2. Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengeksklusi kelainan organik yang
dianggap relevan dengan keluhan pasien.
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengeksklusi kelainan organik yang
dianggap relevan dengan keluhan pasien.
4. Diagnosis
Gangguan somatoform.
5. Terapi
a. Membangun kemitraan dengan dan kepercayaan dari pasien.
1
a. Mendiskusikan kemungkinan ini sedini mungkin dengan pasien.
b. Dokter perlu mengedukasi pasien mengenai gangguan yang
dialaminya dengan berempati dan menghindari konfrontasi.
Dokter harus menunjukkan kesungguhan untuk membantu
pasien sebaik-baiknya, tanpa memaksa pasien untuk menerima
pendapat dokter.
c. Pemeriksaan medis dan rujukan ke layanan sekunder yang tidak perlu
harus dihindari. Bila ada gejala baru, dokter perlu berhati- hati dalam
menganjurkan pemeriksaan atau rujukan.
d. Dokter harus memfokuskan penatalaksanaan pada fungsi pasien
sehari-hari, bukan gejala, serta pada pengelolaan gejala, bukan
penyembuhan.
e. Dokter perlu menekankan modifikasi gaya hidup dan reduksi stres.
Keluarga pasien dapat dilibatkan dalam tatalaksana bila
memungkinkan dan diperlukan.
f. Dokter perlu menjadwalkan pertemuan yang reguler sebagai follow-
up.
g. Dokter perlu berkolaborasi dengan psikiater bila diperlukan.
h. Cognitive behavior therapy (CBT).
i. Penggunaan obat harus berdasarkan indikasi yang jelas.
6. Diagram Alir
Diagnosis gangguan
somatoform
tidak ya
Diagnosis Lain Terapi
1 Bukan gangguan
1. Edukasi
somatofrm 2. Cognitive Behavior
Therapy (CBT)
Gejala menetap
Sembuh
Rujuk
7. Hal-hal yang -
harus
2
diperhatikan
8. Unit Terkait Pendaftaran
Rawat Jalan ( poli umum, apotik)