Anda di halaman 1dari 3

Konjungtivitis

No Dokumen :
/SOP/RWK/07/2017
SOP No Revisi :
Tanggal Terbit : 04 Juni 2017
Halaman : 1/2
UPTD Vinsensius F. Dhadho
Puskesmas NIP.197304071995031003
Rawangkalo
1. Pengertian Konjungtivitis adalah radang konjungtiva yang dapat disebabkan oleh mikro
organisme (virus, bakteri), iritasi, atau reaksi alregi. Konjungtivitis ditularkan
melalui kontak langsung dengan sumber infeksi. Penyakit ini dapat menyerang
semua umur.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas UPTD Puskesmas
Rawangkalo dalam penatalaksanaan konjungtivitis.
3.Kebijakan

4.Referensi 1. Panduan Pelayanan Klinis Dokter di Fasyankes Primer


5. Prosedur Persiapan Alat
Kerja  Diagnostic set (tensimeter, thermometer, penlight, stetoskop)
 Spatel lidah
 Jam tangan/jam dinding
 Alat tulis
 Kertas resep
Persiapan Bahan
Obat-obatan
6.Langkah Langkah-langkah kegiatan
langkah
1. Perawat melakukan pengukuran tekanan darah dan mencatat dalam
buku status pasien. Pengukuran tekanan darah dilakukan dalam
keadaan pasien duduk bersandar, setelah beristirahat selama 5 menit.
Dengan manset yang sesuai (menutupi 80% lengan), pemeriksaan nadi
(pengukuran frekuensi/menit, isi cukup/tidak, ada bruit/tidak, kuat
angkat/tidak), pengukuran frekuensi napas selama 1 menit penuh
(teratur/tidak, jenis pernapasan), pengukuran suhu menggunakan
thermometer (raksa/digital) pada aksilla, oral atau anal.
2. Dokter melakukan anamnesa terhadap pasien:
a) Riwayat penyakit sekarang:
Keluhan utama (mata merah, rasa mengganjal, gatal dan berair,
kadang diseratai sekret); onset (berapa lama), kualitas
(ringan/sedang/berat), kuantitas (seberapa sering), durasi (berapa
lama bila serangan), faktor yang memperberat, faktor yang
meringankan, keluhan yang menyertai (penurunan tajam
penglihatan/tidak).
b) Riwayat penyakit dahulu; keluhan serupa sebelumnya.
c) Riwayat kebiasaan/terapi sebelumnya; daya tahan tubuh, riwayat
atopi, penggunaan kontak lens dengan perawatan yang tidak baik,
hygiene personal yang buruk.
d) Riwayat penyakit keluarga/ penyakit serupa dalam keluarga;
keluhan yang sama seperti pasien saat ini.
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik (head to toe)
a) Mata
- Visus normal
- Injeksi konjungtival
- Dapat disertai edema kelopak, kemosis
- Eksudasi; eksudat dapat serous, mukopurulen atau
purulen tergantung penyebab.
- Pada konjungtiva tarsal dapat ditemukan folikel, papil atau
papil raksasa, flikten, membrane atau pseudomembran.
4. Dokter memberikan rujukan pemeriksaan penunjang; sediaan langsung
swab konjungtiva dengan pewarnaan Gram atau Giemsa. Pemeriksaan
secret dengan pewarnaan biru metilen pada kasus konjungtivitis gonore.
5. Dokter memberikan terapi dan konseling pencegahan komplikasi dan
pencegahan penularan penyakit
a) Terapi Medikamentosa:
- Pada infeksi bakteri: kloramfenikol tetes sebanyak 1 tetes 6
kali sehari atau salep mata 3 kali sehari selama 3 hari.
- Pada alergi; Flumetolon tetes mata dua kali sehari selama 2
minggu
- Pada konjungtivitis gonore; kloramfenikol tetes mata 0,5-
1% sebanyak 1 tetes tiap jam dan suntikan pada bayi
diberikan 50.000 U/kgBB tiap hari sampai tidak ditemukan
kuman GO pada sediaaan apus selama 3 hari berturut-
turut.
- Pada konjungtivitis viral: salep acyclovir 3%, 5 kali sehari
selama 10 hari.
b) Terapi non medikamentosa;
- Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan
sesudah membersihkan atau mengoleskan obat, penderita
harus mencuci tangannya bersih-bersih.
- Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama
dengan penghuni rumah lainnya.
- Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar.
6. Dokter memberikan rujukan sesuai criteria rujukan, antara lain;
- JIka terjadi komplikasi pada kornea
- Bila tidak ada respon perbaikan terhadap pengobatan yang
diberikan
Penyulit/ komplikasi; dehidrasi, hipokalemi, asidosis, dan perdarahan
usus.
7.Bagan Alir
Dokter melakukan
Dokter melakukan
Perawat melakukan pemeriksaan fisis
anamnesis terarah
pemeriksaan TTV
Dokter Dokter mengajukan
Dokter
memberikan pemeriksaan
memberikan
rujukan sesuai penunjang
terapi dan
kriteria konseling

8.Hal-hal yang Tanyakan riwayat alergi obat-obatan pada pasien


harus Hati-hati pemberian obat pada kondisi tertentu (Ibu hamil dan menyusui,
diperhatikan pasien lansia, penurunan sistem imun)
9. Unit Terkait Poliklinik umum, loket, laboratorium, apotek

Anda mungkin juga menyukai