma) dan
tipe bahaya (dengan kolesteatoma)
2. Tujuan Sebagai acuan tatalaksana Otitis media supuratif kronik
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. .

4. Referensi Keputusan Menkes RI Nomor 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik
Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Prosedur Alat :

1. Lampu kepala / senter


2. Otoskop
3. Kapas lidi atau cotton bud

6. Langkah - a Anamnesis (Subjective)


Langkah
Keluhan
1. Keluar cairan dari liang telinga secara terus menerus atau hilang timbul
lebih dari 2 bulan
2. Riwayat pernah keluar cairan dari liang telinga sebelumnya.
3. Cairan dapat berwarna kuning / kuning-kehijauan / bercampur darah /
jernih / berbau
4. Gangguan pendengaran
Faktor Risiko
Higienitas kurang dan gizi buruk, infeksi saluran nafas atas berulang, daya
tahan tubuh yang rendah, dan penyelam.

a Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (Objective)


Pemeriksaan Fisik
Otoskopi:
1. OMSK tipe aman (tubotimpani):
Perforasi pada sentral atau pars tensa berbentuk ginjal atau bundar
Sekret biasanya mukoid dan tidak terlalu berbau
Mukosa kavum timpani tampak edema, hipertrofi, granulasi, atau
timpanosklerosis
2. OMSK tipe bahaya:
Perforasi atik, marginal, atau sental besar (total)
Sekret sangat berbau, berwarna kuning abu-abu, purulen, dan dapat
terlihat kepingan berwarna putih mengkilat
Kolesteatoma

Pemeriksaan Penunjang
1. Tes garputala Rinne, Weber, Schwabach menunjukkan jenis ketulian
yang dialami pasien
2. Audiometri nada murni
3. Foto mastoid (bila tersedia)

c.Penegakan diagnosis (Assessment)

Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Komplikasi
1. Komplikasi intratemporal: Labirinitis, Paresis nervus fasialis,
Hidrosefalus otik, Petrositis
2. Komplikasi intrakranial Abses (subperiosteal, epidural, perisinus,
subdura, otak), Trombosis sinus lateralis, Sereberitis.
d. Penatalaksanaan komprehensif (Plan)

1. Non-Medikamentos
Membersihkan dan mengeringkan saluran telinga dengan kapas lidi atau
cotton bud. Obat cuci telinga dapat berupa NaCl 0,9%, atau Hidrogen
Peroksida 3%.
2. Medikamentosa
a. Antibiotik topikal golongan Chloramphenicol, 3 x 4 tetes per hari di
telinga yang sakit
b. Antibiotik oral:
Dewasa:
- Lini pertama : Amoxicillin 3 x 500 mg per hariselama 7 hari, atau
Eriromisin 3 x 500 mg per hari selama 7 hari, atauCiprofloxacin 2 x 500
mg selama 7 hari.
- Lini kedua : Cefadroxil 2 x 500 100 mg per hari selama 7 hari.
Anak:
- Amoxicillin 25 50 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 3 dosis per hari, atau
- Cefadroxil 25 50 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 2 dosis per hari.

Rencana Tindak Lanjut


Respon atas terapi dievaluasi setelah pengobatan selama 7 hari.
Konseling dan Edukasi
1. Menjaga kebersihan telinga dan tidak mengorek-ngorek telinga dengan
benda tajam.
2. Menjaga agar telinga tidak kemasukan air.
3. Menjelaskan bahwa penyakit ini merupakan penyakit infeksi sehingga
dengan penanganan yang tepat dapat disembuhkan tetapi bila dibiarkan
dapat mengakibatkan hilangnya pendengaran serta komplikasi lainnya.
Kriteria Rujukan
1. OMSK tipe bahaya
2. Tidak ada perbaikan atas terapi yang dilakukan
3. Terdapat komplikasi ekstrakranial maupun intrakranial
4. Perforasi menetap setelah 2 bulan telinga kering

7. Bagan alir
Anamnesis Pemeriksa Penegaka
an fisik n
diagnosis

Rujuk sesuai Konseling Penatalaksana


kriteria rujukan dan edukasi an

8. Unit Terkait Loket


Apotik
9. Dokumen Rekam medis manual dan elektronik
Terkait

Anda mungkin juga menyukai