Anda di halaman 1dari 2

PARAFIMOSIS

No.Dokumen : SOP/ /440/I/2019


No.Revisi :
Tgl Terbit : 03 Januari 2019
SOP Halaman : 1/2

PEMERINTAH PUSKESMAS
KAB. BOLSEL PINOLOSIAN
Ditetapkan Oleh : Tanda tangan
Kepala UPTD
Puskesmas I Wayan Sugiri
Pinolosian Nip. 19710913 199403 1 007

1 Pengertian Parafimosis adalah suatu kegawatdaruratan karena dapat mengakibatkan terjadinya


ganggren yang diakibatkan preputium penis yang diretraksi sampai di sulkus
koronarius tidak dapat dikembalikan pada kondisi semula dan timbul jeratan pada
penis di belakang sulkus koronarius.
2 Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pedoman pengobatan pasien parafimosis di Puskesmas
Pinolosian.

3 Kebijakan Dibawah Pengawasan dan tanggung Jawab Dokter Puskesmas Pinolosian.


4 Referensi Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer. Edisi revisi. Jakarta. 2014
5 Peralatan 1. Poliklinik set
2. Set bedah minor
6 Prosedur Hasil Anamnesis (subjective)

Keluhan
1. Pembengkakan pada penis
2. Nyeri pada penis
Faktor Risiko
Penarikan berlebihan kulit preputium (forceful retraction) pada laki-laki
yang belum disirkumsisi misalnya pada pemasangan kateter.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik
1. Preputium tertarik ke belakang glans penis dan tidak dapat dikembalikan ke
posisi semula
2. Terjadi eritema dan edema pada glans penis
3. Nyeri
4. Jika terjadi nekrosis glans penis berubah warna menjadi biru hingga kehitaman

Penegakan Diagnosis (Assessment)


Diagnosis klinis
Penegakan diagnosis berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan fisik
Diagnosis Banding
Angioedema, Balanitis, Penile hematoma
Komplikasi
Bila tidak ditangani dengan segera dapat terjadi ganggren

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
1. Reposisi secara manual dengan memijat glans selama 3-5 menit. Diharapkan
edema berkurang dan secara perlahan preputium dapat dikembalikan pada
tempatnya.
2. Dilakukan dorsum insisi pada jeratan
Rencana Tindak Lanjut
Dianjurkan untuk melakukan sirkumsisi.
Konseling dan Edukasi
Setelah penanganan kedaruratan disarankan untuk dilakukan tindakan sirkumsisi
karena kondisi parafimosis tersebut dapat berulang.
Kriteria Rujukan.
Bila terjadi tanda-tanda nekrotik segera rujuk ke layanan sekunder.

7 Distribusi 1. Dokter
2. Perawat
8 Dokumen 1. Rekam medis
Terkait 2. Informed consent

Anda mungkin juga menyukai