Anda di halaman 1dari 2

DEMENSIA

: /7.2.1-EP.3/PKM-PR/
No.Dokumen
SOP/I/2017
No.Revisi :
SOP
Tanggal : Januari 2017
Terbit
Halaman : 1-2

UPTD Puskesmas Mohammad Wasil, SKM


Paduan Rajawali NIP. 19711129 199203 1 008

1. Pengertian Demensia merupakan sindrom akibat penyakit otak yang bersifat kronik progresif,
ditandai dengan kemunduran fungsi kognitif multiple, termasuk daya ingat, daya piker,
daya tangkap ( komprehensif), kemampuan belajar, orientasi, kalkulasi, visuospasial,
bahasa dan daya nilai.
2. Tujuan Sebagai acuan / pedoman petugas dalam mendiagnosis dan memberikan terapi
3. Kebijakan
4. Referensi Permenkes RI No 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur / 1. Melakukan anamnesa: adanya gangguan daya ingat, mudah lupa terhadap kejadian
Langkah- yang baru dialami, adanya kesulitan mempelajari informasi baru, sering lupa terhadap
langkah kegiatan rutin, lupa terhadap benda- benda kecil, akhirnya lupa mengingat nama
sendiri atau keluarga.
2. Melakukan pemeriksaan fisik : kesadaran sensorium baik, penurunan daya ingat yang
bersifat kronik dan progresif, gangguan fungsi otak berupa gangguan fungsi memori
dan bahasa, afasia, aphrasia, adanya kemunduran fungsi kognitif eksekutif.
3. Menentukan diagnosis berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik,
4. Melakukan rencana tata laksana :
a. Non farmakologi : modifikasi factor risiko yaitu control control penyakit
fisik, modifikasi lingkungan sekitar agar lebih nyaman, rencanakan aktivitas
sehari – hari ( mandi, makan dll), ajarkan kepada keluarga agar dapat dapat
membantu mengenal barang milik pribadinya
b. Farmakologi : jangan berikan inhibitor asetilkolinestetase ( seperti :
donepzil, galantamine dan rivastigmine) atau memantine secara rutin. Bila
pasien berperilaku agresif, dapat diberikan antipsikotik dosis rendah,
seperti : haloperidol 0,5 – 1 mg / hari.
5. Konseling dan edukasi : memberikan pengertian pada pasien dan keluarganya tentang
perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga meningkatkan kesadaran dan
kepatuhan dalam berobat serta meningkatkan kualitas hidup pasien.
6. Melakukan dokumentasi dalam rekam medis
6. Diagram Alir
Melakukan anamnesa Melakukan pemeriksaan fisik

Melakukan rencana tata Menentukan diagnosis


laksana

Melakukan konseling Rencana tindak lanjut


dan edukasi

Melakukan dokumentasi dalam rekam medis

7. Hal yang perlu


diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pendaftaran dan rekam medis
2. Pelayanan MTBS
3. Pelayanan kesehatan ibu, KB dan imunisasi.
9. Dokumen Terkait Rekam Medis
10. Rekaman historis perubahan
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai