PSIKOTIK
No. Dokumen : SOP/ /PKM-SR/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/9
SUBHAN, A.Md. Kep
PUSKESMAS
NIP. 19670426 198703 1 003
SUNGAI RAYA
Pengertian Penatalaksanaan Gangguan Psikotik adalah proses dari penegakkan diagnosa dan
penanganan dari kasus gangguan psikotik.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mengelolah pasien dengan
gangguan psikotik.
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sungai Raya No.446/ /PKMSR/2017 Tentang
Pelayanan Klinis Yang Bermutu, Efektif, dan Efisien Di Puskesmas Sungai Raya.
Referensi Permenkes RI no 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di
Pelayanan Kesehatan Nasional halaman 339-343.
Prosedur Masalah Kesehatan
Gangguan yang ditandai dengan ketidakmampuan atau hendaya berat dalam
menilai realita, berupa sindroma (kumpulan gejala), antara lain dimanifestasikan
dengan adanya halusinasi dan waham.
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 2/9
SUBHAN, A.Md. Kep
PUSKESMAS
NIP. 19670426 198703 1 003
SUNGAI RAYA
kekerasan
8. Menarik diri dari lingkungannya dan tidak merawat diri dengan baik
Faktor Risiko
1. Adanya faktor biologis yang mempengaruhi, antara lain hiperaktivitas sistem
dopaminergik dan faktor genetik.
2. Ciri kepribadian tertentu yang imatur, seperti ciri kepribadian skizoid, paranoid,
dependen.
3. Adanya stresor kehidupan.
Pemeriksaan Penunjang
1. Dilakukan jika dicurigai adanya penyakit fisik yang menyertai untuk
PENATALAKSANAAN GANGGUAN
PSIKOTIK
No. Dokumen : SOP/ /PKM-SR/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 3/9
SUBHAN, A.Md. Kep
PUSKESMAS
NIP. 19670426 198703 1 003
SUNGAI RAYA
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 4/9
SUBHAN, A.Md. Kep
PUSKESMAS
NIP. 19670426 198703 1 003
SUNGAI RAYA
Diagnosis Banding
1. Gangguan Mental Organik (Delirium, Dementia, Psikosis Epileptik)
2. Gangguan Mental dan Perilaku akibat Penggunaan Zat (Napza)
3. Gangguan Afektif Bipolar/ Gangguan Manik
4. Gangguan Depresi (dengan gejala psikotik)
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
1. Intervensi Psikososial
a. Informasi penting bagi pasien dan keluarga
Agitasi dan perilaku aneh merupakan gejala gangguan mental, yang juga
termasuk penyakit medis.
Episode akut sering mempunyai prognosis yang baik, tetapi perjalanan
penyakit jangka panjang sulit diprediksi. Pengobatan perlu dilanjutkan
meskipun setelah gejala mereda.
Gejala-gejala dapat hilang timbul. Diperlukan antisipasi dalam
menghadapi kekambuhan. Obat merupakan komponen utama dalam
pengobatan. Minum obat secara teratur akan mengurangi gejala-gejala
dan mencegah kekambuhan.
Dukungan keluarga penting untuk ketaatberobatan (compliance) dan
PENATALAKSANAAN GANGGUAN
PSIKOTIK
No. Dokumen : SOP/ /PKM-SR/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 5/9
SUBHAN, A.Md. Kep
PUSKESMAS
NIP. 19670426 198703 1 003
SUNGAI RAYA
rehabilitasi.
Organisasi masyarakat dapat menyediakan dukungan yang berharga
untuk pasien dan keluarga.
b. Konseling pasien dan keluarga
Bicarakan rencana pengobatan dengan anggota keluarga dan minta
dukungan mereka. Terangkan bahwa minum obat secara teratur dapat
mencegah kekambuhan. Informasikan bahwa obat tidak dapat dikurangi
atau dihentikan tiba-tiba tanpa persetujuan dokter. Informasikan juga
tentang efek samping yang mungkin timbul dan cara
penanggulangannya.
Dorong pasien untuk melakukan fungsinya dengan seoptimal mungkin di
pekerjaan dan aktivitas harian lain.
Dorong pasien untuk menghargai norma dan harapan masyarakat
(berpakaian, berpenampilan dan berperilaku pantas).
Menjaga keselamatan pasien dan orang yg merawatnya pd fase akut:
Keluarga atau teman harus menjaga pasien.
Pastikan kebutuhan dasar terpenuhi (misalnya makan dan minum).
Jangan sampai mencederai pasien.
Meminimalisasi stres dan stimulasi:
Jangan mendebat pikiran psikotik (anda boleh tidak setuju dengan
keyakinan pasien, tetapi jangan mencoba untuk membantah bahwa
pikiran itu salah). Sedapat mungkin hindari konfrontasi dan kritik.
PENATALAKSANAAN GANGGUAN
PSIKOTIK
No. Dokumen : SOP/ /PKM-SR/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 6/9
SUBHAN, A.Md. Kep
PUSKESMAS
NIP. 19670426 198703 1 003
SUNGAI RAYA
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 7/9
SUBHAN, A.Md. Kep
PUSKESMAS
NIP. 19670426 198703 1 003
SUNGAI RAYA
Kriteria Rujukan
1. Pada kasus baru dapat dirujuk untuk konfirmasi diagnostik ke fasyankes
sekunder yang memiliki pelayanan kesehatan jiwa setelah dilakukan
penatalaksanaan awal.
2. Kondisi gaduh gelisah yang membutuhkan perawatan inap karena berpotensi
membahayakan diri atau orang lain segera dirujuk setelah penatalaksanaan
awal.
PENATALAKSANAAN GANGGUAN
PSIKOTIK
No. Dokumen : SOP/ /PKM-SR/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 8/9
SUBHAN, A.Md. Kep
PUSKESMAS
NIP. 19670426 198703 1 003
SUNGAI RAYA
Peralatan
1. Alat restraint (fiksasi)
2. Alat transportasi untuk merujuk (bila tersedia).
Prognosis
Untuk ad Vitam adalah bonam, ad fungsionam adalah dubia, dan ad sanationam
adalah dubia.
Unit a. Unit Pelayanan Umum
Terkait b. Unit Instalasi Gawat Darurat
Rekaman historis perubahan
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 9/9
SUBHAN, A.Md. Kep
PUSKESMAS
NIP. 19670426 198703 1 003
SUNGAI RAYA