Anda di halaman 1dari 4

DEMENSIA

No. Dokumen : UKP/BPU/SOP/418/2017


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 25-07-2017
Halaman : 1/2
N.R.Nitya MB
UPT Puskesmas
NIP.
Tanah Tinggi
196312211992032004
Demensia adalah sindrom akibat penyakit otak yang bersifat kronik progresif, ditandai dengan
kemunduran fungsi kognitif multiple, termasuk daya ingat (memori), daya pikir, daya tangkap
1.Pengertian (komprehensi), kemampuan belajar, orientasi, kalkulasi, visuospasial, bahasa dan daya nilai.
Gangguan kognitif biasanya diikuti dengan deteriorasi dalam kontrolemosi, hubungan sosial
dan motivasi..
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penatalaksanakan demensia dan
2. Tujuan mencegah terjadinya komplikasi untuk semua pasien yang datang di Unit Pelayanan
Umum puskesmas Tanah Tinggi
Keputusan Kepala Puskesmas Nomor: UKP/VII/SK/045/VI/2017
3. Kebijakan
Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPT Puskesmas Tanah Tinggi.
4. Referensi Panduan Praktik Klinis di puskesmas, 2014, Depertemen Kesehatan RI
5. Langkah - 1. Perawat Melakukan identifikasi dan pengukuran tekanan darah dan mencatat
langkah dalam buku status pasien.
2. Dokter Melakukan anamnesa terhadap pasien:
Keluhan :
Keluhan utama adalah gangguan daya ingat, mudah lupa terhadap kejadian yang baru dialami,
dan kesulitan mempelajari informasi baru. Diawali dengan sering lupa terhadap kegiatan
rutin, lupa terhadap benda-benda kecil, pada akhirnya lupa mengingat nama sendiri atau
keluarga.
Faktor Risiko :
- Usia > 60 tahun (usialanjut).
- Riwayat keluarga.
- Adanya penyakit Alzheimer, serebrovaskular (hipertensi, penyakit jantung), atau
diabetes mellitus.
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana
Pemeriksaan Fisik:
1. Kesadaran sensorium baik.
2. Penurunan dayaingat yang bersifat kronik dan progresif. Gangguan fungsi otak terutama
berupa gangguan fungsi memori dan bahasa, seperti afasia, aphrasia, serta adanya
kemunduranf ungsi kognitif eksekutif.
3. Dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan adanya gangguan neurologik atau penyakit
sistemik
Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan laboratorium dilakukan jika ada kecurigaan adanya kondisi medis yang
1/1
menimbulkan dan memper berat gejala. Dapat dilakukan Mini Mental State Examination
(MMSE).
4. Dokter memberikn Penatalaksanaan dan KIE
Penatalaksanaan
Non farmakologi
1. Modifikasi faktor resiko yaitu kontrol penyakit fisik, lakukan aktifitas fisik sederhana
seperti senam otak, stimulasi kognitif dengan permintaan, kuis, mengisi teka-
tekisilang, bermain catur.
2. Modifikasi lingkungan sekitar agar lebih nyaman dan aman bagi pasien.
3. Rencanakan aktivitas hidup sehari-hari (mandi, makan, dan lain-lain) untuk
mengoptimalkan aktivitas independen, meningkatkan fungsi, membantu adaptasi dan
mengembangkan keterampilan, serta meminimalisasi kebutuhan akan bantuan.
4. Ajarkan kepada keluarga agar dapat membantu mengenal barang milik pribadinya,
mengenal waktu dengan menggunakan jam besar, kalender harian, dapat
menyebutkan namanya dan anggota keluarga terdekat, mengenal lingkungan sekitar,
beri pujian jika dapat menjawab dengan benar, bicara dengan kalimat sederhana dan
jelas (satu atau dua tahap saja), bila perlu gunakan isyarat atau sentuhan lembut
Farmakologi
1. Jangan berikan inhibitor asetilkolinesterase (seperti: donepzil, galantamine dan
rivastigmine) atau memantine secara rutin untuk semua kasus demensia.
Pertimbangkan pemberiannya hanya pada kondisi yang memungkinkan diagnosis
spesifik penyakit Alzheimer ditegakkan dan tersedia dukungan serta supervisi adekuat
oleh spesialis serta pemantauan efek samping oleh pelaku rawat.
2. Bila pasien berperilaku agresif, dapat diberikan antipsikotik dosis rendah, seperti
Haloperidol 0,5 – 1 mg/hari.

4. Dokter melakukan rujukan sesuai kriteria rujukan


- Pasien dirujuk untuk konfirmasi diagnosis dan penatalaksanaan lanjutan. (MMSE)
- Apabila pasien menunjukkan gejala agresifitas dan membahayakan dirinya atau orang
lain

5. Dokter dan perawat melakukan dokumentasi pada rekamedis pasien


6. Unit Terkait Pelayanan Pemeriksaan Umum
1. Status pasien (Rekam Medis)
7. Dokumen Terkait 2. Lembaran resep
3. Lembar Rujukan
Tanggal mulai
8. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Historis
perubahan

1/1
1/1
DEMENSIA
No. Kode : UKP/BPU/SOP/418/2017

DAFTAR
No. Revisi :
TILIK

UPT Puskesmas
Halaman : 1/1
Tanah Tinggi

No Langkah Kegiatan Ya Tidak

Perawat Melakukan identifikasi dan pengukuran

1. Apakah tanda-tanda vital (TTV), berat badan dan tinggi


badan. Kemudian mencatat dalam buku status
pasien.
2. Apakah Dokter melakukan anamnesa terhadap pasien:

3. Apakah Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang


sederhana
4. Apakah Dokter melakukan Penatalaksanaan terhadap pasien

Melakukan rujukan jika memenuhi kebijakan kriteria


5. Apakah
rujukan

Dokter dan perawat melakukan dokumentasi pada


6. Apakah
rekamedis pasien

Compliance rate (CR) : ……………………………….%


………………………………..,……
Pelaksana / Auditor

…………………………….
NIP: ………………….

1/1

Anda mungkin juga menyukai